WAWASAN 17 Oktober 2018

Page 12

KEDU - BANYUMAS

Rabu Kliwon, 17 Oktober 2018

■ Ditengarai Dipengaruhi Faktor Kinerja

11 Calon Petahana Gagal Menangi Pilkades MUNGKID- Sebanyak 11 dari 38 calon petahana gagal memenangi pemilihan kepala desa (pilkades) serentak Minggu (14/10). Sedangkan 27 calon incumbent lainnya sukses mempertahankan posisinya sebagai pemimpin desa untuk periode berikutnya. Kepala Bidang Pemerintahan dan Kelembagaan Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Magelang, Khoirul Anwar, mengaku tidak bisa memastikan mengenai penyebab kekalahan ke-11 calon petahana tersebut. “Tentu ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Antara lain, menyangkut kinerja mereka selama menjabat sebagai kades,” kata dia, Senin (15/10) kemarin, melalui Kasi Pemerintahan Desa (Pemdes), Zaenal Arifin. Zaenal menyebut dua calon kades yang unggul dalam perebutan dukungan suara masyarakat melawan adiknya

sendiri. Yakni, Abdul Kholik pada pilkades Wonoroto, Kecamatan Windusari, dan Anny Anggraeni untuk pilkades Ngablak (Ngablak). Begitu juga sembilan suami yang harus bersaing melawan sang istri. Masing-masing, dalam pilkades Balekerto dan Mangli (Kaliangkrik); Surojoyo (Candimulyo); Pesidi dan Pucungsari (Grabag); Girikulon (Secang); Wonoroto, Kentengsari dan Gunungsari (Windusari). Sementara itu, Muslih calon petahana memenangi pilkades Temanggung (Kaliangkrik). Pada pemilihan dia merebut dukungan 1.991 suara. Raihan itu jauh mengungguli perolehan suara untuk anaknya, Setya Adi 1.089 suara. Khoirul Anwar mengatakan, para calon kades terpilih tersebut akan dilantik oleh Bupati Zaenal Arifin SIP pada 7 Desember 2018 mendatang. “Direncanakan, pelantikan nanti dipusatkan di kabupaten,” katanya. ■ TB-Tj

DIAMANKAN : Tersangka kasus pencurian dengan kekerasan (curas) yang menyebabkan korban meninggal diamankan di Mapolres Purworejo, Selasa (16/10).■ Foto : Panuju Triangga/SMN

Tersangka Curas Berhasil Ditangkap PURWOREJO- Jajaran Polres Purworejo berhasil menangkap tersangka pencurian dengan kekerasan (curas) yang mengakibatkan korban meninggal. Tersangka, Tulus Priyanto (29) warga Desa Tanjunganom, Kecamatan Butuh, Purworejo, berhasil ditangkap meski sempat kabur ke Kalimantan Timur. Tersangka melakukan aksinya pada 28 September 2018 di pinggiran area tambak udang di wilayah Desa Ketawangrejo, Kecamatan Grabag, sekitar pukul 5.30. Saat itu, korban Sudirman baru saja masuk ke dalam mobil dan duduk di jok depan sisi kanan dan belum sempat menutup pintu. Tiba-tiba tersangka datang dari arah belakang dan langsung membacok korban menggunakan bendho atau golok sebanyak 4 sampai 5 kali mengenai kepala bagian atas. Korban yang tidak berdaya kemudian didorong ke kursi sebelah kiri, selanjutnya tersangka mengambil uang tunai Rp 30 juta yang berada di dalam tas milik korban. Tersangka juga mengambil satu buah ponsel merk Samsung J3 milik korban. Akibat kejadian itu korban Sudirman mengalami luka bacok di kepala bagian atas dan meninggal dunia di rumah sakit umum Siaga Medika Banyumas pada 2 Oktober 2018. ‘’Kami mendapati beberapa petunjuk, terutama dari alat komunikasi handphone kami lacak, yang bersangkutan masih berada di Kecamatan Butuh dan sekitarnya sampai 3 Oktober, tapi setelah itu kita lost kontak, tidak bisa (terlacak). Kami kumpulkan beberapa keterangan dari saksi yang ada, dan kita menerima petunjuk ternyata pelaku ini ada di Kalimantan,’’ ungkap Kapolres Purworejo, AKBP Teguh Tri Prasetya di Mapolres Purworejo, Selasa (16/10). Bekerjasama dengan kepolisian di Kalimantan Timur, tersangka akhirnya berhasil ditangkap pada 8 Oktober 2018 dan dibawa kembali ke Polres Purworejo. Kapolres mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka mengaku melakukan aksinya karena terhimpit banyak kebutuhan dan terlilit banyak hutang. ‘’Kita jerat dengan pasal 365 KUHP pencurian dengan kekerasan, korban meninggal dunia, ancaman maksimal 15 tahun penjara,’’ tegasnya. Kapolres menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka melakukan aksinya secara spontan dan tidak ada rencana untuk menghabisi korban. Dalam kasus itu petugas mengambankan barang bukti antara lain uang tunai Rp 15 juta, satu buah senjata tajam jenis bendo, tas, jaket, dan satu sepeda motor. ■SMN/H87

