Radar Banyuwangi 25 September 2011

Page 1

29

25 SEPTEMBER TAHUN 2011

Carok, Leher Ditebas Celurit Satu Petani Tewas SEMPU - Diduga berebut air irigasi, dua petani terlibat carok (duel bersenjata tajam) di Dusun Dadapan, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, sekitar pukul 08.30 kemarin (24/9). Atas insiden berdarah tersebut, satu petani tewas di lokasi kejadian dengan kondisi leher menganga akibat tebasan celurit. Korban tewas adalah Rasad,

65, warga Desa Karangsari. Lawan Rasad dalam carok tersebut adalah Siswanto, 25, warga Dusun Karanganyar, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu. Carok berdarah tersebut diawali adu mulut di lokasi kejadian ■

Baca Carok...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

SEPI: Seorang PSK tampak menuang minuman kemarin malam. Bila tak ingin diusir, penghuni lokalisasi di Banyuwangi harus mengantongi KTP Banyuwangi.

Aturan Surat Keterangan Pindah Diperketat Upaya Menghalau PSK Baru BANYUWANGI - Untuk menghalau datangnya pekerja seks komersial (PSK) baru di Banyuwangi, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) memperketat pengeluaran surat keterangan pindah datang (SKPD). Pemohon harus datang sendiri untuk menjalani proses verifikasi dan wawancara dengan pejabat berwe-

nang sebelum mendapatkan SKPD. Kepala Dispendukcapil Banyuwangi Sujani melalui Kabid Administrasi Kependudukan Eko Heru Wahyudi mengatakan, sejak 10 September 2011 lalu pihaknya memberlakukan aturan baru terhadap pemohon SKPD. Selama ini, surat keterangan pindah (SKP) dari daerah asal hanya dititipkan melalui aparat desa atau kelurahan. Tetapi, sejak 10 September, pemohon harus dat-

ang sendiri. “Dispendukcapil tidak akan mengeluarkan SKPD sebelum pemohon menjalani proses verifikasi dan wawancara oleh Kabid Administrasi Kependudukan,” tegasnya kepada RaBa di ruang kerjanya kemarin (24/9). Pelaksanaan verifikasi dan wawancara itu dilakukan untuk mengetahui secara jelas identitas pemohon ■ Baca Aturan...Hal 35

ALI NURFATONI/RaBa

EVAKUASI: Petugas menggotong jasad Rasad di Dusun Dadapan, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, kemarin.

Diduga Akibat Berebut Air Irigasi

BEC

Camat Diminta Semakin Aktif BANYUWANGI - Sosialisasi yang dilakukan panitia Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) dirasa beberapa kalangan belum menyentuh seluruh pelosok. Bahkan, jajaran pengurus Asosiasi Kepala Desa (Askab) Kabupaten Banyuwangi tidak tahumenahu dengan program berskala internasional itu. “Kami tidak pernah diberi tahu. Saya hanya dengar dari selentingan,” cetus Ketua Askab Banyuwangi Agus Tarmidzi. Untuk menyukseskan BEC, Tarmidzi menyarankan panitia mengajak semua komunitas masyarakat ■

27

Baca Camat...Hal 35

ADA APA LAGI

GALIH COKRO/RaBa

PROYEK KABEL: Galian tanah membuat kondisi ruas jalur protokol Banyuwangi menjadi berdebu.

Warga Keluhkan Tumpukan Tanah BANYUWANGI - Pemasangan kabel optik di beberapa ruas jalan protokol Banyuwangi semakin meresahkan pengguna jalan. Tumpukan tanah bekas galian kabel milik operator seluler tersebut dianggap mengancam keselamatan pengguna jalan. Selain itu, tumpukan tanah yang berserakan di pinggir jalan protokol menjadi pemandangan kurang sedap dipandang. Apalagi,

fenomena itu berada di dalam Kota Banyuwangi. Bahkan, beberapa tumpukan tanah bekas galian hingga kemarin siang (24/9) ada yang belum diangkat. Pemasangan kabel optik yang berlangsung sejak beberapa hari lalu itu terjadi di Jalan dr. Soetomo, Jalan A.Yani, Jalan PB. Sudirman, Jalan Basuki Rachmat, Jalan Yos Sudarso, dan Jalan Gatot Subroto. Pemandangan mencolok terlihat

di perempatan lampu merah Lateng. Di lokasi tersebut tumpukan tanah belum diangkat hingga beberapa hari. Padahal, jalur tersebut tergolong jalur padat. Bahkan, beberapa warga ada yang terjebak tumpukan tanah dan nyaris masuk lubang galian kabel tersebut. “Mestinya setelah pasang kabel, tanah bekas galian langsung diangkut,” ujar Helman, salah seorang warga ■ Baca Warga...Hal 35

SEMENTARA itu, kasus carok berdarah yang terjadi di Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, itu diduga berlatar belakang masalah air irigasi. Berdasarkan keterangan sejumlah warga di lokasi kejadian, duel bercelurit antara Rasad versus Siswanto itu diduga karena rebutan air untuk mengairi lahan pertanian. ‘’Memang sekarang musim panas, jadi sulit air. Mungkin itu penyebabnya,’’ ujar seorang warga di Desa Karangsari yang enggan dikorankan namanya. Apalagi, sawah milik dua orang yang terlibat duel berdarah tersebut sangat berdekatan. Sawah milik Rasad berada di atas, sedangkan lahan pertanian milik Siswanto persis berada di bawahnya. Saat ini, sawah milik Rasad ditanami padi, dan lahan milik Siswanto ditanami cabai. Wartawan koran ini juga mendengarkan percakapan singkat Kapolsek Sempu AKP Toha Choiri dan Kasat Intelkan Polres AKP Idham Khalid. Saat ditanya mengenai motif peris-

Carok di Desa Karangsari Motif:Diduga masalah rebutan air irigasi Yang terlibat duel: 1 Rasad, 65 th Alamat : Dusun Dadapan, Desa Karangsari, Kec. Sempu Pekerjaan: petani Senjata: celurit Kondisi: tewas, leher luka menganga 2. Siswanto, 25 th Alamat: Dusun Karanganyar, Desa Karangsari, Kec. Sempu Pekerjaan: petani Senjata: celurit Kondisi: luka robek tangan kanan

tiwa pembunuhan tersebut, Kapolsek Toha mennjelaskan bahwa informasi sementara yang masuk, kasus itu diduga karena masalah irigasi. ‘’Yang santer dibicarakan karena masalah air,’’ ujar kapolsek. Dia mengatakan, persis di timur rumah Rasad ternyata ada sawah milik Rasad, dan di sebelah sawah tersebut lahan milik Siswanto. (ton/bay)

Kisah Wanita yang Nyaris Menjadi Korban Trafficking

Dijanjikan Bekerja di Toko, Dipaksa Berpakaian Seksi EDY SUPRIYONO/RaBa

BERDESAKAN: Para pedagang burung di pasar hewan sebelah utara Kantor Kecamatan Panji.

Tunggu Rehab Pasar Panji SITUBONDO - Pedagang burung di sebelah utara Kantor Kecamatan Panji tampaknya harus bersabar lebih lama untuk bisa menempati lokasi yang lebih representatif. Pasalnya, pasar di sebelah selatan Kantor Kelurahan Mimbaan itu hingga kini belum bisa digunakan. Pasar yang selama ini menjadi tempat penyimpanan kayu bakar itu sementara akan digunakan untuk menampung para pedagang. “Ini untuk kenyamanan. Karena kalau pasar burung dicampur pasar umum, saya kira tak nyaman,” terang Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Situbondo Tri Cahya kepada RaBa kemarin (24/9) ■ Baca Tunggu...Hal 35

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Peringatan bagi warga agar tidak mudah tergiur imingiming kerja dengan gaji tinggi. Sebab, bisa saja hal itu hanya akal-akalan para pelaku kejahatan untuk memperdaya calon korban. Seperti yang dialami empat perempuan asal Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, ini. Bagaimana ceritanya? SIGIT HARIYADI, Banyuputih

SIANG itu terik matahari terasa begitu menyengat. Rasa gerah begitu terasa, terutama bagi mereka yang beraktivitas di luar ruangan. Bahkan, cuaca semacam itu mengakibatkan fatamorgana. Sepanjang

jalan aspal yang dilalui wartawan Radar Banyuwangi (RaBa) mengkilap seakan digenangi air. Setelah menempuh perjalanan yang cukup menguras energi sejauh puluhan kilometer dari pusat Kota Situbondo, akhirnya sepeda motor yang dikendarai wartawan koran ini sampai di Dusun Pandean, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih. Dusun itu berlokasi di tepi Taman Nasional (TN) Baluran. Di teras salah satu rumah gedong (berdinding semen, Red) warna hijau, enam wanita duduk lesehan di lantai keramik warna merah marun. Mereka sibuk membicarakan sesuatu yang kelihatannya mengundang atensi. Ternyata, tiga dari enam perempuan tersebut adalah DF, 19; MR, 35; dan SF, 30. Mereka adalah tiga dari empat wanita yang nyaris menjadi korban human trafficking (perdagangan manusia) yang dilakukan Eva, warga Desa Kumbang-

Untuk menghalau PSK baru, warga pindah diperketat

Apalagi kalau pindahnya ke Sumberloh atau Klopoan

Untuk pindah, pedagang pasar burung tunggu rehab Pasar Panji

Yang punya burung tak perlu surat pindah

SIGIT HARIYADI/RaBa

MENUNDUK:Tiga perempuan ini nyaris menjadi korban perdagangan manusia. Selain mereka bertiga, ada satu perempuan lain yang bernasib serupa.

sari, Kecamatan Jangkar. Keempat wanita itu baru sehari kembali ke desa asalnya. Tak heran, para te-

tangga ingin mengetahui cerita sedih empat wanita tersebut ■

Baca Dijanjikan...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@jawapos.co.id


30

Minggu 25 September 2011

AGUS BAIHAQI/RaBa

DIAMANKAN: Iwan diapit Kapolsek Ary dan anggotanya di Mapolsek Blambangan.

