Bulletin Soeara Pena spesial edisi MUSMA 24/5/2016

Page 1

Syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena tanpa ridha-Nya Buletin Soera Pena Spesial Musma Edisi 1 tidak akan bisa terbit seperti sekarang. Kedua kalinya shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW . tidak lupa ucapan terimakasih kepada para kru yang telah bekerja keras demi terbitnya buletin Buletin Soera Pena Spesial Musma Edisi 1 ini. Senin(24/05/2016) Musma KBM STAIN Ponorogo memasuki hari pertama. Setelah menerbitkan Buletin Pra-Musma, LPM aL-Millah kembali menerbitkan buletin Spesial Musma Edisi pertama. Pada Edisi 1 ini kami menyajikan 3 tulisan. Pertama, kami menyajikan tentang jalannya Musma pada hari pertama; Kedua, kami membahas tentang delegasi dari KSR yang tidak diperbolehkan mengikuti Musma, dan terakhir kami sajikan opini dari kru LPM aL-Millah yang menyoroti tentang peran Dema dan Sema dalam kepengurusan 2015/2016. Semoga buletin Soera Pena Spesial Musma Edisi 1 ini dapat memberi manfaat kepada kita. kami menyadari bahwa buletin ini banyak yang perlu diperbaiki. Atas nama kru, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Susuna redaksi buletin Soera Pena Spesial pra MUSMA 2016 Diterbitkan oleh: LPM aL-Millah STAIN Ponorogo Pelindung: Ketua STAIN Ponorogo Pemimpin Umum: Moh. Ihsan Fauzi Pemimpin Redaksi: Ilyas Nur Kholis Sekretaris Redaksi: Nurul Khusna Lay out: Tim Kreatif Staf Redaksi: Abidin, Wibi, Mandela, Ulfa, Iin, Fatimah, Elmy, Eko, Awaludin, Joko, Hatika, Adhetika, Arina, Rina, Amelia, Amila, Diah, Anjani, Ruli, Ria,Nining, Erma, Ulfi, Salsabila. Alamat Redaksi: Jl. Pramuka 156. Ronowijayan, Siman, Ponorogo. Email: lpmalmillah@gmail.com Contact Person: 085748780446 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

1


MERASA DIPERSULIT DELEGASI KSR ENGGAN IKUTI MUSMA MUSMA (Musyawarah Maha­ siswa) 2016 dimulai, namun pada saat awal-awal pelaksanaannya sempat terjadi sedikit insiden. Insiden ini terkait adanya salah satu delegasi dari UKM KSR (Korp Sukarela) yang akan masuk dalam forum namun dilarang memasuki ruangan oleh panitia lantaran tidak memiliki kartu identitas atau id card sebagai peserta baik penuh maupun peninjau yang memang menjadi syarat untuk mengikuti sidang. Hal ini terjadi karena delegasi terse­ but terlambat datang pada waktu persidangan sudah dimulai. Maka dari itu, mereka (delegasi KSR) tidak mendapat id card sebagai salah satu syarat untuk memasuki ru­ang sidang. Pada akhirnya salah satu delegasi tersebut mengurungkan niatnya mengusulkan delegasinya lan­ taran merasa dipersulit untuk mendapatkan id card tersebut. “Saya sudah tanda tangan, dan sudah menyerahkan delegasi 2

Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

Insiden ini terkait adanya salah satu delegasi dari UKM KSR (Korp Sukarela) yang akan masuk dalam forum namun dilarang memasuki ruangan oleh panitia lantaran tidak memiliki kartu identitas atau id card sebagai peserta baik penuh maupun peninjau yang memang menjadi syarat untuk mengikuti sidang. Hal ini terjadi karena delegasi tersebut terlambat datang pada waktu persidangan sudah dimulai. Maka dari itu, mereka (delegasi KSR) tidak mendapat id card sebagai salah satu syarat untuk memasuki ruang sidang. Pada akhirnya salah satu delegasi tersebut mengurungkan niatnya mengusulkan delegasinya lantaran merasa dipersulit untuk mendapatkan id card tersebut.

