Jambi Independent | 20 Juli 2011

Page 2

Jambi Independent

Rabu, 20 Juli 2011

HBA Minta BM-Fuad Realisasikan Janjinya -----------------------------dari hal 1 Ketiga, melakukan dan meningkatkan kerjasama dengan daerah lain dalam rangka mewujudkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pembangunan, meningkatkan pengelolaan potensi daerah demi tercapainya kesejahteraan masyarakat,’’ kata HBA dalam sambutannya saat pelantikan. Seperti diketahui, Burhanuddin Mahir dan Kemas Fuad resmi dilantik Gubernur Jambi Hasan Basri Agus sebagai Bupati dan Wakil Bupati Muarojambi, kemarin (19/7). Pengambilan sumpah, janji dan pelantikan berlangsung hikmat dalam gedung DPRD Kabupaten Muaro Jambi. Hadir dalam acara tersebut Ketua DPRD Provinsi Jambi Effendi Hatta, Unsur Muspida Provinsi Jambi, Sekda Provinsi Jambi Syahrasaddin, Seluruh Bupati dan Walikota Se-Provinsi Jambi. Lalu, Ketua TP PKK Provinsi Jambi Yusniana Hasan Basri, serta Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat

Pada kesempatan itu, HBA juga mengingatkan Burhanuddin dan Kemas Fuad, bahwa bupati dan wakil bupati merupakan milik seluruh masyarakat. ‘’ Sudah menjadi kewajiban saudara untuk melaksanakan sebaikbaiknya amanah yang telah diberikan tersebut untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat,“ kata HBA. Berbekal pengalaman sebagai Bupati Muarojambi pada periode sebelumnya, menguatkan harapan HBA terhadap kepemimpinan Burhanuddin Mahir dan Kemas Muhammad Fuad di bumi Sailun Salimbai dalam mewujudkan visi Kabupaten Muaro Jambi yang Cerdas, KUAD, Maju Bersama. ‘’ Untuk mencapai misi itu, tiga hal tadi harus dilakukan,’’ tegasnya. HBA juga mengingatkan, untuk optimalisasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, perlu pengawasan dan koordinasi serta memfasilitasi. ‘’ Saya minta kepada saudara agar dapat mengk-

oordinasikan, mengawasi, dan memfasilitasi Kabupaten Muarojambi yang saudara pimpin, ini aspek penting untuk menjamin agar pemerintahan daerah berjalan secara efektif,efisien, berkesinambungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,’’ ujarnya. Pada acara penatikan, seteru Burhanuddin Mahir merebut BH 1 Muarojambi saat pemilukada juga tampak hadir. Diantaranya Muchtar Muis, Rts Juariah, Kamaluddin Havis dan Irwansyah. Yang tidak terlihat hanya pasangan Asnawi AB - Idi Irwansyah, kemudian Raden Aziz Muslim serta Rizal Lubis. Muchtar Muis menempati tempat duduk kepala daerah dengan masa jabatan telah habis. yang mana posisinya sejajar dengan pimpinan paripurna dan pasangan bupati dan wakil bupati yang dilantik. Hak tersebut didapat Muchtar Muis karena status-nya adalah mantan wakil bupati muarojambi periode 2006-2011.

Rts Juariah, Kamaluddin Havis dan Irwansyah juga mendapat tempat duduk yang strategis. Maklum, status mereka adalah anggota DPRD Muarojambi. Terutama Irwansyah, beliau adalah wakil ketua DPRD Muarojambi yang turut mendampingi ketua DPRD Muarojambi, Syahidan Alfajri membuka sidang paripurna. Usai proses pelantikan, para seteru Burhanuddin Mahir tersebut turut memberikan selamat kepada pasangan kepala daerah muarojambi, selayaknya tamu undangan. Bahkan, Muchtar Muis memberikan pelukan hangat kepada Burhanudin Mahir dan Kemas Fuad. Kemudian Muchtar Muis mengambil posisi sejajar dengan Bupati dan menyalami para tamu undangan. Selama proses ini, Muchtar Muis terlihat ceria. Tidak terlihat sedikitpun rasa kekecewaan atas kegagalannya mengambil pucuk pimpinan tertinggi di Muarojambi. (pia/fes/adv)

