Gus Dur 1. maafkan kami jika tak pernah berbuat baik padamu padahal engkau selalu berbuat baik buat negeri semua tangan telah tengadah sekarang semua dosa terbelah di angkasa, engkau mungkin akan mencatat sebuah ulasan tentang pesantren atau sepakbola sedangkan kami hanya sibuk memikirkan akan guyonmu yang sebenarnya tak pernah selesai engkau gambar 2. di kursi roda itu, engkau tak pernah sendirian seperti gema azan semua akan bertandang menuju arah pulang sahut-menyahut tak kunjung sudah dari balik kacamata tebalmu engkau seperti melukis sketsa lain sebuah rencana yang urung selesai melulu terkulai
halaman 44