namun ketika saya mau masuk, saya tidak diperbolehkan karena tidak mempunyai id card dan ketika panitia ditanya bagaimana cara saya masuk, harus izin ke presidium dulu katanya. Namun, saat saya mau izin ke presidium juga tidak diperbolehkan karena masih dalam keadaan sidang dan dianggap mengganggu jalannya sidang lalu saya memutuskan untuk tidak mengirim delegasi” ungkap M. Masrofiki, salah satu delegasi KSR (23/5). Panitia memberi alasan apabila presidium telah mengetuk palu tanda sidang dimulai maka hal tersebut tidak dapat diganggu gugat. “Bagi peserta MUSMA yang

memasuki ruang sidang setelah suara ketukan palu maka dinyatakan terlambat, namun peserta masih diberikan kesempatan untuk memasuki ruangan dengan cara menghadap ke presidium langsung” Tutur Anis selaku salah satu pihak sekretariatan. Sedangkan menurut Yogi Aditama selaku ketua panitia MUSMA menanggapi hal ini bahwa semua delegasi yang terlambat tidak diperbolehkan masuk, karena tidak mempunyai id card. Pernyataan tersebut sempat disepakati dalam sebuah forum. Ungkapan tersebut diutarakan oleh pihak panitia lantaran terdapat

Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

3


peraturan apabila terdapat peserta MUSMA yang melampaui batas waktu untuk memasuki ruangan setelah ketukan palu berbunyi, maka sudah bukan tanggung jawab sekretariatan, melainkan sudah berpindah hak kepada presidium. Untuk kriteria peserta MUSMA saat ini dibatasi jumlahnya, tidak mungkin jika setiap kelas atau setiap UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa)

Untuk kriteria peserta MUSMA saat ini dibatasi jumlahnya, tidak mungkin jika setiap kelas atau setiap UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) mendelegasikan semua anggota, maka dibuat kesepakatan yang tercantum pada tata tertib MUSMA 2016 KBM STAIN Ponorogo pasal 4 ayat 3 tentang peserta bahwa setiap perwakilan dari SMJ (Senat Mahasiswa Jurusan), UKM, LPM (Lembaga Pers Mahasiswa), KOPMA (Koperasi Mahasiswa), HMPS (Himpunan Mahasiswa Program Studi), dan KOSMA (Komisaris Mahasiswa) terdiri dari 2 orang peserta penuh dan 1 orang untuk peserta peninjau.

4

Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

mendelegasikan semua anggota, maka dibuat kesepakatan yang tercantum pada tata tertib MUSMA 2016 KBM STAIN Ponorogo pasal 4 ayat 3 tentang peserta bahwa setiap perwakilan dari SMJ (Senat Mahasiswa Jurusan), UKM, LPM (Lembaga Pers Mahasiswa), KOP­ MA (Koperasi Mahasiswa), HMPS (Himpunan Mahasiswa Program Stu­ di), dan KOSMA (Komisaris Maha­ siswa) terdiri dari 2 orang pe­ serta penuh dan 1 orang untuk peserta peninjau. Kriteria tersebut disusun dengan tujuan agar acara MUSMA dapat terorganisir dengan lancar. Mengingat MUSMA tahun lalu jika peserta tidak dibatasi maka terjadi ketidaktertiban seperti keluar masuknya peserta semaunya sendiri. Harapan dari M. Masrofiki untuk Musma ke depan su­ paya tidak mempersulit administrasi da­ lam registrasi peserta, apabila ter­ dapat panitia yang mempersulit proses tersebut, maka kami akan mempersulit pula. “untuk kede­ pannya jika anda sopan maka kami segan” tambahnya. _____________________ ***Awaludin, Arina_Crew

Hari Pertama MUSMA Baru Menghasilkan Dewan Presidium Musma (Musyawarah Maha­ siswa) KBM STAIN Ponorogo mulai bergulir senin, 23 Mei 2016. Pembukaan dimulai pukul 09.00 WIB. Pembukaan Sidang Musma yang diselenggarakan di Graha Wathoe Dhakon dihadiri oleh Maryam Yusuf selaku ketua STAIN

Ponorogo dan Syaifullah selaku Waka (Wakil Ketua) III STAIN Ponorogo, serta perwakilan HMPS, SMJ, UKM, LPM, Kopma, dan Kosma STAIN Ponorogo. Setelah acara pembukaan Musma dilaksanakan, agenda selan­ jutnya adalah Pembahasan Tatib Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

