Epaper andalas edisi selasa 4 juni 2013

Page 14

Selasa 4 Juni 2013

STKIP Muhammadiyah Milad IV Blangpidie-andalas Milad IV Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kabupaten Aceh Barat Daya, yang dilaksanakan di Aula Komplek Sekolah Korea, Senin (3/ 6) berlangsung tertib. Milad tersebut dihadiri Wakil Bupati Yusrizal Razali, Pimpinan Muhammadiyah Ramli Bahar yang juga Sekda setempat, Drs Ridwan Adami, Pimpinan DPRK setempat Elizar Lizam, sejumlah kepala dinas, para dosen dan Kepala Bappeda Abdya Weri SE MA yang ditunjuk sebagai orasi ilmiah serta ratusan mahasiswa. Wakil Bupati Aceh Barat Daya Yusrizal Razali dalam arahan mengatakan, dengan dilaksanakan milad IV STKIP Muhammadiyah pada tahun ini diharapkan mampu melahirkan kader-kader baru yang mempunyai intelektual tinggi demi menciptakan pendidikan Aceh Barat Daya ke depan lebih baik dan bisa bersaing dengan perguruan tinggi yang ada di Propinsi Aceh. Hasil tersebut tidak mungkin dicapai begitu saja tanpa ada jerih payah dari pelaku pendidikan, semua masyarakat, mahasiswa dan elemen terkait lainnya. Untuk itu dikatakannya, dengan memperingati Milad IV STKIP kita berharap akan mampu membawa perubahan lebih baik untuk masa depan terhadap perguruan tinggi Muhammadiyah yang ada di Kabupaten Aceh Barat Daya, agar bisa sejajar dengan perguruan tinggi lain. Dengan demikian, apa yang menjadi harapan masyarakat dan kita semua bisa menjadi kenyataan. (AS)

Ribuan Guru di Bireuen Ikut UKG Bireuen-andalas Sebanyak 1.137 Guru baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Non Pegawai Negeri Sipil (Non PNS) dari berbagai jenjang dalam jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, mengikuti Ujian Kompetisi Guru (UKG) 2013. Pelaksanaan UKG 2013 di Bireuen dilaksanakan di dua titik yakni di SD Negeri 3 Percontohan Peusangan dan SMA Negeri 1 Bireuen dari Senin–Sabtu (3-15 /6). Panitia Pelaksana UKG 2013 Dinas P dan K Bireuen, Rinaldi kepada andalas, Sabtu (1/ 6) menyebutkan, para peserta yang ikut UKG 2013 di SD Negeri Percontohan Peusangan sebanyak 355 orang terdiri dari 305 PNS dan 50 non PNS yang mayoritas tenaga pendidik di TK dan SD. Sementara peserta yang ikut di SMA Negeri 1 Bireuen sebanyak 782 guru yang terdiri dari 552 PNS dan 230 Non PNS, yang dibagi dalam dua ruangan yakni ruang 1 sebanyak 359 guru dan ruang II sebanyak 421 guru. Rinaldi menyebutkan, system pelaksanaan UKG 2013 di Bireuen dilaksanakan dengan system online dengan operatornya dari pihak Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Banda Aceh. Sejumlah guru SD di jajaran Dinas P dan K Bireuen kepada andalas memberitahukan, bahwa mereka sudah siap untuk meghadapi UKG 2013 yang dilaksakan pihak Dinas P dan K Bireuen, karena sebelumnya mereka sudah mempersiapkan diri dengan mengikuti latihan yang dibimbing operator di SMA Negeri 1 Bireuen. Rinaldi mengharapkan agar semua guru harus teliti dalam bekerja dan jangan tergopohgopoh, ketika mengklik jawaban sebelum dipahaminya secara yakin benar agar bisa memperoleh nilai yang banyak, sehingga lulus dan bisa ikut sertifikasi. (HERA)