Cari Sumbangan Malah Nyolong BANYUWANGI-Perbuatan Iwan Suharmanto, 45, warga Jalan Lampaksari, Dusun Tugusari, Desa/Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, ini sudah kebangetan. Betapa tidak, pencari dana pembangunan pondok pesantren di daerahnya itu nekat mencuri. Tersangka nyaris dihajar massa saat tertangkap warga di Jalan KH Wahid Hasyim, Kelurahan Penganjuran, Kecamatan Banyuwangi, kemarin lusa. Dari tangan tersangka, polisi menyita uang Rp 550 ribu, yang diduga hasil kejahatannya. “Tersangka juga mengambil HP (handphone),” ungkap Kapolsek Blambangan AKP Ary Murtini kepada RaBa di markasnya, kemarin. Aksi kejahatan itu dilakukan

tersangka sekitar pukul 07.30. Saat itu, pria yang mengaku sedang mencari dana untuk pembangunan pondok pesantren tersebut melintas di Jalan KH Wahid Hasyim, dengan berjalan kaki. “Tersangka membawa map berisi kertas untuk minta sumbangan,” tutur Ary. Ketika meliwati rumah dan toko milik Ahmad Sajidi, Iwan berhenti. Melihat toko sepi, dia langsung masuk dan mengambil uang Rp 550 ribu di laci dan HP Nokia. Saat hendak keluar toko, pencuri itu dipergoki Nur Hasyimah, 44, istri korban. “Tersangka sempat dimarahi oleh Ibu Hasyimah, karena berani masuk tokonya,” jelas kapolsekn Baca Cari...Hal 39

BANYUWANGI

•TANAH 300 M2•

•RUMAH•

DJL Tnh Kapling SHM L +- 300 M2/ 1 1/2 Kavling Lok. Dlm Kota, Gg Makning Hrg Nego Berminat Hub. 08123444291/0333423537

DJL Rmh Jl. Adi Sucipto 56 Bwi, LB 600m2, LT 1742m2, Hub: 08123461944/ 8918785

•KERTANEGARA• DJL Rmh Jl. Kertanegara/Baluk Bgn 76M2 Tanah 200M2 Blkg bisa ditingkat. Lsg bisa ditempati, harga nego TP. Hub 081-803-587-755

•DIJUAL CEPAT• RMH Jl Adi Sucipto 63 Dpn Kntr Golkar & Togamas, Strategis, Pusat Kantor Hub: 081336450163 (A. Rofik)

•RUMAH SEWA• Rmh+ Uang Sewa 2 ThnTunai . Penataban Pggr Jln Bsr Lt. 1750 Lb + 390 SHM Andre 08211380580

SITUBONDO •DIJUAL CEPAT• DJL Rmh SHM Lt. 92 M2 4 Kt dr , Rt. 2 Km Perum Panper Blk CC 16 H-0341-715472 / TP

•TANAH 1900M2• TANAH 1900m2, Ds Kedayunan, ada phn du-rian dll, dlm kampung, T. 426449/ 081911695857

•TANAH 594M2• DJL Cpt Tnh SHM L 594 M2, Glagah , Harga 40 Juta bs Tukar mbl & Djl Tanah +Rmh SHM L 765 M ada 2 Rmh Lok Jl Brantas Jajag Hub.Wawan 085331632942,081252599910

•TANAH 2600M2•

•TANAH 8050M2• DJL SEGERA Tanah 8050m2+bangunan rumah. Ada 63 pohon rambutan dan 2 bekas kolam pemancingan, di dusun Pekulo, SHM, harga 375 juta (nego), peminat serius Hub: 081554147502.

•TANAH 1665M2• DJL CPT Tnh 1665m2 d blkg Bulog Ketapang Bwi, Hrg 250jt. H: 08123461944

BANYUWANGI

RUMAH & TOKO

• PROMO DAIHATSU•

•DEPO AIR ISI ULANG•

MILIKI XENIA VVT-i UM 9 jt, TERIOS UM 21 jt, GRAN MAX UM 6 jtan, LUXIO Disc 15jt. Bs kredit 5th + hadiah menarik. Hub Sgr HADI (0333) 7728.456/0815.5970.5555 / 081.233.432.555

TIRTA ALAM mnrima pemasangan Dp Air isi ulang. H: 8251761/085257558460/ 8953555

•RUKO AGUS SALIM•

•ISUZU PANTHER•

DIBANGUN 4Unit Ruko 2Lt (DIJUAL) Lok Jl Agus Salim (Blkg Untag) Bwi, Hub Anugerah Fotocopy Tlp.081233669969

DJL Panther Super Royal HI-GLX 97 biru met istimewa. Hub: 08121732210

•DIKONTRAKKAN•

SITUBONDO •TANAH 271M2•

JEMBER •SUMBERSARI•

•DIPLOMA 1• BHS Inggris & Manajemen Bisnis.Perkuliahan Okto ‘11. SPP 199ribu/bln, dosen luar & dlm negeri, psti kerja. H: 0361-237367

•PELATIHAN• INGIN usaha? Daftarkan sgr di pelthan entrepreneur. Dijamin! Biaya ringan, lulus lgsg memiliki usaha&bantuan modal. Daftar 5-15 Sep. disc 50%. Hub 085738511018, 7742121

DJL Tnh &Bgn SHM, Tingkat, 11Kmr, Cck U/ Kos, Dkt Kmps UNEJ, L141M2.Jl Halmahera GgII No05 Hub(031) 70971222/085258759917

Hotline Iklan: (0333) 412224

BANYUWANGI •STNK• HLG STNK Nopol P 2253 XG an. Hariyono al: Jl. Diponegoro 5 RT 02/03, Kepatihan, Bwi

•INVESTASI•

•SOUVENIR•

BANYUWANGI SITUBONDO

•JUAL MESIN BUBUT• JUAL Mesin Bubut Taiwan panjang 1,25 meter 0331-7181378,0812348558

ANDA karyawan/ibu RT/pensiunan ingin memiliki tabungan & investasi dgn keuntungan 100%, legal, aman&terjamin? hub.smartvest 8930726, 087755501166.

RUKAN Luas 170 m2 ( 10X17 m) ada kt 2,km2, dpr, r.klrg. lok jln agus salim14 Bwi. Sblh brt BKD (08179622454).

•TANAH KEBUN• DJL Tanah Kebun L22.250 Dsn Kejoyo Tambong Ada 100Phn Kelapa 1000Pepaya, bs Ut Usaha Batu Bagn Hub 085258759917

BANYUWANGI

DJL. Tk+Rmh Tkt 2, full perabot, strategis Jl. Kembar Lt. 310/490m, uk. 10X31 M, marmer, ksnjati, Tk. SriwijaYA JL.Gajah Mada 274 Gtg-Bwi H. Sugiarto 081233499888,031703388181

DIJUAL Tanah L 2600 M Jl. Mega segara Berminat Hub. 081558705503

DJL CPT SHM L 271m2, Jl. Melati VI/9. 90jt / Rmh toko GPM A14, Panther ‘91 43jt, trm carter Avanza, 08123463642

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• BUTUH CEPAT• KARYWAN /Karyawati Min SMU Sdrjt, Lamrn Dtg Langsung Ke Delta Group Ruko Mutiara Blambangan Blok A 4

•KARYAWAN/TI• DICARI Wnt max 28th, bs pajak, komptr, satpam max 30thn pnglmn.Krywn laki2 max 35th dan driver, pny SIM B2 umum. Lok kerja di Gambor Parijatah.Krm ke DI Panjaitan 64 Bwi

CETAK Mug Kaos Pin Ganti Kunci Jam Untuk Promo Toko Kantor Souvenir Ultah Nikah hrga Murah. Jula Kaos & Souvenir Bwi Partai & Ecran Ruko Karibia B-3 Jakgung Suprapto 0333-417992081913906633

•PENGOBATAN• TIGA Therapi Alternatif , Refleksologi, Accupresure dan TA Hubungi: 03338919141, 082140734262

SITUBONDO •CV. PUTRA INDONESIA•

• GANTI OLI & VET•

BISNIS Pend TI, internet, Modal 95 juta. Bg Hasil 5 jtan/bln H: 081336237001

DCR Karyawan utk Ganti Oli & VET. Penglmn (2th). Hub 085852397999 (Bwi)

BALI

• THERAPIST• Anda ingin jadi therapist spa di Dps/Ubud, sgr bw CV ke Bali Ratu Group. d/a PT Mas Wangi Travel. Jl Ry Mangir No, 7 (Dpn SPBU Mangir) Bwi. 03337700661. www.baliratugroup.com