5


“Karena peserta yang sulit dikondisikan atau data dari panitia yang kurang valid, maka diputuskan untuk mengulang absen peserta Musma berdasarkan surat delegasi”,Tutur Imam Saifuddin selaku wakil presidium sementara (Tata Tertib) Musma yang dipimpin oleh Presidium sementara, Imam Maliki. Acara kembali tertunda karena terkendala oleh checking peserta dan pembagian tempat duduk. Peserta dibagi menjadi dua

6

Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

bagian, peserta penuh dan peserta peninjau. Setiap peserta diberi ID card untuk membedakan identitas mereka. Biru untuk peserta penuh dan kuning untuk peserta peninjau. Pembagian menjadi rancu karena diduga data yang diberikan panitia kurang valid. “Karena peserta yang sulit dikondisikan atau data dari panitia yang kurang valid, maka diputuskan untuk mengulang absen peserta Musma berdasarkan surat

mengizinkan delegasi KSR untuk mengikuti Musma. Akan tetapi, dari delegasi KSR sendiri sudah memutuskan untuk tidak mengikuti persidangan karena merasa tidak dihargai. Agenda pembahasan Tatib Musma pun terus berlanjut hingga pukul 12.30 WIB tanpa ada silang pendapat dan hanya ada beberapa perubahan redaksi rancangan Tatib yang ada. Akhirnya semua peserta

delegasi”,Tutur Imam Saifuddin selaku wakil presidium sementara. Sehingga checking peserta harus diulang dan pembahasan Tatib Musma yang seharusnya dimulai pada pukul 10.00 WIB. Selang beberapa waktu, terjadi permasalahan antara peserta Musma delegasi dari KSR dengan panitia terkait dengan administrasi. Walaupun pada akhirnya panitia

sidang menyepakati perubahan redaksi Tatib Musma. Lalu, pre­ sidium menawarkan skorsing hingga pukul 13.30 dan sepakati semua peserta. Setelah melakukan istirahat, Musma dilanjutkan pada pukul 13.30 WIB dengan melakukan checking peserta. Checking peserta berjalan lama karena opsi dari Rizki Wahyudatama delegasi kelas SA. A yang meminta ruang sidang disterilkan dari peserta yang ti­ dak memiliki identitas. Agenda pembahasan rancangan Tatib dewan presidium dimulai pukul 15.00 WIB dilanjutkan rancangan tata ter­ tib presidium. Pada pembahasan ini terdapat beberapa perubahan redaksi pasal. Salah satunya adalah

Setelah pembahasan rancangan tatib dewan presidium Musma disepakati, maka dilakukanlah pemilihan ketua presidium Musma KBM STAIN Ponorogo tahun 2016. Kandidat satu-satunya yang diusulkan adalah Pamor Aji Pangestu dari kelas SA.C semester 2. Yang kemudian secara aklamasi disahkan menjadi ketua presidium Musma tahun ini. Pemilihan menjadi alot ketika memasuki pemilihan wakil dan sekretaris presidium Musma. Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

7


DEMA DAN SEMA: SEJAUH MANA PERANMU?

Bab I pasal I ayat 2 yang berbunyi, ”Presidium sidang merupakan satu kesatuan pimpinan yang terdiri dari 1 orang ketua, 1 wakil, dan 1 sekretaris.”diubah menjadi “Selama sidang berlangsung presidium dibantu oleh 1 orang sekretaris dan 1 orang wakil.”. Perubahan pasal tersebut merupakan opsi dari Riski Wahyudatama yang disepakati semua peserta. Setelah pembahasan rancang­ an tatib dewan presidium Musma disepakati, maka dilakukanlah pe­ milihan ketua presidium Musma KBM STAIN Ponorogo tahun 2016. Kandidat satu-satunya yang diusulkan adalah Pamor Aji Pangestu dari kelas SA.C semester 2. Yang kemudian secara aklamasi disahkan menjadi ketua presidium Musma 8

Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

tahun ini. Pemilihan menjadi alot ketika memasuki pemilihan wakil dan sekretaris presidium Musma. Ada dua opsi yang diusulkan. Pertama dari Azzam yang mengaju­ kan Ridwan sebagai wakil dan Nadia sebagai sekretaris. Kemudian usul yang kedua dari Shoim yang mengusulkan Ridwan sebagai wakil dan Arif sebagai sekretaris. Setelah terjadi perdebatan yang cukup alot akhirnya terpilihlah pamor sebagai ketua presidium, ridwan sebagai wakil presidium, dan Arif sebagai sekretaris presidium. Sidang Musma kembali diskors sekitar pukul 16.45 WIB sampai dengan pukul 19.00 WIB dengan agenda pembahasan Anggaran Dasar KBM STAIN Ponorogo. ***Dewi, Salsabila,Rully_Crew

Merujuk pada namanya, Dewan Mahasiswa (DEMA) dan Senat Mahasiswa (SEMA) adalah dewan yang anggotanya mewakili para mahasiswa suatu perguruan tinggi yang bertugas sebagai lembaga eksekutif dan legislatif dalam KBM atau keluarga besar mahasiswa. Berbicara soal lembaga legislatif dalam hal ini adalah SEMA, berarti tak jauh dari persoalan wakilmewakili. Artinya lembaga legislatif sebagai pengemban kedaulatan yang tugasnya mem­buat kebijakan yang dapat mem­presentasikan keinginan mahasiswa.

Wakil maha­ sis­ wa tersebut harus­ lah mampu menampung dan me­ nyalurkan aspirasi mahasiswa ke pihak- pihak terkait, yakni dekanat atau rektorat. Selain itu sebagai fungsi pengawasan, SEMA bertugas mengawasi dan mengkritisi ke­ bijakan kampus yang menyangkut mahasiswa dan kampus, tugas vital lainnya adalah menyuarakan keluhan dan memper­juang­kan hakhak maha­­sis­wa. Di lain pihak, DEMA yang mempunyai peran dan fungsi sebagai lembaga eksekutif dengan Presma (pre­siden mahasiswa)

Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

9


SEMA bertugas mengawasi dan mengkritisi kebijakan kampus yang menyangkut mahasiswa dan kampus, tugas vital lainnya adalah menyuarakan keluhan dan memper­juang­kan hak-hak maha­­sis­wa. Di lain pihak, DEMA yang mempunyai peran dan fungsi sebagai lembaga eksekutif dengan Presma (presiden mahasiswa) nya yang memegang tampuk kekuasaan tertinggi dalam KBM, mempunyai tugas vital, yakni menjalankan kebijakan kebijakan yang telah disepakati serta menyelenggarakan sistem pemerintahan 10

Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

nya yang memegang tampuk ke­ kuasaan tertinggi dalam KBM, mem­ punyai tugas vital, yak­ni menjalankan kebijakan ke­ bijakan yang telah disepakati serta menyelenggarakan sistem pe­merintahan. Konsekuensinya, SEMA ditun­ tut sensitif dalam mendengar­ kan keluhan dari publiknya (ba­ ca: mahasiswa). Pun turun keba­ wah menampung aspirasi da­ ri maha­siswa sebanyak-banyak­nya. SE­ MA haruslah aktif menuang­ kan pemikiran untuk menyusun ke­ bijakan kebijakan yang kelak dilaksanakan oleh DEMA bersama seluruh elemen mahasiswa. Pada intinya, SEMA sebagai lembaga legis­ latif atau perwakilan maha­ siswa dan DEMA sebagai lembaga eksekutif atau penyelenggara pemerintahan, idealnya mampu memberikan kontribusi yang berar­ti bagi berjalannya kehidupan kema­ hasiswaan. Namun, apa yang terjadi saat ini? realita yang ada tak semulus yang di idealkan. Melihat dari semangat dan perjuangan mereka dalam mengusahakan kursi kepemimpinan mahasiswa pada saat pemilihan ketua DEMA dan SEMA tahun lalu,

