lampungpost edisi 25 april 2012

Page 24

±

±

CMYK

Ruwa Jurai

Rabu, 25 April 2012 lampung post

I 24

LINTAS

CUACA EKSTREM

Banjir Melanda Wilayah Menggala

Petugas Polres Way Kanan Tewas Kecelakaan

±

BLAMBANGAN UMPU—Briptu Yossi Fanhar (26), anggota Polres Way Kanan, tewas setelah sepeda motornya terhantam pikap Mitsubishi dari arah berlawanan. Kecelakaaan maut itu terjadi pukul 06.30, Senin (23-4), di tikungan jalinsum Kampung Umpukecana, Blambangan Umpu. Informasi yang dihimpun Lampung Post, korban yang bertugas pada Bagian Seksi Pengawas (Siwas) itu menghembuskan napas ter­ akhir dalam perjalanan ke RSUD Zainal Abidin Pagaralam Way Kanan. Yossi tewas akibat patah leher dan luka lecet di tangan dan kaki. Kapolres Way Kanan AKBP Yulias, melalui Kasatlantas AKP Harpan, menjelaskan kecelakaan maut tersebut terjadi tepat Km 208 di tikung­ an jalinsum Kampung Umpukecana, saat korban berangkat kerja ke mapolres setempat. “Kedua kendaraan telah diamankan di mapolsek dan pengemudi belum menyerahkan diri,” kata Kasatlantas. (LEH/D-3)

DPRD Lambar Sahkan 3 Raperda Retribusi

LIWA—DPRD Lampung Barat mengesahkan tiga rancangan per­ aturan daerah (raperda) tentang retribusi daerah jasa umum, jasa usaha, dan perizinan tertentu yang mengatur 27 masalah perizinan di kabupaten setempat, Senin (23-4). Dalam sambutannya, Wakil Bupati Dimyati Amin mengatakan pengesahan raperda itu sebagai implementasi UU No. 28/2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah. Dengan disahkannya tiga raperda tersebut, ujar Wabup, memberikan kewenangan yang lebih besar bagi pemerintah khususnya di bidang retribusi untuk mempercepat peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah. “Pengesahan raperda ini menjadi dasar hukum bagi Pemkab untuk memungut retribusi yang diharapkan mampu menutupi sebagian kebutuhan pengeluaran daerah.” (*/D-3)

DUGAAN KORUPSI

Kejari Sidik Kasus Diskoperindag Mesuji

±

MENGGALA (Lampost): Kejaksaan Negeri (Kejari) Menggala, Tulangbawang, membentuk tim untuk menyidik kasus dugaan pemotongan anggaran rutin di Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Mesuji tahun 2011. Hal itu dikatakan Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Menggala, M. Nursaitias, Selasa (24-4). Dia mengatakan berdasar pada hasil penyelidikan sebe­ lumnya, pemotongan anggaran rutin di Diskoperindag Mesuji yang melibatkan mantan Kadiskoperindag Afrizal Aris itu disinyalir merugikan negara Rp125 juta. “Kasus itu sudah dilaporkan dan diekspos di hadapan Kajari Rustam Gaus. Berdasar pada hasil penyelidikan, unsur kerugian negara ada sehingga kasusnya ditingkatkan ke penyidikan dan sudah ada persetujuan.” Dia juga mengungkapkan penyelidikan itu untuk mengetahui

ada-tidaknya kerugian negara. Hasil penyelidikan memang menemukan indikasi kerugian negara Rp125 juta, tapi untuk kepastian lebih lanjut harus dilakukan pemeriksaan atau penyidikan lanjutan. “Guna kepentingan penyidikan, kasus tersebut telah dilimpahkan ke pidana khusus (pidsus) akan akan menindaklanjutinya de­n gan membentuk tim penyidik.” Di tempat yang sama, Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejari Menggala, Andre Setiawan, mengatakan pihaknya akan menyita dokumen terkait dengan kasus Diskoperindag Mesuji. “Kami akan mendalami hasil penyelidikan tim intelijen lewat tim yang dibentuk untuk menyidik kasus tersebut. Kami juga akan menyita dokumen berkaitan dengan dugaan pemotongan anggaran rutin tersebut. Itu dilakukan untuk memudahkan proses penyidik­ an.” (UNA/D-3)

n LAMPUNG POST/GUNTUR TARUNA

EVAKUASI KERBAU. Para peternak kerbau mengevakuasi puluhan ternak mereka yang digembalakan di daerah rawa-rawa di Menggala, Tulangbawang, ke daerah yang lebih tinggi, Selasa (24-4). Hujan deras yang mengguyur wilayah Menggala kemarin telah membuat rawa-rawa di daerah itu tergenang hingga kedalaman 5 meter.

