lampungpost edisi 13 januari 2011

Page 24

±

±

CMYK

jumat, 13 januari 2012 lAmpUNg posT

Ruwa Jurai

I 24

LintaS

PENDIDIKAN

Kepala SMKN Bantah Tudingan

Ditinggal Buang air Kecil, motor raib

±

PANARAGAN—Nasib apes menimpa Karmisar (24), warga Kelurahan Dayamurni, Tumijajar, Tulangbawang Barat. Sepeda motor Yamaha Jupiter MX BE-5820-QD miliknya digondol pencuri saat korban buang air kecil di sekitar pasar malam Kampung Panaraganjaya, Tulangbawang Tengah, Rabu (11-1), pukul 22.30. Kamisar mengatakan sebelum dicuri, sepeda motor itu diparkir di pinggir jalan dengan keadaan terkunci. Kemudian, korban bersama rekannya, Sapta (16), pergi buang air kecil. Setelah kembali, keduanya mendapati sepeda motor sudah raib. “Saya kaget melihat motor sudah hilang, padahal sudah dikunci.” Korban pun berusaha mencari ke sekeliling pasar malam dan sejumlah kios bensin. Namun, sepeda motornya tidak ditemukan. Kasus pencurian ini sudah dilaporkan ke Polsek Tulangbawang Tengah. Dia berharap polisi dapat menangkap pelaku. “Motor itu masih kredit dan belum lunas, tapi sudah dicuri.” (mER/D-3)

Warga Diimbau Gelar ronda malam

KRUI—Untuk meningkatkan stabilitas keamanan di wilayah hukum Polsek Pesisir tengah Lampung Barat, kepolisian setempat mengimbau masyarakat di 40 pekon menggelar siskamling atau ronda malam. Hal itu disampaikan Kapolsek Pesisir Tengah AKP Azizal Fikri, di kantornya, Selasa (10-1). Azizal mengaku kondisi wilayah Pesisir kini relatif kondusif, tapi tetap penting menjaga stabilitas keamanan di tengah masyarakat dengan menghidupkan siskamling atau ronda malam. “Kami juga membina FKPM (Forum Kemitraan Polisi Masyarakat) dan polsek bekerja sama dengan peratin guna menekan angka kriminalitas.” Kapolsek menyambut baik inisiatif beberapa peratin yang berkoordinasi memberitahukan kepada polsek setempat di pekon mereka telah melaksanakan ronda malam atau siskamling guna menekan dan mengantisipasi kriminalitas. “Kami telah melaksanakan ronda malam sejak sebulan lalu karena beberapa waktu lalu terjadi kehilangan ponsel dan beberapa kg cabai dan kopi di tiga rumah warga kami,” kata Peratin Laay, Kecamatan Karya Penggawa, Mat Khoiri, di kantor polsek setempat. (**/D-3)

n lAmpUNg posT/RIAN pRANATA

DEMO PEDAGANG. Dua ribu pedagang pasar Unit II, Banjaragung, Tulangbawang, berunjuk rasa di depan gedung DpRD kabupaten setempat, Kamis (12-1). mereka menuntut pembatalan pembongkaran pasar dan pengembalian fungsi lokasi terminal yang kini dijadikan ruko.

2.000 Pedagang Serbu DPRD MENGGALA (Lampost): Dua ribu pedagang Pasar

Konversi Lahan HPt Selesai agustus

±

LIWA—Program sertifikat lahan konversi hutan produksi terbatas (HPT) seluas 7.468 ha di daerah pesisir Lampung Barat yang dilaksanakan sejak tahun 2000, ditargetkan selesai Agustus 2012. Kabid Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan Lampung Barat Henry Faisal, Selasa (10-1), menyatakan berdasar pada Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor:256/2000 tentang Tata Guna Hutan Kawasan menetapkan lahan HPT 7.468 ha di pesisir Lampung Barat dapat dikonversi. Artinya, pengurangan HPT seluas 7.468 ha itu diberikan kepada masyarakat dengan pelaksanaan sertifikasinya telah ditetapkan berdasar surat edaran gubernur. Surat edaran gubernur tentang program pembuatan sertifikat lahan konversi itu terakhir disampaikan kepada masyarakat pada 2008 dengan masa berlaku paling lambat sampai dengan Agustus 2012. Sesuai dengan surat edaran, kata dia, pembuatan sertifikat bagi masyarakat yang memiliki lahan konversi itu diharapkan paling lambat Agustus mendatang. “Yang jelas kami terus menyosialisasikan program tersebut karena pelaksanaan konversi lahan itu ditargetkan selesai Agustus mendatang. Bagi masyarakat pemilik lahan konversi diharapkan segera menyertifikatkannya paling lambat Agustus mendatang. Jika tidak, status lahan itu dikembalikan kepada negara,” kata dia. (ElI/D-3)

