RADAR TEGAL 11 SEPTEMBER 2012

Page 8

RADAR BREBES

8

SELASA 11 SEPTEMBER 2012

RADAR TEGAL

Pembangunan Lanjutan KPT Tak Jelas

TELEPON PENTING RSUD Brebes RSU Bhakti Asih RSIA Mutiara Bunda Tanjung Brebes RS Dera As Syifa Banjarharjo Brebes Hotel Dedy Jaya Brebes RS Dedy Jaya

(0283) 671431 (0283) 671279 / 673481 (0283) 877222 (0283) 889588/ 889548 (0283) 673133 / 673158 (0283) 672145/ 672525

DPRD Anggap Masih Bermasalah

WONGE DEWEK Perhatikan Petani Lokal PETANI Kabupaten Brebes kini kembali dihadapkan dengan persoalan baru, khususnya bagi mereka yang saat ini tengah menanam tebu. Pasalnya, di sejumlah tempat kebun tebu milik petani yang sudah memasuki masa panen belum juga kunjung ditebas. Mereka juga mulai khawatir dengan jadwal waktu tebas yang hampir habis. Kondisi yang terjadi pada petani itu pun mulai mendapat perhatian serius dari anggota DPRD Kabupaten Brebes. Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Brebes Heri Fitriansyah ST kepada Radar Senin (10/9) mengemukaan, pihaknya sangat prihatin dengan kondisi DOK. RADAR BREBES yang dialami para petani tebu di wilayah Heri Fitriansyah ST Kabupaten Brebes. Keprihatinan tersebut timbul setelah banyaknya petani tebu yang mengeluhkan proses tebas yang juga belum kunjung dilaksanakan. Padahal, lanjut Heri, beberapa kebun tebu yang ada juga sudah dalam kondisi kering dan sudah memasuki masa tebas. Bahkan, lanjut Heri, beberapa di antaranya juga sudah mulai terbakar baik akibat cuaca yang panas, maupun yang disebabkan humen eror (manusia). Menurutnya, keberadaan petani tebu di wilayah Kabupaten Brebes bisa mendapatkan perhatian lebih dari pihak pabrik gula yang selama ini memiliki kerjasama kemitraan dengan petani. Kondisi ini penting dilakukan agar kedepan sektor pertanian khususnya terhadap komoditas tebu bisa lebih baik. Terkait dengan keluhan petani tebu di Desa Slatri, Kecamatan Larangan, awalnya pihak sudah merespon atas keluhan itu. Namun pada kenyataannya hal itu tidak dilakukan secara keseluruhan. “Dari 40 hektar lahan tebu milik petani yang belum dipanen, saat ini baru 10 hektar yang ditebas, dan sisanya kembali ditinggal,” terangnya. Selain itu, tambahnya, adanya informasi penebasan terhadap kebun tebu di wilayah lain, hal itu jelas akan merugikan petani lokal Kabupaten Brebes. Apalagi, keberadaan pabrik berada di Kabupaten Brebes. Kalau penebasannya dilakukan secara fifty-fifty antara kebun tebu Kabupaten Brebes dengan Kabupaten lainnya, itupun belum mengakomodir asas keadilan. “Ya, seharusnya pihak pabrik harus lebih banyak mengakomodir kepentingan petani lokal (Kabupaten Brebes) dulu. Baru kalau butuh pasokan tambahan bisa diambil dari wilayah lain,” pintanya. (har)

AJIB AH...

ISMAIL FUAD/RADAR BREBES

PENGAJIAN - Lurah Pasarbatang H Asip Fauzan saat menggelar pengajian dalam rangka halal bihalal bersama warganya.

