Epaper andalas edisi jumat 12 juli 2013

Page 2

Jumat 12 Juli 2013

MEDAN KITA

harian andalas | Hal.

Juni, Temuan Uang Palsu Menurun

andalas Lugas & Cerdas PENERBIT PT. Star Media Internusa d/h. PT. Inti Media Nusantara PEMBINA Dr Eggi Sudjana SH MSi PEMIMPIN UMUM/PEMIMPIN REDAKSI Iskandar ST WKL PEMIMPIN UMUM/WKL PEMIMPIN REDAKSI/PENJAB H Baharuddin WAKIL PEMIMPIN REDAKSI II MA Siddik Surbakti, Christoffel Manurung SH MH PEMIMPIN PERUSAHAAN Amiruddin REDAKTUR PELAKSANA Gusliadi Ritonga SEKRETARIS REDAKSI Mira Puspita KOORDINATOR DAERAH Agus Salim Ujung REDAKTUR Hamdani Nasution, Asril Tanjung, Hermawan, Yonan Febrian, M.Sulaiman STAF REDAKSI Asiong, Robenson Sidabariba, Yunan Siregar, Irwan Ginting, Felix Sidabutar, Thamrin Samosir, Desrin Pasaribu, Maguslim FOTOGRAPHER Hs Poetra , Rizki Mulya Akbar SIRKULASI Septho IKLAN Syarifah PENASEHAT HUKUM Syahril SH SpN; Nur Alamsyah SH MH; Abu Bokar Tambak SH MHum; A Herwan Bispo SH, H. Syafrizal SH. MH ALAMAT REDAKSI/ TATA USAHA Jalan T Amir Hamzah Ruko Kompleks Griya Riatur Indah No. 182-184-186 Medan NOMOR REKENING BRI Unit Kapten Muslim Medan a/n Amiruddin Mendrofa No. Rekening 3383-01-027966-53-5 BCA KCP Tomang Elok a/n Amiruddin Mendrofa No. Rekening 7865078382 Iklan Warna (FullColour) Rp. 15.000/mm kolom Iklan Hitam Putih Rp 10.000/mm kolom Iklan Keluarga/Ucapan Selamat Rp 3.500/mm kolom TELEPON (061) 8449800 FAKSIMILE (061) 8462800 EMAIL REDAKSI:redaksi@harianandalas.com IKLAN: marketingandalas@gmail.com PENCETAK CV. Grafika Sumatera. Isi di Luar Tanggungjawab Pencetak

