ISSN 0215-8302
AGROMEDIA Berkala Ilmiah Ilmu-Ilmu Pertanian Volume 27, Nomor 1
Pebruari 2009
ISI 1
Analisis Pendapatan Peternak Itik Di Kabupaten Tegal M. Handayani dan K.Budiraharjo....................................................................
2
Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas Penyuluh Lapangan Di Kabupaten Batang R. Pramono ..................................................................................................
3
Pengaruh Pengemasan Dan Lama Penyimpanan Terhadap Kadar Air Dan Susut Bobot Tepung Pisang Kepok Gablok (Musa paradisiaca balbisiana) Karyadi dan Andi Indrawan …………………………………………………….
4
Pengaruh Dinamika Kelompok Terhadap Perilaku Zooteknik Dalam Usaha Sapi Perah Di Kabupaten Semarang Isbandi , D. Sriyanto, S.Satmoko, dan B. Purboyo ………………………...
5
Faktor-Faktor Penentu Tingkat Adopsi Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan Pada Peternak Sapi Potong Di Jawa Tengah Wiludjeng Roessali, Masyhuri, Sudi Nurtini dan D.H. Darwanto...................
6
Efektivitas Penyuluhan Dengan Metode Komunikasi Langsung Dalam Usaha Meningkatkan Pengetahuan Peternak Dyah Mardiningsih, Sriyanto, D dan B Trisetyo Edy……………………...….
7
Pengaruh Aras Isi Rumen Sapi Dan Lama Pemeraman Terhadap Kadar Protein Kasar, Betn Dan Serat Kasar Tepung Ampas Pepaya M.H.Nasoetion .................................................................................................
Hal.
ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK ITIK DI KABUPATEN TEGAL [ ANALYSIS OF REVENUE IN THE DISTRICT TEGAL FARMER DUCK ] M. Handayani dan K.Budiraharjo Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan serta faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan peternak itik di Kabupaten Tegal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Lokasi penelitian berada di Kabupaten Tegal, selanjutnya diambil 3 kecamatan secara random. Metode penentuan responden yang digunakan adalah metode sensus. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah kepemilikan ternak sebanyak 296 ekor dan rata-rata besarnya pendapatan peternak itik di Kabupaten Tegal sebesar Rp 2.359.457,51/bulan. Rata-rata jumlah produksi telur sebanyak 4.949 butir/bulan. Harga jual telur itik rata-rata Rp 915,60/butir. Faktor harga telur, jumlah produksi telur, jumlah biaya pakan, jumlah biaya tenaga kerja dan jumlah ternak itik secara serempak berpengaruh sangat nyata terhadap pendapatan peternak. Secara parsial faktor harga telur, jumlah produksi telur, jumlah biaya pakan dan jumlah biaya tenaga kerja berpengaruh sangat nyata terhadap pendapatan, sedangkan jumlah ternak itik tidak berpengaruh terhadap pendapatan peternak. Persamaan regresi linier berganda yaitu : Y = -1776012+1963,808 X1 + 896,221 X2 -1,199 X3-0,951 X4542,220 X5. Kata kunci : itik, pendapatan peternak ABSTRACT The aims to determine the amount of revenue and the factors that affect revenue duck breeders in Tegal regency. The research method used is survey method. Data collected include primary and secondary data. Location of the study are in Tegal regency, next randomly drawn three districts. The method to determine the respondents used method of census. The data obtained were then analyzed by descriptive qualitative and quantitative. The results showed that the average number of 296 heads of livestock ownership and the average amount of revenue in Tegal regency Rp 2,359,45751/months. Average number of egg production as much as 4,949 eggs / month. The selling price of duck eggs on average USD 915.60/egg. Factors of Egg price, the number of egg production, total feed costs, total labor costs and the number of simultaneous duck has a very significant effect on the income of farmers. Partially egg price factors, total egg production, total feed cost and total labor cost is very real effect on earnings, while the number of ducks did not affect the income of farmers. Multiple linear regression equation is: Y = -1776012 + 1963,808 X1 + 896,221 X2-1,199 X3-0,951 X4-542,220 X5. Keywords : duck, farmer income