Transaksi Mencurigakan Nazaruddin Melonjak ------------------------dari hal 1 Lebih lanjut Yunus membeberkan, nominal transaksi keuangan Nazaruddin melalui perbankan yang dicurigai PPATK itu mencapai angka Rp 187 miliar. Transaksi melalui Real Time Gross Settlement (RTGS) itu yang melibatkan 16 bank. Sedangkan transaksi tunai yang dicatat PPATK sebesar Rp 54,7 M. Namun Yunus enggan menyebutkan 16 bank yang digunakan untuk transaksi Nazaruddin. “Kalau itu saya tidak boleh menyebutkannya,” ujarnya. Yunus memang tidak secara spesifik menyebut keterkaitan

antara transaksi Nazaruddin itu dengan kasus suap Wisma Atlet SEA Games. Sebab, bisa jadi juga melibatkan kasus lainnya. “Kayaknya tidak hanya terkait kasus Wisma Atlet saja ya, bisa terkait dengan yang lain-lain juga. Karena kami mendengar dari sumber kami bahwa bukan hanya kasus itu saja (wisma Atlet SEA Games), ada beberapa perusahaan juga,” ujarnya. Apakah temuan PPATK itu juga bersesuaian dengan pengakuan Nazaruddin melalui layanan Blackberry Messenger (BBM) tentang aliran dana proyek Wisma Atlet di Palembang dan Hambalang?

Yunus mengaku belum melihat laporan yang baru nsaja diterimanya itu. “Yang disebut-sebut Nazaruddin itu belum tahu, karena saya belum lihat detailnya. Data itu dalam kurun waktu sejak kasus itu terjadi,” tandas Yunus. Di bagian lain, satu per satu, tersangka korupsi proyek Wisma Atlet SEA GAmes didudukkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Seteleh sebelumnya manajer pemasaran PT Duta Graha Indah (DGI) Tbk M El Idris didakwa melalukan penyuapan, hari ini giliran Mindo

Rosalina Manulang yang akan duduk di kursi terdakwa. Perempuan yang dalam dakwaan atas El Idris disebut sebagai Direktur Pemasaran PT Anak Negeri itu akan mulai menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan surat dakwaan. “Bu Rosa akan didakwa besok (hari ini),” ujar Djufri Taufik yang menjadi penasehat hukum bagi Rosalina, kemarin. Namun demikian Djufri tidak secara rinci menjelaskan dakwaan yang akan dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (jpnn)

Tergugah ketika Melihat Dapur Jadi Tempat Bersalin------------------dari hal 1 Sebab, sampai sekarang, desa kami tidak punya puskesmas,’’ ungkapnya dengan suara bergetar lantas terisak. Pendirian puskesmas memang menjadi dambaan Eulis. Sebab, selama ini, penanganan kesehatan warga di desa itu hanya bisa dilakukan seadanya di pondok kesehatan desa (poskesdes). Maklum, jarak puskesmas terdekat dari desa tersebut mencapai 30 km. Ongkos sekali jalan saat siang mencapai Rp 50 ribu dan naik 100 persen saat malam. U j u n g G e n t e n g adalah sebuah desa di Sukabumi yang dihuni 4.438 penduduk dengan 1.251 KK (kepala keluarga). Potret sebagai desa tertinggal terlihat pada jumlah keluarga prasejahtera yang mencapai separonya. Sisanya termasuk dalam keluarga sejahtera 1 (mudah jatuh miskin). Menurut Eulis, sangat sulit menuju Desa Ujung Genteng. Sebab, tidak banyak kendaraan umum yang tersedia. Selain itu, kondisi jalan masih sangat parah karena berlubanglubang dan berkelok-kelok. Dari Kota Sukabumi, sedikitnya butuh lima jam perjalanan dengan mobil untuk menuju desa itu. ’’Ketika awal-awal bertugas di desa itu pada 1991, saya sempat gundah,’’ ceritanya. ’’Minimnya sarana dan infrastruktur serta sulitnya medan yang harus saya tempuh sempat membuat saya hampir menyerah,’’ lanjutnya. Namun, kondisi yang sulit tersebut justru memacu semangatnya. Yang menjadi cambuk bagi Eulis kala itu, di desa tersebut tidak ada lagi bidan. Sulitnya medan juga membuat dia yakin bahwa warga sangat mengandalkan kehadiran dirinya. Harapan tinggi wargalah yang akhirnya