•KECANTIKAN• HADIRKAN Kemewahan di rmh anda dgn produk spa & kecantikan Herbal Langsung dari Bali. Hub. 0333-8278555

JawaPos Hot Sale 2011 di Hi-Tech Mall

Penawaran Spesial, Produk Paling Aktual HI-TECH Mall terus memberikan penawaran spesial dan tambahan hadiah menarik bagi pengunjung khusus luar kota selain terus menghujani dengan hadiah-hadiah yang melimpah sampai 2 Oktober 2011 lewat Jawa Pos Hot Sale 2011. Diawali Toshiba L745-1105U, Core i3, 2GB DDR3, 640GB HDD seharga Rp.6,299juta menjadi Rp.5,95juta. Selain itu Toshiba C640, Dual Core, 1GB DDR3, 500GB HDD seharga Rp.4,085juta. Sony VAIO E series bahkan dipatok Rp.4,999juta saja. HP G4-1003TX harga Rp.6,409juta menjadi Rp.5,89juta. Acer 4253, AMD E350, 1GB DDR3, 500GB HDD itu dibandrol Rp.3,599juta free Supercare, anti virus dan modem 3G plus XL unlimited. Fujitsu LH531, Core i3, 2GB DDR3, 320GB HDD seharga Rp.4,986juta dari Rp.5,449juta free Fujitsu carry case dan T-Shirt. Anote CA 9242, Core 2 Duo, 12" yang turun dari harga Rp.3,199juta jadi Rp.2,75juta saja. Atau Lenovo V470C, Core i3, 2GB DDR3, 500GB HDD seharga Rp.5,199juta yang sebelumnya ditawarkan Rp.5,499juta. Zyrex SKY LM 1211, N455, 1GB yang dibandrol Rp.2,099juta juga

turun jadi Rp.1,899juta. Dell Inspiron N4030, Dual Core, 2GB DDR3, 320GB HDD seharga Rp.3,6juta ikutan turun jadi Rp.3,4juta. USB Mini Bluetooth dan T-Shirt keren gratis jadi milik anda jika membeli produk Wearnes Quadra CNT-1301, Core 2 Duo, 13", 2GB DDR, 500GB HDD yang turun dari Rp.4,3juta jadi Rp.3,797juta. Axioo Pico PJM 318, Intel Atom N435, 1GB DDR3, 8GB USB seharga Rp.1,749juta. Printer Epson L100 seharga Rp.1,25juta memberikan 2 botol tinta color gratis. Canon IP 2770 + modif seharga Rp.425ribu. Printer HP K110a (print, scan, copy) pun dibandrol murah dengan Rp.899ribu free shopping voucher Rp.100ribu + flashdisk Disusul LG projector BS275 Resolusi SVGA (800x600) free screen 70" dari harga Rp.3,5juta jadi Rp.3,299juta. Sementara, Monitor LG 3D “W63D”, 23" seharga Rp.3,5juta turun menjadi Rp.3,299juta saja. Anti Virus Kasperky 2012 dari harga Rp.100ribu menjadi Rp.89ribu saja.

Internetan Hemat hingga hadiah langsung DAPATKAN promo menarik dari broadband-broadband seperti Telkomsel, AHA, XL, 3, Quicknet, Flexinet dan Smartfren. Flexinet plus modem hanya Rp.199ribu free internetan unlimited 60 hari dan hadiah langsung. XL perdana internet unlimited FUP 500MB hanya Rp.40ribu. Telkomsel modem Huawei hanya Rp.269 ribu free internetan unlimited 90 hari (syarat dan ketentuan berlaku). AHAPAd S7Slim hanya Rp.2,93juta dari Rp.3,177juta free headset dan internetan unlimited 60 hari. Smaert modem EVDO dualband hanya Rp.400ribu free internetan unlimited 60 hari. Tak ketinggalan Quicknet mulai Rp.60ribu/bulan free modem.

Seminar Gratis hingga Kompetisi Game Android JANGAN lewatkan Seminar Why Android Tablet 25/09/11. Kompetisi Game Android “Angry Birds” 24/09/11, total hadiah jutaan rupiah. Info dan pendaftaran : R.Workshop (08563471723)/ Dedi (08819349565). Jika belum puas, HiTech Mall masih memberikan hadiah langsung mulai puluhan printer, notepad hingga notebook dan ratusan hadiah langsung lainnya untuk setiap pembelanjaan produk berstiker Hi-Tech Mall minimal Rp 2 juta dan pembelian minimum pembelanjaan Rp 500 ribu untuk mug eksklusif yang tercetak langsung foto Anda. Masih murung karena kantong terbatas? Pameran ini solusinya. Ingat IT, Ingat Hi-Tech Mall dong. (*)

Pemimpin Redaksi: Elly Irwan Suryanto. Redaktur Pelaksana: Rahman Bayu Saksono. Redaktur: Syaifuddin Mahmud, Ali Sodiqin. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Agus Baihaqi, Abdul Aziz, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Sigit Hariyadi (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Mohammad Isnaeni Wardan Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Administrasi Iklan: Yetty Maya Purwosari. Desain Iklan: RodyaYuliani. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran/Event: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri MENDORONG PERUBAHAN DAN PAMBARUAN (Situbondo). Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: Samsudin Adlawi. General Manager: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi,Telp: (0333) 412224416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 47 Genteng, Telp : (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 18.000/mmk, berwarna depan Rp 30.000/mmk, berwarna belakang Rp 27.500/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 30.000/baris, Lowongan: Rp 45.000/baris, Sosial: Rp 12.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300.

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


CMYK

31

Minggu 25 September 2011

Debu Sapa Penggemar Situbondo Tadi Malam Hibur Warga Kota Santri

ALI NURFATONI/RaBa

TUMBANG: Abrasi di Pantai Blibis, Desa Patoman, Kecamatan Rogojampi, sudah merusak pepohonan kemarin (24/9).

Abrasi Ancam Blibis ROGOJAMPI - Kondisi Pantai Blibis, Desa Patoman, Kecamatan Rogojampi, kini mengkhawatirkan. Beberapa bulan terakhir ombak terus menggerogoti daerah pesisir pantai tersebut. Bahkan, tujuh rumah dan makam terancam disapu abrasi.

Supartik, 45, warga pesisir pantai yang berjualan di bibir pantai, mengaku cemas terhadap abrasi laut tersebut. Sebab, ombak tidak pernah berhenti merusak lahan di depannya. ’’Ya seperti ini kondisinya,’’ keluhnya kepada RaBa di Pantai Blibis kemarin (24/9).

Untuk mengantisipasi terjangan ombak yang datang, perempuan yang sudah dua tahun mengais rejeki sebagai pedagang ikan di lokasi tersebut terpaksa membeli batu penahan ombak. “Ini saya kasih tumpukan batu agar tidak masuk warung saya,’’ jelasnya.

Diungkapkannya bahwa kondisi tersebut sudah berlangsung beberapa bulan terakhir. Padahal, dulu ombak tidak pernah naik ke tempati dia berjualan. Pada malam hari, kerusakan akibat sapuan ombak juga tidak separah saat ini.n Baca Abrasi...Hal 39

ADVERTORIAL KESEHATAN

Apoteker Wajib Interaksi Dengan Pasien Gelar Rakerda IAI Jatim 2011 BANYUWANGI– Isu penting perkuatan eksistensi apoteker melalui kompetensi dibahas dalam rapat kerja daerah (Rakerda) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jatim. Rakerda dilaksanakan selama dua hari itu di Hotel Ketapang Indah Banyuwangi. Dalam kesempatan itu, Ketua IAI Jatim Totok Sujianto hadir. Perwakilan dari organisasi kesehatan, seperti PAFI, IDI, PDGI, PPGI, dan IBI juga tampak. Tak ketinggalan, perwakilan dari PARI, PATELKI, PPNI, HAKLI, dan PERSAGI. Ketua IAI Jatim Ir Tedjo Surjono dalam sambutannya mengatakan, rakerda memiliki peran penting dan strategis. Sebab dalam momen itu dibahas program kerja dan memfokuskan pengambilan keputusan dan penyusunan program kerja dalam mengimplementasikan amanah Undang-Undang (UU) Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan. Dalam rakerda itu, ungkap dia, juga akan dilaksanakan kegiatan peningkatan profesionalisme apoteker. “Diharapkan dapat memberikan bekal konkret bagi para apoketer di Jatim, dalam menjalankan pengabdian profesi di berbagai bidang, berupa seminar update perundangundangan kefarmasian,” terangnya.

Toha/RaBa

SAMBUTAN: Ketua IAI Jatim Ir. Tedjo Surjono dalam rakerda di Hotel Ketapang Indah Banyuwangi, kemarin.

