:: LAMPUNG POST :: Sabtu, 22 Februa ri 2014

Page 6

BANDAR

sabtu, 22 februari 2014 LAMPUNG POST

LAMPUNG

Juniardi (Ketua KI Lampung) Penempatan dan perlindungan TKI harus transparan mulai dari proses awal ketika perekrutan hingga mereka kembali ke Tanah Air.

6

l i ntas Penempatan TKI Harus Transparan KOMISI Informasi (KI) Lampung meminta pemerintah melakukan transparansi dalam penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Menurut Ketua KI Lampung Juniardi, penempatan dan perlindungan TKI harus transparan mulai dari proses awal ketika perekrutan hingga mereka kembali ke Tanah Air. “Transparansi saat keberangkatan ini misalnya mengenai standar biaya, baik itu untuk pelatihan maupun penempatan,” kata Juniardi melalui rilisnya, Jumat (21/2). Menurutnya banyaknya permasalahan disebabkan minimnya informasi yang diperoleh para TKI. Contohnya, saat penempatan atau sudah bekerja para TKI tidak memiliki nomor-nomor layanan call center atau pengaduan 24 jam, sehingga saat TKI menemukan masalah tidak tahu mau mengadu ke mana. Masalah pun kerap muncul saat mereka kembali ke Tanah Air. (LIN/K2)

PPM Peduli Sosial dan Lingkungan PEMUDA Panca-Marga (PPM) Lampung merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-33 di Lapangan Saburai, Enggal, Bandar Lampung, Kamis (20/2). HUT PPM ini diisi dengan berbagai acara kepedulian sosial dan lingkungan, misalnya memberi bantuan kepada anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Lampung, puluhan anak yatim piatu, dan panti jompo. “Kepedulian sosial dan lingkungan ini juga menjadi tema perayaan ulang tahun kami tahun ini,” kata Ketua Pengurus Daerah (PD) PPM Lampung Herbert Eka Putra, di lokasi perayaan HUT. Menurut Herbert, di usia yang ke-33, PPM juga akan terus berupaya membantu pemerintah menyukseskan pembangunan dan membantu polisi sebagai pasukan cadangan jika diperlukan untuk pengamanan.(BOY/K1)

Nestle dan WWF Tanam Pohon Penghijauan KEPEDULIAN terhadap lingkungan menjadi komitmen PT Nestle Indonesia. Kemarin (21/2), sebanyak 50 karyawan pabrik kopi Nestle Indonesia di Panjang, Bandar Lampung, menggelar penanaman pohon penghijauan di Pekon Ngarip, Kecamatan Ulubelu, Tanggamus. Head of Corporate Communication PT Nestle Indonesia Nur Shilla Christianto, di Bandar Lampung, mengatakan program Kasih (karya dan sumbangsih) Nestle ini bekerja sama dengan World Wide Fund for Nature (WWF), organisasi nonpemerintah internasional yang menangani masalah konservasi. “Kami juga menggandeng para petani kopi di Pekon Ngarip untuk menghijaukan daerah tangkapan air (DTA) Batutegi yang berorientasi pada perbaikan fungsi ekosistem prioritas,” ujar Nur Shilla. Dia menambahkan Batutegi merupakan sumber air bagi banyak daerah di Lampung, termasuk Bandar Lampung.

Kegiatan ini juga mendukung komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26% pada 2020 melalui perbanyakan penanaman pohon dan reforestasi. Sejak 2012, PT Nestle Indonesia menanam lebih dari 8.000 pohon di lahan seluas 20 hektare di kawasan yang terdegradasi. Kegiatan tersebut berlanjut pada 2013 di Bandar Lampung dengan membangun 500 lubang biop o r i d a n menanam 200 bibit pohon dan tanaman hias. Selain program penanaman pohon, Nestle Indonesia juga memberikan penyuluhan teknis kepada 12 ribu petani kopi sejak 1994 di Tanggamus dan Kabupaten Lampung Barat dalam budi daya tanaman kopi. Penanaman pohon tambahan yang dilakukan para karyawan Nestle itu bertujuan melakukan rejuvenate terhadap pohon-pohon terdahulu yang tidak dalam kondisi maksimal. (NOV/K3)

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

KERUK BUKIT Klutum. Meski Pemkot Bandar Lampung telah melarang kegiatan pengerukan bukit, masih banyak warga yang tetap melakukannya. Seperti di Bukit Klutum, Tanjungkarang Timur, sejumlah truk antre menunggu giliran untuk memuat batu, Jumat (21/2).