membuat lulusan sekolah bidan di Bandung tersebut bertekad untuk bisa berbuat sesuatu. Dia mulai mempelajari karakteristik warga. Mulai pola menjaga kesehatan, budaya dalam persalinan, hingga penanganan dalam keadaan darurat. ’’Ternyata, semua masih dilakukan secara tradisional dengan sedikit klenik,’’ jelasnya. Dia lantas mencontohkan masalah persalinan. Setiap ibu yang akan bersalin (melahirkan) selalu dibawa ke dapur. Tak cukup itu, si ibu harus berada di kolong tempat tidur. Di kolong sempit itulah sang ibu berjuang melahirkan bayi bersama dukun. ’’Menurut keyakinan mereka, ibu melahirkan itu kotor. Karena itu, harus dibawa ke dapur,’’ tuturnya. Tidak hanya itu, jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas) dan jaminan persalinan (jampersal) hampir tidak berarti bagi warga Desa Ujung Genteng. Semua itu percuma. Sebab, untuk menuju rumah sakit terdekat, yakni RS Jampang, jaraknya mencapai 60 km dari Desa Ujung Genteng. Sebelum RS tersebut didirikan sekitar 2004, warga Ujung Genteng harus menuju wilayah Sekar Wangi, Sukabumi, dengan jarak 160 km. Yang membuat Eulis geregetan, warga desa sering ditolak masuk RS karena pasien sudah membeludak. Karena tanggung untuk balik ke desa, akhirnya mereka terpaksa mencari RS lain. Ibu tiga anak itu pernah menangani kasus persalinan dan terpaksa membawa ke Bogor hanya untuk berobat. ’’Transpornya saja sudah habis Rp 1 juta,’’ ungkapnya. Akhirnya, dia berpikir agar

warga desa bisa mandiri. Saat panas-panasnya reformasi 1998, Eulis mulai menjalankan strateginya memberdayakan warga desa. Dia mulai membentuk kelompok arisan WC. Tujuannya, meningkatkan jumlah WC di setiap RT. Maklum, saat itu, sangat sedikit warga yang mempunyai WC di rumahnya. ’’Harapan saya, kesehatan warga bisa membaik,’’ terangnya. Cara arisan WC itu, warga saling memberikan subsidi silang untuk membuat WC. Dari program tersebut, jumlah WC di tiap-tiap RT meningkat. Kalau sebelumnya hanya 500 orang yang punya WC, sekarang sudah tinggal 100-an rumah yang tanpa WC. Eulis mengklaim, warga saat ini lebih bersih dan kesehatannya juga meningkat. Selain itu, dia menciptakan program arisan sebagai dana cadangan kalau ada keperluan pengobatan dan biaya persalinan. Agar warga mau bergabung, program tersebut diberi nama unik: ’’Seliber’’. Singkatan dari seliter beras. Yakni, program pengumpulan beras bagi para warga yang bekerja sebagai petani dengan cara mengumpulkan dua sendok beras setiap hari. Dari program tersebut, dalam sebulan, setiap petani mempunyai 60 sendok beras yang setara dengan seliter beras. Beras dari seluruh petani itu dikumpulkan dan dijual kepada tengkulak. Hasilnya, uang tersebut dijadikan dana simpanan untuk keadaan darurat. ’’Gampangnya, petani yang butuh uang untuk berobat tinggal mengajukan,’’ jelasnya. Bagi para nelayan, ada pula arisannya, yakni Meronce Kasih. Polanya sama seperti arisan seliber. Bedanya, pada

arisan Meronce Kasih, nelayan mengumpulkan sekilo ikan dengan kualitas paling rendah setiap pergi melaut. Pola yang sama diberlakukan bagi penyadap gula aren dengan mengumpulkan 2 kg aren per bulan. Para penambang pasir juga memiliki arisannya, yakni diberi nama Limaribu Kasih. Caranya, mengumpulkan Rp 5.000 setiap bulan. Tidak hanya itu, Eulis juga menciptakan jaminan asuransi kesehatan yang disebut Askes Lembur. Itu merupakan asuransi kesehatan yang hanya berlaku dilembur(sebutan kampung, Red). ’’Semua untuk dana darurat kesehatan,’’ paparnya. Kemudian, dia menggagas rumah singgah. Yakni, pemberdayaan rumah warga sebagai tempat persalinan yang layak untuk ibu bersalin. Gagasan rumah singgah itu muncul karena pengalaman Eulis mengantarkan seorang ibu bersalin ke puskesmas terdekat saat malam dan hujan. ’’Medan yang berat membuat mobil terperosok di salah satu ruas jalan,’’ kenangnya. Tidak mau kejadian tersebut terulang, dia lantas bernegosiasi dengan warga untuk menyediakan rumah mereka sebagai rumah singgah. Warga yang memiliki rumah di tengah jalan dirayu agar mau menyediakan satu kamar untuk persalinan. Tidak mudah memang. Dengan berbagai alasan, akhirnya ada juga warga yang bersedia. Saat ini, warga Desa Ujung Genteng telah merasakan manfaat pemikiran Eulis. Kegigihan Eulis membuat dirinya dinobatkan sebagai bidan teladan. Saat ini, dia masih menjadi satu-satunya bidan di desa tersebut. (*)

