lampungpost edisi 5 januari 2012

Page 24

CMYK

±

CMYK

±

±

F KUS Potensi Daerah sabtu, 5 januari 2013

24

LAMPUNG POST

±

±

n INT

DANAU BUATAN. Di Way Jepara, Lampung Timur, terdapat dana buatan yang menjadi objek wisata, selain fungsi utamanya yakni memberi kontribusi air irigasi pertanian di wilayah itu.

Danau Way Jepara,

Riwayatmu Kini... ±

DANAU Way Jepara adalah danau buatan yang awalnya dibangun untuk menjadi wadah penampung dan penyedia air di musim hujan atau kemarau. Sebab, ada sekitar empat ribuan sawah yang mengandalkan suplai air dari sana.

Kini, fungsi lokasi rekreasi lebih dominan di danau yang dibangun sejak 1974 itu. Itu pun pengunjung tidak bisa menikmati limpahan air di danau itu saat musim kemarau. Sementara petani hanya bisa menunggu giliran mendapat jatah air. Di kawasan lindung Danau Jepara, susana terlihat asri dan membuat nya ma n. Ta na ma n huta n masi h bertahan tumbuh di sepanjang tepi danau dan dilarang ditebang. “Enak memang datang ke sini, udaranya sejuk karena masih banyak pohon besar,” kata Riki, pelajar salah satu SMA di Way Jepara yang ditemui sedang berekreasi bersama sejumlah rekannya, beberapa waktu lalu. Menurut dia, paling nyaman datang ke sana saat musim hujan. Sejak air terlihat melimpah dan vegetasi di lingkungan danau makin menghijau berbaur dengan harum bunga kopi warga sekitar. “Kalau musim kemarau, airnya enggak seberapa. Sejak hutan lindung Gunung Balak habis dibabat orang, air danau ikut menyusut. Begitu kata guru saya,” kata dia. Menuju bendungan jalan mulai menanjak, tetapi perjalanan tidak terasa melelahkan karena ada penedu h alam, yakni pohon-pohon rindang di sepanjang jalan. Di bendungan pe­ngendali pintu air, sejumlah bangunan berdiri, yakni aula terbuka, kantor, dan rumah penjaga. Fasilitas dan peralatan untuk me­ ngendalikan bendungan cukup ter­

BACA SENIN F

DBD

±

KUS

Ancam Lampung

awat. Di muka bangunan pengontrol air berdiri kokoh menara pengukur kedalaman air. Sumber air danau itu berasal tiga sungai, yakni Way Abar, Way Jejawi, dan Way Jepara, yang berhulu di Register 38 Gunung Balak dan Gunung Mas. Seperti data yang terlihat di kantor pengelola Danau Jepara, pasokan ketiga sungai itulah yang dikelola untuk mengairi lahan pertanian di sana seluas sekitar 5.200 hektare.

±

‘Mancing’ dan ‘Sunset’ Danau Jepara merupakan aset pen­ ting untuk dunia pariwisata, tetapi kini belum juga dikelola dengan baik. Masuk ke kawasan itu, tidak dipungut retribusi, Pemkab Lamtim tetap menjaga kondisi danau yang masih alami ini. Tidak hanya elok dipandang, danau ini menyimpan berbagai jenis ikan tawar, seperti nila, betutu. Jadi, yang hobi memancing asyik banget liburan ke danau dengan kedalaman diperkirakan 80 meter itu. Kondisi jalan cukup mulus, hanya agak sedikit curam dan meni kung. “Memang banyak ikan di sini, Mas. Apalagi puasa, bisa ber­jejer orang duduk di tepian danau untuk memancing,” kata warga Way Jepara, Agus, yang ditemui sedang memasang pancingnya untuk ditajur. Selain tempat memancing, di sore hari warga sekitar ramai berkunjung. Mereka mengerti benar indahnya pemandangan kawasan itu saat matahari tenggelam. Perahu-perahu kecil seperti sampan nelayan yang menyeberangi danau menambah keindahan pemandangan sore. Hutan dan perkebunan hijau sebagaian besar mengelilingi waduk yang memiliki penampang seperti badan gitar menambah keindahan pemandang­ anya. Udara segar dan sejuk membuat pengunjung makin betah untuk duduk di tepi bukit danau. (GUS/U-1)

n INT

REKREASI. Warga sekitar Danau Way Jepara kerap menjadikan lokasi itu sebagai tempat rekreasi melepas lelah.

