Epaper kpkpos 272 edisi senin 14 oktober 2013

Page 11

10

KPK POS E D I S I 272 14 - 20 OKTOBER 2013

KRIMINAL PROTES KERAS AROGANSI ANGGOTA BRIMOB

Perampok Toke Getah Gunakan Senpi LANGSA - Pelaku perampokan toke getah, Misran (58), warga Desa Alue Punti, Kec. Rantau Selamat Kabupaten Aceh Timur yang mengalami kerugian 40 mayam emas dan uang Rp100 juta pada, Kamis (3/10) dini hari, sebelum beraksi sempat merampas 3 sepeda motor warga Desa Alue Punti yang berjarak sekitar 2 KM dari rumah korban. Pasalnya untuk menuju ke rumah korban, tidak bisa dilalui mobil karena pelaku perampokan menggunakan mobil Avanza untuk beraksi. Demikian dikatakan Kapolres Langsa AKBP Hariadi SH SIK melalui Kasat Reskrim AKP Muhammad Firdaus, kepada wartawan,J um’at (4/10). Saat ini pihaknya telah mengambil keterangan saksi berikut korban Misran, istrinya, dan keponakannya. Untuk saksi lain tidak ada, karena saat kejadian diperkirakan tidak ada warga lain yang melihat, apalagi keadaan masih gelap berhubung masih pukul 04:00 wib. Dijelaskan Firdaus, kemudian kendala aksi perampokan ini lambat diketahui atau dilaporkan kepada polisi, karena

daerah Desa Alue Punti dan sekitarnya selama ini tak memiliki sinyal telepon. Sehingga pelaku dengan leluasa dan tak begitu merasa was-was melakukan aksi perampokan tersebut, karena mengetahui warga di sana tak bisa menelepon. Selanjutnya, pelaku yang berjumlah 5 orang, di mana salah satu pelaku memakai sebo masuk ke dalam rumah korban dengan mendobrak pintu depan. Setelah pintu terbuka pelaku masuk dengan menodongkan senjata kepada korban sambil meminta menyerahkan uang dan perhiasan. Selanjutnya pelaku membongkar semua lemari pakaian milik korban sambil memukul korban. Setelah uang didapat, kelima perampok langsung melarikan diri dengan menggunakan sepedamotor. ”Korban mengalami kerugian, uang kontan Rp.100 juta, perhiasan emas milik istri korban berupa kalung, gelang, cincin serta kerabu sejumlah 40 mayam, ” katanya seraya menambahkan. Selain itu 2 pelaku menggunakan senjata laras panjang jenis AK 47 dan laras pendek yang belum diketahui jenisnya. (BSO)

Dagang Ganja Sekeluarga Masuk Bui ACEH TIMUR - Diduga selama ini menjadi pedagang narkoba jenis ganja, satu keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak serta seorang pembeli dijebloskan ke Sel Tahanan Mapolres Aceh Timur, Jum’at (4/10) sekitar pukul 20:00 bersamanya, polisi mengamankan I kilogram ganja. Tersangka yang kini sedang menjalani pemeriksaan berinisial, RL,53 (suami), FR, 42 (istri), BS, 24 (anak), dan ML,19(anak). Keempatnya berdomisi disebuah rumah di Gampong Blang Geulumpang Kuala Idi, Kecamatan Idi Rayeuk. Kapolres Aceh Timur AKBP Muhajir SIK MH melalui Kasat Narkoba AKP Adi Sofyan menjelaskan, pengungkapan kasus narkoba kali ini berawal dari penangkapan seorang pengedar daun ganja kering asal Kabupaten Aceh

Utara berinisial MJ (34), warga Gampong Mangga Jaya, Kecamatan Dewantara. Ketika ditangkap di kawasan Idi Rayeuk bersama 8 ons daun ganja kering yang disimpan di dalam tas ransel warna hitam. “MJ mengaku 8 ons ganja ini akan dijual kepada seseorang di kawasan Gampong Tanoh Anoe, Kecamatan Idi Rayeuk, namun saat akan melakukan transaksi seorang berhasil melarikan diri, sedangkan MJ berhasil ditangkap,” ujar Adi Sofyan seraya menambahkan, sebagai mana pengakuan MJ bahwa dia telah mengedarkan daun ganja kering kepada satu keluarga di Gampong Kuala Idi. Berdasarkan pengakuan MJ, lalu petugas melakukan pengintaian terhadap sebuah rumah dan berhasil ditemukan 2 ons ganja kering siap edar di rumahnya. (BSO)

