EDISI 788 - 29 AGUSTUS 2010

Page 11

KORAN JAKARTA

Perempuan

®

MINGGU 29 AGUSTUS 2010

11

Ayu Pratiwi

Menggali

Potensi Daerah

Selain mempromosikan pariwisata, saya juga ikut kegiatan penanganan narkoba dan kegiatan sosial lainnya. Tak kenal maka tak sayang. Pepatah itu akhirnya diyakini Ayu Pratiwi. Putri Pariwisata Indonesia 2009 ini baru menyadari betapa kayanya negeri ini, setelah melihat langsung kemolekan alamnya.

C

antik, pintar dan memesona. Itulah sosok perempuan bertubuh kurus tinggi ini. Senyum manis yang selalu mengembang di sudut bibir mungilnya mencerminkan keramahan. Pun demikian dengan untaian kalimat yang meluncur, tersirat bagaimana supelnya gadis cantik bernama Ayu Pratiwi ini. Gelar Puteri Indonesia Pariwisata 2009 yang disandangnya terasa sangat pas menempel di dirinya. Ia fasih bertutur tentang potensi wisata di setiap daerah. Saat di temui di Wedang Café, Graha Mustika, Jakarta, beberapa hari lalu, perempuan yang akrab disapa Ayu itu menilai, keindahan periwisata yang tersimpan di bumi pertiwi sangat menggoda. Alam dan budayanya selalu memberikan daya tarik. Wajar bila orang luar negeri selalu ingin kembali berkunjung ke Indonesia. “Bukan hanya Bali, Indonesia punya segudang tempat wisata menarik di antaranya Ternate. Pasirnya putih, begitu juga dengan lautnya sangat biru. Pantai Ternate masih alami dan belum tercemar, sangat pas untuk tujuan rekreasi. Saya berikan contoh Ternate, bukan karena saya berasal dari daerah tersebut” tutur perempuan berdarah Ternate Yogyakarta ini. Selain pantai, Ternate juga punya wisata sejarah bernama Istana Kesultanan Ternate, yang terletak di dataran pantai di Kampung Soa-Sio, Kelurahan Letter C. Di lingkungan istana terdapat komplek pemukiman raja dan keluarganya serta makam para pendahulu sultan. Istana bergaya Eropa yang menghadap ke arah laut itu berada dalam satu komplek dengan masjid kesultanan. Menurut Ayu, yang tak kalah menggoda di sana adalah Mahkota

BIODATA Nama: Ayu Pratiwi Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta, 23 Mei 1987 Agama: Islam Hobi: Jalan-Jalan Keluarga: Anak pertama dari dua bersaudara Pendidikan: Sarjana Komunikasi Universitas Moestopo (2009) Sinetron: Tawakal dan Superfone Layar Lebar: Kiamat Sudah Dekat dan Emak Ingin Naik Haji Prestasi: Putri Indonesia Pariwisata 2009 FOTO-FOTO: KORAN JAKARTA/WACHYU AP

« Menjadi Putri

Indonesia Pariwisata bukan tempat ajang kecantikan dan menjual tampang.

»

Berambut Kesultanan Ternate disimpan di kamar khusus. Mahkota tersebut sangat disakralkan rakyat Ternate. Mereka percaya, rambut yang melekat pada bagian atas mahkota tumbuh setiap tahun. Berdasarkan kepercayaan adat Kesultanan Ternate, setiap malam Idul Adha dilakukan upacara potong rambut. Upacara adat dilaksanakan selama tujuh hari. Di keraton juga tersimpan senjata, baju perang, dan simbol-simbol penjaga kesultanan. Ayu menambahkan, selain Tertane, juga ada Pulau Bintan. Jika berkunjung ke sana Anda pasti terkagum-kagum. Atas keelokannya, sekarang Pulau Bintan menjadi tujuan wisata internasional. Dilihat dari sisi geografi, Pulau ini sangat strategis karena berdekatan dengan Singapura dan Johor, Malaysia. Pulau Bintan memang diproyeksikan sebagai pulau wisata dan peristirahatan karena banyak memiliki kawasan pantai indah yang telah dihiasi dengan berbagai fasilitas berkelas mewah dan kebanyakan berada di sepanjang pantai utara pulau ini. Selain itu, pulai ini juga menyimpan berbagai ragam daya tarik. Masih kata Ayu, untuk meningkatkan pariwisata sebaiknya pemerintah membangun infrastruktur. Pasalnya, ada sebagian daerah yang masih sulit dijangkau, padahal daerah tersebut mempunyai potensi wisata.