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PETUGAS PENYULUH LAPANGAN DI KABUPATEN BATANG [ JOB MOTIVATION INFLUENCING TOWARD GOVERNMENT OFFICER FOR AGRICULTURE INFORMATION PERFORMANCE IN BATANG REGENCY ANALYSIS ] R. PRAMONO Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Model penelitian ini diuji menggunakan SEM dengan program AMOS versi 5. Populasi penelitian ini meliputi Petugas Penyuluh Lapangan di lingkungan Dinas Pertanian Kabupaten Batang dengan 100 sampel dari 157 total populasi. Satu hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan pengaruh yang signifikan dibuktikan dengan besaran CR dengan p < 0,05. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai (CR=3.803). Temuan strategis yang didapat dalam penelitian ini terwujud dalam implikasi manajerial dengan mempertimbangkan berbagai strategi membangun motivasi untuk meningkatkan kinerja pegawai. Penelitian ini juga merekomendasi untuk meningkatkan penelitian dan evaluasi terhadap masing-masing variabel guna mencapai kinerja pegawai. Kata Kunci: Motivasi Kerja dan Kinerja Pegawai. ABSTRACT The author focused on examines how to build job performance. The model is tested by Structural Equation Modeling Analysis on AMOS version 5 programs. Population of this thesis are Government Officer for Agriculture Information of Dinas Pertanian Kabupaten Batang with 100 samples from 157. One hypotheses tested in this study was supported because its Critical Ratio tests show significant results with p< 0,05. Result of this research proved that job motivation is positively related to job performance (CR=3.803). Strategy result can take from this thesis showed at managerial implications that suggest using some strategies to enhance motivation in order to achieve job performance. This thesis also recommends us to enhance each research variable and evaluate them to achieve job performance. Keywords: Job Performance and Job Motivation.
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KADAR AIR DAN SUSUT BOBOT TEPUNG PISANG KEPOK GABLOK (Musa paradisiaca balbisiana) [ EFFECT OF PACKAGING AND LENGTH OF STORAGE ON MOISTURE CONTENT AND WEIGHT LOSE KEPOK GABLOK FLOUR BANANA (Musa paradisiaca balbisiana)] 1)
1)
2)
Karyadi, Andi Indrawan, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Semarang 2) Universitas Semarang karyadimsi@yahoo.co.id
ABSTRAK Pisang merupakan bahan pangan yang umumnya tahan lama maka perlu diubah sebagai produk lain yaitu dibuat tepung pisang. Pengemasan yang digunakan didalam penelitian ini yaitu kain, plastik polietilen dan plastik polietilen (plastik PE) rangkap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan pengemas kain, plastik PE satu lapis dan plastik PE ranggkap untuk kemasan tepung pisang gablok terhadap kadar air, dansusut bobot selama penyimpanan. Metode penelitian dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang dilanjutkan uji DMRT, dengan 2 (dua) faktor yaitu jenis kemasan (A1 /kain, A2 /plastik PE 1 lapis dan A3 /plastik PE rangkap) dan lama simpan (B1 /0 hari, B2 /7 hari, B3 /14 hari, B4 /21 hari, B5 /28 hari, B6 /35 hari dan B7 /42 hari) masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak dua kali. Pengamatan yang dilakukan yaitu kadar air, susut bobot tepung pisang selama penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama penyimpanan tepung pisang kepok gablok terjadi peningkatan kadar air, dan susut bobot. Pada perlakuan penggunaan jenis kemasan kain diperoleh rerata kadar air tertinggi (9,48 %), sedang tepung pisang dengan kemasan plastik PE 1 lapis dan PE rangkap masing-masing dengan ketebalan 0.005 mm diperoleh kadar air untuk kemasan PE 1 lapis (8.61 %), plastiik PE rangkap (8.35 %) yang telah memenuhi persyaratan kadar air agar mikroba tidak tumbuh, yaitu dibawah 14-15% dan telah memenuhi standar kadar air tepung pisang menurut SNI (01-4447-1998). Susut bobot tertinggi tepung pisang terjadi pada kemasan kantong kain (59,28 gr), sedangkan kemasan plastik 1 lapis dan plastik rangkap berturut-turut adalah (53,15 gr) dan (51,08 gr). Kemasan plastik PE 1 lapis dan plastik PE rangkap merupakan kemasan yang baik untuk mengemas tepung pisang karena kemasan tersebut lebih stabil dalam mempertahankan kadar air, dan susut bobot tepung pisang. Kata kunci: plastik polietilen, susut bobot, tepung pisang, pisang gablok ABSTRACT Banana is a food which is generally durable it needs to be changed as other products are made of banana flour. Packaging that is used in this study are cloth, plastic, polyethylene and