Pusat Kota Langsa Semrawut Langsa-andalas Menjamurnya pedagang kaki lima yang membuka kios dagangannya di sepanjang Jalan Iskandar Muda, terkesan pusat perkotaan Kota Langsa menjadi semerawut, terlihat juga kumuh. Terkesan Wali Kota Langsa Usman Abdullah atau yang akrab disapa Toke Suum dinilai melakukan pembiaran. Hal ini terbukti dengan menjamurnya pedagang kaki lima yang membuka kios dagangannya di sepanjang jalan tersebut. Dari hasil pantauan koran ini, Minggu, (2/ 5) dimana lapak pedagang yang menjual kaset DVD serta aksesoris lainnya, telah menggunakan separuh badan Jalan Iskandar Muda Kota Langsa. Hal ini membuat keberadaan kios di sana mengakibatkan arus lalu lintas di sepanjang Jalan Iskandar Muda sering macet, terutama saat pagi dan sore hari. "Sepertinya Wali Kota Langsa membiarkan daerah tersebut menjadi kumuh. Pasalnya, sampai saat ini tidak ada dilakukannya penertiban," ujar salah seorang warga Kota Langsa, Zulhari Abdullah, kepada andalas Minggu, (2/5) di Langsa. Menurutnya, berdasarkan informasi yang ia terima bahwa para pedagang tersebut sudah melanggar kesepakatan yang telah dibuat. Dimana para pedagang diperbolehkan berjualan di jalan tersebut, asalkan membuka kios dagangannya mulai pukul 16.00 WIB hingga malam hari. Setelah itu, kios dagangannya juga harus disimpan sementara ke tempat lain. Akan tetapi, ironisnya sejak beberapa bulan terakhir ini, para pedagang tersebut membuka kiosnya dengan permanen. Dimana, para pedagang tersebut, berjualan mulai dari pagi hari dan kios dagangannya tidak disimpan ke tempat lain. Dan hal ini tidak ada dilakukan penertiban apapun oleh Wali Kota Langsa. Selain itu, dengan pembiaran menjamurnya pedagang tersebut membuka lapak dagangannya di sepanjang Jalan Iskandar Muda, maka para pedagang ini juga telah menutupi pedagang yang berjualan di Rumah Toko (Ruko) di sepanjang jalan tersebut. Pasalnya, posisi lapak pedagang kios itu tepat berada di depan pedagang Ruko. (LAN)

ACEH MEMBANGUN

harian andalas | Hal.

14

Mahasiswa Apresiasi Penghargaan Gayo Lues

andalas/anuar syahadat

PENGHARGAAN - Bupati Gayo Lues H Ibnu Hasim menerima penghargaan dari Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDM-PMP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof Dr Syawal Gultom.

Gayo Lues-andalas Sejumlah mahasiswa di Kabupaten Gayo Lues memberikan apresiasi yang luar biasa terhadap kabupaten yang berjuluk Negeri Seribu Bukit. Pasalnya, Gayo Lues barubaru ini mendapat penghargaan dari Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah di Jakarta. Demikian dikatakan, Bandi salah seorang mahasiswa Gayo Lues, kemarin di Gayo Lues. Penghargaan itu diberikan terkait Pemerintah Kabupaten Gayo Lues mampu menyalurkan miliaran rupiah dari Anggaran Pemerintah Kabupaten untuk dunia pendidikan. Tentu saja Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Pejamin Mutu Pendidikan (BPSDM-PMP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemendikbud) Prof Dr Syawal Gultom tak sungkan menyerahkan tropi penghargaan atas terpilihnya Gayo Lues dari sekian banyak kabupaten yang ada di Indonesia. Bukan itu saja, pemerintah juga mengalokasikan dana rutin sekolah yang dihitung berdasarkan BOSP, setiap SD, SMP dan SMA sederajat. Serta memberikan beasiswa peningkatan sertifikasi guru ditambah dengan program gratis biaya sekolah yang ada di kabupaten berjuluk Negeri Seribu Bukit itu. Dikatakan, bukan itu saja bahkan bagi mahasiswa yang sedang memasuki tahap akhir diberikan biaya penyusunan skripsi, antara lain untuk S1 Rp 2 juta, S2 Rp 4 juta. Ini merupakan contoh terbaik yang belum ada di daerah lain, yang sangat membantu dunia pendidikan, baik di tingkat SD, SMP, SMA