“Misalnya di Ternate, di sana banyak terdapat pulau-pualu kecil salah satunya Pulau Tolire yang berada di seberang Ternate. Untuk bisa sampai ke sana harus menggunakan speedboat kecil. Jarak tempuh dari pelabuhan Ternate ke Tidore hanya sekitar 10 menit. Ini hanya salah satu contoh kecil,” ujarnya. Ia menambahkan, guna memajukan pariwisata Indonesia butuh kerjasama dari berbagai pihak. Semua elemen harus ikut andil, bukan hanya Departemen Pariwisata, masyarakat dan pengusaha harus ikut serta. Semuanya tidak bisa diserahkan pada pemerintah. Kedasaran Berwisata Sebagai Putri Indonesia Pariwisata, Ayu sangat paham persoalan periwisata. Tapi sayang, kecintaan rakyat Indonesia terhadap pariwisata lokal masih rendah, mereka masih senang jalan-jalan ke luar negeri dari pada mengelilingi Nusantara. Persoalan ini selalu dikeluhkan Ayu. Hal seperti itu juga pernah ia alami saat dirinya belum mengenal pariwisata Indonesia secara utuh. Setelah kenal, ia baru sadar rupanya negeri nan elok ini punya segudang objek wisata. Apa lagi semenjak menyandang jabatan Putri Indonesia Pariwisata, pengetahuan dan kecintaannya terhadap pariwisata Indonesia semakin meningkat. “Waktu kecil, mama sering mengajak saya pulang kampung sekaligus jalan-jalan. Dengan jarak tempuh tiga jam, sementara ke Singapura hanya satu jam. Saya sempat, mengeluh, ngapain ke Ternate? Lebih enak jalan-jalan ke Singapura, dekat dan modern lagi,” kenangnya.

Perempuan lulusan Universitas Moestopo Jakarta ini mengakui, menjadi Putri Indonesia Pariwisata bukan hanya bermodalkan kecantikan semata, tapi juga butuh pengetahuan. “Secara umum masyarakat menilai, bahwa duta wisata hanyalah ajang kecantikan. Menjadi Putri Indonesia Pariwisata bukan tempat ajang kecantikan dan menjual tampang. Dibutukan skill dan pengetahuan yang tinggi untuk mengenal Indonesia. Selama saya menjadi Puteri Indonesia Pariwisata, selain mempromosikan pariwisata, saya bertugas di bidang sosial - ikut kegiatan penangan narkoba dan kegiatan sosial lain. Saya juga ikut kegiatan kampanye melindungi harimau Sumatra. Jumlah harimau Sumatra sekarang sudah sangat sedikit, bahkan hampir punah, maka keberadaannya harus dilindungi.” Berbicara masalah perawatan diri, perempuan satu ini sangat peduli terhadap kecantikkan. Dalam memperindah diri, Ayu sering menggunakan ramuan tradisional. Ia mengaku, sudah lama mengkonsumi jamu tradisional. Bukan hanya merawat tubuh. Semenjak jadi Putri Indonesia Pariwisata, ia juga merawat kepribadian. Wajar bila sosoknya semakin lembut dan mengerti cara berkomunikasi dengan berbagai pihak termasuk duta besar dan pejabat negara. “Agar tercipta komunikasi yang baik saya bisa menjaga tata bahasa. Ilmu ini saya dapat semenjak saya menyandang status Putri Indonesia Pariwisata. Kita diajarkan etika komunikasi dan tata bahasa yang baik,” tambahnya. faisal chaniago

Kembali Ke Dunia “Entertaiment” ”Setelah masa jabatannya sebagai Putri Indonesia Pariwisata 2009 usai, ia berencana kembali ke dapur entertainment.”