Unit II, Banjaragung, Tulangbawang, ramai-ramai mendatangi gedung wakil rakyat di Menggala, Kamis (12-1), pukul 08.00, dengan berjalan kaki sambil menuntun sepeda motor mereka sejauh 30 km. Unjuk rasa para pedagang Pasar Unit II ini sempat dikeluh­ kan konsumen. Sebab, tidak satu pun pedagang yang berjualan kemarin. Bahkan, beberapa di antaranya mengaku takut jika tidak ikut berdemo akan diusir dari pasar itu. Ribuan massa yang bergerak perlahan itu tiba di gedung DPRD sekitar pukul 12.00. Di luar pagar gedung Dewan, koordinator massa Eva Gultom (pedagang sayur), Nili (pedagang telur), dan Joko (pedagang sepeda) naik ke atas kendaraan dan berorasi melalui pengeras suara. Kedatangan massa ke gedung DPRD itu bermaksud menemui

Ketua DPRD Winarti dan Bupati Abdurrachman Sarbini. Beberapa jam setelah berorasi, massa diper­ bolehkan masuk dan melakukan orasi di dalam lingkungan gedung Dewan. Intinya, pedagang pasar yang tergabung dalam Forpetra itu in­ gin bertemu pimpinan Kabupaten Tulangbawang. Namun, hingga pukul 14.00, Ketua DPRD dan Bupati tidak merespons keingin­ an pendemo. Bahkan, Bupati usai rapat paripurna berhasil di­ evakuasi melalui pintu samping halaman gedung DPRD. Massa yang masih mengepung gedung Dewan dan melihat

kepergian Bupati sempat berte­ riak­teriak. Beruntung petugas keamanan berhasil memagari Bupati hingga memasuki ken­ daraan yang menunggunya di luar pagar. Massa sempat kecewa

‘‘

pengunjuk rasa sempat kecewa karena Bupati Tulangbawang tidak merespons aksi mereka. karena Bupati tidak sedikit pun memberikan komentar. Sementara itu, Ketua DPRD Winarti masih berada di dalam dan belum bisa meninggalkan

SIDANG PRAPERADILAN

Penggugat Ragukan Kesaksian Tergugat n lAmpUNg posT/*

BAHAS KCMU. Bupati lambar mukhlis Basri, Kapolres AKBp Tatar Nugroho, Dandim letkol Inf. sugiyono Ketua DpRD Dadang sumpena meminpin rapat membahas persoalan KCmU dan petani di aula pemkab lambar, Kamis (12-1). pada rapat itu tiga utusan KCmU diminta keluar ruangan karena tidak dapat mengambil keputuasan atas nama perusahaan.

KONFLIK AGRARIA

Bupati Lambar Tolak Wakil KCMU Ikuti Rapat

±

LIWA (Lampost): Merasa di­ lecehkan manajemen PT Karya Canggih Mandiri Utama (KCMU) yang mengutus tiga wakil tanpa dihadiri pimpinan perusahaan untuk membahas masalah antara perusahaan dan petani, Bupati Lampung Barat meminta utusan perusahaan meninggalkan ruang rapat karena diniai tidak bisa mengambil keputusan. Rapat sendiri dilanjutkan de­ ngan unsur Muspida dan per­ wakilan tokoh masyarakat, dan dalam rapat pemerintah mena­ warkan pembentukan satgas penyelesaian sengketa KCMU. Rapat di aula Pemkab Lam­ bar, Kamis (12­1), yang di­ pimpin Bupati Mukhlis Basri dan dihadiri Kapolres AKBP Tatar Nugroho, Dandim Letkol Inf. Sugiyono, Ketua DPRD Da­ dang Sumpena, Sekkab Lambar Nirlan, Kepala BPN Rokayah, dan jajaran Pemkab serta per­ wakilan tokoh masyarakat dan tiga utusan PT KCMU: Lalu Wardana, Agustono, dan Kho­ lil, yang sedianya dimulai pukul 11.30 harus ditunda hingga pu­ kul 13.00. Penyebabnya, utusan perusahaan tidak mendapat mandat langsung dari pimpin­