HIBURAN GAMELAN : Untuk menarik perhatian sekaligus menghibur masyarakat pemilih, salah satu tempat pemilihan kepala desa dilengkapi hiburan gamelan, Minggu (14/10).■ Foto : Tribudi HartoyoTj

400 Ribu Penduduk Jateng Salahgunakan Narkoba CILACAP- Indonesia saat ini dalam kondisi darurat Narkoba. Angka penyalahgunaan narkoba yang tercatat saat ini mencapai 5 juta jiwa dengan rentang usia mulai 10 hingga 59 tahun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,5 juta jiwa mencoba mengonsumsi narkoba, 1,4 juta jiwa teratur mengonsumsi narkoba, dan sekitar 950 ribu merupakan pecandu. Demikian disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Cilacap, AKBP Triatmo Hamardiono, usai kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pengemban-

gan kapasitas di Instansi swasta, bertempat di salah satu hotel wilayah kota Cilacap, Selasa (16/10) pagi. Bahkan di lingkup Jateng terdapat sekitar 400 ribu jiwa yang

melakukan penyalahgunaan narkoba. “Dari jumlah yang ada, Jawa Tengah masuk peringkat ketiga setelah Jawa Barat dan Jawa Timur terkait jumlah penyalahgunaan narkoba tertinggi di Indonesia,” tutur dia. ■ Mayoritas Pekerja Jumlah terbanyak penyalahguna narkoba di Jateng yakni pekerja dengan persentase 57 persen, sedangkan penyalahgunaan narkoba dari kalangan pelajar dan mahasiswa sekitar 27 persen. “Karena kondisi yang sangat

memprihatinkan ini, kami berupaya melakukan Pencegahan Pemberantasan Peredaran dan Penyalah Gunaan Narkoba (P4GN) dilingkungan kerja maupun pendidikan,” jelasnya. Triatmo Hamardiono berharap, masyarakat semakin sadar dan berani dalam memerangi peredaran maupun penyalahgunaan narkoba di lingkungan tempat tinggalnya. Yaitu dengan menggunakan fasilitas yang telah disediakan BNNK Kabupaten Cilacap, salah satunya rehabilitasi dan layanan pengaduan.■ Ady-Tj

Kontraktor Diminta Percepat Renovasi Pasar Kaliangkrik MUNGKID- Kalangan anggota DPRD Kabupaten Magelang meminta, pengerjaan proyek Pasar Kaliangkrik yang terkesan lamban, dapat dipercepat. Mengingat menjelang akhir tahun ini akan segera memasuki musim hujan. “Diperlukan langkah-langkah taktis, supaya pengerjaan bisa selesai tepat waktu namun jangan sampai berdampak pada kualitas hasil pekerjaan,” kata Sekretaris Fraksi PKB, Hibatun Wafiroh, Selasa (16/10). Hal senada disampaikan Ketua Komisi III, Yusuf Sakir, dihubungi terpisah. Langkah percepatan sangat diperlukan, agar capaian hasil pekerjaan dapat mengejar target yang telah ditentukan di awal. Kabid Cipta Karya DPUPR, Parjan, mengaku sudah mendesak pihak rekanan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Desakan di atas disampaikan dalam rapat evaluasi bersama kontraktor pelaksana dan pihak terkait. “Kami sarankan agar menambah jumlah tenaga kerja dan jam kerja atau lembur. Dan ternyata responnya sangat bagus, terbukti beberapa kendala yang muncul perlahan-lahan sudah dapat diatasi,” ujarnya.

