Kendari Pos Edisi 30 September 2011

Page 5

n

enta

low k

n

enta

low k

6

Kendari Pos |Jumat, 30 September 2011

Tolak Memberi Miras, Ibu Muda Dibunuh Rumbia, KP Hidup Tati berakhir tragis. Ibu muda berusia 30 tahun ini ditemukan jadi mayat pagi kemarin (29/9). Tati tewas mengenaskan dengan banyak luka tusukan ditubuhnya. Tati menjadi korban pembunuhan yang diduga dilakukan salah seorang tetangganya bernama Alex alias Martinus, karena menolak memberi minuman keras. Mayat Tati baru ditemukan sekitar pukul 07.00 wita, kemarin di dusun Tusui, Kelurahan Bambaea, Kecamatan

Hendrik ................ Korban termasuk salah satu pengusaha salon yang cukup sukses di Kota Baubau. Ini dapat dilihat dari para pelanggan-pelanggan yang datang banyak dari kalangan pejabat pemda hingga artis-artis ibukota yang berkunjung ke Baubau. Artis ibukota, Ageng Kiwi saat mendengar kabar terbunuhnya Hendrik hari itu, juga turut berbelasungkawa dan mengecam aksi pembunuhan tersebut. Menurutnya, Hendrik merupakan orang yang disiplin dan tidak

Kades ................ la Desa Lalonggasu dan Surat bernomor 13/INSP/IX/2011 untuk Kepala Desa Asingi. Dengan adanya rekomendasi tersebut, Bupati Konsel mengeluarkan SK Bupati Nomor 1328 Tahun 2011, tanggal 28 September tentang Pemberhentian Sementara Kepala Desa dan pengangkatan Pejabat Kades di dua wilayah tersebut. “Selama kurang lebih tujuh hari setelah adanya perintah pemeriksaan terhadap dua kepala desa terkait penerbitan SKT, pemeriksa menemukan bukti-bukti SKT diluar kewenangan Kepala Desa, termasuk SKT yang telah diperjual belikan itu ada diatas lahan milik orang lain atau di

Poleang Timur. Kasat Reskrim Polres Bombana, AKP Muhammad Sioti mengatakan, sebelum tewas korban lebih dulu dianiaya dengan benda tajam. Ini dibuktikan dengan banyaknya luka tusuk ditubuh korban. Diantaranya, luka robek dileher, kepala lengan kanan dan bahu kanan, patah tulang lengan atas, serta luka memar di vagina. “Kami juga menduga sebelum dibunuh, korban lebih dulu diperkosa,” terang Sioti. Pembunuhan tragis ini bermula dari kehadiran Alex di rumah Tati, Rabu 28

September sekitar pukul 15.00 wita. Saat itu Alex hendak membeli tuak. Entah karena apa, korban tidak menuruti permintaan tersangka. Hal ini rupanya memantik amarah Alex. Saat itu juga dia melayangkan pukulan dibagian kepala Tati. Merasa terancam, Tati memilih lari. Namun upayanya itu tidak dibiarkan Alex. Dengan membawa parang yang diambil dari rumah korban, pria berusia 18 tahun ini terus mengejar Tati. Begitu didapat, tersangka langsung menebaskn parang ketu-

buh korban. Usai membunuh, Alex membiarkan begitu saja jasad Tati, hingga warga menemukannya pagi kemarin. Kasus ini lalu dilaporkan di Polsek Poleang Timur. Polisi lalu melakukan penyelidikan dan menangkap pelakunya. “Saat ini tersangka sudah diamankan di Polres Bombana guna diperiksa lebih lanjut. Hasil pemeriksaan sementara, tersangka ternyata pernah ditahan dengan kasus yang sama yakni penganiayaan ,” ungkap Sioti. (nur)

sembarang memasukkan orang di dalam rumahnya. Hendrik juga selalu bercerita bahwa Baubau itu kotanya aman dan tentram. “Dia (Hendrik) itu orangnya baik. Selama aku dan teman-teman di Baubau selalu mendapat ajakan makan di salon miliknya. Aku berharap pihak kepolisian bisa dengan cepat menangkap pelaku pembunuhan,” kata Ageng pelantun lagu Hati Adalah Hati ini via pesan BBM kemarin. Selain itu, sahabat korban, Moy saat ditemui di rumah duka, kemarin mengatakan, dirinya

mendapat kabar via BBM dari sahabatnya Dhany. Mendengar kabar tersebut dirinya merasa sangat terpukul tentang apa yang menimpa Hendrik. “Pas saya terima pesan BBM dari Dhany saya langsung hubungi semua teman-teman yang lain kalau Koko (sapaan akrab Hendrik, red) meninggal dibunuh sama orang,” kata Moy sambil menitikkan air mata. Moy tidak pernah menyangka atas apa yang menimpa Koko Hendrik. Menurutnya, Koko tidak pernah merasa mempunyai musuh sebelumnya. Namun, Koko

sebelumnya memang tengah menjalin hubungan dengan salah seorang pria yang belum lama dikenalnya. Rencananya malam sebelum kejadian, Koko mau memperkenalkan pria tersebut kepada teman-temannya disalah satu tempat karaoke keluarga di Baubau. Namun karena pria itu merasa malu maka niat tersebut dibatalkan oleh Hendrik. “Sebentar malam (27/9) saya mau kasih kenal kalian semua sama lekong (pria/pacar, red) baruku. Jadi kalian juga harus datang dengan lekong-lekong-

