Kendari Pos Edisi 28 Juli 2010

Page 11

Metro

Kendari Pos | Rabu 28 Juli 2010

Warga Lalolara Datangi DPRD Kota Tuntut Perbaikan Jalan Kusuma Kendari, KP Sejumlah warga Jalan Kusuma, Kelurahan Lalolara, Kampus Baru Unhalu, kemarin (27/ 7) mendatangi DPRD Kota Kendari. Mereka menuntut agar jalan Kusuma, segera dilakukan pengaspalan. Meski saat ini pemkot sedang melakukan penimbunan di jalan tersebut namun hal ini semakin memperparah akses jalan warga. “Kondisi saat ini makin parah, apalagi hujan yang mengguyur selama beberapa bulan terakhir ini, bukan justru ada perbaikan, malah semakin para. Bahkan di jalan Kusuma pas jika bercocok tanam,” kata Jumadil, warga setempat. Kekesalan warga pernah ditumpahkan beberapa waktu

SUWARJONO/KP

DEMO WARGA: Sejumlah warga Jalan Kusuma, Kelurahan Lalolara, Kampus Unhalu mendatangi DPRD Kota terkait kondisi jalan mereka yang masih rusak. lalu. Mereka melakukan aksi protes kepada pemkot dengan melakukan penanaman pohon pisang. “Karena tak ada perhatian dari pemerintah atas perbaikan jalan Kusuma, lebih baik warga melakukan penanaman pisang,” kesalnya. Anggota Komisi III DPRD Sul-

tra, Rusiawati Silondae, di hadapan warga mengatakan jika dirinya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Kendari. Hasilnya dalam waktu dekat akan dilakukan perbaikan. “Saya belum tahu apakah akan diaspal nanti atau tidak,” katanya, kemarin. (ano)

HUT Lanal Kendari Tanpa Pejabat Kendari, KP Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Kendari merayakan hari jadinya yang ke 42 kemarin (27/ 7). Meski tidak dihadiri pejabat lingkup Sultra, tapi suasana kekhidmatan tetap terjaga. Danlanal Kendari Letkol Laut Yuwono berharap prajurit Lanal mampu memperbaiki citra intitusi kepada masyarakat. Prajurit angkatan laut harus bisa meningkatkan profesionalisme melalui penegakan aturan disiplin. “Prajurit harus tertib, baik dalam kedinasan maupun di luar dinas. Dapat menujukan

sikap keteladan kepada siapapun dan di manapun berada,” kata Letkol (L) Yuwono, saat memimpin upacara. Penegakan disiplin itu menjadi satu garis komando di bawah kepemimpinannya. Meski tidak menyebutkan secara detail, tapi saat ini katanya satu prajurit Lanal tengah dalam pengawasan satuan Pomal karena terbukti mengkonsumsi minuman beralkohol. “Kami selalu menekankan kepada prajurit untuk menatati rambu-rambu. Anggota yang melanggar ditindak. Tidak ada tawarmenawar,” terang Danlanal yang

fasih berbahasa Inggris ini. Kedisiplinan prajurit Lanal jelasnya harus ditegakan karena besarnya tanggungjawab. Sebagai TNI Angkatan Laut, prajurit tidak hanya dinas di darat, namun juga di laut terutama karena pengamanan perairan laut menjadi tugas utama. Atas dasar itulah anggota dituntut tetap solid dan mampu mempertahankan nama baik Lanal. “Keberhasilan tugas bukan semata-mata karena kelengkapan dan kecanggihan alat, tetapi lebih ditentukan oleh personel yang mengawakinya,” imbuhnya. (cr2)

11

20 Persen Masjid Kiblatnya Melenceng Kendari, KP Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Tenggara (Kanwil Kemenag Sultra), Abdul Muis D, mengatakan umat Islam di daerah ini, tidak perlu bingung dengan perubahan arah kiblat. “Yang paling penting dalam salat adalah menghadapkan diri ke kiblat, bukan mengarah ke kiblat. Sewaktu mau salat, kita berniat menghadap ke

Ka’bah, dan niat menentukan semuanya, jadi tidak ada masalah,” katanya. Muis memperkirakan 20 persen dari 3.500 masjid yang tersebar di provinsi ini, arah kiblatnya melenceng rata-rata dua derajat dari Ka’bah. Penyebab utamanya kekeliruan sejak awal pembangunan fisik mesjid. Seharusnya condong ke arah barat laut 26 derajat dari barat.

