Jambi Independent | 23 Juni 2010

Page 15

Jambi Independent

Rabu, 23 Juni 2010

2 Spanyol

v

Honduras 0

Penyelesaian Akhir Payah Spanyol membuka peluang lolos ke babak 16 Besar setelah mengalahkan Honduras dengan dua gol tanpa balas dini hari kemarin. Berkat kemenangan di matcdhay kedua itu, David Villa dkk merangsek ke peringkat kedua klasemen dengan tiga poin. Meski mengumpulkan poin yang sama dengan Swiss, pasukan Vicente masih unggul produktivitas gol.

Mereka bahkan berpeluang menjadi juara grup asal mengalahkan Cile di matchday pemungkas Jumat besok (25/6). Kendati demikian, kemenangan kemarin belum membuat pelatih Vicente del Bosque puas. Menurut dia, penyelesaian akhir timnya belum optimal. Selain menguasai ball possession, mereka memperoleh 12 tendangan sudut dan tujuh tendangan ke gawang. Namun, hanya dua yang berhasil dikonversi menjadi gol. ”Ini bukan pertandingan yang bagus. Kami memiliki sangat banyak peluang mencetak gol, dan bukan sembarang peluang. Sebagian besar peluang yang sangat bagus. So, saya pikir kami harusnya bisa menang lebih dari dua gol,” papar Del Bosque, seperti dilansir Reuters. ”Memang permainan kami sudah lebih matang, dan kami siap menghadapi Cile di laga terakhir. Tapi saya belum sep-

BANGKIT Pemain Spanyol melakukan selebrasi usai memenangi pertandingan menghadapi Honduras dinihari kemarin. Spanyol menang, 2-0.

enuhnya puas,” imbuh dia. Dalam laga di Ellis Park Stadium, Johannesburg itu, Spanyol memang tampil all out. Del Bosque menurunkan formasi yang tidak biasa, yakni 4-3-1-2, dengan Villa bersanding dengan Fernando Torres di depan. Xavi yang biasanya menjadi gelandang sayap

kali ini berperan sebagai pemain jangkar di belakang dua striker. Sedangkan sayap kanan yang biasnya ditempati Xavi diserahkan kepada winger Jesus Navas. Strategi itu sebenarnya cukup mumpuni. Mereka menekan sejak awal, dan sudah beberapa kali mengancam gawang Honduras kala laga baru jalan lima menit. Puncaknya, pada menit ke-17, aksi individu Villa dari sektor kiri sukses menaklukkan dua defender Honduras plus kiper Noel Valladares. Setelah itu, La Furia Roja— sebutan Spanyol—sempat mendapat dua peluang emas dari Torres. Namun, baru pada menit ke-51 juara Eropa itu sukses menggandakan keunggulan. Villa menambah pundi-pundi golnya setelah memanfaatkan umpan Navas. Eks penyerang Valencia yang baru pindah ke Barcelona itu sejatinya punya kans membuat skor jadi 3-0 lewat titik putih penalti. Sayang, tendangannya masih melebar. ”Kami kehilangan finishing touch, seperti yang terjadi kala

