Radar Tegal 11 Agustus 2011

Page 8

CMYK

KAMIS, 11 AGUSTUS 2011

METROPOLIS

9

RADAR TEGAL

Menjelang Hari Raya Idul Fitri

WASPADAI BEREDARNYA PARCEL

KADALUARSA

MEMASUKI pertengahan bulan Ramadan, masyarakat diminta waspada terhadap beredarnya parcel berupa makanan maupun minuman, yang diperjualbelikan di sejumlah toko, mini market maupun mall. Sebab kerap kali oknum nakal memanfaatkan situasi Hari Raya Idul Fitri, untuk memasukkan barang yang kadaluarsa dalam sebuah parcel. Selain imbauan pada masyarakat supaya berhatihati dan waspada, ketika membeli parcel maupun makanan. Komisi II DPRD Kota Tegal meminta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di lingkungan Pemkot, secara rutin turun lapangan memantau langsung, sekaligus mengantisipasi beredarnya makanan atau minuman kadaluarsa, yang dimasukkan dalam parcel. Anggota Komisi II DPRD Hj Stella Emilina SH mengatakan, walaupun belum memasuki pertengahan bulan puasa, hampir di pasar, toko, mini market atau mall banyak menyiapkan parcel Lebaran. Tentunya dengan harga bervariasi bergantung isinya. Hal ini sangat berbahaya, kalau tidak ada pantauan ataupun kurang hati-hatinya masyarakat memilih serta membeli parcel. “Kami minta masyarakat harus cerdas. Jika menemukan barang kadaluarsa harus dikembalikan. Jangan mau diterima begitu saja. Apalagi tetap diedarkan atau diberikan pada klien serta sanak saudara,” ucap Stella.

ADI MULYADI/RATEG

PEMBINAAN - Tim gabungan operasi yustisi Pemkot, membawa sejumlah orang yang diduga PL (Pemandu Lagu) ke Kantor Satpol PP untuk diberi pembinaan.

Operasi Yustisi Diprotes Giat Penegakan Surat Edaran Walkot KEGIATAN razia yustisi pelaksanaan surat edaran wali kota, terkait penertiban usaha tempat hiburan selama bulan Ramadan, ternyata diprotes sejumlah kalangan. Aksi tersebut terjadi di Kantor Satpol PP Kota Tegal, Selasa (9/8) malam, usai tim gabungan menggelar operasi yustisi. Alasan pihak yang mengaku keberatan dengan kegiatan tersebut, razia yang dilakukan dinilai

ke hal 15 kol 1

tidak pas, dan membuat pengunjung tempat hiburan terganggu. Dalam operasi itu, tim gabungan salah menangkap sejumlah orang. Sebab para tamu tempat karaoke dibawa petugas untuk diberi pembinaan. Menurut mereka, alangkah lebih baik apabila pembinaan dilakukan di lokasi masing-masing. Selain itu, apa yang dilakukan Satpol PP dan tim operasi yustisi, sudah masuk dalam kategori penangkapan. Padahal untuk melakukan hal itu harus dilengkapi surat perintah resmi. ke hal 15 kol 1

TURUN LAPANGAN - Tim Disperindag Propinsi Jateng, didampingi Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan serta Komisi II DPRD Kota Tegal, turun lapangan untuk mengecek makanan atau minuman kadaluarsa menjelang Lebaran. M SAEKHUN/RATEG

SERBA-SERBI

Komisi II Diminta Panggil PDAM Sikapi Ancaman Warga Putus Pipa WARGA Bumijawa Kabupaten Tegal mengancam bakal memutus pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Tegal. Sebab sampai saat ini perusahaan itu belum memberikan dana kompensasi sebesar Rp268 juta kepada masyarakat. Untuk itu, pimpinan dewan minta Komisi II secepatnya memanggil direksi PDAM, guna dilakukan klarifikasi. Wakil Ketua DPRD Kota Tegal H Yakin Basuki, usai menerima laporan Pansus 2 tentang PDAM, Rabu (10/8) kemarin mengatakan, PDAM harus menunjukkan bukti pembayaran pada Pemkab Tegal. Kalau memang sudah dibayar. Selanjutnya, kewajiban kompensasi pada warga merupakan kewajiban Pemkab. Sebab PDAM Kota Tegal telah memenuhi kewajibannya. Bukan mengancam memutus pipa PDAM. Tapi warga menuntut pada Pemkab, soal dana kompensasi tersebut. Tapi guna

ABIDIN ABROR/RATEG

BERJUBEL - Pengunjung Pasar Pagi Kota Tegal, terlihat saling berdesakan memenuhi gerai pakaian.

Pedagang Pakaian Kewalahan SELAMA beberapa hari, pedagang pakaian di Pasar Pagi Kota Tegal termasuk sejumlah toko mulai diserbu pembeli. Bahkan konsumen yang datang makin bertambah. Seperti terlihat kemarin, para pengunjung yang datang mengalami cukup tajam. Mereka nampak saling berdesakan. Keadaan ini tak hanya terjadi di lantai satu, namun juga lantai di atasnya. Hal ini tidak lain karena makin dekatnya perayaan Hari Raya Idul Fitri, yang dimanfaatkan para pedagang untuk mengeruk keuntungan. Sementara pakaian yang banyak dibeli apalagi kalau bukan pakaian anak. Hal ini diakui salah seorang pedagang, M Yasin. Menurutnya, permintaan pakaian jenis ini mengalami peningkatan. ke hal 15 kol 5