Prioritas Larang Mobil Ber-CC Besar -------------dari hal 1 “Data dari Kepolisian dan Kementerian Perhubungan sudah lengkap,” ujarnya ketika dihubungi kemarin (19/7). Khusus untuk mobil pribadi, data mengenai rata-rata konsumsi serta jumlah berdasar spesifikasi tahun pembuatan dan cc mobil tersebut, diperlukan jika pemerintah nantinya mengambil opsi membatasi konsumsi BBM bersubsidi mobil pribadi, namun tidak untuk semua mobil, tapi mobil dengan spesifikasi tertentu. Sebagai gambaran, data BPH Migas menunjukkan, rata-rata konsumsi premium oleh mobil pribadi adalah 9,80 liter per hari. Angka itu didapat dari rekapitulasi atas rata-rata jarak tempuh kendaraan penumpang pribadi yang 55,4 persen di antaranya hanya menempuh jarak kurang dari 50 kilometer (km) per hari. Adapun 30,1 persen di antaranya menempuh jarak antara 51-100 km per hari. Untuk kendaraan umum, BPH Migas juga sudah membagi ke dalam beberapa jenis. Misalnya, konsumsi BBM oleh bajai rata-rata sebesar 10,16 liter per hari, angkutan umum (angkot) rata-rata sebesar 24,74 liter per hari, bus kecil rata-rata 45,52 liter per hari, dan bus besar 45,52 liter per hari. Data tersebut nantinya menjadi pertimbangan untuk menentukan berapa jatah BBM subsidi yang boleh dibeli oleh oleh kend-

araan umum tiap harinya. Ibrahim mengakui, dalam pembahasan, berbagai opsi memang mengemuka. Selain opsi melarang semua mobil pribadi membeli BBM bersubsidi, pemerintah juga mengkaji beberapa opsi lain. “Beberapa di antaranya sudah pernah disebut, tapi saya belum bisa merincinya,” ujarnya. Berdasar catatan Jawa Pos (induk Jambi Independent), beberapa opsi memang sudah mengemuka. Pertama, hanya melarang mobil tahun keluaran di atas 2000, sedangkan mobil di bawah 2000 tetap boleh membeli BBM subsidi. Kedua, melarang mobil tahun keluaran di atas 2005, sehingga mobil di bawah 2005 tetap boleh membeli BBM bersubsidi. Ketiga, melarang mobil dengan kapasitas mesin di atas 1.300 cc, sehingga mobil kecil di bawah 1.300 cc boleh membeli BBM bersubsidi. Opsi ini sudah lama disampaikan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/ Bappenas). Ke empat, melarang mobil dengan kapasitas mesin di atas 2.500 cc, sehingga mobil di bawah 2.500 cc tetap boleh membeli BBM subsidi. Menurut Ibrahim, di antara sekian opsi yang ada, melarang seluruh mobil pribadi membeli BBM bersubsidi memang menjadi opsi paling sederhana dan menghasilkan penghematan paling besar. Namun, bisa jadi masyarakat

pemilik mobil tua atau mobil kecil yang irit bahan bakar bakal kena imbasnya. Sementara itu, dengan pembatasan berdasar spesifikasi mobil, pemerintah lebih bisa mengarahkan program pembatasan kepada masyarakat yang mampu, dalam artian memiliki mobil baru dan mobil dengan cc besar. Lalu, jika dalam pembahasan, pemerintah juga mengumpulkan data spesifikasi mobil, apakah mungkin pemerintah akan menetapkan pembatasan konsumsi BBM subsidi berdasar spesifikasi mobil? “Kalau soal itu belum bisa disampaikan, sebab masih dibahas oleh Kementerian ESDM, terutama dari sisi dampaknya secara ekonomi, sosial, dan politik,” jawabnya. Sebelumnya, Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H Legowo mengatakan, pemerintah memiliki enam opsi pembatasan BBM. Tiga opsi di antaranya adalah opsi-opsi hasil kajian konsorsium perguruan tinggi yang dipimpin Anggito Abimanyu. Sedangkan tiga opsi lain masih dirahasiakan. “Dari Pak Anggito, ada tiga. Dari kami ada satu, ditambah dua opsi lagi, jadinya enam (opsi),” katanya. Sebagaimana diketahui, tiga opsi hasil kajian Anggito Abimanyu cs adalah, Pertama menaikkan harga premium menjadi Rp 5.000 per liter dan memberikan cashback Rp 500 per liter kepada angkutan umum. (jpnn)