Warga Indraloka II Tagih Janji PT BNIL PANARAGAN (Lampost): Masyarakat Kampung Indraloka II, Kecamatan Way Kenanga, Tulangbawang Barat, meminta PT Bangun Nusa Indah Lampung (BNIL) segera menyelesaikan pembayaran pembebasan lahan seluas 1.000 hektare (ha). Menurut Suparno, warga Indraloka II, berdasar pada perjanjian antara perusahaan dan masyarakat tahun 1998, perusahaan akan menyelesaikan pembayaran lahan tersebut. Namun, hingga kini janji tersebut belum ditepati, padahal masyarakat sudah mengosongkan lahan plasma tersebut sejak 1998. “Kami sudah sabar menunggu dan kami minta PT BNIL secepatnya membayar pembebasan lahan itu. Jika tidak, kami akan menduduki lahan seluas 1.000 ha tersebut,” ujarnya, Selasa (24-4). Suparno menjelaskan lahan plasma perusahaan yang tersebar di beberapa kampung yang ada seluas 1.451,5 ha. Namun, dari luas tersebut, hanya 976 ha milik 976 kepala keluarga (KK) yang

belum diganti rugi. Bahkan, 66 KK di antaranya hingga kini juga belum mendapatkan lahan pengganti. “Sesuai dengan perjanjian, kami diberi ganti rugi dan lahan pengganti. Tapi, hingga kini belum direalisasikan perusahaan.” Jika PT BNIL enggan menyelesaikan pembayaran lahan yang sudah digunakan per­usahaan untuk ditanami kelapa sawit tersebut, ujar Suparno, masyarakat tidak segan-segan menduduki lahan itu. Sebab, lahan tersebut se­penuhnya masih milik masyarakat yang belum diganti rugi. “Jangan salahkan masyarakat jika lahan tersebut kami duduki.” Sementara itu, di tempat terpisah, Ketua Komisi A DPRD Tulangbawang Barat S. Joko Kuncoro, saat dimintai tanggapan

terkait dengan masalah tersebut, mengatakan masyarakat sudah melayangkan surat kepada DPRD yang meminta difasilitasi menye-

‘‘

Sesuai dengan perjanjian, warga Indraloka II mendapat ganti rugi dan lahan pengganti, tapi hingga kini belum direalisasikan PT BNIL. lesaikan masalah lahan dengan perusahaan. Untuk menindaklanjuti itu, Komisi A DPRD Tuba Barat memanggil perusahaan untuk melakukan dengar pendapat terkait dengan laporan itu. ”Sudah kami jadwalkan hearing dengan PT BNIL pada awal Mei mendatang. Kami harap pimpin­

HUT KE-13 WAY KANAN

n LAMPUNG POST/**

BAHAS TUNGGAKAN. Fasilitator Kecamatan Pesisir Tengah, Lampung Barat, menggelar rapat membahas tunggakan pinjaman dana PNPM 2011 di kantor Kelurahan Pasar Krui, Selasa (24-4).

DANA PNPM

Pasar Krui-Pasar Kota Belum Lunasi Pinjaman KRUI (Lampost): Kelurahan Pasar Krui dan Pasar Kota, Kecamatan Pesisir Tengah, Lampung Barat, terancam tidak mendapat bantuan dana pembangunan fisik melalui PNPM tahun 2012. Pasalnya, masih ada anggota kelompok simpan pinjam perempuan (SPP), salah satu program yang didanai PNPM tahun 2011, di dua kelurahan tersebut yang belum melunasi utang mereka. “Bank Dunia melalui fasilitator kabupaten mengharuskan masyarakat yang meminjam uang melalui SPP PNPM membayar tunggakan itu sampai lunas. Itu merupakan syarat suatu kelurah­ an dan pekon menerima dana pembangunan fisik tahun 2012,” kata fasilitator kecamatan setempat, Hardi, saat rapat di kantor Kelurahan Pasar Krui yang membahas upaya agar anggota kelompok SPP segera membayar lunas utang mereka, Selasa (24-4). Hadir pula pada rapat tersebut, Camat Pesisir Tengah Edy

±

Mukthar, Lurah Pasar Krui Mad Hasan, Ketua UPK Pesisir Tengah Fauzan Helmi, Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Kelurahan Pasar Krui Lazuardi, dan Ketua TPK Pasar Kota Rusman Umari. Hardi mengatakan pelunasan pinjaman SPP merupakan syarat yang berlaku untuk tahun 2012. Pada tahun sebelumnya, memang ada toleransi meskipun masih ada tunggakan. Jika pembayaran SPP di satu tempat telah mencapai 80% dari dana SPP yang digulirkan, pekon atau kelurahan tersebut berhak mendapat dana pembangunan fisik PNPM. “Kalau sekarang tidak bisa lagi. Jika masih ada anggota kelompok SPP belum melunasi utang me­ reka, bukan hanya dua kelurahan ini yang menerima sanksi, melainkan bisa seluruh pekon dan kelurahan di kecamatan ini tidak mendapat dana PNPM tahun ini,” kata dia. (**/D-3)

