Radar Tegal 12 Januari 2011

Page 13

ALL SPORTS

RABU 12 JANUARI 2011

13

RADAR TEGAL

Jaya Liburkan Latihan Tiga Hari

HENDRA EKA/JAWAPOS

PROTES - Pemain Deltras Sidoarjo, memprotes wasit ole Hadi saat berlaga melawan Pelita Jaya dalam lanjutan pertandingan ISL 2010/2011 di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat.

Deltras v Persijap

PARTAI PENEBUS KEKALAHAN

SIDOARJO - Kegagalan di dua laga away, benar-benar menjadi pukulan telak bagi Delta Putra Sidoarjo (Deltras). Dengan begitu, tim besutan Mustaqim ini bertekad membalas kekalahan dari Semen Padang (0-4) dan Pelita Jaya (03), kala menjamu Persijap Jepara di Gelora Delta Sidoarjo, Sore nanti (15.30 wib). Wajar, Kandang Deltras selama ini selalu jadi momok bagi tim tamu. Dari enam kali pertandingan kandang, The Lobster ,julukan Deltras, tidak pernah berikan kesempatan bagi tim lawan untuk pulang dengan poin penuh. “Pertandingan ini harus milik kami, itu untuk menebus dua kekalahan yang kami dapatkan pekan lalu. Saya berharap pemain bisa bekerja sama untuk menang. Apalagi, pertandingan ini akan berlangsung didepan para pendukung,” ujar Mustaqim, setelah uji lapangan pagi kemarin (11/1). Menurut dia, saat ini kekuatan Ferry Aman Saragih dkk

Perkiraan Pemain Deltras (3-5-2): 1-Yanuar Tri Firmanda, 24-Dodok Anang, 23Bejo Sugiantoro, 33-Steven Hesketh, 4- I Made Astawa, 5-Choirul Mashuda, 88-Danilo Fernando, 19-Ferry Aman Saragih, 15-Anang Ma’ruf, 9-Cristiano Lopez, 10-Marcio Souza. Pelatih : Mustaqim

Persijap (3-4-3): 82-Danang Wihatmoko, 24-Anam Syahrul, 4Evaldo, 5-Kasiyadi, 18-Nurul Huda, 9-Gustavo Riberio, 7-Enjang Rohiman, 6-Ferly La’Ala, 19-Johan Juansyah, 22-Gendut Doni, 10-Youn Soung Min. Pelatih : Suimin Diharja

Head to head Deltras vs Persijap: 20 Apr 2010 (PI) 28 Jun 2009 (PI) 07 Feb 2009 (ISL) 06 Okt 2008 (ISL)

Persijap vs Deltras (2-1) Deltras vs Persijap?(3-1) Deltras vs Persijap” (0-1) Persijap vs Deltras” (2-1)

berada dalam kondisi on fire, kendati kesempatan recovery hanya berlangsung selama tiga hari, setelah dipermalukan Pelita Jaya, Sabtu (8/1) lalu. Hanya saja, menurut Mustaqim, kondisi mental tim ini

sedikit terganggu. Motivasi dan semangat untuk menang seakan-akan hilang dari tim itu. Mau bagaimana lagi, seluruh penggawan Deltras belum juga menerima gaji selama lima bulan terakhir. “Sebenarnya tidak ada

masalah dengan teknik permainan anak-anak. Tapi, tim ini butuh motivasi dan suntikan dana segar. Hanya itu yang bisa mengembalikan loyalitas pemain kepada tim,” ujar dia. Selain krisis finansial yang menjadi aral terjal, Deltras juga tidak bisa turun dengan kekuatan penuh. Dua pilar terbaik mereka Sutikno dan Mujib Riduwan tidak bisa dimainkan karena akumulasi kartu kuning. “Tapi, itu tidak menjadi masalah berarti bagi saya. Tidak ada jaminan tim ini akan menang meski yang turun nanti semua tim inti, jika gaji anak-anak belum terbayar, dan tidak ada pilihan lain selain harus direalisasikan,” kata mantan kapten tim nasional Indonesia ini. Secara terpisah, Persijap Jepara tetap memandang Deltras sebagai tim kuat. Asisten pelatih Deltras, Anjar Jambore mengatakan jika masalah finansial yang saat ini melilit Deltras tidak serta merta tim itu tidak solid. “Kami melihat tim ini sama.” (dik)

