Manado Post Jumat 20 April

Page 19

19

J U M A T ,

2 0

A P R I L

2 0 1 2

Marchel Hormati

ULP

Jamin Transparan PELAKSANAAN proyek di Mitra diminta bisa terhindar dari seperti kaplengan untuk oknum tertentu. Untuk tahun 2012 ini, proses tender dilakukan di Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan juga Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). “Proses tender LPSE dilakukan secara terbuka. Bahkan di LPSE Mitra ini semua bisa mengakses meski dari penjuru manapun,” ujar Kabag Pembangunan Budi Raranta. Menurutnya, sejak diberlakukan LPSE sasaran utamanya sudah sangat jelas. “Tranparansi dan akuntabel, menghindari hal-hal yang lainnya,” tegas pria lugas ini. Kepala ULP Lefrans Kopalit sendiri belum bisa memberikan komentar banyak. Yang jelas menurutnya, proses tender proyek dilakukan sesuai mekanisme yang ada. Jaminan serupa juga dilontarkan Kabag Humas Setkab Mitra Drs Ezra Sengkey MSi. “Jaminan transparasi sudah ada, jadi tak perlu khawatir lagi. Lewat internet dan bisa diakses siapa saja,” jelas Sengkey sambil menambahkan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan instanasi terkait sebagai penyelenggara. (vif/syl)

Proyek Diduga Telah Dikapleng Tender Hanya Formalitas RATAHAN—Proses tender untuk proyek yang totalnya lebih dari Rp100 miliar mulai dilakukan. Namun kabarnya, sebelum ditender, proyek-proyek itu sudah dikapleng beberapa oknum. “Paling hanya formalitas saja melakukan tender,” ujar sejumlah kontraktor lokal di Mitra, kemarin sambil meminta nama tak dikorankan. Sejumlah SKPD yang melaksanakan tender proyek, seperti di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora), dengan banderol sekira Rp18 miliar lebih. Proyek yang sudah jalan sekira Rp4,2 miliar, yaitu peningkatan mutu pelajaran. Kadispora Dra Olvie Sumual melalui PPK Dra Rosye Muaya mengatakan, pekerjaan proyek sekira Rp18

kukan di unit layanan pengadaan (ULP). Jadi tidak ada kaplengkapleng proyek atau lainnya, semuanya secara terbuka.” Sementara itu untuk proyek di Dinas Pekerjaan Umum (PU) sekira Rp68 miliar pada lebih dari 50 paket pekerjaan. Kepala Dinas PU Ir James Munaiseche mengaku tender proyek belum dilakukan. “Kami hanya menyusun saja, tendernya di ULP,” jelas Munaiseche. Begitu juga di Dinas Kese-hatan yang anggarannya sekira Rp3 miliar belum dilakukan. Kadis Kesehatan dr Lily Mawati juga membantah kalau ada dikatakan kaplengkapleng proyek. “Semua sudah disatukan di ULP,” tegas wanita berka-camatan minus ini. Dan untuk proyek besar sementara jalan ada di Badan Penanggulangan Bencana Alam anggarannya sekira Rp11,5

miliar lebih tersebut baru akan diproses dan sesuai rencana akan dilakukan tender dalam waktu dekat ini. “Proses tender dila-

miliar.“Semua proses tender dilakukan di Jakarta, kami hanya lokal saja,” jelas Kaban Bencana Alam Ir Welly Munaiseche. (***)

Editor: Cesylia Saroinsong Peliput: Veronica Sondang

HARAM KAPLENG: Pemkab Mitra menjamin tak ada proyek yang dikhususkan bagi oknum tertentu. Seperti proyek bencana.

Rondonuwu: Tidak Ada Larangan Asal Terdaftar Sebagai Peserta

Siswa Hamil Bisa Ikut UN

Mieke Rondonuwu

RATAHAN—Pelaksanaan ujian nasional (UN) SMA/SMK sederajat, telah

berakhir kemarin. Dari 955 peserta UN, ada 11 siswa yang akhirnya tak ikut serta karena telah menikah. Hal itu disayangkan. Pasalnya, pemerintah tak melarang 11 peserta itu untuk ikut UN. Jauh seblum pelaksanaan UN, nama siswa tersebut sudah didaftarkan sebagai peserta lewat pemberian nomo ujian. Siswa yang sudah hamil pun sebenarnya tak dilarang untuk mengikuti

‘ritual’ untuk mengantongi ijazah. “Tidak ada larangan apapun bagi siswa hamil untuk ikut UN. Yang terpenting terdaftar sebagai peserta UN. Asalkan ketika datang ujian wajib menggunakan seragam sekolah,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Mitra Dra Olevie Sumual melalui Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) Mieke

Rondonuwu SPd, kemarin. Dikatakannya, siswa-siswa tersebut bisa ikut UN. Hanya saja, ketika upaya pendekatan guru dan pihak sekolah lakukan baik kepada siswa maupun kepada orang tua, tidak berhasil. Meski juga berhasil lanjut Rondonuwu, peluang untuk lulus sangat kurang. Hal ini disebabkan karena siswa tersebut sudah tidak mengikuti tahapan ujian lainnya. Seperti ujian se-

mester dan ujian akhir sekolah dan lainnya. “Harus diingat UN bukan sebagai penentu lulus, kelulusan di sekolah juga lewat tahapan-tahapan lainnya,” jelas lagi Rondonuwu wanita berambut sebahu ini. Bagi siswa yang akan mengikuti ujian susulan, hari ini soalnya tiba di Mitra. “Seperti pada tahap awal, berkas UN disimpan dikawal dengan ketat,” pungkasnya. (vif/syl)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.