Sementara itu, Ketua IAI Banyuwangi Titi Wahyu Andayani, SSi, Apt mengatakan, rakerda membahas perkuatan eksistensi apoteker melalui peningkatan kompetensi. Perubahan peran apoteker ke arah asuhan kefarmasian merupakan faktor penting dalam proses reformasi kesehatan. Dengan pergeseran orientasi profesi apoteker ke arah itu, tutur dia, para apoteker harus menerapkan kompetensinya di bidang farmasi. “Apoteker juga dituntut meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, agar mampu

LOWONGAN BALI RATU GROUP BILA anda punya pengalaman kerja di salon / spa & anda ingin menjadi therapist spa di denpasar / gianyar ? segera bawa lamaran ke BALI RATU GROUP dengan alamat pt. Mas wangi tour & travel jl. raya mangir no. 7 ( depan SPBU mangir ) Banyuwangiwi telp. ( 0333 ) 7700661

DIJUAL Toyota kijang krista grand (solar) th 2002 coklat met hrg 120 jt nego brg istw, Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

DIJUAL Isuzu panther TBR 541 LV 25 th 2000 biru tua mtl hrg 97,5 jt nego brg istw Bisa , Kash/ kredit hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

DIJUAL Toyota Avanza 1.3G F601RM th 2007 hitam mtl hrg 130 jt nego brg istw , Bisa cash/ kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Mits FP418L (truck) th 1996 hijau kombinasi hrg 210 jt nego brg istw , Bisa cash/ kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Isuzu panther turbo H. Touring th 2008 hitam hrg 187,5 jt nego brg istw, Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual cepat,lokasi jl.KH.Agus Salim 108 bwi, T20x40/B155m2, tepi jln/unt rmh/usaha, 575jt nego, bsa krdit bank,Hub:0811352594

berkomunikasi dengan tenaga kesehatan secara aktif dan berinteraksi langsung dengan pasien,” pesan Titi. Dengan perubahan peraturan itu, lanjut dia, apoteker yang awalnya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi berubah menjadi kegiatan pelayanan yang komprehensif. Tujuannya demi meningkatkan kualitas hidup pasien. “Untuk meningkatkan kualitas layanan, apoteker harus memelihara kompetensi dan menyuguhkannya secara profesional,” tandas Titi.(ikl/irw)

SITUBONDO - Peringatan Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) bakal kembali dimeriahkan sederet artis ibu kota. Jika tahun sebelumnya menampilkan Opick, tahun ini panitia mendatangkan grup musik “Debu”. Sore kemarin (24/9), sejumlah personel grup musik yang lagu-lagunya mengusung liriklirik sufistik itu hadir di pendapa kabupaten. Mereka menyapa penggemar didampingi Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto. Pada malam hari, Debu menghibur masyarakat Kota Santri dengan lagu-lagu hits-nya. Baca berita liputannya besok! Senin lalu (19/9), rangkaian agenda kegiatan Harjakasi diakhiri dengan istighotsah dan ziarah di Masjid Agung AlAbror dan makam para leluhur di Situbondo. Ziarah diawali di makam KHR As’ad Syamsul

Edy Supriyono/RaBa

BAND RELIGI: Bupati Dadang mendampingi personel Debu di pendapa kabupaten kemarin sore.

Arifin di kompleks Pesantren Salafiyah, Syafi’iyah Sukorejo, Kecamatan Banyuputih. Kegiatan itu diikuti Bupati Dadang Wigiarto dan istri Ny Umi

Kulsum, Wabup Rachmad, Ketua DPRD Zainiye, Sekkab Hadi Wijono, serta sejumlah kepala SKPD. Termasuk camat seKabupaten Situbondo. (pri/irw)


CMYK

BUDAYA

38

Minggu 25 September 2011

Sajak-Sajak Balada si Kanibal Sang surya mulai menggeliat manja membakar atmosfir dosa bumi Ia bersiap jungkir balikkan dunia bergumul dengan manisnya penjambret iman Teguh kakinya bersimpuh Kening berpadu bumi menyentuh Menyapa doa Bergunakah? YA ! Untuk tarik si pamrih duniawi ! Untuk tarik si penjambret iman ! Untuk tarik si pengerok buntu bumi !

Daun-Daun Pagi

Pulau Merah

Aku hanya serpihan embun Yang menyapa mentari Yang menyambut pagi Menyinari bumi

dia berkata padamu bahwa kesabaran itu serupa musim timur yang melarung lembar-lembar pledoi sebuah teluk

Aku hanya daun Terbawa angin entah ke mana

dalam buku harianmu dia menuliskan, bahwa keseimbangan itu tak selalu terselip dalam bilah-bilah cadik yang kuyup oleh tarian tuna

Inginku jelajahi isi bumi ini Inginku temukan cinta Yang benar–benar tulus mencintai

Jenjang kakinya.. Menapaki setiap cm garis dunia Bergeming suara yang digemingkan Terkepung sudah jejaknya! Berselingan dosa dan dusta

Moh. Afandi. Aktif DI KSI Cabang Hadi Wijaya.

Tersudut di mulut jalan Merajut tubuh penuh sensasi Mengambil yang sama Hasrat penuh cinta dilakoninya

menurutnya kadang keseimbangan itu adalah tangisan bukit pantai selatan yang tulus menjadi arah pulang nelayan yang tulus menjadi martir angin yang tulus menyamak hujan bagi kampung dan tegalan Rosdi Bahtiar Martadi. Sastrawan

Cuaca Pagi Hari

Dia kanibal ! Memakan yang bukan haknya Persetan dengan lawan jenisnya Kepuasan sejenis yang direnggutnya

Rokok dan Jelajah Tumbuhan ada yang menjalar mulai dari kaki, punggung, dan merimbun di wajah -bermula dari ceritamudan percakapan kita tiada pernah terhenti rautmu menjadi pucat ketika aku sembunyikan kotak itu tentu saja aku jadi marah karena seluruh ruangan ditingkah aroma rokok -seluruhnya hanya milikmutubuh yang terbungkus ini pohonpohon berjejalan di halaman dan cerita tentang gestur angin lagi dan lagi kau menyisipkan sesuatu di kulitku sebuah ciumankah atau sesuatu yang lebih liar dari itu -sudah aku cobadan paruparu di tubuhku berubah kelam berlari menuju halaman menghirup udara, ahhh... segalanya berubah

Suka ? Terpaksa ! Dia kesal bergelut dengan debu Gelap sesat ditempuhnya

pohonan telah ranggas semuanya berguguran terkena asap

Celaan ! Hinaan ! Makian ! Tertebak sudah dengan senyum pincang yang makin pincang

di hutan tak kunikmati lagi -gelagatmu-

Tergamit rentengan lembaran pemenuh hidup Dia begini: Berharap uang beranak pinak

Dian Hartati. Penyair nasional.

Jingga gelap mulai berkuasa Dia kembali Menyapa doa lagi Pinjam dia kembali Vindya Casti P. Pecinta sastra. Fiqih Pratama. Siswa SDN Brawijaya

CERPEN

Bilamana Ia Diam.. CERPEN VIVI ANGRAINI* Dan bilamana ia diam, Hatimu tiada kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya. Karena tanpa ungkapan kata, Dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama suka cita yang utuh, pun tiada terkirakan. Seperti Dinda, seorang mahasiswa Ilmu Hukum yang selalu menebar keceriaan. Wajahnya yang cantik dengan lesung pipi yang selalu tampak ketika sedang tersenyum, membuat orang yang melihatnya menjadi kagum akan parasnya. Tak terkecuali Rian, seorang lelaki berbadan tinggi besar yang begitu mengagumi Dinda sejak mereka duduk di bangku SMP. Rian adalah satusatunya lelaki yang sangat beruntung, karena selalu dekat dengan sosok wanita yang menjadi incaran banyak lelaki itu. Kebersamaan mereka layaknya sepasang kekasih yang sedang tersiram air cinta yang sejuk, berharap ia akan tumbuh dan bersemi menjadi sebuah taman bunga yang indah. “Yan, kamu pacaran ya sama Dinda?” tanya teman sekelas Rian ketika ia membaca buku di ruang referensi. “Gak tuh, siapa bilang?” ujar Rian yang terkenal sebagai Si Kulkas dikalangan teman wanitanya di Fakultas Hukum. “Ah ngaku aja Yan. Gilaa beruntung banget nasibmu bisa macarin cewek kayak si Dinda itu Yan,” ujar lelaki berkaca mata yang hampir mirip Raditya Dika itu. “Hei Bongsor, aku cari-cari ternyata kamu di sini. Rajin banget. Tumben.” Tegur Dinda mengagetkan Rian dan temannya yang kebetulan sedang membicarakannya. Perlahan teman Rian pergi meninggalkan Rian dan Dinda di Ruang yang penuh buku tebal yang terkenal sebagai kandang skripsi itu. Rian memandang wajah Dinda yang manis, “Ada yang beda sama kamu Din?” “Apaan?” tanya Dinda sambil membuka buku hukum pidana tanpa menoleh wajah Rian. “Kamu keliatan pucat. Kamu sakit ya? Kamu belum makan? Kamu…?” ujar Rian khawatir, tapi terpotong Dinda. “Rian ribut deh.. Aku gak apa-apa, cuma lapar aja. Makan yuk?” ujar Dinda sambil menarik tangan kekar Rian. * “Bang, Mie ayam dua, es jeruk dua ya?” teriak Dinda tanpa peduli pada orang-orang yang duduk di sekitarnya sedang melihatnya. Rian menggelengkan kepala, “Astaga Din, ini kantin bukan pasar. Teriak-teriak, mulu.” “Hehe.. maaf Rian ganteng. Aku semangat banget hari ini.” Ujar Dinda dengan gaya imutnya yang sering membuat Rian mengalihkan pandangannya karena tak kuasa memandang Dinda. Tak lama kemudian mie ayam dan es jeruk pesanan Dinda datang. “Din, kamu itu cantik, pinter, menarik, tapi kenapa sih kamu gak mau punya pacar?” tanya Rian dengan tatapan tajam ke arah Dinda. Tiba-tiba Dinda tersedak dan segera mengambil minum.

kamu sampai sembuh. Aku bakal nerima kamu apa adanya. Akuuu…” Dinda memeluknya erat sambil menangis lebih keras. “Makasih Yan”.