KOMODITAS Kurma Tunisia dan Amerika Bersaing DAMPAK masuknya kurma yang berasal dari luar Timur Tengah, seperti kurma California Amerika Serikat, membuat harga di pasaran makin kompetitif. Bahkan persaingannya sangat ketat. Menurut Gyong-Gyong dari Toko Mira, kualitas kurma masing-masing negara sangat berbeda. Kurma dari Tunisa warnanya lebih muda, dan bentuknya cukup panjang. Rasa manis kurma dari negara itu sedang-sedang saja. Adapun kurma Amerika, baik warna atau manisnya lebih kuat. “Harga tentu saja berbeda.” Diakui, selama bulan puasa permintaan kurma di tokonya Jalan HOS Cokoroaminoto Tegal lumayan meningkat. Termasuk barang kebutuhan rumah tangga lain. Disamping tersedia aneka parcel yang siap dikirimkan pada kerabat istimewa pada Hari Raya Idul Fitri. (din)

CMYK

ke hal 15 kol 5

JADI TUMPUAN - Menara air PDAM di Jalan Pancasila Tegal, jadi tumpuan PDAM untuk mendistribusikan air ke semua pelanggan. M SAEKHUN/RATEG

M SAEKHUN/RATEG

SUSUN REKOMENDASI - Pansus 1 DPRD Kota Tegal menggelar rapat internal, guna menyusun rekomendasi atas kasus lahan eks terminal bus, yang saat ini dimanfaatkan bangunan Pacific Mall.

Mediasi Kasus Lahan Pacific Gagal Pansus Rumuskan Rekomendasi UPAYA mediasi penyelesaian kasus lahan eks terminal bus Kota Tegal, yang dimanfaatkan pembangunan Pacific Mall menemui kegagalan. Sebab dari hasil mediasi, masing-masing pihak tetap bersikukuh pada pendapatnya. Untuk itu, Panitia Khusus (Pansus) 1 DPRD Kota Tegal segera menyusun rekomendasi, untuk diserahkan pada Pemkot melalui

pimpinan dewan. Menurut Wakil Ketua Pansus 1 DPRD H Hadi Sutjipto SH, usai mengikuti rapat internal, Rabu (10/ 8) kemarin, pihaknya berusaha maksimal agar masalah lahan eks terminal bisa diselesaikan melalui jalur mediasi. Melalui kerja keras, Pansus berusaha mempertemukan antara PT Sritanaya Megatama atau Pacific Mall, dengan PT Bamas Satria Semarang. Namun tidak ada titik temu, sebab keduanya tetap bersikukuh pada pendiriannya. ke hal 15 kol 1

PKPU Pantau Kesehatan Santri Al Munawaroh

Tim Kesehatan Langsung Disambut Gembira Sedikitnya 47 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Munawaroh, yang berada di Jalan Prof Buya Hamka Kelurahan Margadana Kecamatan Margadana Kota Tegal, dipantau kesehatan dan gizinya oleh tim PKPU. Kedatangan tim disambut luapan kegembiraan puluhan santri, di depan halaman masjid komplek Ponpes Al Munawaroh. LAPORAN : M SAEKHUN SUASANA makin haru, ketika satu per satu mereka menyalami dan mencium tangan rombongan tim PKPU. Sejurus kemudian para

santri Ponpes Al Munawaroh, yang rata-rata yatim piatu serta anak-anak dhuafa, dengan sigap beramai-ramai memikul beberapa dus vitamin, beras serta dus lauk pauk. Tampak jelas di raut wajah mereka, terpancar kegembiraan tiada batas. Pondok pesantren yang terletak di pinggiran Kota Tegal, tepatnya Jalan Prof Buya Hamka Kelurahan Margadana, Kecamatan Margadana Kota Tegal, dihuni 47 santri berasal dari keluarga tidak mampu. Mereka termasuk anak-anak yatim dan golongan marjinal, yang berasal dari daerah sekitar Ponpes, dan beberapa lagi dari daerah tetangga. Disamping mendapatkan tempat tinggal gratis, anak-anak tersebut memperoleh sekolah maupun uang saku, makanan, minuman, dan pendidikan khas pondok pesantren seusai bersekolah di SD maupun MI di dekat Ponpes.

M SAEKHUN/RATEG

PERIKSA SANTRI - Ketua Tim Kesehatan PKPU dr Wildhan Zein, memeriksa kesehatan santri Ponpes Al Munawaroh, yang berada di Jalan Prof Buya Hamka Kelurahan Margadana Kecamatan Margadana Kota Tegal.

Pada kesempatan itu, bertempat di aula Ponpes, tim kesehatan PKPU memeriksa dan memberi obat serta vitamin pada seluruh santri, guru-guru serta pengasuh Ponpes. Dalam kunjungan pemeriksaan rutin tersebut, dijumpai beberapa kasus kesehatan yang berhubungan dengan pola jajan anak-anak yang tidak sehat. Mereka masih perlu pengawasan akan jajanan, yang berasal dari warung-warung sekitar Ponpes. Beberapa di antaranya mie instan, makanan ringan serta es yang tercampur bahan-bahan kimia. Di hadapan Pengasuh Ponpes KH Mukhtar Khudlori SPdI, dan seluruh santri seusai pemeriksaan, Ketua Tim Kesehatan PKPU Dr Wildhan Zein menyampaikan, agar bisa terhindar dari penyakit, harus melakukan cara hidup bersih dan sehat. Selain itu, perlu makan dan minum sesuai kaidah ke hal 15 kol 1


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.