epaper andalas edisi senin 25 juni 2012

Page 4

HUKUM & KRIMINAL

Senin 25 Juni 2012

harian andalas | Hal.

4

Kompor Meledak, Pasutri Terbakar Pegawai Pindad Suplai Senjata Api Kepada Perampok Jakarta-andalas Petugas Polda Metro Jaya menangkap satu orang pegawai PT Perindustrian Angkatan Darat (Pindad) berinisial AT yang diduga menyuplai senjata api kepada kelompok perampok spesialis nasabah bank pimpinan HR dan RIK. "Status AT sebagai pegawai PT Pindad bagian gudang," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Toni Harmanto di Jakarta, Minggu (24/6) Toni mengatakan AT menjual senjata pabrikan jenis Revolver kepada tersangka RIK seharga Rp11 juta, untuk merampok nasabah bank. Ia mengungkapkan pihaknya masih mendalami penyelidikan keterlibatan pegawai PT Pindad yang diduga terlibat penjualan senjata api pabrikan tersebut. Saat ini, petugas mencari pemburu A yang diduga menyebarkan senjata api kepada AT, kemudian dibeli oleh pelaku perampokan berinisial RIK. Toni menuturkan petugas menangkap AT di wilayah Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/6), berdasarkan

keterangan dari para tersangka perampokan nasabah bank yang membeli senjata api pimpinan HR dan RIK. Sementara itu, Kepala Subdirektorat Umum Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Helmy Santika mengungkapkan dugaan sementara tersangka AT tidak menjual senjata api dari hasil produksi PT Pindad. "Kita masih menelusuri penjualan senjata api pabrikan dari tersangka AT, apakah dari pasar gelap? Namun yang jelas bukan produksi Pindad," ujar Helmy seraya menambahkan tersangka RIK membeli senjata api pabrikan dari AT senilai Rp11 juta per pucuk. Diketahui, petugas Polda Metro Jaya menangkap lima orang perampok bersenjata api spesialis nasabah bank, yakni RIK, HR, YD, DON dan Ateng, termasuk AT yang diduga sebagai penyuplai senjata api. Kelima orang tersangka itu, terlibat perampokan pada 15 tempat kejadian perkara selama 2012 di wilayah Jakarta dan sekitarnya. (ANT)

Perampok Pimpinan HS Rencanakan Aksi di Vietnam Jakarta-andalas Kelompok perampok bersenjata api pimpinan HS menyasar korban dari nasabah bank berencana beraksi perampokan di Vietnam setelah 15 kali di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada 2012. "Kelompok penjahat pimpinan HS sudah merencanakan merampok di Vietnam. Ppara pelaku akan membuat paspor," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Toni Harmanto di Jakarta, Minggu (24/6). Toni mengatakan sindikat perampok pimpinan HS terdiri dari HS sebagai kapten (pemimpin), RIK (penembak korban atau eksekutor), At (perampas), YD (menggambar situasi), DN (joki motor) dan AT (karyawan PT Pindad bagian gudang yang menjual senjata api kepada tersangka RIK). Para tersangka tercatat sudah melakukan belasan aksi perampokan, terbanyak terhadap nasabah bank dengan berbagai modus, seperti mengempeskan ban, memecahkan kaca menggunakan pecahan busi hingga menodong dengan senjata api di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Aparat Polda Metro Jaya

meringkus kelima tersangka pelaku itu di berbagai daerah, yakni Bali, Jakarta, Pekanbaru, Palembang dan Bandung dalam kurun waktu Rabu (20/6) hingga Kamis (21/6). Toni mengungkapkan anggota perampok tersebut berencana membuat paspor pada Jumat (22/6), untuk berangkat dan melancarkan aksi perampokannya di Vietnam. "Rencananya mereka akan ke Vietnam pada pekan depannya," ujar Toni. Sementara itu, Kepala Subdirektorat Umum Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Helmy Santika menambahkan sebelumnya melakukan aksi di Vietnam, para tersangka akan merampok di pinggiran Jakarta, untuk tambahan biaya akomodasi di Vietnam. Helmy mengutarakan alasan pelaku merencanakan perampokan ke Vietnam, karena masyarakat negara itu kerap membawa uang dalam jumlah besar. Penyidik juga menduga ada kemungkinan pelaku mendapatkan dukungan senjata api atau logistik dari salah jaringan tersangka yang berada di Vietnam, untuk melancarkan aksinya di luar Indonesia. (ANT)

