Kendari Pos Edisi 5 Januari 2013

Page 11

Kendari Pos | Sabtu, 5 Januari 2013

Internasional

11

net/kp

Gerakan Intifada pertama di palestina pada tahun 1987. Ibu-ibu pun turun ke jalan meneriakkan patriotisme melawan penjajah Israel (kiri). Seorang anak palestina melawan tank-tank Israel dengan batu (kanan bawah). Seorang pemuda palestina memukul seorang tentara Israel (kanan atas).

Israel WaspadaI IntIfada KetIga ISRAEl meningkatkan penangkapan para militan Palestina di Tepi barat yang di duduki, hal itu untuk mencegah konfrontasi lokal menjadi mini-intifada, sebagaimana yang disebutkan oleh sumber-sumber keamanan Israel dan media. Sumber keamanan Israel mengatakan, dapat dipastikan Telah ada kebangkitan Palestina. Selasa lalu kesatuan unit rahasia Israel, terkena lemparan massa Palestina yang marah, sebab mereka mencoba menangkap seorang aktivis Militan. Meskipun Kesatuan telah menangkap aktivis tetapi sumber keamanan Palestina mengatakan bahwa puluhan orang terluka karena terkena peluru dan gas air mata yang

ditembakkan oleh Israel. Radio Israel mengutip pernyataan dari sumber keamanan pada hari

Rabu lalu, bahwa penangkapan itu rutin dilakukan namun respon Palestina saat ini melebihi dari respon sebelumnya. Disebutkan, hal ini merupakan perbedaan yang serius karena setiap operasi serupa tidak pernah mendapat hambatan semacam ini. Ada beberapa peningkatan perlawanan di tanah yang diduduki, namun berbicara tentang munculnya intifada ketiga saat ini masih terlalu dini. Perlu diketahui bahwa rakyat Palestina telah melakukan dua kali gerakan intifada untuk melawan penjajah Israel, pertama kali pada bulan Desember 1987 dan yang kedua pada tahun 2000.(em/net)

Hillary Siap Tuntaskan Tugas sebelum Diganti

afp/kp

Warga pakistan melakukan aksi unjukrasa dengan membakar bendera amerika. Mereka protes setelah komandan militan taliban, Mullah nazir tewas akibat serangan udara amerika pada Rabu malam (2/1).

Tokoh Militan Taliban Tewas P E S H AWA R - - Komandan militan Taliban di Pakistan kembali menjadi target serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat (AS). Rabu malam (2/1) Mullah Nazir selaku komandan militan Taliban dilaporkan tewas di Desa Angoor Adda, South Waziristan, baratlaut Pakistan, dekat perbatasan Afghanistan. Dia tewas dengan sembilan militan lain di wilayah yang menjadi sarang Taliban dan Al Qaeda tersebut. Nazir merupakan komandan Taliban yang paling aktif

merancang serangan terhadap pasukan NATO dan AS di Afghanistan. Tepatnya, di perbatasan Afghanistan-Pakistan yang menjadi sarang Taliban dan Al Qaeda. Selama ini, dia mengirimkan militan untuk memerangi pasukan NATO dan AS. Juga, melancarkan aneka serangan menarget pasukan asing. ’’Pesawat tanpa awak milik militer AS menembakkan dua rudal ke mobil yang ditumpangi Mullah Nazir. Dia tewas seketika bersama lima militan lainnya,’’ kata seorang pejabat Pakistan

yang tak mau disebut namanya kemarin (3/1). Dia menambahkan bahwa serangan itu terjadi sekitar pukul 22.35 waktu setempat Rabu lalu. Menurut dia, serangan rudal itu terjadi di Sar Kanda, wilayah Birmil di South Waziristan. Konon, pasukan AS memang menarget mobil Nazir. Serangan itu menewaskan pula dua wakil komandan Taliban di South Waziristan, yakni Atta Ullah dan Rafey Khan. Saat serangan terjadi, militan 30 tahun itu sedang bersiap pindah ke mobil lainnya karena mobil

yang dia tumpangi mengalami kerusakan. Setelah melumpuhkan Nazir dan anak buahnya, pesawat AS itu lantas terbang ke North Waziristan. Di kawasan itu, pesawat tanpa awak tersebut kembali menembakkan dua rudal. Kali ini, serangan udara tersebut menewaskan empat militan. Tapi, hingga kemarin pemerintah setempat belum bisa mengidentifikasi para korban. Namun, keempatnya dilaporkan anggota kelompok militan yang sama dengan Nazir. (AFP/AP/hep/dwi)

WA S H I N G T O N - - Setelah tiga hari menjalani perawatan medis, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Rodham Clinton akhirnya diizinkan untuk meninggalkan New York-Presbyterian Hospital Rabu sore waktu setempat. Perempuan 65 tahun itu dijemput suaminya, mantan Presiden Bill Clinton, 66, dan putri semata wayang mereka, Chelsea Clinton. Mengenakan jaket tebal berwarna cokelat dan kacamata hitam, pemilik nama asli Hillary Diane Rodham tersebut melangkah keluar dari rumah sakit yang terletak di Kota New York itu. Chelsea terlihat menggandeng tangan sang ibu. Bahkan, Chelsea juga terus memegangi tangan dan menuntun Hillary hingga keluar rumah sakit. Sedangkan Clinton berjalan di belakang sambil tersenyum. Mereka lantas menuju mobil van hitam yang sudah menanti di luar. Dua dokter yang menangani Hillary, Lisa Bardack dari Mount Kisco Medical Group dan Gigi El-Bayoumi dari George Washington University, memastikan bahwa mantan ibu negara (firs lady) AS itu akan kembali sehat. ’’Kami tak mendapati kerusakan syaraf atau gejala penyakit stroke pada dirinya,’’ terang dua dokter tersebut dalam pernyataan bersama. Mereka yakin kesehatan Hillary akan pulih seperti semula. Menurut tim dokter New York-Presbyterian Hospital,