polyethylene plastic (PE plastic) double This study aims to investigate the influence of packaging materials of cloth, one layer of PE plastic and plastic products for packaging PE ranggkap gablok banana flour to moisture, dansusut weight during storage. Research methods using a complete randomized design (CRD) by 2 (two) factors are the type of packaging (A1 /kain, A2 /plastik A3 /plastik PE 1 and PE double-layer) and the old store (B1 / 0, B2 / 7 days , B3 /14 day, B4 /21 day, B5 /28 day, B6 /35 and B7 /42 day day) each repetition of the treatment carried out twice. Observations made of water content, shrinkage of banana flour weight during storage. The results showed that during storage kepok gablok banana flour increased water content, and weight lose. On the use of packaging fabric treatment obtained the highest average water content (9.48%), medium banana flour with plastic PE 1 and PE double layer each with a thickness of 0005 mm of water content obtained for packing a layer of PE (8.61%),
plastiik PE multiple (8.35%) who have fulfilled the requirements of the water content so that microbes do not grow, ie below 14-15% and has met the standard moisture content of banana starch by SNI (01-4447-1998). The highest weight losses occurred on the packaging of banana flour sack cloth (59.28 grams), while a layer of plastic packaging and plastic dual in a row is (53.15 grams) and (51.08 grams). One layer of PE plastic packaging and plastic packaging that PE is a good double for repacking banana flour because the packaging is more stable in maintaining the water content, and shrinkage of banana flour weight. Keywords: polyethylene plastic, weight lose, banana flour, banana gablok
PENGARUH DINAMIKA KELOMPOK TERHADAP PERILAKU ZOOTEKNIK DALAM USAHA SAPI PERAH DI KABUPATEN SEMARANG [ EFFECF OF GROUP DYNAMICS TO ZOOTECHNIQUE BEHAVIOUR ON DAIRY FARM IN SEMARANG REGION - CENTRAL JAVA ] Isbandi *, D. Sriyanto, S.Satmoko, dan B. Purboyo *) Isbandi et al,
Lecturer on Social and Economics and Dairy Catttle Program Studies
Faculty of Animal Husbandry, Diponegoro University, Kampus Tembalang – Semarang. Phone (024) 7474750 – 7478348
ABSTRAK Pembangunan merupakan upaya bersama untuk mencapai keadaan yang lebih baik dari keadaan sebelumnya dan memiliki banyak aspek yang dapat didekati dari sudut pandang ekonomi, politik maupun sosial budaya. Pembangunan nasional berupaya meningkatkan kesejahteraan lahir batin bagi segenap warga negara. Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dan memperoleh dukungan serta partisipasi dari seluruh masyarakat diharapkan akan berhasil baik. Pembentukan kelompok dan pembinaan terhadap peternak sapi perah telah dilakukan sebagai usaha untuk pembagunan di bidang peternakan dengan meningkatkan dinamika kelompok dan perilaku zooteknik dalam usaha sapi perah yang memperlihatkan tingkat yang belum tinggi. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat dinamika kelompok dan perilaku zooteknik beternak sapi perah serta serta pengaruh dinamika kelompok terhadap perilaku zooteknik yang telah dicapai. Penelitian dilakukan di kabupaten Semarang terhadap 18 kelompok dengan 180 orang responden sebagai anggota kelompok dengan metoda survai. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa tingkat dinamika kelompok sudah baik, peri laku zooteknis pada tingkat cukup baik. Dinamika kelompok berpengaruh sangat nyata (p < 0,01) terhadap pengetahuan dan sikap, tetapi berpengaruh tidak nyata (p > 0,05) terhadap ketrampilan zooteknik.
