WAWASAN 10 Februari 2014

Page 18

Senin Kliwon, 10 Februari 2014

■ Beban Jalan Tinggi

Perlu Alternatif Transportasi SEKAYU - Beban jalan di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah sangat tinggi, seiring bertambahnya jumlah penggunaan kendaraan bermotor. Selain itu, frekuensi sekaligus volume transportasi barang dan jasa industri, juga kian bertambah setiap harinya. Tidak mengherankan jika kondisi jalan rentan rusak. ‘’Kondisi jalan ini harus kita sikapi dengan baik, guna meminimalisasi risiko beban jalan. Sebab, jika jalan menjadi rusak, bisa menimbulkan afek domino terhadap sektor lainnya,’‘ papar Ketua Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) Provinsi Jateng, Prof Sri Prabandiyani Retno Wardani. Sri Prabandiyani mengatakan hal itu, di sela-sela pertemuan Forum HPJI dan pemangku kepentingan di RM Nglaras Rasa, Semarang, Sabtu (8/2) lalu. Hadir antara lain pengurus HPJI Jateng Ir Harsono Wuryanto (Sekretaris), serta Dekan FT Undip Bambang Pudjianto (anggota). Menurutnya, kondisi jalan yang rusak akan mempengaruhi

faktor perekonomian, sebab pengiriman barang dan jasa industri serta rumah tangga akan tergangu sehingga terlambat sampai di tangan konsumen. ‘’Misalnya saja, harga sayuran naik karena pengiriman tidak lancar, sehingga stok barang menjadi langka,’‘ papar Guru Besar Fakultas Teknik (FT) Undip tersebut. Tidak hanya itu, katanya, keselamatan para pengguna jalan juga menjadi taruhan. ‘’Sering kita baca berita ada kecelakaan, akibat si pengemudi atau pengendara menghindari lubang jalan sehingga terjadi kecelakaan, atau terjatuh saat lewat di tengah jalan rusak,’‘ tambahnya lagi. ■ Alternatif Sri Prabandiyani juga meng-

ungkapkan, perlunya alternatif moda transportasi. ‘’Selama ini ruas jalan di Indonesia selalu padat, sebab menjadi pilihan utama moda transportasi barang dan penumpang. Akibatnya beban jalan termasuk di Jateng yang menjadi perlintasan Jakarta, Jabar dan Jatim sering kali rusak,’‘ tambahnya. Menurutnya hal tersebut tidak perlu terjadi, jika para pemangku kepentingan terutama bisnis dan jasa menggunakan lalu lintas laut dan udara, untuk lalu lalang barang dan manusia. ‘’Teori jalan raya yang diajarkan ahli mancanegara, bahkan secara spesifik menyebutkan jalur transportasi melebihi 200 km, seyogyanya menggunakan kereta api. Kemudian bila lebih dari 600 km, bisa ditinjau dulu layak memakai kapal laut atau pesawat,’‘ imbuhnya. Sekarang ini, kata dia, masih banyak ditemukan truk - truk barang dengan tonase besar, kerap mengirimkan barang dengan rute yang sangat jauh. Misalnya, dari Jawa Tengah menuju daerah Sumatera.

Kondisi tersebut, menurutnya, diperparah jika jalan terendam banjir, sehingga merusak kondisi aspal seperti yang terjadi di kawasan Pantura Jateng, sehingga memperparah beban jalan. Ia berpendapat, memang harus diambil langkah penyediaan alternatif moda transportasi, baik melalui laut atau udara. Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris HPJI Jateng Ir Harsono Wuryanto mengemukakan, menyelenggarakan forum pertemuan juga sehubungan keprihatinan kondisi jalan di Indonesia maupun Jateng. ‘’Forum ini melibatkan pemangku kepentingan, seperti akademisi, pakar, juga pelaku usaha itu juga diharapkan mampu memberikan rekomendasi kepada pemerintah,’‘ jelas Harsono. Pertemuan tersebut. diharapkan mampu memberi solusi, terutama mengenai penanganan jalan didaerah tropis. Sebab, sambung Harsono, cuaca daerah tropis berupa panas terik, hujan le- bat serta kondisi tanah lempung yang sensitif terhadap air mempengaruhi kondisi jalan. ■ rix-die

SEMBAHYANG KING THIKONG : Pengurus dan jemaat Kelenteng Kwan Sing Bio, Jalan Tanggul Mas Raya 4-10, Tanah Mas, saat melaksanakan sembahyang King Thikong, Sabtu (8/2) dinihari, dipimpin Ketua yayasan, Suhu Hartono (depan tengah). ■ Foto: Sucipto

■ Bersyukur Mendapat Kenikmatan

Jemaat Kwan Sing Bio Sembahyang King Thikong TANAH MAS - Sebagai rangkaian penting saat perayaan tahun baru Imlek, adalah sembahyang King Thikong, yang dilaksanakan di kelenteng-kelenteng oleh warga Tri Dharma (Buddhis, Khonghucu, dan Tao). Salah satunya, dilaksanakan pengurus dan jemaat di Kelenteng Kwan Sing Bio, Jalan Tanggul Mas Raya 4-10 Tanah Mas. Sembahyang King Thikong, disebut juga sembahyang Tuhan Allah, dilaksanakan tepat tengah malam, yaitu pukul 00.00 WIB, pada malam tanggal 9 bulan 1 Imlek, atau Sabtu (8/2) dinihari, pukul 00.00 WIB lalu. Sembahyang dipimpin oleh Ketua Yayasan Kelenteng Kwan Sing Bio, Hartono.