S

ebelum memutuskan menjadi putri pariwisata. Ayu Pratiwi terlebih dulu menekuni dunia hiburan. Syuting menjadi kegiatan seharihari, selain menimba ilmu di bangku kuliah. Wajah cantiknya kerap menghiasi layar sinetron, di antaranya Tawakal dan Superfone. Semenjak itu, perlahan-lahan namanya melambung dan dikenal masyarakat luas. Sukses merambah di dunia sinetron, Ayu melangkah ke layar lebar. Ia membintangi film Kiamat Sudah Dekat dan Emak Ingin Naik Haji yang berkisah tentang ketulusan cinta seorang anak untuk mewujudkan mimpi sang emak pergi berhaji ke tanah suci. Bagi Ayu, entertaiment adalah dunia yang paling menyenangkan. Bahkan setelah masa jabatannya sebagai Putri Indonesia Pariwisata 2009 usia, ia berencana akan kembali ke dapur enter-

taiment. Ia tidak mau menjadi manusia pekerja atau bekerja di belakang meja. “Saya ingin jadi sutradara, membuat film seperti Ari Sihasale Meski mengangkat tentang sosial dan budaya. Film-film karya Ari Sihasale juga tersimpan pariwisata. Syuting di daerah otomatis orang tahu dan ingin pergi ke daerah tersebut. Saya ingin membuat film tentang kampung saya sendiri,” papar gadis yang memiliki tinggi 173 cm ini. Ia ingin membuat film tentang Ternate karena Ayu sangat cinta dengan kampung halamanya. Ia juga ingin memajukan daerahnya agar dikenal semua orang. Saat ia baru bisa memajukan Ternate melalui pariwisata. Walau sudah merasakan kehidupan selebritas. Ayu ternyata menyimpan keinginan lain yang tidak jauh dari dunia hiburan. Sejak duduk di bangku Sekolah Mengenah Pertama ia punya im-

« Saya ingin

membuat film tentang kampung saya sendiri.

»

pian untuk menjadi Putri Indonesia. Saat itu ia terinspirasi dari Angelina Sondakh. Lantaran terbentur waktu, keinginan ini lama hanya menjadi angan-angan belaka. Tahun 2009, keinginan tersebut menjadi kenyataan. Untuk bisa ikut kompetisi Putri Indonesia Ayu harus segera menyelesaikan kuliahnya. ”Sebab ada masa karantina. Pada masa itu, saya harus benarbenar terlepas dari kegiatan, termasuk sekolah dan kegiatan pekerjaan lain,” jelas Ayu sambil tersenyum. Ayu pun akhirnya terdaftar sebagai finalis Puteri Indonesia dari wilayah Ternate, daerah kelahi-

rnya. Ayu adalah gadis berdarah campuran Ternate dan Yogyakarta. Tanah kelahiran sang bunda menjadi pilihan lantaran tingkat persaingan yang lebih terjangkau. Semua tahapan sudah dilaluinya. Dan kini Ayu telah dinobatkan menjadi salah satu puteri kebanggaan Indonesia. Gelar yang disandangnya juga diimbangi dengan tanggung jawab yang cukup besar. Ia pun harus rela melepas kegiatan keartisannya. ”Secara otomatis saya langsung berhenti jadi artis. Semua kegiatan entertaiment secara otomatis berhenti. Saya tidak boleh melakukan kegiatan di luar kegiatan putri pariwisata. Akibatnya ia jadi sering jalanjalan ke berbagai daerah. Ayu sangat jalan-jalan ke daerah yang masih alami dan natural. Salah satu tempat yang membuatnya jatuh cinta adalah kawasan Kampung Sampireun di Garut, Jawa

barat. Ia sangat terkejut sekaligus kagum, saat menuju kamar hotelnya dengan menggunakan sampan. Belum lagi danau yang diarunginya, dipenuhi ikan yang selalu mengikutinya. Kebanyakan orang yang bergelut di bidang hiburan n lebih senang berada di keramaian. Tapi dara manis inii punya gayanya sendiri. Ayu u lebih menyukai ketenangan n ketimbang keriuhan. Akktivitas liburan yang palingg disukainya adalah berdiam m diri dan menikmati suasana na tenang. Baginya, suasana tenang ng memberikan kenyemanan an dan ketenangan bagi jiwa. Suuasana seperti hanya didapati ati di daerah-daerah yang jauh uh dari perkotaan. Manurutnya, ya, daerah-daerah seperti itu baanyak di Indonesia. faisal chaniago go

KORAN JAKARTA/WACHYU AP


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.