Waspada Provokasi, Tingkatkan Silaturrahmi SEIRING makin dekatnya pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati Brebes periode 2012-2017, tensi politik cukup menghangat. Kelompok pendukung mulai menampakkan diri menjadi kubu-kubu, hal ini mendatangkan kerawanan terjadinya konflik horizontal. Karenanya, semua pihak harus bisa menahan diri. Semua pihak berkewajiban untuk menjaga agar kondisi daerah tetap kondusif. Termasuk juga aparatur pemerintah di berbagai tingkatan. Ini juga seperti yang dilakukan Pemerintah Kelurahan Pasarbatang, Kecamatan Brebes, kemarin. Melalui kegiatan pengajian, Lurah Pasarbatang H Asip Fauzan SH menghimbau warganya agar tidak mudah terprovokasi dengan konstelasi politik yang berkembang. Ini penting disampaikan meng-

ingat Pasarbatang menjadi wilayah terdekat dan penyangga pusat kota. Sehingga sangat rentan terkena imbas perang wacana politik. “Tidak usah terpengaruh dengan provokasi-provokasi politik. Ini agar Pasarbatang tetap kondusif. Tapi masyarakat juga harus responsif, untuk menggunakan hak pilihnya pada 7 Oktober mendatang. Jangan golput,” tandasnya saat sambutan pengajian halal bihalal bertema Satukan Hati, Eratkan Silaturahmi di halaman Kantor Kelurahan Pasarbatang. Asif juga menyampaikan, untuk meredam permusuhan dan konflik, warga harus tetap menjaga ikatan tali silaturahmi. Apalagi, setelah merayakan Idul Fitri dan kegiatankegiatan Islami lainnya. “Kami berterimakasih kepada segenap warga Pasarbatang yang telah

mengadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat Islami selama bulan Ramadan hingga hari raya dengan tertib dan aman. Semangat ini harus kita jaga hingga usainya Pilkada,” ujar dia. Kegiatan pengajian ini menghadirkan penceramah KH Abdulrahman Wahid dari Jagalempeni. Turut hadir Camat Brebes H Taifur Ashayba serta sekitar 700 warga. Lurah Pasarbatang dan jajarannya selalu dekat dengan rakyatnya. Serta satu lagi pesan pemerintah, taatlah bayar Pajak. “Kami menghimbau agar masyarakat untuk melaksanakan kewajibannya membayar pajak. Karena manfaat pajak itu akan dirasakan kembali oleh rakyat dengan pembangunan-pembangunan,” timpal Camat Brebes, Taifur Ashayba. (ismail fuad)

BREBES - Pembangunan Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Kabupaten Brebes yang mangkrak lantaran muncul persoalan hukum, akan dilanjutkan kembali proses pembangunannya. Pemerintah bahkan sudah kembali mengajukan anggaran untuk melanjutkan pembangunan kantor tersebut. Kepala Bappeda Kabupaten Brebes Ir Djoko Gunawan MT saat ditemui Senin (10/9) mengatakan, proses pembangunan gedung KPT sudah diusulkan anggaran pembangunannya dan sudah masuk teknis pembangunan. “Sudah kita usulkan untuk dianggarkan kembali melalui APBD,” katanya. Menurutnya, pemerintah sudah mengusulkan alokasi dana untuk melanjutkan proses pembangunannya. Dan untuk masalah teknis pembangunannya sudah diserahkan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Brebes. Sementara Kepala DPUTR Kabupaten Brebes, Satibi saat dihubungi mengatakan pembangunan KPT saat ini pihaknya masih menunggu keputusan dari Badan Anggaran (Banggar) DPRD terhadap alokasi anggaran yang akan digunakan untuk meneruskan pembangunan itu. “Kami masih mengikuti perkembangannya, jadi untuk proses pembangunan KPT kedepan belum bisa diutarakan,” ujarnnya. Sementara Ketua Badan Ang-