‘’Sembahyang King Thikong adalah, sembahyang khusus langsung kepada Tuhan yang Mahakuasa, berupa syukur atas kenikmatan yang telah didapat oleh umat selama satu tahun ke-marin (tahun 2564 Imlek). Selain itu juga permohonan agar tahun baru yang akan dilalui, yaitu tahun 2565 Imlek, penuh berkah rezeki dan keselamatan,’‘ kata Suhu Hartono, seusai sembahyang. Sembahyang ini, dilaksanakan dengan menyediakan meja altar khusus yang diletakkan di depan pintu utama kelenteng, menghadap keluar kelenteng. Sebagaimana lazimnya persembahyangan, meja altar dipenuhi berbagai macam sesaji, serta hio swa. Tepat pukul 00.00 WIB tengah

malam, masing-masing jemaat memegang hioswa, dimulailah sembahyang syukur kepada Thian (Tuhan Yang Mahakuasa). Yang khas dari sembahyang di tengah malam ini adalah, keberadaan tebu yang melengkapi meja altar sembahyang, yang biasanya berjumlah dua berada di kanan dan kiri meja altar. Keberadaan dua batang tebu termasuk daunnya, merupakan tradisi yang berkaitan dengan sejarah dimulainya sembahyang King Thikong, ribuan tahun silam di tanah Tiongkok. ■ Pengungsi Konon, saat itu terjadi perang antarsuku. Penduduk Hokian banyak yang membawa keluarga-

nya menyelamatkan diri mengungsi, bersembunyi di tengah kebun tebu yang luas selama berhari-hari.Sampai datangnya tahun baru Imlek bulan 1 tanggal 1, mereka terpaksa tetap berada di persembunyian, tidak bisa melaksanakan perayaan dan bersembahyang Sin Cia. Baru pada tanggal 9, saat situa-si sudah aman, mereka bisa ke-luar dari persembunyai di kebun tebu. Saat itulah mereka baru bisa menyusul bersembahyang tahun baru Imlek, sekaligus merayakannya. Tak lupa juga mereka memanjatkan syukur kepada Thikong atau Thian (Tuhan) ka-rena mereka bisa selamat setelah berlindung di dalam kebun tebu.■ stp-die

Lindu Aji Bantu Sembako di Muktiharjo Kidul MUKTIHARJO KIDUL - Hujan yang mengguyur Kota Semarang belakangan ini, mengakibatkan infrastruktur di semua wilayah RW 23 Kelurahan Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan, rusak parah. Jalan kampung sepanjang kurang lebih 3 kilometer itu, kondisinya berlumpur. Pihak RW maupun tokoh masyarakat, setempat sudah mengajukan bantuan kepada Pemkot Semarang maupun beberapa pihak lain, namun hingga kini belum ada tanggapan. Ketua RW 23 Kelurahan Muktiharjo Kidul, Kapirsan, mengakui, setelah wilayahnya diterjang banjir, secara resmi telah mengajukan bantuan. Pengajuan bantuan itu, katanya, baik melalui proposal maupun menghubungi berbagai pihak yang peduli terhadap bencana alam. Namun, tambahnya lagi, hingga kini belum ada respon dari pemerintah maupun dari pihak swasta lainnya. ‘’Kami mengharapkan adanya pavingisasi, karena sebagain be-

sar jalan di RW 23 belum dipaving, sehingga kalau terjadi banjir kondisinya becek dan berlumpur,’‘ ujar Kapirsan, yang diamini tokoh masyarakat setempat, Suratno, Minggu (9/2).

■ Kumpulkan Dana Sementara itu, Ketua Yayasan Sosial Lindu Aji Kota Semarang Nugroho Hendra Arisanto mengakui, atas seizin Ketua Pembina Lindu Aji Jateng, Ihwan Ubaidilah,

SUMBANG SEMBAKO: Ketua Yayasan Lindu Aji Kota Semarang, Nugroho Hendra Arisanto (kiri), meemberikan sembako berupa 70 dos mi instan dan beras 225 kg, yang diterima tokoh masyarakat RW 23 Muktiharjo Kidul, Minggu (9/2). ■ Foto: Ceprudin.

para pengurus di Kota Semarang secara swadaya mengumpulkan dana untuk membeli sembako. ‘’Alhamdulillah dana yang terkumpul dibelikan beras dan mi instan, terkumpul 70 dos mi instan dan 225 kg beras. Sembako tersebut, kita serahkan kepada warga di RW 23 Kelurahan Muktiharjo Kidul,’’ ujar Arisanto, Minggu (9/2). Arisanto menambahkan, jika ada pihak atau donatur yang peduli dan ingin menyalurkan bantuan bisa menghubungi Yayasan Sosial Lindu Aji Kota Semarang. ‘’Insya Allah akan kami salurkan dan dijamin sampai kepada pihak yang berhak menerima,’‘ ujar Arisanto. Dia menambahkan, aksi kepedulian sosial tersebut bukan hanya dilakukan di Kota Semarang, melainkan juga di berbagai kota di Jateng. Sebab Yayasan Lindu Aji tersebar hampir di semua kota besar di Jateng. ‘’Untuk Lindu Aji Kota Semarang, dalam waktu dekat akan menyalurkan sumbangan di Kudus,’‘ ujar dia. ■ M.10-die


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.