Majalah Cakrawala DPD HPI Bali

Page 57

PROFILE & LIFE STYLE nomi yang pas-pas an. Kondisi itu yang membuatnya harus berjuang keras untuk meraih mimpinya, yaitu hidup lebih baik. Mengambil pekerjaan kasar menjadi buruh bangunanpun pernah dilakoni semasa di SLUA demi menyambung hidup dan membantu biaya sekolah. Karena kegetiran hidup itulah yang membuatnya begitu mudah iba dan berempati pada sesama yang berkekurangan. “Sensitifitas saya terasah karena penderitaan masa kecil cukup keras”, ujar Sangtu. Sangtu tidak larut dalam kegetiran dan juga tidak meratapi masa kecilnya yang serba kekurangan. Baginya, penderitaan adalah “ vitamin” hidup. Dia justru menjadikan kondisi tak nyaman itu sebagai cambuk untuk terus berjuang. Tahun 1972, setamat SLUA I langsung melamar dan diterima bekerja di Travel Mantrust sebagai karyawan kebersihan merangkap sebagai checker (penjual tiket) Tari Barong dan tari-tari tradisional lainnya seperti Kecak, Legong dan Ramayana Ballet yang khusus dipertontonkan untuk wisatawan. Pernah juga ditugaskan sebagai penjaga toko di Art Shop milik travel di Batuan, Gianyar. Usaha belajar bahasa asing terus menggebu melihat dunia pariwisata cukup menjanjikan perubahan hidup yang lebih baik. “Manajer dan pemilik travel adalah seorang brahmana mantan manager Malaysian Singapore Airline (MSA) cabang Bali yang kemudian menekuni dunia spiritual dan sangat disegani oleh masyarakat di lingkungannya. Kantor travel terletak di halaman depan gryanya, di Jalan Supratman, Kesiman. Namanya Ida Bagus Mantra (almarhum) dan saya merasa beruntung tinggal di gryanya selama lima tahun”. ujar Sangtu Grya adalah sebutan untuk tempat tinggal kaum brahmana dalam system sosial masyarakat Bali. Sangtu punya kesan tersendiri pada Ida Bagus Mantra. Dituturkannya, pimpinan Mantrust Travel itu sangat lembut budinya dan bijaksana. “Banyak tokoh masyarakat yang datang di waktu senggang berdiskusi tentang banyak hal tetapi yang paling menarik adalah diskusi tentang filsafat agama dan kehidupan. Saya sering nguping sambil

menyelesaikan pekerjaan. Beliaulah yang menuntun saya untuk selalu bersikap jujur, menanamkan ajaran hukum karma dan selalu menyemangati agar saya terus belajar dan belajar”, kenang Sangtu. Guide senior yang sekarang menguasai bahasa Inggris, Prancis, Spanyol dan Italia ini mengaku sangat mengidiolakan Pak Mantra. Dari beliaulah, Sangtu belajar tentang kehalusan

Dalam meniti karirnya Sangtu pernah menjadi guide staff di Satriavi Tours and Travel dari tahun 1981 – 1989, kemudian berstatus freelance sampai sekarang. Pengalaman mengajar juga pernah dilakoni yakni menjadi pengajar Bahasa Spanyol di International Language Course (ILC) dan di Hotel Melia Bali Sol, menjadi tutor pramuwisata di Labuan Bajo, Kupang dan Atambua, NTT dan sebagai pengajar

Sales mission di Korea Selatan bersama stakeholder pramuwisata

budi, ketenangan, sikap toleran dan rasa empati terhadap sesama. Pak Mantralah yang selalu mendorong Sangtu agar bisa menyelesaikan sekolah dengan baik. “Suasana nyaman di grya, memberi saya kekuatan untuk meneruskan perjuangan untuk lepas dari tekanan hidup yang berat. Maka sambil bekerja saya kuliah di Akademi Perhotelan Bali, kursus Bahasa Inggris di Malabar, kursus Bahasa Perancis di Alliance Francaise, dan bila hari libur saya ngacung, maksudnya menjadi pedagang acung di daerah Kuta dan Legian. Setelah kondisi baikpun saya tetap belajar sambil bekerja seperti kuliah di Fisipol Universitas Marhaen (sekarang Univ. Mahendradata), Fakultas Hukum di Universitas Ngurah Rai dan lanjut Magister Hukum di Universitas Udayana”. ujar penyandang gelar Magister Hukum Unud ini.

dalam proses Sertifikasi Pramuwisata di Unhi Denpasar. Sebagai pramuwisata pernah dua kali diberi kepercayaan oleh pemerintah untuk mengantar presiden, yaitu Presiden Cili dan Presiden Yugoslavia. Pengalaman luar negerinyapun cukup untuk membekalinya wawasan untuk bisa bekerja lebih professional. Negara-negara yang pernah dikunjungi adalah : Belanda, Belgia, Perancis, Spanyol, Italia, Swiss, Jerman (di Eropa), Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam, Nepal, India, Korea Selatan, Jepang (di Asia) dan Australia. Dalam mengarungi kehidupan, Sangtu selalu menuruti kata hatinya. Dia memiliki semacam intuisi yang kuat, saat mengambil suatu pilihan yang dilematis. Selaksa peristiwa dalam hidupnya telah “mendidik” Sangtu untuk setia pada kata hatinya. “Yang penting kita tulus dan berserah kepada Tuhan, pasti diberi FEBRUARI - APRIL 2012

57


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.