maupun perguruan tinggi. Selanjutnya dari sisi kesehatan, pemerintah daerah juga telah menyekolahkan beberapa dokter asal Gayo Lues untuk melanjutkan studi spesialis, yang diperkirakan dua tahun ke depan sudah bisa melayani masyarakat. Dan tidak perlu mengkhawatirkan kekosongan dokter spesialis di Kabupaten Gayo Lues yang saat ini sangat kekurangan tenaga kesehatan di bidang dokter spesialis. Walaupun di pertengahan tahun ini, isu pendidikan Gayo Lues mulai diterpa angin isu tak sedap, karena kelulusan para siswa-siswi Gayo Lues mendekati 50 persen. Hal ini membuat pemerintah Gayo Lues semakin lemas tak berdaya, karena kesalahan mutlak bukan pada aparatur, melainkan kembali kepada SDM masing-masing siswa. (NUAR)

Pembangunan Jalan Lintas BireuenTakengon Terindikasi Korupsi Lhokseumawe-andalas Lembaga Anti Korupsi Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) menemukan adanya kejanggalan dan indikasi korupsi, terhadap proyek tanggap darurat pembangunan jalan lintas Bireuen–Takengon oleh PT Mutiara Aceh Lestari yang mendapatkan Penunjukan Langsung (PL) dari Pemerintah Aceh. Hasil penulusuran MaTA, bukti-bukti adanya indikasi korupsi terhadap proyek pembangunan jalan yang diperuntukkan penanganan bencana long-

sor di ruas jalan tersebut, yaitu: 1. Paket pekerjaan untuk ruas jalan Bireuen-Takengon km 26+000-27+500 sepanjang 1.500 meter oleh PT Mutiara Aceh Lestari dilaksanakan berdasarkan kontrak. Sedangkan paket pekerjaan km 27+50028+850 sepanjang 1.300 meter dilaksanakan tanpa kontrak; 2. Audit yang dilakukan BPK RI terhadap paket pekerjaan km 26+000-27+500 ditemukan kelebihan pembayaran sebesar Rp 379.038.730,35. Ironisnya, Pemerintah Aceh kembali menganggarkan dana untuk paket kegiatan ini sebesar Rp 50 miliar dalam APBA-Perubahan tahun anggaran 2012. Penganggaran ini didasari oleh permintaan melalui surat dari PT Mutiara Aceh Lestari yang menyatakan, bahwa untuk pengerjaan paket kegiatan terse-

Warga dan Pemilik Ruko di Langsa Resah Langsa-andalas Terkait pedagang kaki liama (K-5) di Jalan Iskandar Muda Kota Langsa, sejumlah warga dan pedagang ini juga telah menutupi pedagang yang berjualan di Rumah Toko (Ruko) di sepanjang jalan tersebut, mereka juga meminta lokasi itu agar secepatnya direlokasi ke tempat lain. Selain membuat pemandangan yang sumpek dan kumuh. Demikian dikatakan salah seorang pedagang di Jalan Iskandar Muda yang tidak mau namanya di publikasikan, ketika ditanya wartawan seputar lapak liar di jalan itu, Senin (3/6). Menurutnya, sampai hari ini belum ada tindakan apapun dari pemerintah kota Langsa untuk berupaya mencari tempat mereka jualan. "Terus terang, lapak liar pedagang aksesoris ini

sudah lari dari kesepakatan awal dulu. Di mana mereka mulai berjualan pada pukul 16:00 sampai 24:00. Tapi sekarang mereka sudah berjualan pada pagi hari, hal itu menganggu kami berjualan. Karena lapak dagangan mereka persis berada di depan toko kami," katanya. Sementara itu menanggapi permasalahan ini, Ketua LSM Bening, Sukri Asma ketika dimintai tanggapannya mengatakan, permasalahan ini sudah cukup lama timbul ke permukaan sejak dibangunnya pusat pasar Kota Langsa. Di mana para pedagang yang berjualan di sana pun kemudian terpecahpecah ke beberapa tempat di wilayah kota Langsa. Nah, melihat kondisi itu kemudian para pedagang berjualan di Jalan Iskandar Muda dengan