EDITORIAL

Konvensi PD dan Upaya Dongkrak Elektabilitas

S

ETELAH kedigdayaan SBY yang sukses memenangi Pilpres dua periode berturutturut, PD kini miskin tokoh. Konvensi capres yang digagas SBY diyakini akan menjadi ajang persaingan tokoh alternatif yang dijaring oleh komite konvensi. "Saya melihat Demokrat tidak dalam posisi defensif bahwa pesertanya harus dari Demokrat. Karena Demokrat figurnya powerless, terutama sejak era SBY. Jadi menyerap energi tokoh-tokoh kreatif, karena di Demokrat tidak ada yang kuat," kata pengamat politik dari UIN Jakarta Gun Gun Heryanto kepada wartawan usai menjalani sidang doktor di Gedung Pascasarjana Universitas Padjadjaran, Jalan Dipatiukur, Bandung, Kamis (11/7). Yang jelas konvensi capres PD diarahkan juga untuk mendongkrak elektabilitas PD. Tokoh alternatif yang terjaring akan diikutkan mendongkrak elektabilitas PD. PD masih akan menyerap energi kreatif dari tokoh-tokoh untuk menaikkan elektabilitas. "Saya mencatat ini bukan mekanisme kelembagaan yang dimapankan oleh organisasi. Ini politic strategic untuk menaikkan elektabilitas," simpulnya. Dengan kata lain konvensi yang digelar PD sudah jelas tujuannya untuk mendongkrak elektabilitas. Artinya, pelaksanaan konvensi PD, tidak lebih hanya sebuah 'sandiwara politik' yang disutradarai tokoh kunci partai itu. Pelaksanaan konvensi PD memang seolah mampu mengundang minat sebahagian kalangan untuk ikut serta di dalamnya. Padahal, mereka sesungguhnya sudah mengetahui dengan pasti, bahwa apa pun hasil konvensi nanti, keputusan akhir tetap berada di tangan SBY. Nah, agar keputusan final terhadap figur yang didukung PD melalui arena konvensi itu, tidak terkesan melenceng dari nilai-nilai demokrasi, hampir dapat dipastikan, para peserta konvensi akan terlebih dahulu memperoleh arahan dari SBY, untuk memastikan hasil konvensi tidak menyimpang dari skenario-nya Pak SBY. Grand scenario yang hendak dikemas dalam perhelatan konvensi PD memang sangat mudah ditebak alur ceritanya. Selain sebagai ajang pencitraan demi mendongkrak elektabilitas, hasil konvensi juga sudah ada di kantong SBY, jauh sebelum perhelatan digelar. Namun, akankah tujuan di balik pelaksanaan konvensi itu akan benar-benar bisa diwujudkan ? Bisa jadi elektabilitas PD akan terdongkrak sedikit. Selebihnya, rakyat Indonesia agaknya belum bisa melupakan sepak terjang sejumlah kader PD dalam kasus korupsi, serta kegagalan pemerintahan SBY dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kalau yang sudah gagal, masih tetap juga dipercaya, berarti ada yang something dengan rakyat di negeri ini. (**)

2

andalas/rizki mulya

MERAZIA - Tim gabungan dari Disbudpar Medan, Kodim 0201/BS, Denpom 1/5 Medan, Denpom AU, Polresta Medan, Satpol PP, dan SKPD terkait mengamankan sejumlah wanita saat merazia tempat kusuk tradisional di kawasan Jalan Setia Budi, Medan, Kamis (11/7).

Tempat Hiburan Membandel Dirazia

Medan-andalas Tim Penertiban Hiburan Malam di Kota Medan memberi peringatan keras kepada pengusaha kusuk tradisional dan luluran KS Setia Budi Oukup di Jalan Setia Budi Kelurahan Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan karena kedapatan tetap beroperasi, Kamis (11/7) dini hari.

Pengusaha dinilai melanggar SK Wali Kota Medan No 16 Tahun 2013 tanggal 3 April 2003 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Perda Kota Medan No 37 Tahun 2002 terkait penutupan tempat hiburan selama bulan suci Ramadan. Di samping memberi peringatan keras kepada pengusaha yang membandel, tim juga sempat mengamankan enam orang wanita muda yang diduga sebagai pekerja di KS Setia Budi Oukup. Dari 6 wanita yang diamankan itu, 1 orang diantaranya tidak memiliki KTP. Setelah dilakukan pemeriksaan dan pendataan, keenam wanita

muda itu akhirnya dilepaskan kembali. Penertiban yang melibatkan unsur gabungan dari Kodim 0201/BS, Denpom 1/5 Medan, Denpom AU, Polresta Medan, Satpol PP, dan SKPD terkait dipimpin Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan Busral Manan. Pada saat melakukan penertiban, unsur gabungan ini dibagi menjadi dua tim. Tim pertama menertibkan tempat hiburan malam di inti kota, sedangkan tim dua menertibkan di pinggiran kota. Tim pertama mengawali penertiban di kawasan Jalan Setia Budi. Dari penelusuran, tempat hiburan malam maupun oukup di kawasan itu tutup semua. Setelah itu tim bergerak menuju Jalan Ring Road dan Jamin Ginting sampai tugu perbatasan Kota Medan dan Deli Serdang, juga tak ada yang buka. Selanjutnya tim memasuki Jalan Setia Budi kembali dari arah Simpang Selayang. Pada saat itulah tim mendapati KS Setia Budi Oukup beroperasi. Ketika tim hendak memasuki tempat itu, seorang pria bertubuh besar yang diduga pengawas mengaku tempat tersebut tutup. Namun tim tidak percaya, sebab tempat oukup itu terang. Tim selanjutnya memeriksa seluruh kamar. Di lantai dua, tim menemukan seorang tamu pria yang diduga sebagai ‘pasien’ ou-