melawan Swiss,” keluh Del Bosque. ”Saya kira, harmonisasi tim juga sedikit berubah setelah kekalahan di laga pertama. Itu membuat kami cukup gampang diserang. Masalah ini harus diselesaikan sebelum matchday terakhir,” lanjut pelatih yang sukses di Real Madrid tersebut. Sementara bagi Honduras, kekalahan dari Matador— sebutan lain Spanyol—hampir pasti menutup peluang mereka lolos ke babak kedua. Namun, pelatih Reinaldo Rueda tidak terlalu menyesal. Sebaliknya, dia bersikap realistis melihat kekuatan lawan. ”Gol awal Spanyol mengacaukan keseimbangan permainan kami. Kami terkejut dan tidak bisa bangkit. Tidak banyak yang bisa saya jelaskan. Spanyol memang superior jika dibandingkan kami,” ungkap Rueda, seperti dikutip Sky Sports. Kendati Del Bosque belum dengan permainan anak buahnya, tidak bisa dimungkiri bahwa kemenangan itu membuat Villa dkk lebih tenang. Mereka pun lebih percaya diri dalam menyongsong laga penentuan melawan Cile. ”Dengan kemenangan 2-0, kami punya jumlah gol yang sama dengan Cile. Jika kami bisa mengalahkan Cile, sudah pasti kami mengunci posisi juara grup,” papar Villa dalam wawancara dengan televisi Telecinco. ”Kami lebih rileks menghadapi laga terakhir ini. Asal bisa menang, kami akan lolos ke babak kedua,” yakin pria yang terpilih sebagai Man of the Match dalam laga kemarin. (jpnn)

Tertekan, Terancam Sanksi DAVID Villa sejatinya berpeluang mencetak hat-trick alias tiga gol sekaligus dalam laga melawan Honduras kemarin. Itu seandainya tendangan penalti dia tidak melebar ke sisi kiri gawang Noel Valladares. Villa mengakui menderita tekanan besar ketika harus mengeksekusi bola dari titik 12 pas tersebut. ”Kegagalan saya mengeksekusi penalti terkait dengan skor yang

baru 2-0. Saya sangat ingin menambah keunggulan,” jelas Villa, sebagaimana dikutip Goal. ”Saya sudah menendang penalti berkali-kali sepanjang karir saya, dan jarang gagal. Baru kali ini. Sudah pasti itu karena tekanan yang berat,” lanjutnya. Sebenarnya, dari awal Villa sadar bahwa laga melawan Honduras akan sangat penuh tekanan. Pasalnya, mereka su-

dah menelan kekalahan 0-1 dari Swiss di laga perdana, dan wajib memetik poin penuh. ”Kekalahan dari Swiss adalah ancaman yang sangat nyata. Kami membicarakannya berkali-kali, dan itu mempengaruhi psikologis kami. Tentu saja semua pemain merasa under pressure. Untung saja kami berhasil bangkit kali ini,” papar striker yang sudah membukukan 40

gol bersama La Furia Roja— sebutan Spanyol—tersebut. Menjelang laga pemungkas melawan Cile nanti, Villa menghadapi masalah lain. Dia terancam tidak bisa memperkuat Spanyol dalam laga hidup mati tersebut. Penyebabnya, dia sempat melakukan pelanggaran terhadap defender Honduras Emilio Izaguirre, saat babak pertama hampir berakhir.

Tangan Villa mengenai wajah Izaguirre ketika kedua pemain sedang dalam posisi menunggu eksekusi tendangan bebas Villa beruntung, karena wasit Yuichi Nishimura tidak melihat kejadian tersebut. Namun, dia tidak bisa lolos dari jerat hukum FIFA. Otoritas sepak bola dunia itu sedang mengevaluasi video pertandingan, dan bakal menurunkan sanksi kepada penyerang

29 tahun tersebut seandainya ada indikasi unsur kesengajaan. ”Yang pasti, ada dua jenis hukuman yang menanti David Villa. Bisa jadi hanya kartu kuning, tapi tidak tertutup kemungkinan juga kartu merah,” ungkap juru bicara FIFA, seperti dikutip situs resmi organisasi. ”Hanya saja, saat ini kami belum mendapatkan informasi yang lengkap soal insiden itu.

Kami masih menunggu laporan wasit,” lanjutnya. Meski belum terbukti bersalah, Villa mengaku bahwa dirinya memang harus mengontrol emosi. ”Saya tidak bangga dengan kejadian itu. Saya hanya berdiri, dan ketika bergerak, secara otomatis saya mengangkat lengan. Di masa depan, saya harus lebih tenang dan menjaga emosi,” tuturnya. (jpnn)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.