“Gila kamu ya, pertanyaanmu gak banget deh Yan.” Ujarnya sambil sesekali meneguk minuman di depannya. “Aku gak nyari orang kayak mereka yang udah nembak aku Yan. Mereka yang cuma liat aku dari fisik, dari prestasi yang pernah aku raih, dari apa pun yang aku punya. Itu adalah titipan positif dari Tuhan.” Tambahnya. “Emang cowok yang kamu idamin kayak gimana sih?” tanya Rian penasaran dan berharap dalam hati bahwa dia akan masuk kriteria lelaki idaman Dinda. Dinda menghentikan makannya, meletakan sendok yang dia pegang dan menatap Rian tajam. “Seperti papa yang setia sama mama sampai mama meninggal, yang nerima semua kekurangan mama. Karena cintanya ke mama, hingga kini papa gak mau nyari pengganti mama.” Ujar Dinda dengan mata berkaca-kaca. Ketika Dinda menangis, Rian melihat hidung Dinda mengeluarkan darah. Rian yang menyayangi Dinda pun panik dan segera membawa Dinda ke sebuah rumah sakit tak jauh dari kampus mereka. Ketika Dinda sedang diperiksa dokter, Rian yang saat itu membawa tas Dinda menemukan botol kecil berisi kapsul kecil berwarna kuning. Rian berlari menuju apotek tak jauh dari ruang tunggu. Rian tak kuasa menahan tangisnya yang tak pernah ia

keluarkan lagi setelah orang tuanya bercerai dua tahun lalu. Rian menangis karena ternyata obat di tas Dinda itu obat leukimia kronis. “Yan, kamu kenapa? Gak usah nangis gitu deh. Aku gak apa-apa, hehe” ujar Dinda sambil tertawa kecil. “Apa ini? Kenapa kamu nyembunyiin semua itu dari aku Din? Kamu pikir aku gak mau temenan sama kamu kalo tahu kamu sakit? Kamu pikir semua orang di sekitarmu hanya boleh tahu keadaan kamu yang sehat? Kalau kamu gak bilang tentang diri kamu, gimana kamu bisa dapetin orang yang kayak papa kamu?” ujar Rian sambil menangis. Dinda menarik Rian ke tempat yang sepi, di salah satu lorong klinik. “Rian, dengerin aku. Aku tahu kamu sayang sama aku. Waktu itu aku gak sengaja baca catatan kamu. Kamu juga harus tahu bahwa aku juga sayang kamu. Aku belum siap kecewa ketika kamu tahu tentang semua ini dan kamu menjauhiku. Aku belum siap untuk itu Yan,” terang Dinda berusaha tegar sambil mengusap air matanya yang menetes di pipi. Rian meraih Dinda dan memeluknya, “Kamu tenang aja Din. Aku gak akan jauhin kamu. Aku bakal ngrawat

* Di bawah langit yang biru, angin yang berhembus sejuk pagi itu menyiratkan doa di hati Rian. “Semoga kamu mendapatkan tempat terindah Dinda”. Rian menahan sesak di dadanya, seakan ingin berteriak kepada Tuhan agar Ia mengembalikan orang yang selama sebulan ini mengisi hatinya dengan cinta, orang yang selama sebulan ia rawat, ia dorong dengan kursi roda meski hanya untuk menikmati suasana rumah sakit yang tak menarik, mengisi lubuk hatinya dan hari-harinya selama kurang lebih delapan tahun. Dinda.. Hanya pusara dan karangan bunga di sekeliling makamnya yang bertulis “Dinda” yang bisa ia lihat kini. Hanya buku puisi Dinda yang ternyata ia tuliskan untuk Rian. Hanya sebuah cincin yang terbuat dari rumput kering yang pernah mereka buat bersama. Hanya sebuah boneka kelinci yang pernah Dinda beri ketika Rian ulang tahun yang ke-20. Hanya kenangan indah bersama Dinda yang ia ingat dan kenang. Hanya doa yang mampu Rian persembahkan untuk Dinda, berharap ia mendengarnya sebagai bisikan cinta yang tulus. * Biarkan aku terbaring dalam lelap, Karena jiwa telah dirasuki cinta, dan biarkan aku istirahat, Karena batin ini memiliki segala kekayaan malam dan siang. Nyalakan lilin-lilin dan bakarlah dupa nan mewangi di sekeliling ranjang ini, Dan taburi tubuh ini dengan wangian melati serta mawar. Minyakilah rambut ini dengan puspa dupa dan olesi kaki-kaki ini dengan wangian, Dan bacalah isyarat kematian yang telah tertulis jelas di dahi ini. Biar ku istirahat di ranjang ini, karena bola mata telah teramat lelah, Biar sajak-sajak bersalut perak bergetaran dan menyejukkan jiwaku, Terbangkan dawai-dawai harpa dan singkapkan tabir lara hatiku. Nyanyikanlah masa lalu seperti engkau memandang fajar harapan dalam mataku karena maknanya begitu lembut bagai ranjang kapas tempatku terbaring. Hapuslah air matamu, saudaraku, dan tegakkan kepalamu seperti bunga-bunga menyemai jarijemarinya menyambut fajar pagi. Dinda Dian Pratiwi *Cerpenis Muda


Minggu 25 September 2011

BERITA UTAMA

39

HALAMAN SAMBUNGAN

Usai Duel Langsung Menyerahkan Diri ■ CAROK... Sambungan dari Hal 25

Saat itu, kedua petani itu sudah membawa sebilah celurit. Salah satu saksi mata, Widi Lestari, 27, mengaku mengetahui awal mula kejadian duel berdarah tersebut. Pertama, keduanya memang terlibat adu mulut dengan nada tinggi. Entah apa yang menjadi biang keladi, pertengkaran keduanya semakin memanas. ‘’Saya tidak tahu apa yang menjadi permasalahan,’’ ujarnya. Lantaran tidak ingin terjadi apa-apa, Widi berupaya melerai mereka dengan cara memberi pengertian. Sebab, Rasad dan Siswanto sama-sama membawa celurit, sehingga Widi tidak berani mendekat. Widi hanya melerai dengan omongan dalam jarak yang agak jauh. ‘’Saya bilang kepada Pakde agar jangan dilayani, dikawal saja,’’ ujarnya kemarin. Lantaran tidak bisa dilerai, Widi memutuskan meminta

bantuan warga lain. Namun, setelah dia membawa seorang teman, diketahuinya Siswanto sudah menggorok leher Rasad. ‘’Saya balik lagi, dia (Siswanto) ada di atas korban sambil menggorok,’’ ungkap salah satu keponakan Rasad itu. Saat itu, posisi Rasad telentang di atas tanah. “Siswanto ada di atas, sedangkan Pakde sudah tak berdaya di bawahnya,’’ terangnya. Setelah melihat korban terkapar dan bersimbah darah, Siswanto tidak melarikan diri. Dia justru menyerahkan diri ke mapolsek setempat dan menyerahkan pula sebilah celurit yang masih berlumuran darah. ‘’Dia tidak lari, tapi diantar tetangga ke polisi,’’ ujar Widi. Sebenarnya, kata Widi, keluarga korban tidak terima setelah melihat kondisi korban. Namun, dia berupaya mencegahnya. ‘’Adik Pakde tidak terima. Dia mau mencari Siswanto, tapi saya cegah. Kalau tidak, mungkin Siswanto bisa lunas (habis),’’ ujarnya. Setelah kejadian, anggota

Polsek Sempu langsung terjun ke lokasi kejadian. Police line langsung dipasang di area carok tersebut. Selang 90 menit kemudian, tim dari Polres Banyuwangi juga datang dan langsung membawa jenazah korban ke RSUD Genteng. Selain korban, Siswanto yang juga terluka di pergelangan tangan kanan juga dibawa ke RSUD Genteng. Di ruang perawatan, tangan kiri tersangka terlihat diborgol. Sementara itu, mengenai motif carok, hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan. Sementara polisi belum bisa menyimpulkan motif pembunuhan tersebut. ‘’Masih belum kami ketahui. Tunggu satu dua hari ke depan,’’ ujar Kapolsek Sempu AKP Toha Choiri kemarin. Kasatreskrim Polres AKP Dewa Putu Eka juga datang ke RSUD Genteng. Di lokasi perawatan, perwira asal Denpasar itu menanyakan persoalan yang sedang dialami Sis-

wanto. Namun, Siswanto tidak memberikan jawaban, hanya sesekali memejamkan mata. Polisi sudah mengambil sidik jari tersangka dan korban. Jasad korban yang lehernya menganga juga sudah dijahit petugas medis. Selain itu, polisi juga sudah mengamankan barang bukti berupa dua celurit dan dua pasang sandal. Pembunuhan sadis tersebut memantik reaksi ratusan warga untuk datang ke rumah korban. Warga berdesakan untuk melihat jasad korban yang masih terbujur kaku di halaman rumah. Mereka histeris saat melihat satuan polisi membuka penutup jasad korban. Keluarga korban juga sangat histeris melihat jenazah anggota keluarganya tersebut. Saat mobil ambulans membawa jasad korban, salah satu anggota keluarga, yaitu adik korban, terlihat shock. Warga mencoba menenangkan hati adik kandung korban yang bernama Misinah itu. (ton/bay)

