Lampung Post Kamis, 1 Desember 2016

Page 14

kamis, 1 Desember 2016

pendidikan

LAMPUNG POST

14

Kejuruan Harus Siapkan SDM Kelistrikan

KONTES ROBOBOAT 2016 Peserta dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) melepaskan kapal Penship yang dilengkapi dengan sensor identifikasi warna saat mengikuti Kontes Roboboat 2016 di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (30/11).

n ANTARA

Dua Guru IT Lampung Raih Juara Nasional DUA guru asal Lampung, yakni Lindawati (TKIT Qurrota A’yun Rajabasa) dan Yessi Indriyani (SDIT Permata Bunda 1 Rajabasa), meraih juara nasional sebagai guru kreatif. Ajang Sarasehan Guru Kreatif Sekolah Islam Terpadu Nasional ini digelar di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Minggu– Senin (27-28/11). Lindawati meraih juara I guru kreatif dan terpadu kategori TK, sementara Yessi Indriyani meraih juara I lomba poster pembelajaran terpadu. Kegiatan ini merupakan rangkaian HUT ke-13 JSIT Indonesia. Diikuti sekitar 500-an guru Sekolah Islam Terpadu (SIT) dari berbagai provinsi di Indonesia. Kegiatan bertema Guru inovatif & berdedikasi, siswa kreatif dan berprestasi tersebut juga menggelar seminar dengan para tokoh pendidik­ an nasional, termasuk Ketua Umum Jaringan Sekolah Islam terpadu (JSIT) Indonesia Sukro Muhab. Lindawati meraih juara I tingkat nasional sebagai guru kreatif dan terpadu kategori TK. Dia menerapkan metode berkisah tentang pasukan gajah dan burung ababil. Pembelajaran diawali dari kisah pasukan gajah dan burung ababil, kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok melakukan rangkai­ an kegiatan. “Lewat kegiatan berkelompok ini, siswa dilatih berkomunikasi dan bekerja sama,” ujar Lindawati, dua hari lalu. Kegiatan kelompok dimulai dengan menyusun puzzle gambar gajah, meng­ urutkan gambar gajah besar ke kecil, menempelkan gajah sesuai angka, mengurutkan gambar seri cerita pasukan bergajah dan burung ababil dan diakhiri membuat Kakbah dari balok kayu. Semua dikemas dengan kreatif dan terpadu dengan nilai-nilai islami dan karakter mulia. “Saya tidak menyangka bisa menang karena guru-guru lain juga kreatif-kreatif. Alhamdulillah bisa menang di tingkat nasional,” ujarnya. Ketua JSIT Lampung Zulkarnain meng­ apresiasi para guru berprestasi yang diraih dua guru SIT Lampung tersebut. Dia mengatakan bangga kepada para guru yang meraih prestasi di tingkat nasional dan berharap dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi para guru lainnya agar lebih kreatif dan terpadu sehingga menghasilkan siswa-siswa yang cerdas, berkarakter, dan berprestasi. (*1/S1)

Lampung Bersiap Moratorium UN Ini kan sudah menjadi kebijakan nasional, kami akan mengikuti aturan tersebut. UMAR WIRAHADIKUSUMA

W

ALAU belum menjadi kebijakan, wacana m o ra t o r i u m u j i a n nasional (UN) yang digulirkan Mendikbud Muhadjir Effendy direspons beragam oleh sekolahsekolah di daerah. Namun, pada prinsipnya, semua sekolah bersiap menghadapi moratorium UN, termasuk sekolah-sekolah di Lampung. Kadisdikbud Provinsi Lampung Hery Suliyanto mengatakan secara pribadi menolak UN dihapuskan tahun ini. Namun, apakah UN akan dihapus selamanya atau sementara, pihaknya menyerahkan hal tersebut kepada Pemerintah Pusat. “Tujuan UN ini kan untuk pemetaan kualitas pendidikan nasional, lihat inpresnya nanti dulu seperti apa. Ini kan ada kajiannya,” kata Hery, Rabu (30/11). Namun, jika nanti pusat memaksakan pelaksanaan UN di­ serahkan ke daerah, dia berharap Pemerintah Pusat menggulirkan dana ke provinsi untuk penyelenggaraannya. “Kami di daerah dana dari

mana? Ini kan sudah dibahas angggaran, kami harapkan pusat mencairkan anggaran untuk provinsi,” kata Hery. Kepala SMP Al-Azhar 1 Bandar Lampung Yulian Wilyanus me­ ngatakan kebijakan Mendikbud memoratorium UN sudah tepat. Sebab, selama ini pelaksanaan UN dinilai tidak adil bagi sekolah-sekolah yang masih minim fasilitas.“Moratorium ini ide yang sangat brilian. Namun, kebijakan tersebut harus secara serius ditangani. Pemerintah sebaiknya fokus kepada peningkatan dan pemerataan mutu, terutama sarana prasarana sekolah di daerah,” kata Yulian, Selasa (29/11). Menurutnya, selama ini UN dijadikan alat mengukur kualitas siswa dan proses pembelajaran di sekolah. Padahal, kondisi sekolah di Indonesia tidak semuanya seragam, baik dari segi sarana prasarana, mutu guru, hingga akses informasi. “Ini kan tidak adil, terutama untuk sekolah yang minim fasilitas.” Yulian mengatakan hingga kini pihaknya masih menunggu regulasi dari pusat, apakah UN akan tetap dilaksanakan atau ada model ujian lain sebagai pengganti UN. “Untuk langkah awal ini, sambil menunggu regulasi dan formula dari pusat. Kami mengacu pada BSNP,” ujarnya.