Menurut Budiono, pelaksana proyek dari PT Armada Hada Graha (AHG), penambahan jumlah tenaga kerja dan jam lembur sudah diberlakukan sejak awal September lalu. Saat ini lebih dari 200 pekerja dilibatkan sesuai spesifikasinya seperti pembesian, bogisting dan pengecoran.

ishing dan penyempurnaan dikerjakan tahun depan,” ujarnya. Pasar Kaliangkrik hangus terbakar 23 Juni 2015 silam. Musibah itu mengakibatkan sepertiga bangunan di sana tak dapat ditempati lagi. Dengan nilai kontrak Rp 66.896.300.000 dari APBD 2018, konstruksi pasar baru dibuat

■ Struktur Beton Pekerjaan di lahan seluas 10.487 meter persegi bekas pasar lama terbagi dalam tiga zona. Zona A di sisi Barat, tinggal menyelesaikan pengecoran lantai dua dan atap. Zona B, tengah mengerjakan bagian basement yang disiapkan untuk area parkir mobil. Lantas zona C di sebelah Timur, tengah menyelesaikan pengecoran lantai dasar yang ada di bagian atas basement untuk parkir sepeda motor. Togor listrik PLN yang berada di area proyek dan mengganggu pekerjaan sudah digeser Senin (8/10) lalu. Hal itu membuat pekerjaan lebih leluasa dan kita kebut dengan sistem lembur, yang terkadang sampai dini hari. “Kami optimis pekerjaan tahap pertama yang masih terkonsentrasi pada bagian struktur beton bisa diselesaikan sesuai jadwal dalam kontrak. Untuk fin-

PENGECORAN LANTAI II : Pengerjaan struktur beton di zona A proyek Pasar Kaliangkrik tengah memasuki tahap pengecoran lantai dua.■ Foto : Tri Budi Hartoyo-Tj

empat lantai, basement, lantai dasar, lantai 1 dan 2. Sambil menunggu renovasi selesai sekitar 1.500 pedagang korban kebakaran kini menempati pasar penampungan sementara di sebelah Barat Sub Terminal Agribisnis (STA) Kaliangkrik sejak 26 Januari 2018 lalu. ■ TB-Tj

Eskalator Pasar Tumenggungan Tak Difungsikan

NAIK TURUN : Eskalator di Pasar Tumenggungan Kebumen digunakan untuk naik turun pengunjung secara manual karena tidak difungsikan.■ Foto : K5/SMN

KEBUMEN- Niat awal agar Pasar Tumenggungan Kebumen layak disebut modern, justru keberadaan eskalator atau tangga berjalan di pasar tersebut tidak difungsikan. Para pengunjung yang naik turun melalui tangga yang sedianya bergerak sendiri itupun terpaksa harus berjalan secara manual. Eskalator yang berada di pasar berlantai dua itu terdapat di tengah. Satu tangga naik dari lantai satu ke lantai dua berada di barat, sedangkan tangga turun dari lantai dua ke lantai satu di timur. Namun dengan tidak difungsikannya eskalator tersebut, maka masing-masing

dapat digunakan untuk naik maupun turun. “Bagi pengunjung tentu menginginkan (eskalator) difungsikan. Selain memudahkan untuk naik turun, juga menjadi daya tarik tersendiri,” kata salah satu pengunjjung Pasar Tumenggungan, Utari (35), warga Kalirejo, Selasa (16/10). Lebih lanjut, dengan difungsikannya eskalator itu juga menambah megah Pasar Tumenggungan yang dibangun dengan dana Rp 51 miliar tersebut. “Makanya kami sayangkan jika eskalatornya tidak difungsikan,” imbuhnya.

■ Permintaan Pedagang Sementara itu, Plt Kepala Pasar Tumenggungan Bambang Cahyono mengemukakan, tidak difungsikannya eskalator itu atas permintaan pedagang. Alasannya, pedagang yang berada di sekitar eskalator pada posisi naik akan langsung menerima pengunjung. Sedangkan pedagang yang berada di dekat eskalator yang turun hanya dilewati saja. Sehingga dari hasil kesepakatan pedagang diputuskan untuk tidak memfungsikan eskalator tersebut. Diakui, sejak Pasar Tumenggungan dibangun pada 2014 silam, eskalator sempat difungsikan sekian

lama. “Namun kemudian ada pedagang yang komplain dagangannya menjadi sepi jika eskalator itu difungsikan,” jelasnya. Hingga kemudian dicarikan jalan keluar dengan mengedepankan semangat kebersamaan membangun. Pihaknya pun berupaya meramaikan Pasar Tumenggungan dengan menggelar sejumlah event. Beberapa waktu lalu juga telah dibangun jembatan yang menghubungkan lantai dua di sisi selatan dan utara pasar tersebut. “Kami juga berencana mengadakan lomba displai dagangan serta lomba kebersihan los,” terang Bambang.■ SMN/K5


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.