Pemprov Disarankan Fokus Pada ----------------dari hal 1 ‘’ Besarnya anggaran untuk fasilitas pejabat, mencerminkan pemerintah tidak fokus pada visi dan misi Jambi Emas. Ini catatan pertama dari sisi anggaran,” terangnya. Poin keduanya, menurut dia, jumlah anggaran Rp 180 miliar untuk fasilitas pejabat itu akan mendorong inflasi, karena dianggarkan dalam APBD perubahan yang memakan rentang waktu pendek dalam akhir tahun. Anggaran tersebut, kata dia, bisa digunakan untuk menstabilkan ekonomi. Makanya, sebaiknya digunakan untuk menstimulus ekonomi. Pantun juga menyoroti pembelian mobil mewah dan alat berat yang menurut dia, akan menjadi beban mendatang. Karena biaya opersional, biaya perawatan akan memakan anggaran cukup besar pada tahun anggaran selanjutnya. “Apalagi jika kita lihat dan didasari kinerja SKPD-SKPD sebelumnya. Nah, sebaiknya anggaran APBD Perubahan yang terbatas ini ditetapkan untuk skala prioritas,” sarannya. Pantun menyebutkan beberapa untuk program yang langsung menyentuh masyarakat dan mendesak. Seperti menstimulus pertanian yang mendekati Ramadhan dan Idul Fitri. Kemudian, yang paling penting adalah perbaikan jalan yang sangat mendesak. “Dana tersebut bisa dialihakn ke bidang pertanian. Misalnya, untuk pupuk murah di tengah kesulitan pupuk saat ini. Bibit tanaman unggul, perbaikan

jalan rusak,” tegasnya. Selama ini, lanjut dia, hambatan infarstruktur membuat harga sayur mayur dan kebutuhan lain melonjak. “Coba lihat harga semen sekarang yang bisa mencapai Rp 70 ribu, padahal biasanya Rp 50 ribu. Apakah ini pengaruh trasnportasi jalan atau ada apa? Pemerintah harus bisa menjawab permasalah masyarakat. Kalu dibiarkan, artinya pemerintah tidak menggunakan fungsi regulasi,” tandasnya. Pendapat serupa diungkapkan, pengamat kebijakan publik lainnya, A Shomad. Dia menilai penetapan anggaran jauh dari harapan. Menurut dia, pembelian mobil mewah dan besarnya anggaran untuk fasilitas pejabat tidak ada korelasi dengan kinerja. “Anggaran seperti itu tidak sesuai. Buat apa kendaraan hanya untuk prestise, padahal pemerintah sedang menggiatkan remunerasi untuk tunjangan berdasarkan kinerja. Sebelumnya, bisa kita lihat ada mobil mewah yang dibeli pemprov jambi, tapi dipakai hanya 6 bulan,’’ katanya. Oleh karena itu, Shomad menyarankan, anggaran sebesar itu sebaiknya diarahkan ke Program Samisake yang menjadi andalan Gubenur Jambi dengan perbaikan infrastruktur. Program Samisake anggarannya bisa diperbesar karena menyentuh langsung ke masyarakat. “Itukan program andalan yang tidak main-main dan langsung menyentuh. Ke-

mudian jalan juga prioritas, tapi pengananannya jangan hanya tambal sulam saja,” tegasnya. Menurut Shomad, gubernur bisa mempertimbangakn serapan angaran dan kinerja SKPD selama ini. Dia berharap Unit Kerja Gubernur Pelaksanaan Pengawasan Pembangunan (UKGP3) bisa menunjukkan perannya dalam masalah penetapan anggaran ini. “Apa betul itu kebutuhan mendesak bila anggaran tersebut untuk belanja langsung. Kendaran (mobil mewah) itukan hanya prestise,” tandasnya. Menanggapi berbagai sorotan tersebut, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provisni Jambi, Fauzi Anshori, mengatakan sebaiknya anggaran dalam APBDP tersebut dilihat secara keseluruhan. “ Jangan dilihat secar parsial. Pemerintah tetap mengedepankan skala prioritas sesui dengan visi misi,” terangnya. Meski demikian, menurut dia, segala masukan yang disampaikan oleh DPRD dan berbagi pihak menjadi bahan masukan. “ Mobil yang diajukan tersebut merupakan skala kebutuhan. Kan salah satunya kendaraan untuk wagub, karena mobil yang ada saat ini sering rusak,’’ katanya. Menurut dia, masalah anggaran ini bisa dibicarakan dan dibahas bersama DPRD. ‘’ Jadi, jika belum urgen, mari kita bicarakan dalam forum pembahasan nanti,” tegasnya. (pia)