±

±

CMYK

an perusahaan. Bupati sebelum memulai acara mengatakan jauh­jauh hari Pemkab telah menyurati pimpinan KCMU untuk meng­ hadiri rapat tanpa mewakilkan. Namun, kenyataannya hanya mengutus perwakilan dan da­ lam surat tersebut bukan atas mandat pimpinan perusahaan. “Saya sudah wanti­wanti di surat supaya Pak Candra selaku pimpinan hadir langsung, bu­ kan mengutus wakil, terkecuali bapak­bapak yang diutus bisa mengabil keputusan karena ini bukan persoalan kecil dan selama ini Pemkab selalu disu­ dutkan petani.” Karena tidak ada kepastian dari utusan perusahaan, ak­ hirnya Bupati menunda rapat hingga satu jam, dan meminta utusan KCMU mengusahakan mandat dari pimpinan perusa­ haan untuk bisa menyepakati keputusan bersama. Saat rapat dimulai pukul 13.30, utusan perusahaan belum juga mendapatkan surat mandat dari pimpinan perusahaan dan akhirnya atas kesepatan perserta ketiga utusan diminta mening­ galkan ruangan. (*/D-3)

CMYK

MENGGALA (Lampost): Pihak penggugat, Chandra Hartono yang juga pengusaha BBM, menilai kete­ rangan tiga saksi dari anggota Polsek Rawapitu dan Reskrim Polres Tu­ langbawang terkait dengan penang­ kapan dan penyidikan atas dirinya terlalu berbelit­belit dan bohong. Dia mengatakan hal itu usai sidang lanjutan praperadilan kasus gugatannya kepada Polres Tulang­ bawang mengenai penangkapan BBM di Pengadilan Negeri Meng­ gala, Rabu (11­1). Agenda sidang ke­ marin mendengarkan keterangan tiga saksi dari pihak tergugat. Saksi pertama, Briptu Erwin, anggota Polsek Rawapitu, menyata­

kan pada 7 Juli 2011, sekitar pukul 16.00, dia bersama rekannya,l Briptu Ari, menangkap truk ber­ muatan BBM yang diduga akan dijual ke perusahaan. Truk itu dikemudikan Herni, adik Chandra, dan Ari Wibowo, kernet truk. Saat diperiksa, baik sopir mau­ pun kernet, tidak bisa menunjuk­ kan surat­menyurat penjualan BBM ke desa terpencil. Selain itu, saksi juga memperoleh keterangan dari keduanya, BBM itu akan dijual ke perusahaan di SP 6. Dengan adanya hal tersebut dan atas per­ intah kapolsek, pihaknya segera menahan keduanya. “Namun, bedasarkan penga­

kuan adik saya, Herni, saksi Erwin sama sekali tidak menanyakan ke­ lengkapan surat­surat tersebut dan langsung menangkap serta mena­ han kedua pengendara. Padahal, jika menanyakan kelengkap an surat, kami sudah menyiapkan su­ rat yang di selipan penutup silau,” ujar Chandra. Keterangan saksi mengenai tidak adanya komunikasi dengan pemilik muatan (Chandra, red) juga dinilai bohong. “Padahal, saya dan saksi sempat berkomunikasi melalui telepon dan bertemu serta makan sambil mengobrol untuk menyelesaikan masalah itu,” ujar Chandra. (ATA/D-3)