kup tersebut. Sedangkan di lantai tiga, tim berhasil mendapati enam orang wanita muda. Pria dan keenam wanita muda itu selanjutnya diperiksa dan diminta menunjukkan kartu identitas. Setelah dilakukan pendataan, mereka diperkenankan pulang. Sekretaris Disbudpar Kota Medan Parlindungan Harahap langsung memberi peringatan keras kepada pemilik oukup tersebut. Pemiliki oukup diminta menutup usahanya selama bulan puasa. “Jika kedapatan buka kembali, tempat ini akan ditutup (selamanya),” tegas Parlindungan setelah pemilik oukup membuat surat pernyataan untuk menutup usahanya selama bulan Ramadan. Sementara itu, tim kedua yang dipimpin Kadisbudpar Busral Manan didampingi Kabid Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) Fahmi Harahap langsung melakukan penertiban di kawasan Jalan Nibung Raya. Ketika berada di depan Diskotik Lee Garden (LG), tim sempat berhenti karena lampu depannya menyala. Namun setelah dicek, Diskotik LG ternyata tutup. Selanjutnya tim menyusuri Jalan Kapten Pattimura, tak satu pun tempat hiburan malam maupun panti pijat yang buka. Kemudian tim memasuki Komplek Multatuli di Jalan Multatuli. Di tempat ini, tim

sempat turun karena melihat dua tempat pijat refkeksi Nano Nao dan Ru Yi Reflexiology terang benderang. Dari dua tempat itu, tim hanya memasuki Ru Yi Refelxiology, sebab Nano Nano diketahui tutup. Sedangkan Ru Yi dicurigai sehingga tim masuk dan naik sampai lantai dua. “Kami tutup, pak. Mana berani buka, lampu di sini saja mati,” kata salah seorang pria berpostur kecil. Baik Busral maupun Fahmi tidak mau percaya begitu saja namun berhubung tidak ditemukan bukti, mereka pun tak bisa bisa melakukan tindakan tegas. “Kami yakin tempat ini tadi buka. Jadi kami ingatkan sekali lagi, patuhi surat edaran yang telah diberikan. Selama Ramadan tempat ini harus ditutup, kami akan terus mengawasi. Jika kedapatan buka, kami akan tindak tegas,” tegas Busral. Dari Komplek Multatuli, tim selanjutnya bergerak menuju Jalan Pegadaian sampai Yang Lim Plaza. Di kedua lokasi, tempat hiburan malam tutup total. Kemudian tim melanjutkan penelusuran ke Jalan Negara dan Jalan Prof HM Yamin, tak satu pun tempat hiburan malam maupun panti pijat yang buka. “Tim akan turun setiap harinya guna memastikan tidak satu pun tempat hiburan malam yang beroperasi,” tegas Busral. (BEN)