garan (Banggar) DPRD Kabupaten Brebes H Illia Amin mengatakan, untuk pembangunan lanjutan KPT Kabupaten Brebes, baik untuk tahun anggaran 2012 maupun 2013 mendatang, pihaknya tidak menganggarkannya. Sebab Ketua DPRD Brebes ini menilai bahwa status pembangunan KPT sampai saat ini masih bermasalah. Menurutnya, Badang Anggaran bukan berarti tidak mau menganggarkan untuk pembangunan lanjutan KPT, namun sampai dengan saat ini masih dalam proses penyidikan oleh Kejaksaan. “Pada prinsipnya bukan berarti kami tidak mau menganggarkan. Ini lebih disebabkan karena status pembangunan KPT sendiri sampai saat ini masih dalam tahap penyelidikan pihak Kejati Jateng,” tandasnya. Seperti diketahui, pembangunan KPT tahap awal yang menelan anggaran kurnag lebih Rp 7 miliar, sekarang ini dibiarkan mangkrak selama beberapa tahun. Pembangunan tersebut diduga terjadi korupsi, yang mengakibatkan beberapa tiang beton gedung yang direncakan tujuh lantai itu miring. Bahkan saat ini, Kejati Jawa Tengah telah memvonis tiga orang yang dianggap terlibat langsung dalam dugaan korupsi tersebut, yakni rekanan pembangunan Rasimun Setyadi, konsultan pembangunan Andi Cibandono dan PPK Ir Ghodiman. Ketiganya bahkan telah menjalani masa hukumamnya di LP Kedungpane, Semarang. (har)

RSI Bantu Air Bersih Untuk Warga Wangon KETANGGUNGAN - Sebagai bentuk kepedulian terhadap penderitaan warga Dukuh Wangon, Desa Kubangsari, Kecamatan Ketanggungan, Rumah Sakit Islam Harapan Anda Kota Tegal Senin (10/9) menyalurkan bantuan air bersih bagi warga setempat. Penyaluran bantuan tersebut dilakukan dengan menggunakan truk tangki milik PDAM Kabupaten Brebes. Penyaluran bantuan air bersih tersebut dilakukan atas kondisi warga Dukuh Wangon

yang selama ini mengalami kekeringan berat dan kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Perwakilan RSI Harapan Anda Tegal, Akson Ferdian mengatakan, Minggu (9/9) pihak rumah sakit melihat pemberitaan di media Radar Tegal atas kondisi warga Dukuh Wangon, Desa Kubangsari yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Informasi tersebut kemudian ditindaklanjuti pihak RSI Harapan Anda dengan langsung menyalurkan bantuan air bersih bagi warga setempat. “Bantuan sebanyak 8.000 liter tersebut

bersifat sementara. Kedepan bantuan serupa akan terus disalurkan bagi mereka yang memang membutuhkan air bersih,” katanya. Dikatakan, musim kemarau yang terjadi saat ini memang telah membuat sejumlah daerah mengalami kekeringan. Kondisi itu telah menyebabkan krisis air bersih bagi sejumlah warga pedesaan. Agar mereka bisa sedikit terbantu, pihaknya sejak beberapa waktu lalu mulai mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan dengan menyalurkan air bersih. (har)

DOK/RADAR BREBES

MANGKRAK - Pembangunan gedung KPT Brebes hingga kini masih dibiarkan mengkrak.

Erosi Rusak Belasan Hektar Lahan Jagung

HARVIYANTO/RADAR BREBES

KEMAH PERSAMI - Siswa-siswi SMPN 4 Wanasari mengikuti kemah Persami di halaman sekolah.