REKONSTRUKSI PEMBUNUHAN

Tersangka Peragakan 9 Adegan PANARAGAN (Lampost): Polsek Tulangbawang Tengah, Tulang­ bawang Barat, merekonstruksi kasus pembunuhan bayi laki­laki yang dilakukan seorang oknum PNS di kabupaten setempat, Kamis (12­1). Dalam rekonstruksi itu, ter­ sangka Iin (20) memperagakan sembilan adegan terkait dengan tewasnya bayi seberat 3,5 kg yang dia lahirkan pada 1 Desember 2011. Dalam rekonstruksi itu, peny­ idik masih mencurigai tersang­ ka menyembunyikan penyebab tewasnya bayi hasil hubungan gelap tersangka dengan seorang pemuda yang tidak diketahui identitasnya tersebut. Sebab, dari hasil visum, diketa­ hui di jasad bayi itu terdapat luka memar di kepala. “Kalau bayi itu tewas karena terlilit tali pusar, pasti ada bekasnya. Dan juga bayi itu lahir tanpa suara. Padahal, ka­

n lAmpUNg posT/mERWAN

PERAGAKAN PENGUBURAN. Iin (24), pNs di Kabupaten Tulangbawang Barat, yang menjadi tersangka pembunuhan bayi yang dilahirkannya, memperagakan penguburan jasad bayi laki-lakinya dalam rekonstruksi yang digelar polsek Tulangbawang Tengah di sebuah rumah kontrakan di Kampung pulungkencana, Kamis (12-1).

lau bayi lahir tentunya menangis,” kata Kapolsek AKP Muslikh. Sementara, ujar kapolsek, dua saksi yang ada di tempat indekos itu, Nyoman dan Diah, tidak mendengar tangisan bayi di ka­ mar tersangka. “Jarak lahir bayi

±

dan kematiannya sekitar 1,5 jam. Masak iya, bayi itu tidak menangis. Sedangkan, dua saksi yang ada di rumah itu juga tidak mendengar tangisan bayi. Saya curiga masih ada yang disembunyikan tersang­ ka dalam kasus ini.” (mER/D-3)

gedung. Untuk mencari perhatian para anggota Dewan, massa pun mengumpulkan uang receh guna diberikan kepada Ketua DPRD Tulangbawang. Massa bertekad tidak akan membubarkan diri sebelum Ketua Dewan menerima uang receh dari para pedagang Pasar Unit II. Situasi lalu lintas di jalan lintas timur sem­ pat macet karena massa banyak berkumpul di tengah jalan, tapi puluhan petugas gabungan juga bersiaga mengawal aksi itu. Yasir dan Muslim, pedagang Pasar Unit II yang berdemo, mengatakan mereka meminta para anggota Dewan bisa men­ dengarkan aspirasi pedagang seperti pembongkaran pasar dan pengembalian fungsi lokasi terminal yang kini dijadikan ruko. Sedangkan Eva dalam orasinya mengajak massa tidak bertindak anarki. (UNA/ATA/D-3)

BLAMBANGAN UMPU (Lam­ post): Kepala SMKN Buay Bahuga, Imam Handoko, membantah ak­ tivitas mengajar guru di sekolahnya sangat buruk. Bahkan, sekolahnya merupakan yang terbaik di antara seluruh SMK di Way Kanan karena memiliki sejumlah prestasi. Hal itu disampaikan Imam ke­ pada redaksi Lampung Post Biro Way Kanan, didampingi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Vernika serta dua guru. “Ini semua fitnah dan sentimen pribadi terha­ dap saya. Bukan saya membela diri, melainkan hanya meluruskan permasalahan sebenarnya.” Menurut Iman, hal yang disam­ paikan anggota dan ketua komite sekolah sebelumnya tidak benar. Sejak tiga bulan terakhir, dua kelas di SMKN setempat masih belajar dalam tenda darurat beralaskan tikar karena dari jumlah kebutuhan 10 kelas, hanya tersedia 8 ruangan. Ketika hujan, otomatis kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di tenda darurat terhenti semen­ tara hingga reda. “Tolong kunjungi sekolah kami, Pak, biar jelas seperti apa yang sebenarnya,” kata Imam. Tenda darurat untuk KBM itu telah tiga kali diganti karena lapuk diterpa panas serta hujan. Pihaknya berharap adanya tam­ bahan ruang kelas baru agar selu­ ruh KBM berjalan efektif. Pihak sekolah, kata Imam, be­ lum pernah menarik iuran untuk pembuatan pagar. Saat pelang sekolah yang terbuat dari papan te­ lah lapuk, dia menyarankan siswa menyumbang secara sukarela untuk mengganti pelang itu. “Saya hanya spontan mengimbau saat upacara sekolah. Itu pun tidak dipatok besarannya dan paling besar Rp20 ribu serta terkumpul Rp1,4 juta. Untuk pembuatan pelang dari beton menghabiskan dana Rp2,4 juta. Untuk menutupi kekurang­ an itu, saya menggunakan uang pribadi,” kata Imam. (lEH/D-3)