Medan-andalas Jumlah temuan uang palsu (upal) pada bulan Juni 2013 tercatat sebanyak 283 lembar dengan nominal Rp16.545.000. Pada bulan ini tercatat penurunan pada temuan uang palsu dibanding dengan bulan Mei 2013 dengan rincian 56 lembar pecahan uang Rp100.000, 214 lembar pecahan uang Rp50.000, 12 lembar pecahan uang Rp20.000, dan 1 lembar pecahan Rp5000. Jumlah ini menurun dibanding dengan bulan Mei 2013 yang tercatat sebesar Rp26.490.000. Selama periode Januari-Juni 2013 telah diketemukan sebanyak 2.094 lembar uang palsu dengan total nilai Rp123.770.000. Hal ini disampaikan Deputi Direktur Bank Indonesia Medan Mikael Budisatrio melalui rilisnya di Gedung BI Medan, Kamis (11/7) sore. “BI selalu mengingatkan kepada masyarakat agar menerapkan 3D setiap menerima uang tunai yaitu: Dilihat, Diraba, dan Diterawang guna mencegah peredaran uang tidak asli dalam rangka mencegah peredaran uang palsu tersebut,” ujarnya. Dikatakannya, BI menerapkan pola sosialisasi 3D berupa TOT dan kerjasama dengan pihak kepolisian sebagai salah satu narasumber yang akan dilakukan kepada masyarakat mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan lainnya di Kota Medan dan daerah-daerah lainnya. Sementara dalam rangka mengurangi penggunaan uang tunai dan peredaran uang palsu, BI berupaya memadukan layanan pembayaran tunai dan non tunai dalam rangka mewujudkan lesscash society. “Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar semakin sering menggunakan alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) terutama uang elektronik sebagai alternatif uang kertas dan uang logam terutama pecahan kecil. Program sosialisasi mengenai less-cash society tahun 2013 juga telah disiapkan oleh KPw BI Wilayah IX dengan sasaran seluruh lapisan masyarakat antara lain para merchant/pedagang dan masyarakat lainnya,” ujarnya.(SIONG)

Medan Ajukan Usulan OP Beras Medan-andalas Sejumlah pemerintah kota dan kabupaten di Sumatera Utara mulai mengajukan usulan untuk melakukan operasi pasar (OP) beras dengan alasan harga bahan pangan utama itu terus bergerak naik, kata Rudi, Kepala Humas Bulog Sumut. "Dari sejumlah daerah, dua diantaranya yakni Pemko Medan dan Tebing Tinggi sudah resmi melakukan permintaan OP ke Bulog dan dewasa ini sedang dalam tahap koordinasi dengan Sub Divre Medan yang membawahi sembilan kota/kabupaten termasuk dua kota itu (Medan dan Tebing Tinggi)," kata Rudi di Medan, Kamis (11/7). Sesuai ketentuan, kata dia, OP beras memang bisa dilakukan kalau ada permintaan dari pemko/ pemkab setelah melihat harga beras di pasaran. "Bulog sendiri siap menggelontorkan beras untuk OP itu karena selain memang merupakan kewajiban atau tugas juga karena stok sangat terjamin," katanya. Stok beras di Sumut, kata dia, termasuk 5.000 ton yang baru masuk dari DKI Jakarta akhir pekan lalu ada sebanyak 61.000 ton, dan jumlah itu mencukupi untuk hampir enam bulan kebutuhan provinsi itu yang sebanyak 11.193.300 kilogram per bulan. Untuk harga OP, kata dia, tentunya di bawah harga jual beras Bulog yang dewasa ini sebesar Rp7.500 per kg. "Pantauan Bulog memang harga beras di Medan untuk jenis IR 64 setara beras Bulog sudah sebesar Rp8.500 per kg," katanya. (ANT/GUS)

Kinerja Pemko Medan Dinilai Tak Maksimal Medan-andalas Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPRD Medan menilai realisasi pendapatan asli daerah (PAD) Kota Medan tahun anggaran 2012 dari sektor pajak dan retribusi daerah tidak layak dibandingkan dengan kondisi riil dan pontensi yang ada di lapangan. Hal ini terjadi tidak terlepas karena lemahnya kinerja masing-masing SKPD terutama dalam hal pengawasan. “Tidak maksimalnya realisasi PAD tahun 2012 harus menjadi perhatian serius Pemko Medan. Kinerja SKPD terutama dalam hal pengawasan harus dimaksimalkan, sebab lemahnya pengawasan tentu akan berpotensi terjadinya kebocoran,” kata Anggota FPD DPRD Medan Denni Ilham Panggabean, Kamis (11/7). Hal tersebut disampaikan Denni saat menyampaikan pemandangan