Cabuli 4 Siswi SMP, Dukun Cabul ‘Gol’ STABAT - Sebanyak empat siswi SMP yang pernah menjadi korban kekerasan seksual oleh seorang dukun bernama Sahril (70) alias Atok, warga Dusun Paya Palas, Desa Paya Perupuk, Kec.Tanjung Pura, Langkat akhirnya bernafas lega. Tak lama resmi dilaporkan ke Polres Langkat, Senin siang, petugas Sat Reskrim Polres Langkat akhirnya resmi menahan dukun 'cabul' tersebut dan menjebloskannya ke dalam sel tahanan. "Setelah kita lakukan pemeriksaan yang bersangkutan langsung kita tahan karena kuat dugaan memang terbukti melakukan tindak pidana pencabulan. Dari hasil visum diketahui diantara empat korban yang datang melapor hanya satu yang mengalami luka robek serius, " jelas Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Rosyid Hartanto, Kamis, di

ruang kerjanya. Maraknya kasus kejahatan seksual terhadap anak di bawah umur, dan juga pelajar di Kabupaten Langkat ternyata mengundang perhatian serius dari Dinas Pendidikan Kab. Langkat, H.Sujarno. Menyikapi persoalan itu, Kadis Pendidikan akan berupaya sesering mungkin mengunjungi sekolah-sekolah untuk melakukan himbauan serta sosialisasi kepada pelajar perempuan agar selalu waspada dan jangan mudah tergoda agar terhindar dari kejahatan seksual. Tak hanya itu, ke depan pihaknya berencana akan membenahi meja belajar siswi dengan menggunakan penutup di bawah kolong meja, agar membantu pelajar dapat nyaman beraktifitas di dalam kelas sehingga tidak menjadi eksploitasi secara seksual. (JUL)

SUMUT

Komunitas Wartawan Dairi “Menangis” SIDIKALANG - Puluhan wartawan media cetak dan elektronik, yang bertugas di wilayah Kabupaten Dairi, Rabu, mendatangi kantor DPRD Dairi, jalan Sisingamanraja Sidikalang. Para wartawan menyampaikan aspirasi sekaligus menyerahkan bendera merah putih setengah tiang, sebagai ungkapan keprihatinan wartawan dengan kondisi Dairi. Ungkapan rasa duka itu terkait tindakan kekerasan dan pelecehan terhadap wartawan yang dilakukan anggota Polisi dalam hal ini satuan Brimob, saat melakukan tugas jurnalistiknya di lapangan selama melaksanakan peliputan di lapangan menjelang pelaksanaan Pemilukada 10 Oktober 2013 lalu. Para wartawan diterima Ketua DPRD Dairi, Delphi Masdiana Ujung didampingi sejumlah anggota DPRD lainnya. Kepada Ketua DPRD, komunitas wartawan Dairi “menangis“ menyampaikan aspirasi yang dibacakan salah satu wartawan media cetak dari harian Andalas, Julius Manurung, yang menyatakan bahwa, Polres Dairi

SETENGAH TIANG - Puluhan wartawan media cetak dan elektronik, yang bertugas di wilayah Kabupaten Dairi, menyampaikan aspirasi dan menyerahkan bendera merah putih setengah tiang kepada Ketua DPRD Dairi, Delphi Masdiana Ujung (membelakangi lensa), sebagai ungkapan ke prihatinan wartawan terhadap penembakan warga yang dilakukan anggota Brimob. (KPK POS/SAUT) menerima penambahan pasukan Bawah Kendali Operasi (BKO) dari Brimob Poldasu, Polres Karo, Pakpak Bharat, Binjai dan lainnya untuk pengamanan Pilkada Dairi. Para wartawan merasa kehadiran pasukan tambahan bukan menghasilkan solusi, justru melahirkan kekecewaan dan ketakutan bagi masyarakat termasuk wartawan dalam melaksanakan tugas peliputan. Anggota Brimob mengeluarkan ucapan yang tidak sopan saat pengepungan salah satu posko pemenanga-

nan calon bupati dan wakil bupati Dairi periode 20142019, Luhutma Donganta, di jalan Sisingamangaraja, Sidikalang, Sabtu 5 Oktober 2013, sekira pukul 00.00 Wib. Ketika itu wartawan berada di taman rumah dinas bupati Dairi untuk melakukan peliputan. Namun, anggota Brimob mengucapkan kata-kata yang tidak etis. Wartawan akhirnya memilih meninggalkan taman rumah dinas bupati atas permintaan anggota polres Dairi, Satria Purba dari satuan lalulintas. Sementara itu, pada 8 Oktober 2013, terjadi letu-