SMPN 4 Wanasari Terus Kembangkan Pramuka WANASARI - Seluruh siswa kelas VII SMPN 4 Wanasari Minggu (9/9) mengikuti Kemah Persami yang dilaksanakan di halaman sekolah. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka memperkenalkan Wiyata Mandala kepada seluruh siswa baru sekolah tersebut. Selain itu, kegiatan tersebut juga sekaligus untuk pemerimaan penggalang baru di Gudep SMPN 4 Wanasari. Melalui kegiatan itu, diharapkan juga sebagai implementasi nilainilai karakter dan nilai kebangsaan. Acara dibuka Ketua Majelis Gugus Depan (Kamabigus) 15.149/15.150 SMPN 4 Wanasari, Kakak Thomas SPd melalui upacara resmi yang diikuti 283 siswa. Thomas dalam sambutannya mengatakan, bahwa perkemahan ini diupayakan sebagai wahana bagi penggalang baru di SMPN 4 Wanasari untuk memiliki ketrampilan serta nilai-nilai kepribadian yang bisa diterapkan dalam kehidupan di lingkungan sekolah dan masyarakat. “Di samping itu untuk menjalin hubungan dan komunikasi baik antar civitas sekolah dengan lingkungan sekitar,” kata Thomas, yang juga Kepala SMPN 4 Wanasari. Saat ini pemerintah sudah menegaskan pendidikan kepramukaan melalui Undang-Undang Pramuka sebagai bagian terpenting pendidikan karakter dan kegiatan ekstrakurikuler wajib. Sehingga, tambahnya, kegiatan pramuka ini diharapkan mampu menjembatani amanat gerakan kepanduan praja muda karana. Dalam kegiatan Kemah Persami, seluruh peserta juga harus mengikuti sejumlah kegiatan, di antaranya lomba kerampilan, out bound, refleksi dan pengetahuan ketrampilan yang lainnya, serta budi pekerti. “Sedangkan untuk materi wawasan kebangsaan diisi oleh beberapa guru yang pernah mengikuti pembinaan wawasan kebangsaan,” tandasnya. Dikatakan, SMPN 4 selama ini memang aktif dalam kegiatan kepramukaan. Beberapa kali selalu mengikuti lomba kepramukaan baik di tingkat kecamatan dan kabupaten. SMPN 4 Wanasari telah berhasil menyabet juara Tergiat 2 Putra dan Putri Jambore Ranting Tahun 2007 dan 2008, Tergiatan Tiga Putra Tahun 2007. Dan juara Jambore di tingkat Kabupaten. Kedepan, lanjutnya, melalui kegiatan rutin Persami, sekolahnya akan bisa lebih banyak lagi meriah prestasi khususnya di bidang kepramukaan. (har)

BANTARKAWUNG - Daerah Aliran Sungai (DAS) Pemali yang melalui dua desa di Kecamatan Bantarkawung dalam kondisi mengkhawatirkan. Kondisi itu menyusul dengan semakin luasnya erosi sungai yang mengancam pemukiman penduduk dan juga lahan pertanian serta akses jalan. Dua desa yang berada di daerah DAS tersebut yakni Desa Pangarasan dan Desa Kebandungan. Di Desa Keban-

dungan, belasan hektar lahan pertanian jagung milik warga saat ini sudah tidak dapat lagi ditanami akibat erosi Sungai Pemali di Dukuh Pendil. Selain merusak lahan pertanian, aliran Sungai Pemali juga mengancam keberadaan badan jalan KebandunganCikamuning yang saat ini hanya berjarak tidak lebih dari 10 meter dari bibir sungai. “Saat usim hujan tahun lalu terjadi, di ruas jalan yang ber-

dampingan dengan Sungai Pemali tersebut telah terjadi erosi tanah seluas 150 meter. Semula jarak antara jalan dangan bibir sungai sejauh 50 meter, namun saat ini hanya tinggal 10 meter,” jelas Sutarto MPd, Kades Kebandungan. Akibat kondsi terseut, saat ini sedikitnya 15 hektar lahan pertanian yang semula merupakan perkebunan jagung tidak dapat berfungsi akibat erosi.