but sudah menghabiskan dana sebesar Rp 75 juta; 3. Pemerintah Aceh kembali mengalokasikan dana sebesar Rp 40 miliar dalam APBA Tahun Anggaran 2013 kepada PT Mutiara Aceh Lestari pembayaran untuk tahap ketiga; 4. MaTA menduga bahwa permintaan dana dari dua tahap terakhir tersebut sebesar Rp 50 miliar dan Rp 40 miliar tersebut akan digunakan untuk melunasi/menutupi paket pekerjaan kedua yaitu paket 27+500-28+850 sepanjang 1.300 meter yang dilakukan tanpa berdasarkan kontrak antara PT Mutiara Aceh Lestari dengan Pemerintah Aceh, 5. Pembayaran tahap kedua tersebut dilakukan oleh Pemerintah Aceh walaupun hasil audit yang dilakukan oleh Inspektorat Aceh belum selesai. Hal ini didasarkan pada rekokesepakatan dari pihak kecamatan kalau mereka boleh berjualan mulai pulul 16.00-24.00 WIB. Tapi, kalau kita lihat sekarang kesepakatan itu sudah tidak ada lagi, karena mereka sudah berjualan sejak pagi hari. Maka untuk itu, Sukri berharap Wali Kota Langsa harus mengambil tindakan tegas dalam membuat aturan, jangan hanya memandang Kota Langsa sebagai kota jasa harus bersih dan memberikan pelayanan terbaik. Begitu juga dengan konsep gotong royong yang digalakkan wali kota, sementara di daerah ini semakin kumuh. Belum lagi kalau musim hujan, air akan meluber ke jalan karena sampah-sampah yang menumpuk di parit-parit. "Yang membuat miris lagi, kekumuhan ini terjadi di tengah kota pula. Begitu juga halnya dengan pusat pasar yang semakin semrawut tanpa penataan yang baik. Melihat kondisi ini, investor maupun masyarakat yang melintas pun malas berhenti untuk sekadar membeli buah tangan dari kota ini," katanya. (LAN)

mendasi oleh Inspektorat Aceh yang ditandatangani oleh Drs Samidan Angkasa Wijaya selaku Inspektur Aceh; 6. Dengan demikian, potensi kerugian keuangan negara sebesar Rp 50.379. 038.730,35 (terdiri dari Rp 379.038.730,35 yang berdasarkan LHP LKPA BPK RI dan 50 miliar dalam APBA-Perubahan tahun anggaran 2012 akan bertambah, apabila dalam APBA Tahun Anggaran 2013 ini akan kembali dicairkan sebesar Rp 40 miliar. Bila ini terjadi, maka total potensi kerugian keuangan negara dalam proyek Pembangunan Jalan Bireuen-Takengon (Proyek Tanggap Darurat) di Provinsi Aceh dapat mencapai Rp 90. 379.038.730,35. Atas dasar temuan tersebut, MaTA telah melaporkan kasus indikasi korupsi ini Komisi Pem-

berantasan Korupsi (KPK) dan telah di terima oleh KPK pada tanggal 16 Mei 2013. Koordinator MaTA Alfian mengharapkan, agar Pemerintah Aceh tidak lagi mengalokasikan dana tambahan dan harus meminta kembali kelebihan pembayaran kepada rekanan, agar bisa disetor ke kas Pemerintah Aceh,” tegasnya. Selain itu, MaTA juga meminta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera mengambil langkah-langkah hukum terkait dugaan kasus korupsi tersebut. Langkah hukum tersebut diharapkan dilakukan secara langsung oleh KPK tanpa dilimpahkan penanganannya kepada aparatur penegak hukum di daerah untuk menghindari konflik kepentingan. (DM)