Kasus Dugaan Penganiayaan Alm Hasyim Belum Terungkap DUMAI - Kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa alm. Hasyim menurut Hasrian (19) putra sulung alm. Hasyim hingga saat ini belum terungkap. Padahal sampai, Rabu (9/10), sudah 40 hari almarhum ayahnya meninggal dunia akibat kekerasan. Menurut Hasrian, kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan ayah kandungnya meninggal telah dilaporkan Ibu kandung Hasrian (istri Alm. Hasyim) Sri Kasih (44) ke Mapolresta Dumai sesuai Tanda Bukti Lapor Nomor:TBL/366/IX/2013/Resor Du mai. Sri Kasih melaporkan tentang kejadian diduga tindak pidana penganiyaaan yang dialami oleh Korban Hasyim (Alm) 49 tahun alamat Jalan Dumai – Sei. Pakning Kel.Guntung, terlapor “An. Dalam Lidik” yang terjadi, Senin 2 September 2013 jam 02.30 dini hari di Jl.Dumai-Sei. Pakning Kel. Tanjung Palas Dumai. Sri Kasih istri alm.Hasyim ketika ditemui KPK Pos belum lama ini di rumahnya Jl.Dumai- Sei. Pakning Sei. Guntung membenarkan telah melaporkan pristiwa meninggalnya Alm. Hasyim ke Mapolresta Dumai. Menurut Sri Kasih, tewasnya Alm. Hasyim kuat dugaan akibat penganiyaan. Hasil ronsen Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru, tulang rusuk Alm. Hasyim sebelah kiri patah tujuh, kemudian Jam tangan alm. Hasyim pecah. Alm. Hasyim memakai Jam tangan di tangan kanan. Kuat dugaan Alm. Hasyim sempat memberikan perlawanan, terbukti kaca jam tangan Alm. Hasyim pecah. Menurut Sri Kasih sebelum peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 21.30 Wib. Alm. Hasyim sempat nelpon ke rumah memberitahukan pulang agak terlambat ada urusan. “Sa-

ya bilang jangan pulang larut malam," kisah Sri Kasih,yang dijawab sang suami, "iya-iya". Hasrian putra sulung Alm. Hasyim ketika ditemui ditempat yang sama belum lama ini, mengatakan, Alm. ditemukan oleh pengail di Jalan Lintas Dumai - Sei.Pakning dalam keadaan sekarat, tergeletak dalam posisi melintang di tengah jalan. Peristiwa tersebut dilaporkan pengail ke Polsek Dumai Timur. Alm. ditemukan persisnya tidak jauh dari jembatan tinggi Tanjung Palas sekitar 30 meter dari sepeda motor yang dikenderai Alm. Ayahnya. Kemungkinan Alm setelah dianiaya diseret sejauh 30 meter, karena wajah Alm, yang sebelah kiri luka akibat terkena aspal jalan. Sepeda motor Alm. dalam posisi parkir/tegak di jembatan, helm tidak pecah, dan tidak lecet. "Kalau akibat kecelakaan tidak mungkin jarak antara sepeda motor dengan Alm sejauh 30 meter. Kemungkinan peristiwa itu terjadi pada saat Alm. menuju pulang ke Guntung melintas di Jalan itu," katanya. Hasrian pada saat menuturkan peristiwa kematian Ayah kandungnya diduga kuat akibat penganiyaan, tampak pada raut wajahnya kusut, tak tahan mengenang peristiwa yang menimpa Alm ayahnya itu. Bola mata Hasrian terlihat berkaca-kaca menunjukkan kesedihan, seakan meminta peristiwa penganiayan Alm ayahnya cepat terungkap. Ketika disinggung soal laporan Polisi ibu kandungnya Sri Kasih ke Mapolresta Dumai, Hasrian sekeluarga berharap sangat kepada Kapolresta Dumai dan jajarannya agar peristiwa dugaan penganiayaan yang dialami ayah kandungya tersebut segera terungkap. (PUR)