“Desa Kebandungan sendiri dikenal sebagai penghasil jagung dan biasanya memasuki kemarau seperti ini, petani bersiap untuk panen. Namun semejak lahan tergerus sungai mereka tidak bisa lagi memanfaatkannya,” kata Sutarto. Sementara di Desa Pangarasan, aliran sungai mengancam warga yang tinggal di Dukuh Krajan Utara dan Krajan Timur. Menurut Ahmad Nirom selaku

kepala desa, saat ini terdapat 300 kepala Keluarga di Dukuh Krajan Timur dan 100 KK di Krajan Utara yang rumahnya dalam posisi mengkhawatirkan akibat erosi sungai. “Bagian yang longsor di Dukuh Krajan Timur sepanjang 100 meter, dengan tinggi tebing 10 meter. Sementara di Krajan Utara bibir tebing dalam kondisi rawan sepanjang 300 meter dengan ketinggian 3 meter,” ungkapnya. (pri)

Budidaya Ikan Air Tawar di Desa Banjarsari, Kecamatan Bantarkawung

Punya Potensi Menjadi Pusat Budidaya Air Tawar Ketersediaan sumber air yang memadai, menjadikan Desa Banjarsari, Kecamatan Bantarkawung Berpotensi sebagai daerah pengembangan budidaya ikan air tawar. Seperti apa kondisinya? LAPORAN: TEGUH S DESA Banjarsari saat ini memiliki sekitar 50 petani ternak ikan air tawar yang memanfaatkan lahan di sekitar pemukiman mereka sebagai kolam ikan. Kepala Desa Banjarsari Ahmad Zainal Mutaqin mengatakan, kondisi alam yang ada di desanya memberikan kemudahan bagi para peternak ikan dalam mendapat pasokan air. Kebanyakan warga membuat kolam ikan di samping maupun

TEGUH SUPRIYANTO/RADAR BREBES

PERLU DUKUNGAN - Potensi budidaya ikan air tawar Desa Banjarsari, Kecamatan Bantarkawung memerlukan dukungan untuk pengembangan.

bagian belakang rumah mereka. “Sudah lama warga di sini menggeluti budidaya ikan jenis air tawar, hanya saja dalam pengelolaannya masih bersifat tradisional. Jenis ikan yang dipelihara antara lain tawes, lele

dan mujaer,” ungkap Zainal, Senin (10/9) Dikatakan Zainal, dengan ponetnsi yang ada tersebut desanya sempat beberapa kali mendapatkan perhatian baik dari Pemerintah Kabupaten

(Pemkab) Brebes maupun kalangan swasta. Perhatian tersebut berbentuk bantuan berupa pemberian bibbit ikan maupun sosialisasi mengenai cara budidaya ikan yang baik dan benar. “Hanya saja bantuan tersebut sepertinya masih kurang maksimal, sebab para petani ternak ikan di sini masih kesulitan dalam memahami besarnya peluang usaha melalui budidaya ikan air tawar ini. Selain bibit ikan dan sosialisasi, mereka juga memerlukan pembinaan mengenai manajemen peternakan secara mandiri,” kata Zainal. Akibat dari kondisi tersebut, budidaya ikan air tawar yang sudah lama digeluti dan memiliki potensi besar bagi kemajuan ekonomi masyarakat desa, saat ini hanya sekedar menjadi tambahan penghasilan. Sementara untuk kebutuhan hidup utama, warga masih mengandalkan dari sektor pertanian dan dagang. Dengan dukungan sumber daya air yang cukup melimpah,

Zainal optimis desanya bisa menjadi sentra ikan air tawar di selatan Kabupaten Brebes. “Tapi tentunya harus ada dukungan yang optimal, terutama dari instansi terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Brebes,” tandasnya. Apa saja bentuk dukungan Pemkab? Dia mengatakan salah satunya adalah meningkatkan SDM petani ikan. Misalnya dengan kegiatan pelatihan dan pembinaan pengembangan usaha budidaya ikan air tawar. “Salah satunya adalah, bagaimana tata cara pembenihan ikan,” kata dia. Selain Desa Banjarsari, desa lain di Kecamatan Bantarkawung yang juga memiliki potensi pengembangan budidaya ikan tawar adalah Desa Terlaya dan Legok. Tidak jauh berbeda dengan Desa Banjarsari, para petani di desa itu dalam mengelola ternak ikan tersebut maih menggunakan cara-cara tradisional. (*)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.