Pengajuan Tiga Perempuan Ditolak ■ ATURAN... Sambungan dari Hal 25

“Mengapa pindah ke Banyuwangi, ikut istri ataukah suami. Harus ada keluarga yang bertanggung jawab,” tandas Heru. Setelah diketahui indentitasnya, lanjut dia, pihaknya baru akan mengeluarkan SKPD. Kebijakan itu diberlakukan untuk memfilter pendatang baru. “Kalau jelas profesi dan pekerjaannya, nggak ada persoalan. Kalau tujuannya ke lokalisasi, jelas kita tolak,” tegasnya. Heru mengungkapkan, Bupati Abdullah Azwar Anas me-

ngeluarkan larangan keras pekerja seks komersial dari luar daerah kembali ke Banyuwangi. Untuk mendukung program tersebut, kata dia, pihaknya harus mengeluarkan kebijakan yang bisa menghalau mereka. “Tujuannya, para PSK tidak melanjutkan profesinya di Banyuwangi,” terangnya. Heru menerangkan, SKPD itu diperlukan bagi pendatang baru di setiap daerah. Tujuannya, sebagai syarat kelengkapan mendapatkan kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP). Dalam Undang-Undang (UU) 23/2006, beber dia, warga negara In-

donesia (WNI) yang pindah dalam wilayah NKRI wajib melapor kepada instansi pelaksana daerah asal dan daerah tujuan. “SKPD digunakan sebagai dasar perubahan atas penerbitan KK dan KTP baru di tempat yang baru,” jelasnya. Beberapa hari ini, lanjut dia, permohonan SKPD terjadi lonjakan dibanding hari-hari biasa. Walau pemohon meningkat, tapi proses verifikasi dan wawancara tetap dilakukan secara selektif. Dari puluhan pemohon SKPD, pihaknya menolak permohonan tiga perempuan. Dalam proses verifikasi dan wawancara, tiga

perempuan tersebut diketahui tidak memiliki keluarga yang jelas. Selain itu, tidak ada keluarga di Banyuwangi yang bertanggung jawab atas dirinya. “Permohonan SKPD tidak kami proses. Kita harapkan camat dan kades tidak memproses permohonan KK dan KTP tanpa ada SKPD dari Dinas Kependudukan,” imbaunya. Diungkapkannya, tiga orang tersebut memiliki tujuan pindah yang berbeda. Satu orang dengan tujuan Dusun Padang Bulan, RT 01 RW 01, Kecamatan Singojuruh. Dua orang lagi bertujuan pindah ke Desa Gendoh, Kecamatan Sempu. (afi/irw)

Jalan Nasional Masih Kotor ■ WARGA... Sambungan dari Hal 25

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Bina Marga Banyuwangi, Mujiono menjelaskan, izin pemasangan kabel optik adalah kewenangan Pemkab Banyuwangi dan Pemprov Jatim. Pemasangan kabel di jalan milik pemkab, rekomendasi ada di Dinas PU

Bina Marga. Pemasangan di jalan nasional, rekomendasi ada di Dinas Bina Marga Provinsi Jatim. Pihaknya memberlakukan aturan ketat untuk pemasangan kabel di jalan kabupaten. Setelah selesai, jalan harus ditutup kembali. “Bekas lubang harus dicor dan hotmix, sehingga kondisinya seperti sebelum digali,” tegas Mujiono.

Atas galian kabel optik, kata Mujiono, ada retribusi yang masuk ke kas daerah. Per empat ratus meter, dikenakan biaya retribusi Rp 4000. Sementara itu, untuk jalan nasional, Dinas PU Bina Marga Banyuwangi tidak bisa berbuat banyak. Walau tanah bekas galian tidak segera diangkut, pihaknya tidak bisa menegur karena tidak memiliki kewenangan.

Dengan demikian, pemasangan kabel di Jalan Adi Sucipto, Jalan A.Yani, Jalan PB. Sudirman, Jalan Basuki Rachmat, dan Jalan Yos Sudarso, adalah kewenangan pemerintah provinsi. Sebab, ruas jalan tersebut merupakan jalan nasional. Yang menjadi kewenangan pemkab adalah pemasangan kabel di Jalan dr. Soetomo. (afi/bay)

Gelar Rapat Akhir September ■ CAMAT... Sambungan dari Hal 25

Bagi Tarmidzi, BEC sebenarnya menjadi taruhan Pemkab Banyuwangi. Apalagi, itu kegiatan besar yang pertama dila-

kukan Bupati Anas. Kepala Disbudpar Banyuwangi, Suprayogimenyatakan bahwa BEC merupakan program pemerintah untuk menggiatkan pariwisata dan kebudayaan daerah. “Semua camat

sudah diperintahkan agar ikut sosialisasikan BEC,” cetusnya. Suprayogi berjanji, pada akhir September 2011 mendatang, pihaknya akan segera menggelar rapat evaluasi BEC. Bupati Anas sudah meminta semua

pejabat pemerintah ikut menyosialisasikan. Bila di wilayah kecamatan tidak ada sosialisasi, itu juga akan dievaluasi. “Camat yang tidak mau menyosialisasikan nanti akan kita evaluasi,” ancamnya. (abi/bay)

Tempat Jualan Terlalu Sempit ■ TUNGGU... Sambungan dari Hal 25

Dengan demikian, lanjut Tri, pedagang burung masih harus menunggu padagang Pasar

Panji menempati kios yang direhab. “Baru nanti pedagang burung bisa menempati pasar di sebelah selatan kantor Kelurahan Mimbaan,” tuturnya. Hingga kini Disperindag ma-

sih merehab pasar yang menampung ratusan pedagang tersebut. “Yang pasti, sebelum akhir tahun sudah harus selesai,” tandasnya. Subandi, padagang burung

berharap bisa segera menempati pasar yang sudah lama dijanjikan Pemkab Situbondo itu. Pasalnya, tempatnya berjualan burung saat ini sudah tidak mendukung. (pri/irw)

Temukan Uang di Saku ■ CARI... Sambungan dari Hal 30

Saat marah itu, istri korban tidak tahu kalau tersangka telah mengambil uang dan HP. Setelah didamprat, tersangka dibiarkan pergi. “Istri korban baru tahu setelah HP dan uang yang ditaruh dilaci tidak ada setelah tersangka pergi, lalu dia memanggil suaminya,” paparnya.

Sambungan dari Hal 25

Satu orang yang juga nyaris dijadikan pekerja seks komersial (PSK) adalah SA, 22. Dia juga warga Desa Wonorejo. Siang itu, SA tidak ikut nimbrung karena kesehatannya terganggu. “SA sedang keluar berobat. Dia mengalami flu setelah berharihari menempuh perjalanan dari Pekanbaru,” tutur SF. Setelah mengetahui identitas wartawan koran ini, tiga wanita tersebut langsung blak-blakan menceritakan kejadian yang mereka alami. Menurut SF, dia dan tiga rekannya nyaris menjadi korban human trafficking karena tergiur tawaran Eva. Eva menjanjikan pekerjaan sebagai penjaga tiga unit toko baju miliknya di kawasan Pelabuhan Merak, Banten. Tidak tanggungtanggung, gaji yang ditawarkan untuk satu orang mencapai Rp 1,5 juta per bulan. Tawaran itu jelas menarik bagi SF, DF, MR, dan SA, yang memang ingin bekerja. Dengan senang hati mereka mengiyakan tawaran tersebut. “Siapa yang tidak tergiur. Selain pekerjaannya tidak terlalu berat, gaji yang ditawarkan sangat besar,” ujar MR kepada RaBa. Apalagi, bagi MR dan SF, yang sudah memiliki dua putra. Keduanya sangat tertarik.

