Karawang Bekasi Ekspres, 28 Juli 2021

Page 1

BACA RUBRIK LAPOR NDAN BACA HALAMAN METRO EKSPRES (JABAR EKSPRES)

KESAL DILEDEK, BALAS DENDAM ANIAYA BOCAH TANPA AMPUN KARAWANG - Sempat viral di media sosial (medsos), seorang pria melakukan kekerasan fisik terhadap anak di bawah umur di Mall Ramayana Karawang. Resmob Polres Karawang berhasil menang-

PJ BUPATI SEGERA ROTASI-MUTASI PEJABAT BEKASI

kap pelaku di rumahnya Cinagoh Barat, Kelurahan Karawang Wetan, Kecamatan Karawang Timur, Senin (26/7/21).

BACA HALAMAN 3 CIKARANG EKSPRES

BACA HALAMAN 2 METRO KARAWANG

HARIAN UMUM

KARAWANG BEKASI AKTUAL DAN TERPERCAYA

RABU, 28 JULI 2021

KBEONLINE. ID

ONLINEMETRO. ID

HARGA Rp3.000

KARAWANGBEKASIEKSPRES_OFFICIAL

SESALKAN PEJABAT TAK LAPOR BISNIS PENANGANAN COVID-19

Cellica: Jangan Manfaatkan Jabatan KARAWANG- Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana angkat bicara soal adanya pejabat di lingkungan Pemkab Karawang, yang membuka bisnis PCR dan dua kliniknya menjadi pemasok atau penyedia layananan kesehatan bagi para pasien covid-19 yang ismoan di hotel.

Dugaan konflik kepentingan ASN di lingkup Pemkab Karawang mencuat. Setelah ada seorang warga Karawang yang dimintai uang, setelah menjalani isolasi di salah satu hotel ternama di Karawang. Biaya yang diminta sebesar Rp. 4 juta untuk pasien sekeluarga itu, merupakan tagihan dari tes Swab

PCR. Diketahui, klinik yang meminta tagihan tersebut ternyata milik mantan Plt Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, dr. Nanik Djojana yang saat ini menjabat sebagai kepala protokol dan komunikasi pimpinan (Prokopim) Pemkab Karawang. Cellica sebenarnya tidak mem-

permasalahkan jika ada anak buahnya menjalankan usaha layanan kesehatan. Hanya saja ia menyesalkan, baru tahu setelah ramai di publik. Bukan tahu dari anak buahnya langsung. Artinya, Nanik disinyalir sebelumnya tidak lapor kepada Cellica jika dua kliniknya menjadi faskes yang menyediakan

layanan kesehatan di hotel-hotel yang menjadi mitra pemkab menyediakan layanan isolasi mandiri. “Kalau ASN berbisnis sebenarnya tidak ada persoalan, selama itu tidak ada kaitannya dengan APBD kami. Cuma, ketika kami tidak mengetahui (ASN tersebut berbisnis) dan kami taunya setelah

(beritanya) meledak, itu kan amat disesalkan,” ujar Cellica, kepada KBE, Selasa, (27/7) kemarin. Usai launching perdana vaksin keluarga di Kecamatan Telukjambe Timur. Cellica bilang, isu miring seputar dugaan konflik kepentingan ASN Karawang ditengah lonjakan kasus

Pemkab Lima Bulan Nunggak Insentif Nakes

Abdu Syukur Ketua Apindo Karawang

Sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) Kabupaten Karawang mulai ngeluh lantaran selama lima bulan terakhir, mereka belum menerima sepeser pun uang insentif covid-19.

Vaksin gotong royong ini terlalu mahal bagi perusahaan. Apalagi mereka yang terdampak langsung oleh pandemi covid-19, tentunya mereka berhitung.

Luhut Binsar Pandjaitan Koordinator PPKM Jawa-Bali

Saya minta agar semua karyawan dari pelaku industri wajib dan harus vaksin. Vaksin itu penting.

Cellica Nurrachadiana Bupati Karawang

Secara prosentase baru 0,2 % saja karyawan yang divaksin. Angka ini terlalu kecil dibandingkan jumlah yang harus divaksin yaitu 600 ribu orang.

LUHUT NGEDUMEL VAKSIN, PENGUSAHA ‘AMPUN’ BAYARNYA KARAWANG- Pelaku industri di Karawang ‘angkat tangan’ ikut serta dalam program vaksin gotong royong lantaran harganya dianggap kemahalan. Di saat yang sama, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan kawasan industri di kota pangkal perjuangan gawat-darurat dihajar penyebaran covid-19 varian delta. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Karawang, Abdul Syukur mengatakan banyak perusahaan yang belum melaksanakan vaksin gotong royong karena alasan harganya mahal. Ketambahan lagi karena sedang PPKM darurat sehingga perusahaan membatasi kegiatannya. “Vaksin gotong royong ini terlalu mahal bagi pe-

KASUISTIK Kejaksaan Sudah Periksa 17 Saksi KARAWANG- Kasus korupsi uang pembangunan gedung fakultas ilmu komKasus puter dan gedung serba Dugaan guna G5 Universitas Singaperbangsa Karawang Korupsi Unsika telah memasuki tahap Karawang penyidikian di Kejaksaan Negeri Kabupaten

l VERSI BUPATI: Baru 0,2 % saja karyawan di kawasan inustri Karawang yang divaksin. Angka ini terlalu kecil dibandingkan jumlah yang harus divaksin yaitu 600 ribu orang l VERSI KAMAR DAGANG INDUSTRI (KADIN): 71 ribu karyawan atau buruh pabrik di 133 perusahaan di Karawang yang sedang menanti vaksi gotong royong tiba dan didistribusikan oleh bio farma.

Karawang Jadi Percontohan Vaksinasi Keluarga Tingkat Nasional

Kerahkan 801 Bidan, Targetkan 80 Ribu Vaksin Kepala BKKBN Republik Indonesia, Hasto Wardoyo menunjuk Kabupaten Karawang sebagai pilot projek Vaksinasi Keluarga tingkat nasional. Menurut BKKBN, Karawang ditunjuk lantaran memiliki konsep yang bagus serta sarana dan prasarana yang memadai. WAHYUDI, KARAWANG

DALAM sesi wawancara, Hasto menjelaskan, pelaksanaan vaksin keluarga akan dilakukan oleh Praktik Bidan Mandiri (PBM). Hasil koordinasi dengan Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana. Karawang memiliki 801 PBM. Ratarata, satu bidan memiliki target 100 orang. Sehingga, target vaksin keluarga di Karawang mencapai 80 ribu orang.

“Disini (Karawang) ada 801 titik penyuntikan di Karawang. Jadi selain akan cepat, ini memecah potensi terjadinya kerumunan,” ujar Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Selasa, (27/7) di Karawang. Di sisi lain, Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana memaparkan, proses pelaksanaan vaksinasi keluarga di Karawang

Kontak Redaksi: Suhlan: 081806630196, Mahesa: 082298163255. Kontak Iklan: Tohiri: 081279676016, Hayatullah: 085379686339

WAHYUDI/KARAWANG BEKASI EKSPRES

VAKSINASI : Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo foto bersama Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana dan jajaran DPPKB Karawang, saat launching vaksin keluarga. Email: karawangbekasiekspres@gmail.com, redaksikarawangbekasi@gmail.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Karawang Bekasi Ekspres, 28 Juli 2021 by Karawang Bekasi Ekspres - Issuu