Kepala SMAN 2 Bandar Lampung Sobirin mengatakan sebenarnya moratorium UN tidak menjadi masalah bagi sekolah sebab sekolah tetap melakukan penilaian terhadap siswa. “Ini kan sudah menjadi kebijakan nasional, kami akan mengikuti aturan tersebut,” kata dia. Namun, dia mengaku ketika UN ditiadakan berdampak kepada turunnya daya juang dan motivasi siswa dalam belajar. Oleh sebab itu, ketika UN ditiadakan, maka sekolah-sekolah harus melakukan penguatan-penguatan, baik dari segi proses pembelajaran, kurikulum, sumber daya pe­ ngajar, dan fasilitas penunjung, terutama teknologi informasi. “Peningkatan mutu siswa itu ada pada proses pembelajaran di sekolah. Nah, ini yang harus kita perkuat,” kata dia. Wakil Kepala SMPN 3 Bandar Lampung Siti Kodriah juga mendukung kebijakan moratorium UN. “Tidak adil bagi siswa setelah tiga tahun belajar hanya ditentukan oleh tiga hari pelaksanaan UN,” kata dia. Sebelumnya, pengamat pendidikan, Budi Trikorayanto, me­ ngatakan UN bukan satu-satunya cara untuk memetakan kualitas pendidikan secara nasional. (S1) wira@lampungpost.co.id

JUARA NASIONAL Dua guru asal Lampung, yakni Lindawati (TKIT Qurrota A’yun Rajabasa) dan Yessi Indriyani (SDIT Permata Bunda 1 Rajabasa), meraih juara nasional di ajang Sarasehan Guru Kreatif Sekolah Islam Terpadu Nasional yang digelar di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Minggu–Senin (2728/11).

n LAMPUNG POST/DOK

PROGRAM pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan 35 ribu mw membutuhkan tenaga kerja yang terampil dalam jumlah yang cukup. Kementerian ESDM dan Kemenaker sepakat tingkatkan kompetensi tenaga kerja bidang ketenagalistrikan. Untuk itu, sistem pendidik­ an kurikulum pendidikan kejuruan harus dibenahi, dibuat standar sertifikasi, dan menciptakan magang bersertifikat sebagai pintu lain dari pendidikan formal tenaga kelistrikan. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan (Dirjen Gatrik) ESDM Jarman mengatakan diperlukan dukungan untuk memenuhi sumber daya manusia berupa

tenaga kerja terampil dan memiliki kompetensi sesuai bidang yang diperlukan. “Mengingat program 35 ribu mw akan menyerap tenaga kerja sangat besar, kerja sama ini diharapkan mengurangi ketergantung­ an terhadap tenaga kerja asing,” ujarnya usai penandatanganan MoU “Peningkatan kompetensi tenaga kerja bidang ketenagalistrikan untuk balai latihan kerja (BLK)”, di Direktorat Jenderal Kelistrikan, Jakarta, Rabu (30/11). Dia menjelaskan BLK merupakan unit pelatihan berbasis kompetensi dari Kemenaker yang membekali peserta pelatihan kerja de­ ngan keterampilan sesuai kebutuhan industri. (MI/S1)

Lulusan IAIN Miliki Kedalaman Spiritualitas

n LAMPUNG POST/UMAR WIRAHADIKUSUMA

WISUDA IAIN. IAIN Raden Intan Lampung mengukuhkan 719 wisudawan, Rabu (30/11), di GSG kampus setempat. Wisudawan terdiri dari tiga jenjang, yaitu S-1 sebanyak 670 orang, S-2 sebanyak 45 orang, S-3 sebanyak lima orang. WAKIL Rektor II Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan IAIN Raden Intan Lampung Fais al mewakili Rektor IAIN Moh Mukri memberikan sambutan pada acara wisuda di GSG IAIN Raden Intan, Rabu (30/11). Ada 719 lulusan yang diwisuda terdiri dari 670 orang jenjang S-1, 45 orang S-2, dan 5 lulusan S-3. “Secara pribadi saya mengucapkan selamat, Anda termasuk orang luar biasa. Semoga prestasi yang diraih diiringi de­ ngan kedalaman spiritual dan keunggulan integritas,” kata Faisal. Menurutnya, para lulus­ an yang telah dikukuhkan sebagai sarjana, magister, dan doktor secara otomatis berhak menyandang gelar akademik sesuai de­ ngan disiplin ilmu masingmasing. Namun, hal ini bukan berarti akhir dari perjuangan, melainkan langkah awal menerapkan keilmuan di tengah masyarakat. Dia mengingatkan agar l ul us a n I A I N m e n c e r minkan sarjana mus-

lim, intelektual bangsa yang berakhlak mulia, serta menjadi teladan di masyarakat. “Kemampuan akademik yang saudara dapatkan di kampus IAIN Raden Intan Lampung tidak akan bermakna jika Saudara tidak memiliki integritas pribadi dan akhlak mulia. Oleh karena itu, saya meminta jadilah lulusan IAIN Raden Intan yang memiliki ilmu tinggi, integritas pribadi kuat, dan mengedepankan akhlakul karimah,” kata dia. Pada acara tersebut, pihak kampus memberikan penghargaan kepada sejumlah mahasiswa ka­ tegori lulusan terbaik, di antaranya untuk jenjang S-1, yaitu Devi Oktiani dari Fakultas Tarbiah dan Keguruan (IPK 3,93); Novia Heni Puspitasari dari Fakultas Syariah (IPK 3,80). Lalu, M Zainuri Rohman dari Fakultas Ushuludin (IPK 3,96); Hariyanto dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (IPK 3,85), dan Muhammad Suhaidi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (IPK 3,91). (WIR/S1)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.