Urban Design Portofolio

KIKI ANDRIANI Portofolio Final Project Undergraduate Apply for 4 years Bachelor of Urban and Regional Planning Dept of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Hi. I am Kiki, a Bachelor of Urban and Regional Planning at Diponegoro University, Semarang. I am interested in Urban Design, Book, and Photography. I am conscientous person who works hard and love to learn something new. I am exible, quick to adapt, quick to pick up new skills, and eager to learn fom others

Best Regards

KIKI ANDRIANI Tanjung Enim, 15 Maret 1996 Jl. Sumurboto Dalam II No 5, Ngesrep, Banyumanik, Kota Semarang Contact : +6281326151504 kikiandriani.ka@gmail.com kiki.andriani17@pwk.undip.ac.id https://www.linkedin.com/in/kiki-andriani4b320213b/

RESUME EDUCATION 2013-2018

Dept. Urban and Regional Planning Diponegoro University

WORK EXPERIENCE July 2018 - February 2019

INTERNSHIP 15 June 2016 - 26 Aug 2016

AWARDS 14 Aug 2018

PUBLICATION December 2018

SKILLS Language So ware Modeling Dra ing Visualiza on Word Processing Mapping

Researcher Assistant

PT Bukit Asam (Persero), Tbk Designing of Urban Forest Landscape as post mining reclama on at Mining Company, Bukit Asam Company As Presenter 3rd Interna onal Conference of Energy, Environment, and Informa on System School Postgraduate of Diponegoro University Author 1 Implementa on of The Urban Forest Canopy Concept in Urban Forest Park Design, As an Effort to Rehabilitate Post-Mining Land of PT. Bukit Asam, Muara Enim, South Sumatera.

In E3S Web Conf. Volume 73, 2018, The 3rd Interna onal Conference Environmental and Informa on System (ICENIS 2018). Pages 1-5.] h ps://www.e3s-conferences.org/ar cles/e3sconf/abs/2018/48/e3sconf_icenis18_04009/e3sconf_icenis18_04009.html Indonesia I English SketchUp AutoCad Adobe Photoshop I Corel Draw Microso Office Arcgis

01

H. Kalamudin Urban Forest Final Task Undergraduate Project Post-Mining Reclama on

2018 Bukit Asam Corp, Muara Enim, South Sumatera

Lahan bekas tambang pada umumnya tidak dapat difungsikan kembali serta membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperbaiki kondisi lingkungan pada lahan bekas tambang.

PT Bukit Asam sebagai perusahaan tambang di Kabupaten Muara Enim telah mengupayakan dalam mengembalikan perbaikan lingkungan.

Kegiatan reklamasi pasca tambang pada lahan tambang batubara dilakukan dengan kegiatan Pembangunan Taman Hutan Raya (TAHURA) berdasarkan SK Bupati Muara Enim No 889.KPTS/Bapedalda/2005. Salah satu zona di hutan kota terdapat zona wisata air yang dikembangkan sebagai kawasan wisata. Lokasi perancangan berada di lahan pasca tambang batubara milik PT. Bukit Asam (Persero), TBk di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim . Zona wisata air memiliki luas 7 Ha yang terbagi menjadi kawasan terbangun dan non terbangun.

Pages 1

Pages 2

CARRYING CAPACITY Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

1 j i w a =4 m 2

Nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman

R uan g Terb an gu n 5 0% : 3 ,5 H a (350m02)

Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.

Peraturan Pemerintah Republik

K a w a san B ud id a ya 50 % C a rryin g C a pa city 2 4 50m2 : 4 m2 = 6 1 2Jiw a

Lu as T ap ak 7 H a = 70 0 m2 R uangN o n T erb ang un 5 0% : 3 ,5 H a (3502)0

R TH M u rn i 20 % lu as ru an g n on terb an gun = 7 0 0 m2

Indonesia Nomor 63 Tahun 2002 Tentang Hutan Kota menyebutkan bahwa persentase luas hutan kota minimal 10% dari wilayah perkotzaan dan atau disesuaikan dengan kondisi setempat

Sirku lasi 3 0 % lu as terb an gu n = 1 05m 02

Pages 3 Aktivitas penerima sebagai ruang untuk menerima pengunjung sebelum memasuki aktivitas utama.