Kata kunci : kelompok peternak sapi perah, dinamika kelompok dan zooteknik ABSTRACT Development is means together to reach better condition and it has many aspects, like economics, politics and social cultural aspecs. National development to reach bring to prosperities welfare for social life, include farmers. Development is carried out by government and can support and also social participation from all social lifes are hoped will be successful. Foundation of group and building on dairy cattle farmers were carried out as means to building in animal husbandary field with draw up group dynamics and zootechnique behaviour in dairy cattle raising ands its seen low grade gain he farmers of dairy cattle in rural areas as extra care and individual beside farmer’s farm. Potency farmers of work, land, cattle and knowledge possession are limited. There were limited production too. The research is to know about level of group dynamics and zootechnique beha-viour and effect of group dynamics on zootechnique behaviour . The research is carried out by used multiple liniair regression. The result of research indicated that the level of dynamics group is highly and zootechnique behaviour is enough highly. But the effect of group dynamics on zootechnique behaviour are highly significants (p < 0,01) for knowledge and attitude, but is not significant for psychomotoric (p > 0,05).
Key word : dairy cattle group farmers; group dynamics and zootechnique behaviour
FAKTOR-FAKTOR PENENTU TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HIJAUAN PAKAN PADA PETERNAK SAPI POTONG DI JAWA TENGAH Wiludjeng Roessali*, Masyhuri**, Sudi Nurtini*** dan D.H. Darwanto** *)Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Semarang Email: wroessali@gmail.com **) Fakultas Pertanian UGM, ***) Fakultas Peternakan UGM
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi respon peternak sapi potong dalam mengadopsi teknologi pengolahan pakan untuk meningkatkan produktivitas ternak. Studi dilakukan di lima kabupaten yaitu Wonogiri, Grobogan, Blora, Semarang dan Kendal. Survei dilakukan dengan memilih 40 peternak sapi secara purposive sampling dengan dasar kepemilikan lebih dari 1 Satuan Ternak. Data dianalisis menggunakan model logit ordinal berdasarkan kategori petani dengan respons yang lebih tinggi, menengah dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan 52,24 persen dari petani memiliki respons yang tinggi, sementara pada respon sedang dan yang rendah memiliki nilai yang sama yang 23,88 persen. Faktor-faktor yang memiliki efek positif signifikan terhadap adopsi teknologi pengolahan pakan adalah jarak lokasi pakan, pola usaha dan partisipasi sebagai anggota kelompok. Kata kunci : adopsi teknologi, pengolahan pakan, sapi potong ABSTRACT The purpose of this study was to identify the response of beef cattle farmers in adopting forage processing technology to improve livestock productivity. Studies conducted in five districts namely Wonogiri, Grobogan, Blora, Semarang and Kendal. The survey was conducted for data collection 40 beef cattle farmers by purposive sampling with beef cattle ownership base on more than 1ST. The data were analyzed using ordinal logit model based on the categories of farmers with the higher response, medium and low. The results showed 52.24 percent of farmers have a high response, while in medium and low response have the same value that were 23.88 percent. The factors have a significant positive effect on feed processing technology adoption were which the distance to the location of the stable forage, business patterns and participation as a member of the group. Keywords: adoption of technology, feed processing, beef cattle
EFEKTIVITAS PENYULUHAN DENGAN METODE KOMUNIKASI LANGSUNG DALAM USAHA MENINGKATKAN PENGETAHUAN PETERNAK [ EFFECTIVENESS OF COUNSELLING IN DIRECT COMMUNICATION WITH THE METHOD OF IMPROVING THE BUSINESS OF KNOWLEDGE FARMER ] Dyah Mardiningsih , Sriyanto, D dan B Trisetyo Edy Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penyuluhan dengan metode diskusi dan ceramah. Empat puluh peternak sapi potong di Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal dilibatkan dalam penelitian ini yang diambil secara “purposive sampling “ metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen pre-test dan post-test. Responden dibagi menjadi dua kelompok eksperimen yang dipilih secara acak sederhana yaitu kelompok diskusi dan kelompok ceramah. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penyuluhan dengan metode diskusi dan ceramah dapat meningkatkan pengetahuan peternak sebesar 36,00 % dan 27,00%. Perhitungan uji “t “ terdapat perbedaan yang nyata antara hasil pretest dan post-test pada masing – masing kelompok diskusi dan ceramah ( P < 0,05 ) Kata kunci : diskusi, ceramah, peternak, peningkatan pengetahuan. ABSTRACT The purpose of this study aims to examine the effectiveness of counseling with discussion and lecture method. Forty cattle rancher in District Patebon Kendal District involved in this study which was taken by "purposive sampling" method of research is experimental pre - test and post test. Respondents were divided into two experimental groups were chosen randomly simple, discussion groups and lecture groups. Research shows that counseling by a discussion and lecture method can increase farmer knowledge of 36.00% and 27.00%. The calculation of "t test" there are significant differences between the pre-test and post - test at each - each group discussion and lecture (P <0.05) Keywords: discussion, lecture, farmers, improvement of knowledge.