Jembatan Rusak,

Perizinan Bangunan Diperketat dengan Perda

31 SPBU Tidak Operasi Dari total 31 SPBU yang sering kosong akibat pasokan terlambat, 15 SPBU terletak di Jalinteng dan 16 SPBU di Jalinbar. Fathul Mu’in

S

EJUMLAH 31 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di jalan lintas tengah (Jalinteng) dan jalan lintas barat (Jalinbar) tidak beroperasi karena kehabisan stok bahan bakar minyak (BBM). Kondisi ini dipicu rusaknya jembatan lintas Sumatera di Terbanggibesar, Lampung Tengah, yang menghambat distribusi BBM ke wilayah tersebut. Operation Head Terminal BBM Pertamina Panjang Verie Lumintang, Jumat (21/2), mengatakan akibat rusaknya Jembatan Terbanggibesar, Lampung Tengah, sejak 22 Januari lalu, distribusi BBM subsidi jenis premium dan solar ke 31 SPBU di Provinsi Lampung tersendat. Verie menambahkan dari total 31 SPBU yang sering kosong akibat pasokan terlambat itu, 15 SPBU terletak di Jalinteng

dan 16 SPBU di Jalinbar. “Totalnya ada 31 SPBU yang pasokannya terhambat. Akibatnya SPBU sering tidak beroperasi karena pasokan tidak datang tepat waktu. Puncaknya dua hari ini,” ujarnya. Dia menjelaskan keterlambatan pasokan minyak ke SPBU bisa mencapai enam hingga delapan jam. Sebab, tangki pengangkut BBM harus menempuh waktu hingga 12 jam untuk sampai di SPBU hingga kembali ke depot Panjang. Sedangkan dalam kondisi normal hanya membutuhkan waktu empat hingga enam jam. Harap segera Diperbaiki Dengan kondisi ini, Pertamina berharap Pemerintah Provinsi Lampung segera memperbaiki jembatan tersebut sebelum mengganggu distribusi BBM ke daerah. “Kondisi ini sudah sangat

parah. Mohon segera diperbaiki. Karena jika pasokan BBM tersendat, masyarakat juga dirugikan,” kata Verie. Harapan perbaikan Jembatan Terbanggibesar segara dilakukan juga disampaikan masyarakat. Seorang karyawan PT Great Giant Livestock yang setiap hari melintasi jalan itu, Nurul Lia Febriati, mengatakan kondisi jembatan yang rusak mengganggu aktivitas masyarakat. “Biasanya satu jam sudah di kantor, tapi sejak jembatan rusak kami harus menempuh jarak hingga empat jam,” ujarnya. Senada disampaikan Andalas, PNS di Lampung Utara. Dia membutuhkan waktu 12 jam dari Kotabumi ke Bandar Lampung karena macet yang dipicu rusaknya Jembatan Terbanggibesar. Sebelumnya, Kepala Dinas PU/Bina Marga Provinsi Lampung Ali Rahman menjanjikan Jembatan Terbanggibesar yang ambles dapat digunakan sebelum Idulfitri 2014. “Pokoknya sebelum Idulfitri ini sudah bisa dilalui kendaraan?” ujarnya, Kamis (20/2). (K1)

fathulmuin@lampungpost.co.id

DPRD Bandar Lampung akan memperketat pemberian izin pendirian bangunan seperti gedung dan tower melalui Peraturan Daerah (Perda) Bangunan Gedung. Menurut Ketua Pansus Raperda Pembangunan Gedung Albert Alam, raperda ini akan fokus mengatur izin bangunan, termasuk bangunan tower provide r b e s e r t a s a n k s i te g a s bagi gedung atau tower yang dibangun tanpa izin pemerintah maupun izin masyarakat sekitar. “Intinya, di raperda ini, bagaimana sebuah bangunan ini berizin, termasuk izin dari warga dan pe merintah setempat,” kata Albert saat dihubungi, Jumat (21/2). Dia menjelaskan dalam pembahasan raperda ini, pansus akan berkoordinasi dengan staf ahli Pemkot dan satuan kerja terkait, seperti Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) dan Dinas Tata Kota (Distako). “Akan kami undang satker terkait dalam hearing. Jadi, tahapannya ke depan ada dua, pertama pembahasan dengan staf