umum fraksinya terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kota Medan Tahun Anggaran 2012 dalam rapat paripurna DPRD Medan yang dipimpin Ketua DPRD Medan Amiruddin. Hadir dalam rapat tersebut Sekda Kota Medan Syaiful Bahri mewakili Plt Wali Kota Medan. Denni mengungkapkan, kalau dicermati realisasi PAD untuk tahun anggaran 2012 secara akumulatif sudah baik karena dapat mecapai 71,99 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp1.147.901.461.607. Namun realisasi ini masih di bawah realisasi turun 2011 yakni 89,61 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp1,110 triliun lebih. “Kami berpendapat bahwa rencana anggaran yang dipersiapkan di tahun anggaran 2012 masih tidak matang dan terukur. Karena itu kami perlu mempertanyakan apa yang menjadi indikator Pemko Medan

dalam menetapkan rencana anggaran PAD tersebut,” ujarnya. Sesuai LKPD Kota Medan tahun 2012, PAD dari sektor pajak daerah yang ditergetkan sekitar Rp1,087 triliun hanya terealisasi sekitar Rp892,6 miliar lebih atau sekitar 82,05 persen. Dari sektor retribusi daerah ditergetkan sekitar Rp291,8 miliar hanya terealisasi sekitar Rp127,8 miliar atau 43,89 persen. “Tidak terealisasinya PAD dari sektor pajak dan retribusi daerah tersebut tentunya harus menjadi pembelajaran untuk lebih cermat serta matang dalam merencanakan anggaran ke depan,” ujar Denni. Sementara pandangan umum Fraksi PDIP yang disampaikan Roma P Simaremare menilai bahwa visi dan misi yakni ‘Kota Medan Menjadi Kota Metropolitan yang Berdaya Saing, Nyaman, Peduli, dan Sejatera’ masih sebatas slogan dan retorika

belaka. Sebab, apa yang sudah direncanakan dalam rencana kerja tahun 2012 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya. “Bila kita cermati rencana kerja tahun 2012 dan hasil kinerja Pemko Medan sebagaimana dimuat dalam LKPJ tahun 2012, masih banyak program kerja yang sudah direncanakan sebelumnya tidak dapat dilaksanakan,” kata Roma. Bahkan, lanjut Roma, tingginya pertumbuhan ekonomi dari angka 7,69 persen tahun 2011 meningkat menjadi 7,71 persen tahun 2012 hanya dalam angka, namun dalam kenyataan di masyarakat tidak. Artinya, pertumbuhan ekonomi tersebut belum mampu memberikan dampak kesejahteraan sebagian masyarakat Kota Medan. “Petumbuhan ekonomi yang mencapai angka 7,71 persen tahun 2012 belum mampu memberikan

kesejahteraan masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan. Sebaliknya pertumbuhan ekonomi tersebut sebagian besar hanya dinikmati segelintir orang saja,” tandasnya. Hal senada juga disampaikan Ketua Fraksi Medan Bersatu Godfried Effendi Lubis dalam pemandangan umum fraksinya. Bahkan menurut Fraksi Medan Bersatu, Silpa tahun anggaran 2012 sebesar Rp22.508.243.504 bukan merupakan Silpa murni tahun anggaran 2012, tapi sisa dari Silpa tahun-tahun sebelumnya. “Jika kita analisa secara detail angka Silpa ini bukanlah merupakan Silpa murni dari penggunaan anggaran tahun 2012, tapi merupakan sisa dari Silpa tahun-tahun sebelumnya. Ini menunjukkan adanya beberapa program dalam tahun anggaran 2012 tidak berjalan,” kata Godfried.(BEN)