Berpikir Positif untuk Pembalap Bersponsor FORMULA 1 seperti sedang mengawali cycle (putaran) baru. Banyak tim independen, namun sedikit duit yang beredar. Era pembalap berduit pun dibutuhkan untuk “menendang” lagi kemunculan masa kejayaan baru. Jarno Trulli, pembalap veteran Italia, baru-baru ini bilang kalau Formula 1 sudah mundur 20 tahun. Ya, sekarang ada banyak tim baru, dan sekarang seri balap tertinggi ini diikuti oleh mayoritas tim independen. Sayangnya, itu juga dibarengi dengan konsekuensi besar untuk para pembalap berbakat. “Ketika saya mengawali karir, kualitas persaingan sangat baik karena ada banyak konstruktor menginginkan pembalap terbaik. Sekarang, anggaran kebanyakan tim ditentukan oleh banyaknya duit sponsor yang dibawa oleh pembalap,” ucap Trulli, yang mengawali karirnya pada 1997 bersama Minardi dan Prost. Omongan pembalap 36 tahun itu memang sedang jadi pemikiran besar di F1 saat ini. Situasi ekonomi yang kurang menguntungkan pada 2008-2009 mendorong banyak pabrikan besar keluar. Sebut saja Honda, Toyota, dan BMW. Bahkan Renault pun sekarang mundur bertahap. Badan pengawas balap dunia, FIA, sudah mengantisipasi ini dengan mem-

CMYK

buka pendaftaran untuk sejumlah tim baru untuk musim 2010 lalu. Hadirlah Lotus, Virgin, dan Hispania (HRT). Hadirnya tim-tim baru ini pun membuat F1 kembali didominasi tim-tim independen. Praktis, hanya ada dua pabrikan murni di F1 yang tersisa: Ferrari dan Mercedes-Benz. Namun, itu ada konsekuensinya. Semakin banyak tim independen, semakin banyak tim yang butuh sponsor dan pemasukan dari luar untuk bertahan dan bersaing. Beda dengan pabrikan, yang bisa jalan cepat dengan biaya sendiri. Masalahnya, sponsor sekarang masih belum banyak. Masalahnya lagi, harga ikut F1 sekarang tidak seperti 20 tahun lalu. Ketika sponsor tak kunjung hadir, solusi mudah ada satu: Kontrakkan kursi balap. Cari pembalap bersponsor yang

bisa menjaga kelanggengan partisipasi tim. Tidak terlalu berprestasi tidak apa-apa, yang penting bisa bertahan di F1. Semoga saja pembalap itu cukup baik, dan nasib tim secara keseluruhan cukup baik, sehingga nanti dapat kesempatan untuk mencuri perhatian. Kalau dapat perhatian, sponsor pun datang, baru kemudian membayar pembalap yang benar-

benar berbakat. Bagi tim-tim kecil di F1, ini langkah utama untuk bertahan. Narain Karthikeyan gabung HRT karena sponsor besar dari India (Tata). Sergio Perez masuk Sauber karena punya penyokong dari Meksiko (Telmex). Force India sedang cari “pembalap bersponsor.? Menuju 2011, tim-tim “agak besar” yang sebelum ini mampu menjaga idealisme, juga harus agak mengalah dan menerima pembalap bersponsor. Renault sudah sejak 2010 menyandingkan Robert Kubica (bakat murni) dengan Vitaly Petrov (sponsor Rusia). Mulai 2011, Williams ke jalur yang sama. Mengganti Nico Hulkenberg (bakat) dengan Pastor Maldonado (bakat tapi banyak sponsor Venezuela). Masing-masing pembalap ini disebut membawa sponsor hingga USD 10 juta. (azrul)

KEDIRI- Panjangnya jeda pertandingan selanjutnya coba dimanfaatkan dengan maksimal oleh pelatih Persik Jaya Hartono. Setelah melakukan perjalanan away selama dua pekan terakhir, mantan pelatih Persib Bandung tersebut berniat mengistirahatkan skuad asuhannya. Setelah pulang dari tour Jawa Tengah dan Jogjakarta, dia tak langsung meminta Legimin Raharjo dkk untuk berlatih. “Memang sengaja saya programkan untuk libur dulu,” kata Jaya kemarin. Kepada Radar Kediri, Jaya mengaku memberikan libur yang lumayan panjang. “Program saya ada libur tiga hari,” kata pelatih yang dulu pernah berkostum tim nasional itu. Dengan begitu, maka tim yang sudah menelan empat kali kekalahan dari sembilan kali pertandingan tersebut baru akan berlatih lagi Jumat (14/1) mendatang. “Jumat pagi latihan pertama setelah libur ini,” kata pelatih yang pernah dikabarkan akan me-

