(Adioetomo, 2014).
Dari data tersebut terlihat bahwa adanya jarak yang jauh terkait pengeluaran pemerintah Indonesia dalam memberikan dana pensiun dan perlindungan sosial. Seharusnya, pengeluaran sosial berdasarkan persentase GDP sekitar 2% (Suharto, 2009) jauh dengan Jepang yang memprioritaskan pengeluaran sosialnya 23,1% dari total GDP (OECD, 2014). Dari pengeluaran sosial tersebut, Jepang dan
Indonesia
mengalokasikan
sekitar
7,8%
untuk
pengeluaran pensiun (OECD, 2013). Di lain sisi, sebanyak 95% total penduduk di Jepang telah tertutupi oleh asuransi dana pensiun, berbeda jauh dengan Indonesia yang hanya sekitar 11% penduduk dari populasi yang telah memiliki jaminan untuk memperoleh dana pensiun (OECD, 2013). Kebijakan Sosial Indonesia Untuk Populasi Tua Saat Ini 153