alasan mereka menahan Hillary di rumah sakit bukanlah karena kondisinya yang gawat. Melainkan, karena mereka harus memformulasikan dosis obat pengencer darah secara tepat. Sebelum menemukan dosis yang tepat, mereka harus terus memantau perkembangan kesehatan mantan senator AS dari Negara Bagian New York tersebut. Kabarnya, Hillary harus secara rutin mengonsumsi obat pengencer darah tersebut untuk menghilangkan gumpalan darah di belakang telinganya sebelah kanan. Tim dokter menemukan adanya pembekuan darah pada kepala tokoh kelahiran 26 Oktober 1947 itu pada Minggu lalu (30/12). Saat itu, dia menjalani pemeriksaan rutin pasca-mengalami gegar otak karena terjatuh di rumahnya akibat dehidrasi. Kepulangan Hillary sekaligus menandai kemunculannya kembali di depan publik. Itu terjadi setelah dia menghilang sejak 7 Desember lalu karena terserang virus pencernaan pasca-lawatan ke Eropa. Virus tersebut membuat Hillary menderita sakit perut akut dan dehidrasi berat. Dia terpaksa absen lebih lama setelah terjatuh di rumahnya dan gegar otak. Namun, setelah menjalani perawatan intensif, kondisinya berangsur pulih. Jubir Hillary, Philippe Reines, mengatakan bahwa alumnus Yale Law School itu sudah siap bekerja kembali. ’’Dia sudah tidak sabar untuk kembali ke

kantor,’’ ujarnya kemarin. Dari rumah sakit pun, lanjut dia, Hillary bahkan sudah berkoordinasi dengan staf Departemen Luar Negeri (Deplu) AS melalui telepon. Sebelum meninggalkan rumah sakit, Hillary pun sempat bicara dengan Jubir Deplu AS Victoria Nuland. Ketika itu, tokoh yang telah mengunjungi 112 negara di dunia tersebut juga sempat membahas pekerjaan dengan beberapa staf di Washington. ’’Dia sangat aktif berkomunikasi via telepon dengan kami (staf Deplu AS),’’ tutur Nuland. Selain siap menuntaskan tugas hingga masa jabatannya berakhir di pengujung bulan ini, Hillary bersedia memenuhi pula semua kewajibannya yang sempat terbengkalai karena sakit. Salah satunya adalah bersaksi di hadapan Kongres terkait insiden yang menewaskan empat orang (termasuk Dubes Christopher Stevens) di Konjen AS di Benghazi, Libya, pada 11 September 2011. ’’Dia sudah menyatakan kesediaannya untuk menghadap Kongres,’’ jelas Nuland. Hillary yang akan mundur dari panggung politik seiring pelantikan periode kedua masa jabatan Presiden Barack Obama pada 20 Januari nanti tersebut juga menyatakan sanggup bekerja sama dengan penggantinya di Deplu AS, Senator John Kerry. Rencananya, Hillary akan kembali masuk kantor pekan ini juga. (AP/AFP/RTR/hep/dwi)

Bekerja dari Rumah, Hillary Segera Diganti PASCAPUlANG dari rumah sakit, Menlu Amerika Serikat Hillary Clinton diminta untuk tetap menjaga kondisi hingga benar-benar pulih. Tak pelak istri mantan Presiden AS Bill Clinton itu pun harus bekerja dari rumahnya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Dia diperkirakan akan kembali ngantor pada pekan depan. “Tapi kapan jadwal pastinya. Kami belum tahu,” kata juru

bicara Kemenlu AS Victoria Nuland seperti dilansir Washington Post. Namun Hillary dipastikan tidak akan lama bekerja di kantornya. Pasalnya, Gedung Putih sudah memastikan Hillary akan digantikan Senator Massachusetts John Kerry di periode kedua pemerintahan Presiden Barack Obama. Diperkirakan pelantikan tersebut akan dilangsungkan seki-

tar dua pekan lagi. Seperti diketahui, Hillary dirawat di New York-Presbyterian Hospital sejak Minggu (30/12) lalu. Perempuan 65 tahun itu diketahui mengalami penyumbatan darah di sekitar otaknya. Gangguan kesehatan tersebut diketahui ketika melakukan check up untuk persoalan kesehatan lainnya. Sebelum sumbatan tersebut ditemukan, Clinton dikabar-

kan mengalami gegar otak pada awal Desember lalu. Musibah itu terjadi lantaran Clinton, yang mengalami dehidrasi karena gangguan pencernaan. Dia pernah pingsan dan terjatuh dengan kepala membentur permukaan keras. Saat Clinton melakukan check up untuk memeriksakan gegar yang dialaminya itulah dokter menemukan adanya sumbatan. (washingtonpost/voa/mas/jpnn)

net/kp

Hillary keluar dari Rumah Sakit presbyterian, new York. Hillary dijemput putri semata wayangnya, Chelsea Clinton termasuk suaminya, mantan presiden amerika, Bill Clinton.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.