Aktivitas pengelola merupakan ruang bagi pengelola kawasan.

Aktivitas utama sebagai aktivitas yang akan dikembangkan yakni sebagai wahana rekreasi air berupa water park.

Pada aktivitas utama terdapat kolam utama, kolam anak-anak, kolam atraksi, kolam arus.

Aktivitas penunjang yang mana merupakan aktivitas yang dikembangkan sebagai aktivitas pendukung aktivitas utama seperti lavatory, gazebo, peribadatan, penginapan, perdagangan dan jasa.

HUBUNGAN ANTAR RUANG

Aktivitas pelayanan yang sifatnya melayani pengunjung water park yang di dalamnya terdapat prasarana seperti pelayanan keamanan, persampahan, pengelolaan limbah, transportasi, pengelolaan penginapan/ perumahan, dan pengelolaan water park.

Pages 4

ORGANISASI RUANG

Pages 5

Topograď€

Aksesibilitas

Kebisingan

ANALISIS TAPAK SITE ANALYSIS Lokasi yang berada di kebisingan rendah, topograďŹ datar, serta aksesibilitas yang mudah untuk pejalan kaki dan pengguna kendaraan diletakkan pada kawasan privat. Hal ini untuk mendukung kawasan menciptakan ketengan pada pengunjung serta tidak terlalu banyak pergerakan aktivitas.

Sunpath & Windpath

View

Vegetasi

Meminimalisir bukaan udara pada arah timur dan barat dan memaksimalkan bukaan utara dan selatan. penataan tanaman membentuk view from site, penataan taman pada kawasan menciptakan view to site serta sepanjang jalanan ditanami vegetasi yang berfungsi penenduh dan penunjuk

Pages 6

Pages 7

ANALISIS INFRASTRUKTUR

Rencana jaringan jalan di hutan kota terbagi atas jenis jalan Kolektor Sekunder III, lokal sekunder II dan jalan lingkungan I. Ketiga jenis jalan tersebut terdiri perkerasan, cycle path, pedestrian ways, drainase, dan bahu jalan.

Hirarki Jalan Jalan Kolektor Sekunder Jalan Lokal Sekunder I Jalan Lingkungan I

Pengerasan (m)

Bahu Jalan (m)

Pedestrian (m)

Drainase (m)

Cycle Path (m)

Zona Privat (m)

Keterangan

11

1,5

2

1

2

10,5

-

8

1,5

1,5

0,5

2

10,5

-

5

0,5

-

0,4

2

4

Khusus Pejalan Kaki

Pages 8

PENAMPANG JALAN

Pages 9

WATERPARK Waterpark dilengkapi dengan kolam utama, kolam anak-anak, kolam atraksi, dan kolam arus untuk kegiatan utama dan identity di waterpark. fasilitas penunjang pada waterpark terdapat foodcourt, persewaan ban, lavatory, gazebo, dan ticekting.

Aktivitas pelayanan terdapat ruang sirkulasi air, gudang, ruang kebersihan, dan ruang sound system

KDB kawasan Waterpark 50% dengan Luas bangunan total sebesar 33994 m2 Ekspresi arsitektur bangunan pada area water park khususnya kolam menggunakan banguna kolam modern akan tetapi untuk bangunan seperti gazebo menggunakan corak bangunan tradisional seperti rumah linmas. vegetasi membentuk perasaan nyaman dan teduh terhadap

Pages 10

WATERPARK

Pages 10

PLAZA DAN RUANG TERBUKA Ruang terbuka hijau aktif berupa plaza dan taman lingkungan.