Medan-andalas Pasangan suami istri (Pasutri), Hotma Sigalingging alias Toni (27) bersama istrinya, Farida Simanjuntak (36), warga Jalan Kalianda, Kelurahan Seirengas, Kecamatan Medan Kota menderita luka bakar di sekujur tubuhnya. Motif kebakaran masih dalam penyelidikan Polsek Medan Kota. Menurut pihak medis RSU Dr Pirngadi Medan, luka bakar di tubuh Farida Br Simanjuntak mencapai 80 persen dengan greade 1, sedangkan kondisi Hotma Sigalingging menderita luka bakar

10 persen. Kini, Farida mendapat perawatan intensif di RSU Dr Pirngadi Medan. Menurut pasangan suami istri itu, mereka terbakar karena kompor meledak. “Ketika sedang memasak, kompor

meledak, namun ketika berusaha memadamkan api justru kami terjilat api,” kata mereka. Kebakaran pasutri itu terjadi, Minggu (24/6) sekira Pukul.15.00 wib. Akan tetapi, keterangan pasangan suami istri itu bertolak belakang dengan keterangan para tetangga. Gilang (21), tetangga korban mengatakan, mereka tidak mendengar atau melihat kompor meledak. Justru mereka mencurigai, ada usaha baker diri karena sebelumnya mereka terdengar tetangga bertengkar. Gilang mengatakan, Farida dan Hotma keluar dari rumah sambil minta

tolong. Lalu, para tetangga berusaha memadamkan api ditubuh pasangan suami istri itu namun api tak kunjung padam sehingga Farida menjeburkan diri keparit depan rumahnya. Sementara, petugas medis RSU Dr Pirngadi Medan mengatakan, Farida mengalami luka bakar hingga 80 % dengan Greade 1 sementara Hotma hanya mendapatkan luka bakar ringan hingga 10 %. Karena kondisi Farida, parah, terpaksa mendapat perawatan di ruang KBE (Kamar Bedah Emergenci) untuk dilakukan operasi. (HER)

andalas/natanael tarigan

MASUK : Tampak Kasat Reskrim Polres Tanah Karo, AKP Harry saat hendak andalas/natanael tarigan AN : Tampak puluhan warga menyaksikan aksi penggeledahan ruko di jalan Sudirman nomor 33 Kelurahan Gung memasuki ruko di jalan Sudirman nomor 33, Kelurahan Gung Leto, Keca- SAKSIK SAKSIKAN matan Kabanjahe, yang diduga milik teroris, Sabtu (23/6). Leto, Kecamatan Kabanjahe, yang diduga milik teroris, Sabtu (23/6).

Polisi Geledah Ruko Milik Terduga Teroris Tanah Karo-andalas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Polres Tanah Karo, Sabtu (23/06) sore menggeledah ruko milik terduga teroris jaringan Poso yang diduga berperan sebagai donatur di Jalan Sudirman nomor 33, Kelurahan Gung Leto, Kecamatan Kabanjahe. Salah seorang tetangga yang bersebelahan langsung dengan ruko yang digeledah pihak kepolisian itu, Br Karo (60) mengatakan bahwa ruko tersebut sebelumnya milik Alm Buyung, yang

sudah dijual kepada orang yang tak dikenalnya. “Ruko ini sudah dijual seharga Rp600 juta kepada orang lain, yang tidak saya ketahui namanya. Saat ini ruko tersebut dikontrak oleh orang yang berkulit hitam, selama satu tahun dan sudah tiga bulan lamanya dihuni oleh orang berkulit hitam tersebut,” ujarnya. Lurah Gung Letto, Frans Leonardo Surbakti yang menyaksikan penggeledahan itu mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui tujuan peng-

geledahan tersebut. “Saya tidak tahu menahu tujuan penggeledahan ruko ini, karena saya hanya diundang oleh pihak kepolisian dan saya pun langsung datang,” pungkasnya. Sementara itu, Kapolres Tanah Karo AKBP Marcelino Sampouw saat akan dikonfirmasi terkait penggeledahan itu, Sabtu (23/6) sekira pukul 17.00 WIB, tidak berada di tempat. Konfirmasi via seluler pun tidak ada jawaban hingga berita terkirim, Minggu (24/6) sore. (NT)