tentunya saat ini peran mereka realisasinya. Maka, jangan heran dipertanyakan. DEMA dan SEMA bila ada kelakar yang muncul di dirasa kurang optimal menjalankan tengah- tengah KBM kampus ini fungsi dan perannya. Hal ini dapat bahwa DEMA dan SEMA hanya dilihat dari kegiatan dan peran yang berfungsi untuk pencairan dana telah dilaksanakan, seberapa banyak mahasiswa saja. dapat mewakili aspirasi mahasiswa. Memperbincangkan soal as­ Sejauh yang penulis lihat pirasi dan hak-hak mahasiswa DEMA hanya beberapa kali me­ yang sudah seharusnya mereka lakukan kegiatan selama periode (DEMA dan SEMA) suarakan kepengurusan. Sedangkan peran dan perjuangkan, seakan menjadi SEMA hingga kini juga kurang angin lalu. Keluhan, kritik dan terlihat. Bagaimana dengan peran saran mahasiswa hanyalah sekedar keduanya dalam memfasilitasi numpang lewat dan terkesan bisik aspirasi mahasiswa? bisik tetangga yang datang dan pergi Belum lagi, selama ini DEMA begitu saja tanpa tersedianya wadah dan SEMA dinilai hanya sebagai yang jelas dan nyata. simbolis kepemimpinan semata. Lantas, melihat kantor yang Hal ini dapat dilihat dari program sepi penghuni dan anggota kerja yang mereka susun bagaimana DEMA maupun SEMA yang tak dalam pelaksanaannya. Alasannya pun beragam, entah karena aktif di Memperbincangkan organisasi eksternal, sibuk kuliah soal as­pirasi dan hak-hak mahasiswa yang dan lain lain sehingga wakil rakyat sudah seharusnya mereka tersebut seakan kehilangan fokus (DEMA dan SEMA) suarakan utamanya, yakni menjalankan dan perjuangkan, seakan menjadi angin lalu. Keluhan, kritik dan tugas yang telah diamanahkan. Lalu, mengingat visi misi dan saran mahasiswa hanyalah sekedar numpang lewat dan terkesan obral janji yang dulu dikoar- bisik bisik tetangga yang datang dan pergi begitu saja tanpa koarkan saat kampanye pemilihan, tersedianya wadah yang maka pantaslah bila publik (ba­ jelas dan nyata ca: mahasiswa) mempertanyakan Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

11


menunjukkan batang hidungnya saat acara internal KBM maupun acara lain, pun patut men足 jadi sorotan. bagaimana mau menyampaikan aspirasi, lha wong kantornya saja sepi?, bagaimana aspirasi mahasiswa tersampaikan, lha wong anggotanya saja tak pernah kenal? Bagaimana dengan peran DEMA (dewan mahasiswa) dan SEMA (senat mahasiswa) jika tidak mampu menjadi jembatan terang antara mahasiswa dan rektorat?.

Jangan-jangan DEMA dan SEMA hanya menjadi organisasi formalitas sebagai pelengkap struktur di KBM (keluarga besar mahasiswa) saja, semoga tidak. Disadari atau tidak, di足akui atau tidak. Silah足 kan tanya hati nurani dan logika kalian sendiri jika dalam laporan pertanggungjawaban DEMA dan SEMA itu berjalan begitu mulus bahkan diterima tanpa cacat? ______________________ Widya Annisa crew 2213130

Sentilan.. Kala itu ketika Mas x dan Mas y sedang berjalan keluar setelah mengikuti kuliah di gedung cc mas x: lho, grahaku di gae hajatan manten maneh kah? mas y: grahamu to kui....? mas x: yo maksude grahane kampusku. opo enek mantenan maneh lo mas y? mas y: mantenan ndasmu kui. kowe opo urung ngerti lek iki mau enek MUSMA(MU足 syawarah MAnia)? mas x: lah moso to? tak kiro ora bakal enek musma lo tahun iki. mas y: lah kok iso ngomong ngunu mas x awakmu? mas x: la ora ke pie , iki wes bulan opo lo mas y kok lagek musma. mas y: iyo jane mas x , yo mungkin penyelenggarane lali opo sibuk ngunu laginan. mas x: yo ra popo, wes apik. timbang gak MUSMA (MUsyawarah MAnia) mas y: ???????

Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) aL-Millah Menerima tulisan berupa artikel, berita opini, kritik maupun saran mengenai pelaksanaan MUSMA tahun 2016 ini 12

Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.