Ruang terbuka pasif berupa barrier, jalur hijau dan hutan

KDH 50% dengan dengan luas plaza sebesar 10967 2 m serta taman lingkungan yang tersebar di sekitar di kawasan penginapan 3033 m2.

Luas ruang terbuka hijau pasif berupa hutan dengan luas 4046 m2, barrier dengan luas 5000 m2, serta jalur hijau dengan luas sebesar 3000 m2.

Pages 12

PENGINAPAN Terdapat 16 unit bangunan yang difungsikan sebagai penginapan beserta pusat informasi penginapan yang mana 1 unit penginapan terdiri dari 1 ruang tidur, ruang tamu, kamar mandi, dan dapur kecil.

- Ekspresi arsitektur bangunan merupakan perpaduan antara rumaah panggung dan atap limas. Pada bagian bawah rumah di fungsikan sebagai parkir khusus pengguna penginapan.

- Bangunan menghadap ke selatan atau menghadap ke water park.

- Bangunan merupakan bangunan bertingkat rumah panggung.

Pages 13

PERDAGANGAN DAN JASA

Perdagangan dan jasa terdiri dari Food court, Kios atau toko kecil, Persewaan peralatan dan perlengkapan renang yang tersebar merata di setiap kawasan, yakni di dekat dengan plaza dan area waterpark

Pages 14

KELOMPOK PENUNJANG Food Court di Plaza/taman dan di kawasan waterpark

Musholla, Gazebo, dan penginapan dengan Ekspresi arsitektur bangunan perdaganan dan jasa dengan gaya semi modern, sedangkan untuk bangunan Gazebo dan penginapan berupa bangunan tradisional seperti rumah limas.

+

URBAN FOREST CANOPY

Pages 15

Urban Forest Canopy Concept

RESILIENT

SAFE

CONNECT

PARK & RECREATION

WALKABILITY

STAKEHOLDER

Urban Forest Canopy, merupakan konsep yang mengatur dalam vegetasi dalam suatu kawasan. Pembentukan kanopi pada suatu kawasan berdasarkan tajuk tanaman yang diukur melalui bentuk dan kerapatan tajuk. Sehingga akan tercipta kanopi yang melindungi area tersebut. Perancangan hutan kota dibentuk dengan peranan sebagai pemenuhan kebutuhan ruang terbuka hijau untuk memperbaiki kualitas lingkungan serta pemenihan kebutuhan ruang terbuka hijau juga dapat dimanfaatkan sebagai lokasi wisata.

Pada pohon baru akan didistribusikan di tempat yang strategis untuk mengoptimalkan pertumbuhan, kesehatan, dan menfaat dari pohon tersebut. Distribusi vegetasi berdasarkan fungsi terbagi menjadi vegetasi untuk penyerap polutan, untuk daerah resapan air, vegetasi penanda kawasan, penambah nilai estetika, peneduh, serta untuk pengarah ke suatau jalan.

Prinsip berkelanjutan hutan kota dilakukan dengan mengidentiďŹ kasi, mengelola, merawat, dan pengaturan tata letak vegetasi yang ada pada hutan kota.

Pengunjung dapat merasakan secara langsung suasana asri, sejuk, udara segar, dan tenang di hutan kota serta Hutan kota dapat mengurangi polusi yang disebabkan oleh kegiatan penambangan serta memperbaiki ekologis lingkungan khususnya di Kabupaten Muara Enim

Pages 16

Menciptakan district kawasan sebagai wisata dan rekreasi yang tersedianya water park, plaza, dan penginapan sebagai supply untuk mengakomodasi kegiatan wisata dan rekreasi pada kawasan

Hutan kota juga memberikan kebebasan akses bagi pengguna pejalan kaki. Jaringan jalan pada hutan kota memberikan ruang kepada pejalan kaki

Pembangunan Hutan kota kerja sama antar PT Bukit Asam dan Pemerintah setempat.

GRADUATE URBAN DESIGN PORTOFOLIO 2018 kiki.andriani17@pwk.undip.ac.id kikiandriani.ka@gmail.com