Sport
F
enomena alam gelombang Bono merupakan peristiwa bertemunya aliran air sungai dan air laut di muara sungai yang menghasilkan gelombang dan ombak besar yang bergulung-gulung dan bergerak dari muara menuju ke arah hulu sungai. Fenomena ini terdapat di Sungai Kampar Riau, oleh pemerintah Kabupaten Pelalawan dijadikan festival bono dengan nama Bekudo Bono 2013 yang telah dilaksanakan pada pertengahan November lalu. Bekudo adalah bahasa Melayu lokal Pelalawan yang artinya berkuda. Sementara Bono dalam bahasa Melayu lokal berarti benar. Kata ini datang dari percakapan penduduk ketika mendengar deru suara gelombang itu datang. Itu benar atau tidak benar? Setelah terlihat mata maka dikatakan benar atau bono dalam dialek lokal. Bagi masyarakat disekitar awalnya fenomena ini sangat menakutkan, kini tidak lagi. Bahkan sudah menjadi perhatian kalangan peselancar dari seluruh dunia. Para wisatawan mancanegara beruntun datang ke pelosok Riau untuk berselancar. Pada festival Bekudo Bono tersebut sedikitnya 5.000 wisatawan
68 Februari Februari 2014 2014
Foto-foto: Istimewa mengikuti pergelaran wisata yang dibalut olahraga ekstrem itu. Bono di Rokan Hilir Gelombang Bono di Sungai Kampar dikenal dengan sebutan Bono jantan sedangkan Bono di Sungai Rokan adalah Bono betina. Terjangan gelombang Bono ini sangat dahsyat. Bagian tebing di kiri dan kanan Sungai Rokan yang dapat dilihat dari atas Jembatan Jumrah Rokan Hilir telah luluh lantak dan mengalami abrasi sehingga semakin lama tebing di kiri kanan Sungai Rokan semakin terkikis. Tidak ayal, perkampungan warga yang dahulu masih daratan, dikhawatirkan tidak lama lagi akan tenggelam apabila terjangan Bono tidak segera diatasi.
Di suatu petang menjelang senja di sepanjang Jembatan Jumrah Kecamatan Rimba Melintang Kabupaten Rokan Hilir dipenuhi warga yang ingin melihat langsung datangnya gelombang Bono. Pemandangan orang yang sampai berdesakan di pinggir Jembatan Jumrah yang memiliki panjang sekitar 300 meter itu merupakan pemandangan yang sering terlihat saat datangnya Bono. Jembatan Jumrah yang berdiri di atas Sungai Rokan itu menghubungkan Bagansiapiapi menuju Ujungtanjung, Kecamatan Tanah Putih menuju jalan lintas ke Pekanbaru dan Dumai. Begitu Bono datang, di saat itulah warga yang ingin melihat Bono dari dekat langsung berdesakan ke pinggir Jembatan Jumrah yang di bawahnya
BEKUDO BONO