BPKB Mobil Tukang Jahit Dirampok Pria Ngaku Debtcollector

N

IAT ingin menjual mobil milikn ya malah berbuah sial bagi Deli Jon (54) warga Jalan Binjai KM

6,7 ini. Pasalnya, pria paruh baya yang sehari-hari bekerja sebagai tukang jahit ini di "kerjain" oleh 4 orang pria yang mengaku debtcollector dan oknum Brimob yang semula mengatakan bisa memudahkan korban untuk menjual mobil CRV BK 333 JF milik korban. Bukannya dibantu menjual mobil tersebut, korban malah dianiaya dan BPKB mobil tersebut dirampas oleh pelaku disekitar Jalan Ayahanda, Medan, Minggu (24/4). Informasi yang dihimpun wartawan menyebutkan jika kejadian tersebut bermula ketika korban semula terlibat kerjasama jual beli mobil dengan salah seorang pelaku bernama Syarif. Keduanya pun berjanji bertemu di salah satu rumah makan di kawasan Jalan Gatot Subroto. Pelaku datang bersama 2 orang pria lainnya yang diketahui bernama Boy dan Andi. Setelah mengobrol dirumah makan tersebut, pelaku dan korban beranjak dari rumah makan menaiki mobil avanza silver BK 1952 KQ yang dikemudikan oleh Andi. Tak diketahui apa yang ada dibenak

ketiga pelaku, saat melintas di Jalan Gatot Subroto menuju Jalan Darusallam, korban yang duduk di belakang pengemudi dipaksa menyerahkan BPKB mobil yang dipegangnya. Jelas korban berontak, saat korban berontak datang seorang pria mengendarai sepeda motor yang diduga komplotan pelaku langsung membuka pintu mobil dimana korban duduk serta langsung merampas BPKB mobil milik korban. Korban akhirnya memasukkan BPKB tersebut kecelana dalamnya, namun korban dipukuli didalam mobil. Mengetahui dirinya jadi korban perampokan, ia pun berusaha melarikan diri dan berteriak minta tolong. Teriakan korban membuat para pelaku melarikan diri, beruntung pelaku berhasil ditangkap polisi karena disekitar lokasi sedang ada razia kendaraan bermotor oleh petugas Lantas Polsek Medan Baru, pelaku pun langsung diamankan berikut barang bukti ke Polsek Medan Baru.

Korban yang mengalami luka memar dibagian wajah dan perut akhirnya dibawa ke RS Sarah guna keperluan visum, namun saat hendak kembali mengantarkan surat visum, korban sempat pingsan dan dilarikan ke RS Bina Kasih Jalan TB Simatupang guna menjalani rawat inap di ruang melati II lantai VI. Saat ditemui di RS Bina Kasih, korban mengatakan jika semula ia ingin menjual mobil miliknya untuk membeli sebuah rumah, korban pun memakai jasa dari Syarif yang mengaku bisa mempercepat proses penjualan mobil tersebut. Namun ia tak menduga jika dirinya menjadi korban perampokan. (ACO)

Residivis Ditangkap Saat Nonton Konser Musik di Siantar Medan-andalas Seorang buronan diringkus polisi saat menonton konser musik di Pematang Siantar. Hingga Minggu (24/ 6/2012), polisi masih memeriksa residivis tersebut. Kapolsek Siantar Utara, AKP Altur Pasaribu mengatakan, tersangka Norton Siahaan (34), diburu karena kasus pencurian genset. Pada Sabtu (23/6/2012) malam diperoleh informasi tersangka sedang menonton konser Jamrud di salah satu lapangan di Pematang Siantar sekitar pukul 21.00 WIB. Penangkapan pun dilakukan. Seterusnya tersangka digiring ke Mapolsekta Siantar Utara, Jalan Kertas Koran, Pematang Siantar. "Tersangka sudah sering melakukan tindak kriminal dan pernah masuk penjara. Setelah keluar dari penjara, tersangka mencuri genset April lalu," sebut Altur. Selain mencuri genset, Norton juga nekad menggelapkan sepeda motor milik Firti Zebua (43) dengan modus meminjam kemudian menjualnya seharga Rp 800 ribu. Kepada penyidik, Norton mengaku menjual genset hasil curiannya Rp 500 ribu. Uang hasil kejahatan mencuri genset dan menggelapkan sepeda motor digunakan membeli narkotika. "Uangnya saya pakai beli putaw," sebut Norton pada penyidik. (DTC)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.