RS Pirngadi Siap Proses Donor Mata Medan-andalas RSUD Dr Pirngadi Medan (RSUPM) siap memproses pengambilan kornea mata bagi mereka yang ingin mendonorkan matanya. Hal itu dikatakan Kepala Staf Medis Fungsional (SMF) Mata RSUPM dr Syaiful Bahri SpM, Kamis (11/7). Setelah diambil, sebutnya, kornea mata itu selanjutnya dikirim ke bank mata di Bogor sebelum didistribusikan kepada resipien. “Kita bersedia mengambil kornea mata bagi mereka yang ingin mendonorkan matanya untuk membantu mereka yang buta. Misalnya, seorang yang berwasiat untuk memberikan matanya, maka begitu dia meninggal, pihak keluarga harus memberitahukan kepada tim medis di rumah sakit. Maka, kami akan

memproses pengambilan kornea mata tersebut,” jelas Syaiful. Sejauh ini, katanya, permintaan untuk menerima donor mata (resipien) asal Sumut cukup tinggi. Terakhir ini, setidaknya ada 30 resipien yang menunggu antrean dapat donor. Di Bank Mata yang ada di Bogor sendiri, selama ini sering mendapat bantuan mata dari India. Namun belakangan ini, kiriman mata berasal dari Amerika Serikat dan Philipina. Lebih lanjutnya, katanya, mereka yang diprioritaskan untuk mendapatkan mata donor adalah mereka yang sudah rusak kedua bola matanya. “Itupun, harus berdasarkan antrean. Saat ini sudah banyak yang menunggu antrean itu,” ujarnya. Soal biaya operasi pemasangan bola mata donor itu masih jauh lebih murah dibandingkan pelayanan yang ada

di luar Indonesia seperti Singapura. Secara terpisah, Ketua Tim Medis Bank Mata Sumatera Utara (Sumut) Prof Aslim Sihotang mengungkapkan untuk mendapatkan donor kornea sangat sulit. Di Sumut, belum ada donor mata yang memberikan matanya untuk didonorkan. “Bahkan yang sudah terdaftar menjadi pendonor pun, saat meninggal keluarganya menolak saat kita akan mengambil kornea matanya. Daripada ribut dengan keluarga, tidak jadi kita ambil,” katanya. Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan, lantaran untuk mendapatkan kornea dari luar negeri harus mengeluarkan biaya Rp15 juta hingga Rp25 juta untuk service cost (biaya pengawetan kornea). Berbeda halnya dengan negara di Singapura dan Philipina. Di Singapu-

ra setiap orang yang meninggal dan tidak memberikan wasiat bahwa korneanya tidak boleh didonorkan, akan diambil korneanya untuk didonorkan bagi yang membutuhkan. Donor mata ini, sambung Aslim, berbeda dengan donor ginjal yang bisa dilakukan saat pendonor masih hidup. Untuk donor mata, hanya bisa dilakukan saat pendonor meninggal. Jadi walau pendonor sudah mendaftar, jika keluarganya tidak mengizinkan, donor mata tidak bisa dilakukan. Dalam kesempatan itu, saat ditanya mengenai kesehatan mata ketika berpuasa dr Syaiful Bahri SpM yang juga Wakil Ketua Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Sumut menilai, tidak ada persoalan bagi mata dalam berpuasa. Malah, dengan puasa akan membuat mata lebih sehat. Soalnya, dengan puasa

akan terjadi penurunan tekanan kinerja mata. “Jadi, mata bisa lebih tenang ketika berpuasa, karena tidak terbenani,” imbuh Syaiful. Tekanan pada mata, terangnya, juga terjadi akibat pengaruh emosi. Sedangkan ketika berpuasa, emosi lebih terkendali. Efeknya, mata tidak mendapat tekanan beban yang berat. “Belum lagi, kalau mata kita gunakan untuk mengaji. Di mana, huruf Arab itu dari kanan ke kiri, itu berarti melatih keseimbangan gerak mata. Ini juga bagus untuk kesehatan mata,” tutur Syaiful. Soal mata kerap mengantuk, menurutnya, itu juga hal wajar terjadi. Untuk itu, selama berpuasa tetap juga menjaga kualitas tidur. “Tentunya, tetap mengonsumsi makanan sehat, bergizi, dan beragam,” saran Syaiful.(YN)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.