“Tentu saja kami sangat senang, karena gaji sebesar itu sangat berguna untuk biaya anak kami sekolah,” cetus MR. Untuk semakin meyakinkan, Eva memberikan uang panjar kepada keluarga mereka masing-masing. Untuk keluarga SF dan SA yang masih lajang, Eva memberikan uang saku masing-masing Rp 500 ribu. Untuk keluarga MR dan SF yang sudah menikah, diberi Rp 400 ribu. Namun sayang, harapan mereka bekerja dengan gaji tinggi ternyata hanya impian belaka. Siapa sangka kalau Eva menaruh niat jahat terhadap mereka. Bukannya dipekerjakan di toko baju di kawasan Pelabuhan Merak, Eva malah membawa mereka ke sebuah tempat terpencil di tengah hutan karet di Kecamatan Kerinci, Pekanbaru, Riau. Di sana, SF, DF, MR, dan SA, dipaksa memakai rok mini dan pakaian serba seksi. “Tentu saja kami menolak. Kami berontak dan langsung memaksa Eva mengantar kami pulang ke desa kami,” timpal SF. Senada dengan SF, DF mengaku juga dibawa ke semacam gubuk di tengah perkebunan karet tersebut. Di lokasi terpencil itu terdapat empat gubuk, yang tiap gubuk memiliki banyak kamar. Kawasan tersebut dia curigai sebagai sarang prostitusi. Keyakinan itu bertambah saat empat perempuan malang itu mendapati banyak wanita dengan

dandanan menor berkeliaran di sana. DF menambahkan, selang beberapa saat setelah dia sampai di tempat itu, ada seorang tetangga yang menghampiri mereka berempat. Wanita itu berusaha membujuk SF, DF, MR, dan SA, agar mau bekerja sama dengan Eva. “Enak kok ikut Mbak Eva. Cuma karaokean dan cium-ciuman, bayarannya besar. Apalagi kalau mau beginibegini,” tutur DF sambil mengelus-elus pahanya menirukan perkataan dan gerakan wanita yang membujuknya. Singkat kata, tidak sampai bermalam di gubuk-gubuk di tengah hutan karet tersebut, empat perempuan itu mendesak Eva segera memulangkan mereka. Namun, Eva tidak begitu saja mengiyakan permintaan itu. Setelah itu, para wanita tersebut ditampung di rumah pribadi Eva di perumahan mewah. “Eva baru bersedia mengantar kami pulang jika keluarga kami membayar tebusan Rp 2 juta per orang,” ungkap DF. Akhirnya, Eva berhasil dijebak. Keluarga korban berpura-pura menyanggupi uang tebusan itu. Padahal, perbuatan Eva sudah dilaporkan kepada polisi. Eva pun disergap polisi saat berada di dalam Bus Lorena bernomor polisi B 7466 WB di simpang empat Alun-Alun Situbondo. Saat itu, dia hendak mengantarkan empat calon korban pulang. Polisi langsung mengamankan wanita itu. (irw)

550 ribu. Ketika polisi menyisir daerah di sekitar lokasi, HP milik korban ditemukan. “Uang yang dibawa tersangka, ternyata milik korban,” jelasnya. Setelah ditemukan buktibukti, akhirnya Iwan mengakui perbuatannya. “Tersangka masih kita amankan untuk proses pemeriksaan,” pungkas kapolsek. (abi/irw)

Rumah dan Makam Terancam ■ ABRASI ABRASI... Sambungan dari Hal 31

“Selama saya di sini, baru akhir-akhir ini saja cukup membahayakan,’’ tuturnya. Tidak hanya sejumlah warung yang terancam, pemakaman umum persis di samping warung-warung tersebut juga terancam terkikis air laut. Pagar pembatas yang dibangun pihak desa setempat sulit menahan terjangan ombak. “Itu (makam, Red) juga kena. Lihat saja kondisinya, untuk bisa ke pantai yang lain harus melewati tikungan dulu,’’ ungkapnya sambil

tangannya menunjuk makam. Pohon-pohon pembatas di depan warung sudah mulai ambruk. Kini Supartik dan pedagang lain hanya bisa pasrah sambil menunggu antisipasi dari pemerintah. “Ya mau gimana lagi, menunggu pemerintah saja. Semoga saja dibangun,’’ harapnya. Sementara itu, Kepala Desa Patoman, Suwito mengatakan, pihaknya sudah mengajukan permohonan biaya untuk pembangunan objek wisata tersebut. Namun, hingga kini belum ada realisasi. “Kami sudah minta kepada bupati, tapi

masih belum ada tanggapan,’’ sesalnya kemarin. Menurut Suwito, kalau pagar penahan ombak tidak segera dibangun, maka abrasi akan terus menggerogoti bibir pantai. Sebab, penghalang tidak mampu menghalau ombak yang terus meninggi. “Kalau tidak dibangun, ya tinggal nunggu waktu,’’ cetusnya. Diakuinya, pantai di wilayah kerjanya itu bisa mengundang banyak pengunjung. Sebab, pantainya sejuk karena banyak pohon rindang. “Blimbingsari saja kalah. Di sini hawanya lebih sejuk,’’ ujarnya. (ton/irw)

Kenang-Kenangan dari Program TMMD ■ PUDARNYA... Sambungan dari Hal 25

Sekali nyebrang, pengunjung diwajibkan membayar Rp 1.000. Tetapi, tarif tersebut tidak berlaku bagi warga Pulau Santen. “Meskipun tidak ramai, tapi ada saja yang berkun-

jung ke sini,” cetusnya. Terlepas dari menurunnya animo masyarakat terhadap Pulau Santen, warga setempat sangat berharap adanya perbaikan jembatan oleh pemerintah. Sebab, bukan tidak mungkin ketika jembatan usang itu ambrol, warga akan

mundur ke masa lalu dan kembali menggunakan jukung untuk menyeberang. Jika itu terjadi, tentu puluhan kelapa keluarga yang tinggal di Pulau Santen akan kesulitan. “Pemerintah seperti tak mau tahu dengan kondisi ini,” ujar Masduki. (mg-1/bay)

Anak Buah Kapal dari Bugis ■ TEMUKAN... Sambungan dari Hal 25

Sudarji mengatakan, masyarakat sering menyebut hutan tersebut dengan sebutan hutan Kam Song. Nama Kam Song konon adalah nama pemilik kapal dari Tiongkok. “Dari namanya menunjukkan bukan nama asli sini,” imbuh Sudarji.

Keberadaan cerita tentang pemilik kapal dari Tiongkok bernama Kam Song semakin menguat jika dikaitkan dengan makam Daeng Rono dan Daeng Reso. Menurut Sudarji, kedua Daeng itu diduga awak kapal milik Kam Song dan dimakamkan di Pulau Santen, tepatnya di rumah Mbah Ijah. “Makamnya berada di dalam

rumah, sampai sat ini masih ada” ujarnya. Menurut cerita, Daeng Rono dan Daeng Reso adalah orang Bugis. Mereka bukan berasal dari negeri Tiongkok seperti pemilik kapal. Ali mengatakan, mungkin pada zaman dulu mereka berlayar dan karam di sini. “Kam Song menjadi nama hutan,” ujarnya. (mg-1/bay)

Ada Pulau Tikus dan Pulau Tiram ■ LOKASI... Sambungan dari Hal 25

Tidak hanya ikan, kerang juga menjadi hasil tangkapan nelayan setempat. Di Pulau Santen ada sebuah tempat yang cocok sebagai tempat foto pre wedding. Tepatnya di sebelah selatan Pulau Santen. Di sana terdapat semacam savana yang tak terlalu luas dan ditumbuhi ilalang. Kawasan itu juga ditumbuhi pohon santen dan beberapa jenis kaktus. Savana tersebut bisa juga dijadikan bumi perkemahan. Tetapi, savana itu agak terpinggirkan karena posisinya yang berdekatan dengan pemakaman umum. Namun, itu tidak menghilangkan eksotisme sa-

vana tersebut. Bukan itu saja, mangrove yang tumbuh di sebelah barat Pulau Santen juga menambah keelokan lokasi wisata yang lahannya merupakan aset TNI AD tersebut. Jika memang benar-benar digarap, Pulau Santen juga bisa menyuguhkan keindahan lain, yakni Pulau Tikus dan Pulau Tiram, tepatnya selatan Pulau Santen. Meski sebenarnya itu bukan pulau, pengunjung harus menggunakan perahu untuk menyeberang ke kawasan Tikus dan Tiram tersebut. Menurut tokoh masyarakat Karangrejo, Haji Ali Sudarji, Pulau Tikus dan Pulau Tiram menyimpan potensi wisata yang sangat luar biasa. Pemandangan di sana cukup

indah dan nyaman untuk menghabiskan waktu di hari libur. “Pulau itu bisa dilihat dari jembatan,” kata Sudarji. Namun, masa keemasan Pulau Santen kini tinggal kenangan. Yang ada kini hanyalah sebuah eks-tempat wisata yang tidak terawat. Akses satu-satunya menuju Pulau Santen, jembatan, kondisinya sangat memprihatinkan. “Seperti itulah kondisi sekarang,” cetus Sudarji. Padahal, kata Sudarji, jika Pulau Santen digarap dengan baik, sangat berpotensi menjadi lokasi wisata unggulan Banyuwangi. Banyak lokasi yang layak sebagai tempat wisata di pulau yang mayoritas penduduknya nelayan tersebut. “Sayang sekali memang,” sesalnya. (mg-1/bay)

KADAR GULA DARAH NORMAL, FAUZAN SIAP TOURING KEMANAPUN

Minta Tebusan, Makelar Dijebak ■ DIJANJIKAN...