a h l i d a n ke d u a d e n g a n satker terkait. Setelah itu, akan kami perdakan,” ujarnya. Anggota Komisi D DPRD Kota Bandar Lampung ini mengatakan setelah dua tahapan tersebut selesai, pihaknya berencana melakukan rapat paripurna pengesahan raperda tersebut menjadi perda. “Insya Allah, awal Maret ini Raperda Bangunan Gedung akan kami paripurnakan untuk disahkan,” kata dia. Sebelumnya, Komisi A DPRD Kota Bandar Lamp u n g b e r h a r a p P e m ko t mengawasi secara tegas perizinan pembangunan tower agar Bandar Lampung tidak menjadi hutan tower. “Ini hanya beberapa tower yang kami ketahui tak berizin atau izin lingkungannya bermasalah dengan warga sekitar. Mungkin tower-tower provider lain pun bermasalah di perizinannya. Kalau terusterusan seperti ini, Bandar Lampung pada tahun 2014 ini bisa menjadi hutan tower,” kata Ketua Komisi A D P R D W iya d i , K a m i s (20/2). (RIC/K3)

na pas kota

Anaknya Putus Sekolah karena Ketiadaan Biaya LELAKI itu mendorong gerobak roti bercat biru dengan langkah perlahan di tepi Jalan Pramuka, Rajabasa, Bandar Lampung, Jumat (21/2). Tak lama kemudian, dia menghentikan laju gerobaknya dan duduk di trotoar untuk melepas lelah. Sambil beristirahat, dia tetap menawarkan rotinya jika ada warga yang kebetulan melintas. Namanya Edi Uhadi. Pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat, 67 tahun silam, itu sudah 10 tahun berjualan roti keliling. Dari rumahnya, Edi mendorong gerobak rotinya sejak pukul 15.30 dan baru pulang sekitar pukul 21.00. Harga rotinya berkisar Rp4.000— Rp5.000, bergantung ukuran dan rasa. Roti itu diambil Edi dari seorang juragan dan mendapat bagian dari setiap roti yang terjual. Dalam sehari, pendapatan Edi mencapai Rp40 ribu—Rp50 ribu. “Saya sekarang, hanya berkeliling di sekitar Jalan Pramuka ini. Sudah enggak kuat kalau harus keliling jauh-jauh,” ujarnya. Edi menceritakan dia merantau dari tanah kelahirannya ke Lampung

n

LAMPUNG POST/WANDI BARBOY

Edi Uhadi (67) sedang mendorong gerobak rotinya di Jalan Pramuka, Bandar Lampung, Jumat (21/2). Sudah 10 tahun dia berjualan roti keliling demi memenuhi kebutuhan keluarganya. pada 1978. Sebelum menjual roti seperti sekarang, Edi pernah mencoba berbagai usaha lain seperti menjual es krim, bubur kacang hijau, dan lainnya. “Semua saya lakukan demi keluarga. Alhamdulillah, meskipun

sekarang sudah tua, saya masih sehat. Jadi masih bisa bekerja untuk anakanak dan istri,” kata dia. Istrinya sendiri tak tinggal di rumah. Setiap hari, sang istri menjadi buruh cuci dan setrika untuk membantu Edi menghidupi keluarga. “Ya bahu-membahulah,” ujarnya. Terkadang Edi sedih karena hidupnya belum juga mapan meskipun sudah bekerja keras membanting tulang demi mencari uang. Tiga anaknya hanya tamat SMP dan tidak bisa melanjutkan ke SMA apalagi perguruan tinggi. “Anak-anak saya putus sekolah karena ketiadaan biaya. Sekarang yang kecil masih kelas II SD. Saya akan bekerja keras agar dia bisa tamat, tidak seperti kakak-kakaknya,” kata dia. Dia juga berharap tiga anaknya bisa mengambil kejar Paket C agar memiliki ijazah SMA, sehingga tidak sulit mencari kerja. “Hampir setiap perusahaan membutuhkan orang yang berijazah minimal SMA. Sementara anak-anak saya hanya tamatan SMP. Saya berharap ada masa depan yang baik bagi anak-anak saya,” ujarnya. (K3) n

Wandi Barboy


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.