san senjata mirip perang di kantor KPUD Dairi, jalan Palapa, Sidikalang saat aksi massa. Pada saat peristiwa itu, Brimob melarang wartawan mengambil gambar (foto/ video). Bahkan ada yang hampir dipukul pakai senjata di jalan Kebaktian, sehingga wartawan merasa terancam. Pada saat penangkapan, Brimob melakukan pemukulan walau warga tidak melawan, bahkan Tamrin Manik mengalami luka tembak pada paha kanan. Untuk itu komunitas wartawan Dairi menangis,

menolak sikap arogan polisi dalam pengendalian massa, mendesak Kapolri, Kapoldasu agar menjalankan prosedur pengendalian massa "Senjata bukan untuk melukai Rakyat”. Mendesak Kapoldasu mengusut tuntas penembakan terhadap Tamrin Manik, mendesak Kapoldasu melakukan penyelidikan terhadap Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan pendistrubusian logistik Pemilukada bermasalah yang diduga dilakukan Komisioner KPUD Dairi. DPT dan distribusi logistik merupakan sumber masalah dan berpotensi tindak pidana serta mendesak kepolisian untuk terbuka memberikan informasi menangkut kepentingan jurnalis dan publik. Ketua DPRD, Delphi Masdiana Ujung, kepada para wartawan mengatakan, pihaknya mengapresiasi apa yang dilakukan wartawan. Sebab menurut Delphi, dia juga merasakan dampak kehadiran aparat Brimob yang dinilai bertindak arogan untuk mengamankan aksi pengunjukrasa yang berujung penembakan terhadap salah sorang warga. Delphi Ujung mengatakan, akan menyampaikan aspirasi para wartawan ke institusi kepolisian supaya dilakukan evaluasi, sehingga perlakuan kekerasaan atau tindakan yang melecehkan tugas wartawan tidak terjadi, sebut Delphi. (SAUT/IRVAN)

Tim Penanggulangan Narkoba Desa Malintang Jae PANYABUNGAN - Kepala Desa Malintang Jae Kecamatan Bukit Malintang Kabupaten Mandailing Natal, Muhammad Darwin Nasution, mengajak masyarakat agar mengantisipasi masyarakat pecandu narkoba. Untuk itu, sang Kades membentuk Tim Penanggulangan Narkoba Desa, yang mulai berlaku 1 Oktober 2013. Pemerintahan Desa Malintang Jae melakukan musyawarah desa mulai 19 September 2013, bertempat di Mesjid Raya Malintang Jae, yang dipimpin langsung Kepala Desa, dan turut dihadiri unsur pemerintah desa, BPD, tokoh Masyarakat, tokoh Agama, dan sejumlah elemen masyarakat peduli lingkungan, untuk membahas agenda yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat. Dalam musyawarah disepakati secara aklamasi yang berkaitan dengan Narkoba, dan hewan yang berkeliharaan di komplek Desa Malintang Jae, segera ditertibkan bekerja sama dengan masyarakat di desa ini. Adapun tim penanggulangan Narkoba desa yang dibentuk beranggotan lima orang pada setiap lorong yang akan berkoordinasi dengan Kepala desa secara langsung."Kami dari pihak panitia tidak mempublikasikan identitas anggota disetiap Lorong di desa Malintang Jae ini," ujar Kades. Mengenai penertiban

hewan peliharaan diungkapkan, bagi seluruh warga yang berternak Kambing dihimbau agar tidak melepas dan membiarkan berkeliaran tanpa pengawasan. "Bila ada kambing yang masih berkeliaran kita tangkap, dan diserahkan kepada tim pengendali," ungkap Kepala Desa Darwin Nasution. Kalau ada kambing yang berkeliaran tanpa ada pengawasan, bagi warga yang melakukan penangkapan hewan Kambing akan diberi uang jasa sebesar Rp35.000 setiap 1 ekor Kambing yang ditangkap. Dan bagi pemilik kambing yang ditangkap, dikenakan biaya atau denda Rp75.000, setiap satu ekor Kambing. Anggota DPRD Madina Iskandar Hasibuan SE dari Partai PDI Perjuangan yang juga Caleg DPRD no urut 1 dari Davil 5 yakni di Kecamatan Panyabungan Utara, Bukit Malintang, Siabu, Simangambat, Naga Juang, dan Huta Bargot, sangat mendukung program yang di lakukan oleh Desa Malintang Jae tersebut. Program desa yang dimusyarawahkan oleh desa Malintang Jae tersebut sangat dibanggakan. "Ini sebagai contoh kemajuan, dan saya harap kedepannya program ini terus berjalan agar masyarakat Kecamatan Bukit Malintang bisa tertata dengan baik, dan jauh dari Narkoba," tehasnya. (TH)