Mendengar teriakan istrinya, Sajidi segera keluar rumah dan mengejar Iwan. Saat tertangkap, tersangka sempat membantah telah mengambil uang dan HP. “Korban melapor ke polsek, dan kita turun ke lokasi,” imbuh Ary. Beberapa polisi yang ikut datang ke lokasi segera menggeledah pakaian tersangka. Di sakunya ditemukan uang Rp

H. Ahmad Fauzan Sigit Raharjo kini tahu bagaimana mengatasi diabetes yang 2 tahun ini mengganggu kenyamanan hidupnya, “Setelah minum Gentong Mas secara rutin selama 2 bulan, kini saya sehat, penglihatan jadi normal, kadar gula darah turun menjadi 176 mg/dL, vitalitas normal dan sekarang saya siap touring kemana pun.” Terang pria berusia 46 tahun tersebut dengan gembira. Diabetes adalah peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik yang sifatnya absolut maupun relatif atau resistensi reseptor insulin. Diabetes melitus sangat erat kaitannya dengan mekanisme pengaturan gula normal. “Dulu... Kadar gula darah saya

di atas 370 mg/ dL. Kalau sudah tinggi, saya jadi mudah mengantuk, badan lemas tidak bergairah, penglihatan menjadi kabur, vitalitas menurun dan sering kencing ketika malam.” Jelas ayah 4 orang anak tersebut. Sebenarnya, banyak bahanbahan alami yang dapat dimanfaatkan sebagai obat, namun masyarakat kita yang pada umumnya memiliki ketergantungan tinggi pada obat kimia untuk menyembuhkan penyakitnya, banyak yang belum mengetahui manfaat dari obat alami tersebut. Padahal, obat alami itu tanpa efek samping. Itulah yang dirasakan oleh wirausahawan tersebut yang kini mempercayakan kesehatannya pada pengobatan yang alami, “Dulu saya tergantung dengan obat kimia dan selalu ke dokter tapi sekarang tidak lagi! Apalagi Gentong Mas itu terbuat dari bahan-bahan yang alami dan memiliki indeks glisemiks yang rendah, membuat saya makin percaya.” Ungkap pria yang berdomisili di Kebaman, Srono, Banyuwangi, Jawa Timur tersebut. Gentong Mas adalah minuman kesehatan herbal alami dengan bahan utama Gula Aren dan Nigella Sativa (Habbatussauda) yang terbukti manfaatnya bagi penderita dari berbagai penyakit, termasuk diabetes. Habbatussauda dipercaya da-

pat meningkatkan fungsi insulin dan mengurangi resistensi reseptor insulin, sedangkan Gula Aren berperan dalam optimalisasi kerja reseptor insulin. Gentong Mas juga mengandung Chromium yang efektif memperlancar metabolisme gula darah dan mengatur kepekaan sel terhadap insulin sehingga meringankan kerja pankreas. Selain itu, indeks glisemik dalam Gentong Mas yang sangat aman bagi kesehatan yaitu hanya 35 (aman jika indeks glisemik dibawah 50), mampu menjaga dan merawat pankreas agar tetap berfungsi dengan baik. Meski demikian, untuk mendapatkan hasil maksimal, disarankan untuk mengatur pola makan, olahraga, pengaturan berat badan seideal mungkin, diet rendah lemak, kontrol stress, dan menghindari rokok serta alkohol. Dengan aturan penggunaan yang tepat, manfaat bagi kesehatan dan kelezatan rasanya membuat semakin banyak masyarakat yang mengkonsumsi Gentong Mas. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi www.gentongmas.com. Bagi Anda yang membutuhkan silahkan hubungi: 085 234 39 8441. Banyuwangi: 085 234 398 441. Situbondo : 082143391646 D e p k e s : P IRT.812.3205.01.114


CMYK

MINGGU l 25 SEPTEMBER 2011 l HALAMAN 40

GALIH COKRO/RaBa

SUDAH TUA: Jembatan kayu sebagai satu-satunya akses masuk ke kawasan Pulau Santen, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi, kemarin.

Pudarnya Seiring Rusaknya Jembatan Kayu B ANYUWANGI - Daya tarik Pulau Santen semakin pudar seiring lapuknya jembatan kayu di pulau yang dulu pernah ramai dikunjungi warga itu. Jembatan tersebut merupakan satusatunya akses masuk ke Pulau Santen. Jembatan tersebut dibangun TNI bersama masyarakat di masa pemerintahan Bupati Samsul Hadi. Kini, kondisi jembatan itu sangat

Pesona

memprihatinkan. Kemungkinan, jembatan itu tinggal menunggu waktu saja untuk rusak. Selain kayunya sudah banyak yang bolong, juga sudah lapuk dimakan usia. Kondisi jembatan yang seperti itu tentu akan membahayakan warga. Ketika sepeda motor melintas di jembatan, ketakutan pengendara akan berlipat. Sebab, kayu jembatan selalu berderik ketika dilewati motor. Keberadaan jembatan yang dulu

Pulau Santen

digarap dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) itu ibarat denyut nadi utama kehidupan warga Pulau Santen. Sejak Pulau Santen dijadikan tujuan wisata, jembatan tersebut memiliki multifungsi. Selain sebagai fasilitas wisata, juga sebagai fasilitas warga setempat. Dengan adanya jembatan, warga Pulau Santen tidak perlu menggunakan jukung (perahu) untuk menyeberang ke Pulau Jawa. Menurut Masduki, 70, warga Pulau

Santen, ketika belum ada jembatan harus menggunakan jukung (perahu) untuk sekadar pergi ke pasar. Begitu halnya dengan anak-anak sekolah, mereka juga harus memanfaatkan sarana transportasi laut tersebut. “Nggak jarang berangkat sekolah keblesan (basah kuyup),” ujar Masduki. Masduki mengatakan, dulu ketika belum dibangun jembatan, biasanya warga mengambil keuntungan dari beberapa pengunjung. Mereka memungut biaya sebagai jasa jukung n Baca Pudarnya...Hal 35

Temukan Bangkai Kapal Tiongkok PULAU Santen selama ini dikenal sebagai tempat jujugan wisata. Namun, kondisinya kini berbalik 180 derajat jika disbanding di era Bupati Samsul Hadi beberapa tahun lalu. Tak ada lagi kegiatan yang bisa menyedot kehadiran masyarakat untuk menikmati keindahan Pulau Santen. Jika ada pengunjung, mereka tidak lebih hanya sekadar duduk di pantai. Jumlahnya pun tidak banyak. Jauh sebelum menjadi tempat wisata, tidak banyak yang tahu bahwa Pulau Santen pernah menjadi pelabuhan di masa lalu. Hal tersebut dibenarkan H. Ali Sudarji, tokoh masyarakat Kelurahan

Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi. Menurut Sudarji, di medio 1972, dirinya bersama beberapa warga menemukan bongkahan kayu berdiameter 40 cm. Panjang bongkahan kayu itu sekitar 4 meter di daerah tambak yang dikelolanya di dekat Pulau Santen. Jumlah kayu yang ditemukan ketika itu 20 batang. Kayu tersebut diduga bangkai kapal yang telah karam. “Dari kayunya menunjukkan itu sebuah kapal,” jelasnya. Satu hal lagi yang meyakinkan Sudarji ketika itu, di antara kayu-kayu tersebut ditemukan beberapa guci. Dia mengatakan, jika dilihat dari bentuk

ukiran guci, guci tersebut kemungkinan besar berasal dari Tiongkok. Ketika itu diambil kesimpulan bahwa bangkai kapal yang sampai saat ini masih ada itu berasal dari Negeri Tiongkok. “Sejak saya kecil memang sudah ada cerita bahwa di sini (Pulau Santen) adalah sebuah pelabuhan,” ujarnya. Penemuan-penemuan beberapa puing kapal dari Tiongkok tersebut diperkuat dengan kepercayaan warga setempat. Di bagian barat Pulau Santen, ada sebuah hutan bakau n Baca Temukan...Hal 35

JELANG SUNSET: Deretan pohon banten/ santen di sisi utara Pulau Santen menampilkan view pegunungan Banyuwangi Barat.

BAYU SAKSONO/RaBa

CONTACT US! Anda anggota sebuah komunitas, penghobi, atau sekadar mengetahui keberadaan mereka? Jangan pernah membiarkan hal itu terpendam tanpa diketahui orang lain. Silakan kontak kami di:

radarbwi@gmail.com Bisa pula melalui nomor telepon (0333) 416647-415153-7750396. Atau, bisa langsung menghubungi Gerda (0811359597)

GALIH COKRO/RaBa

PESISIR: Hamparan pasir hitam yang cukup luas di sisi timur Pulau Santen berhadapan langsung dengan Selat Bali.

Lokasi Favorit untuk Foto Pre Wedding PESISIR Pulau Santen menampilkan eksotiknya Selat Bali. Pulau Santen dikelilingi bentangan laguna yang sering disebut masyarakat sebagai muara sungai Tambongan. Keindahan pulau kecil tersebut berpotensi menjadi salah satu objek wisata andalan Banyuwangi. Buktinya, pada era Bupati Samsul Hadi, daerah yang banyak ditumbuhi pohon santen alias pohon banten itu bisa menyedot banyak pengunjung. Bahkan, Pulau Santen ketika itu sangat popular di kalangan masyarakat Banyuwangi. Sebenarnya, keindahan yang

disuguhkan Pulau Santen sangat eksotik dan beragam. Pantai yang membentang dari utara ke selatan juga cukup bersih. Pengunjung bisa melihat dengan jelas pegunungan Pulau Bali. Pengunjung juga bisa melihat lalu-lintas kapal penyeberangan Ketapang-Gilimanuk dari kejauhan. Selain wisata alam, wisata kuliner juga pernah berjaya di Pulau Santen. Dulu di era keemasannya, banyak warung yang menyediakan masakan ikan bakar. Ikan yang disediakan masih segar dan hasil tangkapan nelayan setempat n

Baca Lokasi...Hal 35


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.