CMYK

BLAMBANGAN UMPU (Lampost): Pemkab Way Kanan menggelar Seminar Pertanian bertema Petani harus kaya dalam rangka peringatan HUT ke-13 kabupaten setempat di Islamic Center, Blambangan Umpu, Selasa (24-4). Seminar itu menghadirkan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Udoro Kasih Anggoro, Dirjen Dikti Djoko Santoso, Direktur Serelia Pinem, Direktur Pembiayaan Kementan Mulyadi Hediawan, Rektor Unila Sugeng P. Harianto, dengan moderator Dekan FP Unila Wan Abbas Zakaria. Seminar itu dihadiri anggota Forkopimda, Bupati Bustami Zainudin, Wakil Bupati Raden Nasution, kepala SKPD, camat, kepala kampung, lurah, pimpinan BUMN, BUMD serta ribuan petani dari 14 kecamatan se-Way Kanan. Dalam sambutannya, Bupati mengatakan para petani di Way Kanan banyak menanam bera­ gam tanaman seperti karet, sawit, palawija, sayuran, dan juga buahbuahan semusim. Dia berharap seminar ini dapat memotivasi dan muncul ide-ide baru untuk meningkatkan taraf hidup petani. Bustami yakin petani bisa kaya karena Indonesia negara agraris dan petani memang harus kaya. Way Kanan Bumi Petani merupakan model pendekatan pem-

an perusahaan dapat hadir dalam hearing tersebut,” kata Joko. Hearing tersebut untuk mengetahui lebih dahulu akar masalah yang ada antara masyarakat dan PT BNIL, se­hingga pada penyelesaian masalah tersebut tidak ada pihak yang dirugikan. “Sebelumnya kami sudah memanggil PT BNIL, tapi wakil perusahaan tidak hadir. Jika pada undangan kedua perusahaan tetap mangkir, berarti mereka tidak mau bertanggung jawab dengan masalah yang ada. Jadi, jangan salahkan DPRD jika ada gejolak di bawah,” ujar Joko. Dia berha rap ma s ya ra kat Indraloka II dapat bersabar dan tidak melakukan hal-hal yang tida k diingin ka n di lapa ng­ an. Sebab, pemerintah tidak mengharapkan timbulnya permasalah baru yang berdampak pada kedua pihak. “Masyarakat aga r dapat bersaba r. Sebab, masalah ini masih ditangani untuk dicarikan penyelesaiannya.” (MER/D-3)

±

MENGGALA (Lampost): Hujan deras disertai angin kencang dan dentuman suara petir melanda wilayah Menggala, Tulangbawang, Selasa (24-4), pukul 13.00. Akibatnya, sejumlah wilayah terendam banjir. Suarno (43), warga Kampung Adijaya (KNPI), Kecamatan Gedung­aji, mengaku takut dengan sambaran petir karena beberapa pekan lalu tetangganya tewas tersamber petir ketika sedang merumput di kebun singkong. Sementara Sardi, tetangganya, mengaku berkali-kali tiarap dan sesekali jongkok ketika petir menyambar. Beberapa warga di tempat berbeda mengatakan takut dengan cuaca ekstrem tahun ini yang sering datang tiba-tiba. Luapan Way Tulangbawang pun kini tidak dapat diprediksi lagi. Sebab, tanpa turun hujan pun air sungai meluap hingga menggenangi lahan berawa di seputaran Way Tulangbawang. Petani singkong di sekitar tempat itu mengaku merugi besar ka­ rena tanamannya di lahan berawa yang baru berumur tiga bulan terendam air. Untuk mengurangi kerugian, mereka bekerja cepat memanen tanaman sebelum banjir musiman datang. Tidak hanya petani singkong, peternak kerbau pun segera menggiring hewan peliharaan mereka ke dataran yang lebih tinggi karena khawatir ternaknya hanyut. Akibat hujan kemarin, air merendam beberapa rumah di pinggiran sungai dan rawa. Bupati Abdurrachman Sarbini, melalui Kepala Badan Pe­ nanggulangan Bencana Daerah Hairi, mengatakan akhir-akhir ini wilayah Tulangbawang sering diguyur hujan deras. Debit air di semua sungai naik dan meluap sehingga menggenangi ribuan hektare lahan berawa di sana. Sampai kini belum ada laporan korban jiwa akibat banjir kemarin. Yang pasti, ratusan hektare tanaman singkong berusia muda mati terendam dan hanya sebagian kecil petani bisa menyelamatkan tanaman singkong mereka, serta beberapa rumah warga juga terendam. Menurut Hairi, instansinya kini telah membentuk tim dan satuan tugas yang siap menerima laporan jika terjadi bencana seperti banjir.