Sebelumnya, kata dia, pihaknya sudah memperbaiki sejumlah masjid, sehingga tepat mengarah kiblat, jauh sebelum Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa yang terkait masalah arah kiblat. “Rata-rata masjid tersebut diarahkan dua derajat ke barat laut dari posisi semula, ujarnya. Dia mengatakan, umat Islam yang meragukan kebenaran

arah kiblat masjidnya, diminta menghubungi Kantor Kemenag di kabupaten dan kota masingmasing atau langsung pada Kemenag Sultra, untuk diverifikasi. “Pengurus masjid bisa memeriksa arah masjid masingmasing, dan membenarkannya bila terdapat kesalahan. Cukup merubah shaf (barisan, red) salat, tidak perlu membongkar fisik mesjid,” tandasnya. (dri)

Securiti Matahari Tangkap Pelaku Pencurian Kendari, KP Seorang gadis berusia 26 tahun diamankan oleh salah seorang securiti Brilian Plaza (Matahari), kemarin, sekitar pukul 11.00 wita. Gadis tersebut bernama Ika, warga Kota Makassar, Sulsel yang diduga telah melakukan pencurian di rumah warga di Kompleks Pasar Grosir (Pasar Malam) Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari. Kini Ika mendekam di Mapolresta Kendari untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Wanita yang mengaku baru sepekan di Kota Kendari itu telah mencuri uang sekitar Rp 6 juta di salah satu rumah warga Kompleks Pasar Grosir Ko-

rumba, kemarin pagi. Pengakuan Ika, dirinya berangkat ke Kendari dengan tujuan untuk mencari pekerjaan. Keputusan nekat itu dilakukan meskipun tak ada sanak keluarga yang didatangi di Kendari. Ia berangkat ke Kendari bersama seorang koleganya bernama Ila yang saat ini sudah tidak diketahui keberadaannya. “Setibanya di Kendari, saya hanya duduk-duduk di pangkalan ojek sekitar pasar. Ada salah seorang tukang ojek yang membawa saya ke rumah keluarganya (korban pencurian, red). Saya pun tinggal selama seminggu di rumah itu, pemiliknya saya tidak tahu. Saya membantu menjual-jual (peda-

gang beras, red),” terang Ika. Entah apa yang merasuki gadis tersebut, bukannya berterima kasih, malah mencuri di rumah tersebut. Ika mengaku mengambil uang yang disimpan di lemari “majikannya” sekitar Rp 6 juta, kemarin pagi, sekitar pukul 06.00 wita. Usai mencuri, Ika pun jalan-jalan ke Brilian Plaza untuk berbelanja. “Saya sempat membeli sepatu seharga Rp 199 ribu lebih,” ujarnya. Saat pulang, Ika berpapasan dengan keluarga korban dan mengenali pelaku. Keluarga korban pun berteriak dan meminta bantuan Security setempat untuk mengamankan Ika dan menyerahkan ke Polresta

Kendari. Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Irwan Andy Purnawan membenarkan kejadian tersebut. Setelah mendapat laporan masyarakat, tim Reskrim bersama SPK Polresta Kendari langsung ke TKP dan membawa tersangka ke Mapolresta Kendari. “Sampai saat ini (siang kemarin, red), korban belum melapor. Tapi, meskipun tidak ada laporan, kami akan tetap memproses kasus ini karena sudah termasuk tindak kriminal murni. Tanpa delik aduan, bisa diproses. Pelaku dapat dijerat pasal 362 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara,” terangnya. (rif)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.