± n INT

KEGIATAN PRAMUKA. Danau Way Jepara sering digunakan oleh gerakan pramuka dari berbagai sekolah untuk menyelenggarakan aktivitas mereka.

Bergiliran Menyuplai Air Sawah Petani DANAU WAY JEPARA Lokasi: Way Jepara Dibuat: 1972 Luas: 200 hektare Kapasitas penyaluran: 4.500 hektare sawah Jarak: Dari Sukadana 60 kilometer Dari Bandar Lampung 115 kilometer Sumber: Dinas Pengairan Lampung

±

3WAY JEPAR A—Danau Way Jepara memang kini sudah kekurangan daya untuk memberi suplai air ke sawah petani. Sejak sejumlah kawasan hutan lindung, terutama Register 38 Gunungbalak habis, ketersediaan air danau menurun. Pada ha l , danau it u mempu nya i “tanggung jawab” menyuplai air sawah seluas 4.850 hektare (ha) yang ada di Kecamatan Way Jepara dan Brajaselebah, Lampung Timur. Sejumlah kecamatan lain yang mempunyai luasan lahan pertanian pun butuh air danau itu. Wajar jika musim gadu 2012, petani pun tidak berani melakukan tanam padi karena ketersediaan air dari Danau Way Jepara

CMYK

belum mencukupi. Di Kecamatan Way Jepara terdapat sawah seluas 3.200 ha, tetapi petani belum berani menanam padi. “Kalau dulu, sawah kami sangat produktif, Mas, karena kebutuhan air selalu tercukupi. Sekarang mesk i musim hujan sudah normal, jika tidak dibantu dengan air dari danau, petani tidak berani melakukan tanam padi,” ujar salah seorang petani di Brajasalebah, Edy, beberapa waktu lalu. Karena tidak bisa melakukan tanam padi, sebagian petani Kecamatan Way Jepara memilih untuk menanam palawija seperti, jagung, singkong, dan sayuran. Bahkan, ada petani yang

±

mengosongkan lahannya untuk tidak ditanami. “Daripada ragu-ragu, petani lebih memilih untuk mengosongkan la ha n nya menu ng g u wa k t u ya ng positif,” katanya. Koordinator Pelaksana Dinas (KPD) Pertanian Kecamatan Brajaselebah, Joko Waluyo, pada medio November 2012, mengatakan sawah seluas 2.650 ha di daerahnya terbagi dari 1.200 ha sawah irigasi teknis dan 1.450 ha sawah rawa sudah siap untuk ditanami padi. Namun, irigasi yang menghubungkan Danau Way Jepara menuju persawahan di Brajaselebah belum bisa d ial i r i, sebab masi h dalam tahap perehaban talut. “Kami juga tidak tau

kapan selesainya pembangunan talut leding tersebut,” ujar Joko. Menurut Joko, dari luasan sawah 2.650 ha tersebut, 100 ha di antaranya ditanami jagung dan singkong, sisanya 2.550 ha tidak ditanami. Joko pun belum bisa menegaskan pada Desember 2012 semuanya akan ditanami padi atau tidak. Sebab, biasanya pada waktu musim ta na m a i r da r i da nau t ida k bi sa mengairi tanaman mereka secara maksimal. “Apalagi saat ini leding masih dalam tahap perehaban. Kalau hingga Desember belum kelar, pasti waktu tanam petani akan tersendat dan itu masalah bagi petani,” kata Joko. (GUS/U-1)

CMYK

±


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.