±

(UNA/D-3)

SUMBER ENERGI

Pemkab Gelar Seminar Pertanian

±

±

CMYK

n DOK. HUMAS PEMKAB WAY KANAN

SEMINAR PERTANIAN. Dekan Fakultas Pertanian Unila Wan Abbas Zakaria membuka seminar pertanian bertema Petani harus kaya di Islamic Center, Blambangan Umpu, Selasa (24-4). Rektor Unila Sugeng P. Harianto, Bupati Way Kanan Bustami Zainudin, ketua KTNA Lampung, dan petani sukses dari Way Kanan menjadi narasumber seminar tersebut.

bangunan wilayah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Paradigma ini menekankan pada pemberdayaan (empowerment) pembangunan manusia (people centered development), pemba­ ngunan berbasis sumber daya lokal (local resource based development), serta pembangunan kelembagaan (institutional development). Paradigma pembangunan ini bertumpu pada kemampuan seluruh pemangku kepentingan. “Berdasar pada prinsip dasar tersebut, Way Kanan Bumi Petani adalah pembangunan pertanian yang berorientasi bisnis (agrobisnis) pada suatu kawasan dengan satu atau beberapa komoditas unggulan.

±

Dengan tujuan, terbentuknya sentra–sentra perekonomian yang bergerak secara sistem dari hulu hingga hilir,” ujar Bupati. Sementara Dirjen Tanaman Pangan Udoro Kasih Anggoro dalam sambutannya menyambut baik usaha Bupati Way Kanan dalam mengembangkan sektor perkebunan terutama karet, sawit, dan tebu, dengan adanya pabrik-pabrik yang menampung hasil perkebunan petani itu. Namun, dia juga mengingatkan agar jangan melupakan sektor pertanian terutama padi untuk menjaga stabilitas ketahahan pangan masyarakat Way Kanan. “Jadi, ketahanan pangan jangan sampai kita lupakan.” (RLS/D-3)

Mesuji Mulai Lirik Potensi Gas Metana MESUJI (Lampost): Akhir Juni nanti, Kabupaten Mesuji menjadi kabupaten yang memiliki sumber energi terbarukan berupa gas metana dari batu bara. Pasalnya, kini sebuah lembaga penelitian sedang meneliti batu bara untuk menghasilkan gas metana di Kampung Tanjungsari, Kecamat­ an Tanjungraya. Norman, salah seorang peneliti, mengatakan penelitian itu bertujuan mencari sumber energi gas metana dari batu bara yang ada dalam tanah. “Kami tidak menggali, tapi mengebor beberapa titik sampai ke lapisan batu bara, lalu menyuntikkan air untuk mengangkat gas metana yang terkandung dalam batu bara. Kemudian gas tersebut diberi nutrisi lalu dijadikan energi listrik yang mampu dihasilkan daya 2,5 mw.” Luas wilayah proyek percontoh­an penelitian tersebut mencapai 250 ha dengan 16 titik pengeboran. “Jika proyek ini berhasil, Kabupaten Mesuji dipastikan terang dan penelitian ini satu-satunya di dunia,” ujarnya. Bupati Khamamik menyambut baik penelitian tersebut. Ia mengatakan Pemkab Mesuji tidak akan mempersulit langkah penelitian tersebut sepanjang bermanfaat bagi masyarakat Mesuji. Menge-

nai izin, Bupati mengatakan tidak akan terburu-buru. “Yang pasti saya mempersilakan penelitian ini dilanjutkan. Tapi, mengenai izin, kami akan kaji. Tim dari Dinas Pertambangan dan Energi akan mengkaji amdal proyek ini.” Jika terburu-buru, ujar Bupati, ditakutkan seperti terjadi di Lapindo. “Lapindo itu karena pemerintah sudah memberi izin semua, jadi dampak yang terjadi pemerintah yang bertanggung jawab.” Meskipun demikian, Khamamik memastikan Pemkab mendukung upaya mencari dan memformulasikan energi terbarukan di Kabupaten Mesuji. “Saya sangat menantikan hasilnya. Kalau bisa, dalam waktu dua bulan ini langsung start engine, saya mau hadir kembali di sini menyaksikannya.” Khamamik juga mengingatkan mengenai kerja sama dengan masyarakat setempat. Selain itu, dengan perusahaan PT Sumber Indah Perkasa (SIP), perkebunan yang notabene kebunnya dijadikan tempat penelitian. Kepala Kampung Tanjungsari Azhar Hidayatullah mengatakan pihaknya antusias dengan penelitian di kampungnya, karena penelitian gas metana dari batu bara dijadikan energi listrik merupakan yang pertama di dunia. (UAN/D-3)

CMYK

±

±


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.