UKG di Aceh Timur Diikuti 1545 Guru

Musda KAI Kukuhkan Calon Incumbent MUSDA Peserta Musyawarah Daerah Konggres Advokat Indonesia Aceh, ketika meminta interupsi pada Musda yang dilaksanakan di Hotel Lido Graha Lhokseumawe, akhir pekan lalu. andalas/deni mukhtadi

Lhokseumawe-andalas Musyawarah Daerah (Musda) Konggres Advokat Indonesia (KAI) Aceh yang dilaksanakan di Hotel Lido Graha Lhokseumawe, akhir pekan lalu, berlangsung alot dengan mengusung 2 calon yaitu Effendi Idris SH dan Ridwan Abdul Rahman SH. Dalam ketentuan masingmasing calon yang diusung harus didukung minimal 25 persen dari peserta Musda, seluruh peserta yang terdiri dari 15 DPC (Dewan Pengurus Cabang) KAI seluruh Aceh saling menjagokan calon masing-masing dan mengadakan lobi kecil

selama sidang berlangsung. Dalam penghitungan dukungan suara yang dipimpin oleh Helmi Musa Kuta SH selaku Ketua Komite Pelaksana (OC) didapatkan hasil Effendi Idris SH sebagai calon incumbent mendapatkan dukungan dari 12 DPC seluruh Aceh atau 80 persen dukungan. Sementara rivalnya Riwan Abd Rahman SH hanya didukung oleh 3 DPC atau 20 persen suara. Berdasarkan hasil dukungan tersebut, maka Effendi Idris yang juga menjabat ketua periode sebelumnya dikukuhkan kembali secara aklamasi men-

jadi Ketua KAI Periode 20132018. Sebagai ketua terpilih, maka Effendi Idris diberikan mandat untuk menyusun kepengurusan baru. Ditemui di sela-sela penentuan ketua terpilih, Efendi mengatakan, pihaknya bersama teman-teman advokat akan bersinergi dalam menjalankan roda organisasi dan tetap bertumpu pada AD/ART Organisasi. “Semoga kepengurusan kali ini lebih baik dan dapat bermanfaat bagi penegakan hukum di Indonesia umumnya dan Aceh khususnya,” ungkapnya. (DM)

andalas/muhammad ali

TINJAU LOKASI - Kepala SMP Peureulah, ketika melakukan peninjauan di lokasi UKG. Aceh Timur-andalas Sebanyak 1545 guru di Aceh Timur, mengikuti Ujian Kompetensi Guru (UKG) yang digelar di 4 lokasi dalam Kabupaten Aceh Timur. Tujuan dilaksanakannya UKG tersebut, agar dapat dilihat dari kemampuan guru dari ujian ini, guru yang ikut dalam ujian UKG ini terdiri dari guru PNS, guru honor dan guru bersertifikasi. Empat lokasi yang digelar ujian ini yaitu Kecamatan Peureulak Kota di SMPN1 dengan jumlah peserta 381, sedangkan di Kecamatan Idi Rayeuk digelar dua lokasi yaitu di SMAN 1 Idi Rayeuk dengan peserta 388, satu lagi di SMK 1 Idi Rayeuk yang di ikuti 391 Guru, untuk wilayah Barat yaitu digelar di SMAN1 Kecamatan Nurussalam dengan di Ikuti peserta 385, total 1545. Menurut Koordinator

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Propinsi Aceh Herry Maidhany SE AK Selaku Kordianator (UKG) Aceh Timur didampingi Pengawas UKG di titik SMP 1 Peureulak Kota Drs Ismail, kegiatan ini juga digelar sebagai pemetaan kompensi guru, melaksanakan program pembinaan dan pengembangan propesi guru yang berkelanjutan yang ketiga Entri Pendidikan Latihan Propesi Guru (PLPG) serta sebagai alat kontrol pelaksaan penilayaan kinerja guru. Herry Maidhany menambahkan, ujian ini dilaksanakan beberapa gelombang yaitu setiap gelombang 20 peserta batas waktu dua jam, dalam sehari digelar 3 gelombang, waktu pagi sampai siang dua gelombang. Sedangkan sore hari. (MAD)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.