PENGARUH ARAS ISI RUMEN SAPI DAN LAMA PEMERAMAN TERHADAP KADAR PROTEIN KASAR, BETN DAN SERAT KASAR TEPUNG AMPAS PEPAYA (Influence of Rumen’s Liquid Level and Fermented Time to Crude Protein, NitrogenFree Extract and Crude Fiber of The Papaya’s Extract)
M.H.Nasoetion Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kualitas nutrisi ampas pepaya terutama protein kasar, Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN) dan serat kasar melalui fermentasi dengan menggunakan isi rumen sapi. Penelitian ini berperan mengembangkan bahan pakan alternatif yang berpotensial berupa limbah agroindustri dengan fermentasi isi rumen. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial 3 x 4 dengan 3 ulangan. Faktor yang digunakan yaitu level pemberian isi rumen masing–masing 5% (R1), 10% (R2), 15% (R3) dan lama pemeraman 0 minggu (F0), 2 minggu (F1), 4 minggu (F2), dan 6 minggu (F3). Data dianalisis dengan sidik ragam dan uji beda nilai tengah Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar protein kasar dan BETN ampas pepaya yang ditambahkan dengan aras isi rumen 5-15% sebelum terjadi proses fermentasi secara statistik tidak berbeda nyata. Kadar serat kasar ampas pepaya nyata (P<0.05) semakin meningkat saat ditambahkan isi rumen. Hal tersebut disebabkan isi rumen mengandung metrial bolus yang memiliki serat kasar yang tinggi. Semakin lama pemeraman sampai 6 minggu, maka kadar protein kasar ampas akan nyata (P<0.05) semakin tinggi. Kadar protein kasar tertinggi dapat dicapai bila dilakukan pemeraman selama 6 minggu dengan aras isi rumen 10-15%. Semakin lama pemeraman sampai 6 minggu, maka kadar BETN dan serat kasar ampas pepaya akan nyata (P<0.05) semakin menurun. Pemeraman lebih lanjut sampai 6 minggu dengan aras isi rumen 10% bahkan nyata (P<0.05) mengakibatkan serat kasar terendah. Kesimpulan penelitian ini adalah fermentasi ampas pepaya selama 6 minggu dengan aras 10% isi rumen dapat meningkatkan kualitas sebagai bahan pakan unggas. Kata kunci : ampas pepaya, fermentasi, isi rumen, protein kasar, BETN dan serat kasar
ABSTRACT This research aim was determining nutritional quality (crude protein, nitrogen-free extract and crude fiber) of the fermented papaya’s extract added by 5-15% rumen’s liquid. This research share to develop the materials pakan potential alternative in the form of waste agroindustri with ferment fill rumen.. This research shared to develop the potential alternative feed materials of waste agroindustri with ferment by rumen’s liquid. The experiment design used completely randomized design (CRD) in factorial with 2 factors (rumen’s liquid levels and time fermented) and 3 replications. The treatments of rumen’s liquid levels were 5% (R1), 10% (R2), 15% (R3). The treatments of time fermented were 0 week (F0), 2 weeks (F1), 4 weeks (F2), and 6 weeks (F3). Data analysis used to variance
analysis and Duncan mean test. The experiment result showed that the crude protein and nitrogen-free extract the fermented papaya’s extract added by 5-15% rumen’s liquid before the ferment process in statistically was not significant differerence. The crude fibre of fermented papaya’s extract was significant (P<0.05) increased added by rumen’s liquid 515%. That caused rumen’s liquid contain high crude fibre of metrial bolus. The crude protein would significant (P<0.05) increase by fermented until 6 weeks with 5-15% rumen’s liquid. The crude fibre and nitrogen-free extract of fermented papaya’s extract was significant (P<0.05) decreased added by rumen’s liquid 5-15%. The lowest crude fibre would happen with 6 weeks fermented by 10% rumen’s liquid. It can be concluded that fermented papaya’s extract by rumen’s liquid 5-15% in 6 weeks could increase quality for poultry feeding. Key word : papaya’s extract, fermented, rumen’s liquid, crude protein, nitrogen-free extract and crude fiber