±

±

ANGGARAN DAERAH

APBD 2012 Mesuji Tunggu SK Gubernur MESUJI (Lampost): APBD Kabu­ paten Mesuji tahun 2012 tinggal menunggu surat keputusan (SK) Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. Dengan demikian, proses pembangunan kabupaten baru ini tinggal selangkah lagi. Ang­ garan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Mesuji Tahun 2012 yang mengakomodasi pro­ gram maupun kegiatan fisik dan nonfisik segera dilaksanakan usai disahkan Gubernur. Tahapan APBD Mesuji ta­ hun 2012 sudah selesai dibahas dalam rapat evaluasi bersama Tim Badan Anggaran (Banang) Pemprov Lampung pekan lalu. Hal itu dikatakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Mesuji Su­ karman, Kamis (12­1). “Sudah, sudah selesai. Tidak ada masalah. Sekarang tinggal menunggu surat keputusan (SK) Gubernur Lampung tentang pengesahan APBD tahun 2012.” Mantan Asisten II Pemk­ ab Mesuji ini mengaku belum mengetahui hasil koreksi Tim Banang Pemprov Lampung dan rekomendasi itu akan disampai­ kan dalam SK Gubernur. “Kami tidak tahu apakah draf APBD Mesuji banyak yang dialihkan karena hasil evaluasinya belum kami terima.” Namun, kata dia, biasanya proses evaluasi draf APBD tidak banyak perbaikan yang terlalu prinsip. Ia mengakui Tim Banang Provinsi sering merekomen­ dasikan pengalihan program maupun kegiatan semata. “Ka­ lau dicoret bisa saja, tetapi hal itu jarang dilakukan. Biasanya dialihkan atau diganti judulnya saja.” Sebelum nya, pengesa ha n

APBD dilaksanakan melalui rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Haryati Candralela di aula DPRD setempat, Rabu (28­12). Dalam draf APBD, Pem­ kab memproyeksikan penda­ patan Rp415 miliar dan belanja daerah Rp434 miliar. Dengan demikian, anggaran daerah tahun ini dipastikan defisit Rp18 miliar yang akan ditutupi dengan silpa tahun 2011. Komposisi belanja daerah ter­ diri dari belanja tidak langsung, antara lain belanja pegawai, belanja bantuan sosial (bansos), belanja hibah, dan belanja tak terduga dengan total Rp152 miliar. Untuk belanja langsung men­ capai Rp282 miliar. Pemkab dan DPRD Mesuji mengklaim porsi belanja daerah 35% berbanding 65%. Artinya, porsi belanja pem­ bangunan lebih besar dibanding dengan belanja pegawai. Dari total anggaran daerah tersebut, Pemkab dan DPRD Mesuji mengalokasikan dana Rp26 miliar untuk membiayai lanjutan pembangunan kantor bupati dan gedung Dewan di Kampung Sidomulyo, Kecamat­ an Mesuji. Perinciannya, Rp16 miliar untuk kelanjutan pembangunan kantor Pemkab dan Rp10 miliar membangun kantor DPRD. Dana tersebut masuk rencana kerja anggaran (RKA) Dinas Pekerjaan Umum Mesuji. Pada ta hu n la lu, pemba­ ngunan perkantoran Pemkab Mesuji yang memasuki tahap kedua menelan dana Rp15 miliar. Sedangkan pembangunan kan­ tor DPRD baru memasuki tahap pertama pada tahun lalu dengan dana Rp5 miliar. (UAN/D-3)

CMYK

±

±


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.