Jaya Hartono

latih tim di luar Indonesia tersebut. Pemberian libur yang lumayan panjang tersebut, lanjut Jaya, bukan tanpa alasan. Menurutnya, pasukannya saat ini memang sangat membutuhkan istirahat. “Kemarin kami 10 hari lebih menjalani away. Itu perjalanan yang melelahkan,” katanya. Apalagi, pertandingan sangat berat akibat hujan deras yang membuat lapangan sangat becek dan berat. Selain itu, menurut Jaya, rutinitas away tiga kali berun-

tun tersebut juga sangat menjenuhkan bagi pemain. Sebab mereka menjalani aktivitas yang hampir sama tiap hari tanpa bisa bertemu keluarga. “Sangat menjenuhkan dan melelahkan. Harus ada libur agar para pemain bisa fresh lagi,” katanya. Hal itu menurutnya penting agar pemainnya bisa sangat siap untuk menghadapi laga selanjutnya. Seperti diberitakan, setelah laga tandang beruntun lawan PPSM Jogjakarta, Persis Solo dan PSIM Jogjakarta, Persik ganti akan menjalai laga kandang. Namun, tidak beruntun lagi. Mereka tinggal menyisakan satu laga kandang lawan Persemalra pada 24 Januari mendatang. Setelah itu, tim Kota Tahu ganti akan menjalani tour luar kandang. Yakni ke kandang Perseman Manokwari dan Persiram Rajaampat. “Libur ini semoga bisa meningkatkan persiapan sebelum laga kandang dan dua tandang nanti,” lanjut Jaya. (jie)

Gelombang Kedua Lebih Bagus JAKARTA - Seleksi tahap II pembentukan timnas yang akan berlaga di pra kualifikasi Olimpiade 2012 mulai digelar kemarin di Lapangan C Senayan. Selaksi diikuti oleh 29 pemain. Jumlah ini lebih banyak dari tahap I yang hanya diikuti 19 pemain ( 7-9 Januari ). Sebenarya di Gelombang II ini ada 35 pemain yang dipanggil. Tapi enam diantaranya masih mendapat dispensasi karena masih harus membela klubnya masing-masing. Mereka adalah pemain Pelita Jaya, yakni gelandang Engelberth Sani, Joko Sasongko, Egi Megiansyah dan striker Jajang Mulyana. Dua lainnya adalah penggawa Semen Padang. Yaitu kiper Dicky Djamalis dan full back Fauzan Djamal. Keenam pemain itu akan bergabung di seleksi tahap III pada 15-17 Januari. Seleksi tahap II ini juga diikuti oleh satu pemain keturunan. Yaitu Ruben Wuarbanaran. Saat ini pemain 20 tahun itu tercatat sebagai pemain FC Den Bosch, Belanda. Pemain berdarah Indonesia ini ikut seleksi timnas berdasarkan rekomendasi dari tim pemantau bakat Badan Tim Nasional (BTN) di Belanda. Ruben yang lahir di Wijhe, 15 Agustus 1990 ini sebelumnya pernah tampil pada laga amal yang digelar di Surabaya dan Malang, November 2010 lalu. Dia bermain di posisi bek atau gelandang. Dari 29 pemain muda yang

CHARLIE LOPULUA/INDOPOS

KETAT - Persaingan ketat mewarnai seleksi tahap II timnas Sea Games 2011 dan Praolimpiade 2012 yang berlangsung di Lapangan C Senayan Jakarta. Permainan keras sering terjadi dalam seleksi tersebut.

ikut seleksi kemarin tampak empat pemain muda Persipura Jayapura, Marco Kabiay ( bek), David Lali ( gelandang), Titus Bonai, dan Lukas Mandowen ( striker). Usai memimpi selesksi pelatih timnas Alfred Riedl mengaku senang melihat semangat dan kualitas para pemain. Menurut pelatih asal Austria ini kualitas pemain seleksi tahap II lebih baik disbanding tahap I. “Pemain yang ikut seleksi tahap kedua ini lebih baik dari yang pertama. Kesan pertama saya adalah tidak ada pemain yang jelek. Semua solid,” kata Riedl seusai latihan kemarin. “Komunikasi antara saya dengan pemain dan antar pemain sendiri tidak ada masalah. Sepakbola punya bahasa

universal. Tidak ada kesulitan,” lanjutnya. Mengenai Ruben Wuabanaran, Alfred Riedl enggan berkomentar banyak. “Ruben merupakan pemain bagus. Tapi saya tidak mau bicara banyak soal Ruben. Di sini ada 28 pemain lokal. Jadi jangan hanya membicarakan Ruben. Semua pemain bagus,” cetus. Di tahap I lalu Riedl memulangkan tiga pemain keturunan. Dalam sesi seleksi sore hari kemarin Ruben berhenti lebih awal karena mengalami cedera pangkal paha. Di hari pertama seleksi tahap II kemarin Alfred Riedl kembali menegaskan komitmennya untuk tidak memakai pemain yang berlaga di LPI. (ali)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.