MANFAAT GULA AREN UNTUK MENGATASI DIABETES

Sejak 5 tahun terakhir, kondisi kesehatan Syamsiah terganggu karena diabetes, “Mungkin karena faktor keturunan, saya mengidap diabetes. Akibatnya, ketika malam saya sering kali buang air kecil dan cepat merasa haus, bahkan pernah sampai hilang kesadaran,” papar wanita berusia 50 tahuntersebut.Iamenceritakan,kadar gula darahnya pernah mencapai angka 400 mg/ dL. Tapi sekarang, Syamsiah dapat tersenyum lega karena telah menemukan solusi untuk mengatasi penyakit berbahaya tersebut. Terlebih, pengobatan yang dijalaninya sekarang tanpa efek samping, “Nenek moyang kini telah memanfaatkanGulaArenuntukkesehatan. Begitu juga dengan saya yang mendapatkan manfaat Gula Aren

melalui Gentong Mas.” Ujar nenek 2 orang cucu tersebut Diabetesadalahpeningkatankadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik yang sifatnya absolut maupun relatif atau resistensi reseptor insulin. Diabetes melitus sangat erat kaitannya dengan mekanisme pengaturan gula normal. Secara medis, poliuria (banyak kencing) merupakan gejala awal penderita diabetes. Hal itu terjadi ketika kadar gula melebihi ambang ginjal yang mengakibatkan glukosa dalam urin menarik air sehingga urin menjadibanyak.Sedangkanpolidipsi (banyak minum) merupakan akibat dari sering buang air kecil. Wanita yang tinggal Desa Sebukar,Kec.SitinjauLaut,Kab.Kerinci, Jambi itumembuktikan,dalamwaktu 2 tahun setelah rutin minum Gentong Mas, kini kadar gulanya hanya 150 mg/dL, tidur jadi nyenyak, dan buang air kecil normal. Karena telah merasakan manfaatnya, ibu rumah tangga ini ingin sekali membagi pengalaman baiknya itu denganoranglain,“Mudah-mudahan pengalaman saya ini dapat bermanfaat untuk orang lain.” Harapnya. Gentong Mas adalah minuman kesehatanherbalalamidenganbahan utama Gula Aren dan Nigella Sativa (Habbatussauda) yang terbukti manfaatnya bagi penderita dari berbagai penyakit, termasuk diabetes. Habbatussauda dipercaya dapat meningkatkan fungsi insulin dan mengurangi resistensi reseptor

insulin, sedangkan Gula Aren berperan dalam optimalisasi kerja reseptor insulin. Gentong Mas juga mengandung Chromium yang efektif memperlancar metabolisme gula darah dan mengatur kepekaan sel terhadap insulin sehingga meringankan kerja pankreas. Selain itu, indeks glisemik dalam Gentong Mas yang sangat aman bagi kesehatan yaitu hanya 35 (aman jika indeks glisemik dibawah 50), mampu menjaga dan merawat pankreas agar tetap berfungsi dengan baik. Meski demikian, untuk mendapatkan hasil maksimal, disarankan untuk mengatur pola makan, olahraga, pengaturan berat badan seidealmungkin,dietrendahlemak, kontrol stress, dan menghindari rokok serta alkohol. Denganaturanpenggunaanyang tepat, manfaat bagi kesehatan dan kelezatan rasanya membuat semakin banyak masyarakat yang mengkonsumsi Gentong Mas. Untukinformasilebihlanjutsilahkan kunjungi www.gentongmas.com. Bagi Anda yang membutuhkan silahkan hubungi: Jambi : 081366971641 0741-7102944 Batanghari : 08127469614 Bangko : 085273917401 Muarojambi : 082176501222 Bungo : 085378933881 Tanjabbar : 085266064889 Kerinci : 081366375643 Sarolangun : 085378334800


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.