nya kalian semua,” jelas Moy meniru perkataan Hendrik. “Tapi karena dia malu-malu jadi batal kita dikasi kenal sama lekongnya,” tambah Moy dan dibenarkan oleh Ekha. Berdasarkan informasi, jenazah Hendrik Wijaya akan diterbangkan ke Makassar, Jum’at (30/9) untuk dimakamkan. Hingga saat ini kasus pembunuhan Hendrik Wijaya ditangani oleh pihak Satreskrim Polres Baubau. Bukti-bukti dan saksi-saksi saat ini masih terus dikumpulkan guna kepentingan penyelidikan. (***)

atas HGU PT Ifishdeco,” ujar Kepala Inspektorat Konsel Drs Armunanto, kemarin. Menurut mantan Pj Sekab Konsel itu mengaku, dari hasil pemeriksaan, kedua Kepala Desa mengetahui atas jual beli lahan oleh menyarakat. Termasuk ada beberapa SKT dari 131 SKT dan 91 pemilik tersebut ada yang direkayasa. “Pemilik telah meninggal dunia, tetapi di SKT terbitnya setelah meninggal dan masih di tandatangani pemilik. Inikan rekayasa meninggal tahun 2006, terbit SKT tahun 2007. Termasuk ada be-

berapa SKT tidak ada nama pemiliknya,”terangnya. Atas penerbitan SKT itu, menurut Armunanto, kedua kepala desa tersebut melanggar Undangundang Nomor 51 tahun 1961 tentang larangan mengusai lahan tanpa pemilik kuasanya, PP Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Kebijakan Nasional Pertanahan, SK BPN RI Nomor 2 tahun 2003 tentang Norma dan Standar, Mekanisme Ketatalaksanaan Pertanahan K a b u p a t e n Kota.”Rekomendasinya langsung kami layangkan kepada Bupati Konsel, pasca pemeriksaan ter-

hadap dua saksi,”tandasnya. Senada dengan itu Kepala BMD Konsel Drs Asaapi membenarkan, jika dua Kepala Desa di Kecamatan Tinanggea, masing Gusir SH (Kades Lalonggasu) dan Eman Suherman (Kades Asingi) telah diberhentikan sementara dari jabatannya selaku kades. “Penggantinya untuk Pj Desa Lalonggasu diserahkan Kepada Camat Tinanggea Endang Irawan dan untuk Pj Kepala Desa Asingi diserahkan kepada Sekcam Tinanggea Muliadi SP,” ujarnya.

Menurut Asaapi, pemberhentian sementara tersebut berlaku mulai 29 September 2011, hingga adanya keputusan berikutnya. Apakah itu dikembalikan jabatan atau langsung atau sampai berahir masa jabatannya. “Saat ini dua kepala Desa tersebut masih dalam penyidikan di Mapolda Sultra. Jika terbukti bersalah dengan adanya putusan hukum nantinya, maka kedua kepala Desa tidak lagi dapat dikembalikan jabatannya. Tetapi sebaliknya jika tidak terbukti, jabatannya dapat dikembalikan,” terangnya. (era)

Polres Wakatobi Gelar Razia Antisipasi Pelarian Pelaku Kerusuhan di Butur Wangiwangi, KP Suasana Bundaran Mandati, Kec Wangi-Wangi Selatan, kemarin terlihat berbeda dari hari-hari biasa. Puluhan kendaraan dan sejumlah petugas kepolisian setempat terkonsentrasi memeriksa setiap pengendara yang melalui bilangan jalan di bundaran itu. Rupanya, hari itu Polres Wakatobi tengah melakukan razia, dalam rangka membebaskan Wakatobi sebagai daerah pelarian pasca terjadinya pembakaran sejumlah aset-aset pemerintah di Buton Utara, beberapa waktu lalu. “Dalam razia ini polisi tidak menemukan pelaku kerusuhan yang terjadi di Butur atau benda-benda berbahaya lainnya,” ungkap Kapolres Wakatobi, AKBP Pitra A Ratulangi, kemarin. Meski tak menemukan pelaku kerusuhan di Butur, namun dalam operasi ditemukan pelanggaran-pelanggaran lalulintas. “Jumlah pelanggaran yang ditemukan sebanyak 20 tilang, antara lain pelanggaran yang tidak memiliki SIM 16 pengendara, tanpa STNK empat kendaraan,” bebernya. Kepada masyarakat Kapolres, menghimbau agar selalu meningkatkan kewaspadaan dalam menciptakan keamanan lingkungan masing-masing. Selain itu segera melengkapi surat-surat kendaraanya, sehingga dapat menggunakan kendaraannya dengan nyaman, tanpa melakukan pelanggaran lalulintas. (cr1)

Terdakwa ............... “Intinya Raslan itu tidak bebas. Hanya pada saat itu penahanannya akan habis sementara prosesnya masih akan panjang. Masih pemeriksaan saksi waktu itu, belum pemeriksaan terdakwa. Masih banyak tahap, sementara masa penahanan akan habis. Dengan kondisi selama ini dia sakit dan kedepan penahanannya tidak diperpanjang lagi karena sudah tahap akhir,” jelasnya. Sementara, salah seorang pengacara terdakwa, Risal Akman SH membenarkan penangguhan penahanan Raslan. Menurut dia, majelis hakim mengabulkan permohonan penangguhan yang diajukan kuasa hukum terdakwa. “Majelis hakim mengabulkan permohonan dari kami selaku kuasa hukum terdakwa. Ini kan hak terdakwa untuk mengajukan permohonan dialihkan atau ditangguhkan penahanannya. Dikabulkan atau tidak itu kewenangan daripada majelis hakim tetapi berdasarkan pertimbangan. Ternyata majelis hakim mengabulkan permohonan dan itu tidak menyalahi KUHAP,” ujar Risal. (din)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.