Alihfungsikan Lahan Ganja Jadi Tanaman Sayuran PANYABUNGAN - Pemerintah kabupaten Mandailing Natal (Madina) melalui Badan Narkotika Nasional (BNN) RI dan BNN setempat harus mampu mengunjungi warga di tiga desa dekat ke Tor Sihite yang dikenal sebagai lahan ganja di Kecamatan Panyabungan Timur Kabupaten Madina. Seharusnya dalam waktu dekat ini akan dimulai pelaksanaan alih fungsi lahan ganja seluas 10 hektar menjadi komoditi nilam, sayuran dan buah-buahan. Pemkab Madina telah melakukan pertemuan berlangsung di aula kantor camat Panyabungan timur dihadiri Bupati Madina melalui Asisten Tata Praja, Drs

Musaddad Daulay MM, Kapolres Madina diwakili Kapolsek Panyabungan Iptu Topan, Camat Panyabungan timur, Syahrul Nasution SSos, dan Camat Panyabungan Utara, Awaluddin SSos. Dari BNN RI dihadiri oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN RI, Irjen Pol Drs Viktor Sambudiono diwakili Kasubdit Masyarakat Desa, Ir Pinondang Poltak Marghanda dan Kasubdit Masyarakat kota, M Ali Ashar SH Msi dan Kepala BNN Kabupaten Madina AKBP Eddy Mashuri SH MH diwakili oleh Kasi Pemberantasan AKP Darmansyah. Turut hadir tiga kepala desa yang bakal menjadi pilot project program BNN yaitu

Desa Huta tinggi, Desa Huta Bangun, dan Desa Parbangunan yang dikenal dengan nama Huta Tua, serta dihadiri tokoh masyarakat dan tokoh agama Panyabungan timur dan perwakilan beberapa orang petani. Kasubdit Masyarakat kota, Ali Ashar SH Msi menyampaikan bahwa implementasi program aihfungsi lahan ganja menjadi tanaman komoditi sayuran dan buahan ini sangat penting guna menurunkan produktivitas tanaman ganja sebagai tujuan Program Pemberantasan Penggunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba yang dicanangkan Pemerintah melalui BNN RI. Panyabungan timur yang

terkenal lahan Ganja, kita sebagai pemerintah bisa menjadi pusat pemberdayaan tanaman sayuran dan buah-buahan, sehingga bisa menghasilkan produk unggulan daerah. "Selain itu jika program ini nantinya berhasil sebagaimana yang kita harapkan bersama, akan bisa memberikan peluang kerja bagi masyarakat dan ujungnya adalah mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” ucap Ashar. Dalam sambutannya Bupati Madina melalui Asisten Tata Praja, Musaddad Daulay menyampaikan program ini pada prinsifnya adalah atas permohonan Pemkab Madina kepada Pemerintah RI melalui BNN RI

agar ada penyelesaian terhadap persoalan ganja ini, melalui program alih fungsi lahan bekas ganja menjadi lahan komoditi sayur dan buah-buahan. Untuk menindaklanjuti program BNN yang ingin memberantas dan membumihanguskan lahan ganja yang ada di Tor Sihite Madina, tiga desa di Panyabungan timur yang selama ini dikenal sebagai produsen ganja akan dijadikan sebagai pilot project dalam program ini. Untuk itu peran semua masyarakat sangat diharapkan untuk mensukseskan program ini. Artinya jangan pernah anda anggapan ini main-main, tetapi anda harus dukung maksimal. "Masyarakat kita harus beru-

bah dan lebih maju dan sejahtera, karena saya yakin jika masyarakat khusus di tiga desa ini bersungguh-sungguh, maka nantinya akan lahir dari Panyabungan timur pengusaha sayur dan buah-buahan, karena di Madina saja kebutuhan sayuran kita masih mengimport dari luar daerah,” ungkap Musaddad. Program ini merupakan proyek stimulasi yang mampu mendorong dan merangsang peningkatan taraf ekonomi masyarakat dan menjadikan masyarakat yang produktif dalam usaha berkebun dan bertani, dan kita juga harus mengkaji ulang agar masyarakat betul-betul memahami punsi daun ganja tersebut. (TH)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.