Inovasi-Vol06-Mar2006

Page 67

INOVASI Vol.6/XVIII/Maret 2006 4. Mamalia Laut dan Bunyi 4.1 Mamalia Laut

Ada 3 golongan mamalia yang berkembang di bumi dan beradaptasi di laut. Ketiga golongan ini termasuk didalamnya : paus, lumba-lumbalumba, anjing laut, singa laut,walruse, dugongs, dan sapi laut. Golongan Cetacean terdiri dari 76 spesies mamalia laut yang diketahui sebagi paus, lumba-lumba-lumba, dan ikan lumba-lumba. nenek moyang dari grup ini memasuki laut kira-kira 55 juta tahun yang lalu. Ada berbagai macam Mamalia laut diantara nya berikut ini, dari yang ukurannya terbesar hingga kecil : Paus Biru (Blue whale), Paus Finback, Paus Right atau paus sikat, Paus Sei, Paus Humpback, dan Paus Gray yang termasuk sub Orde Baleen Whale (Mysticete). lalu Paus Sperm, Paus Pembunuh, paus Pilot, Paus putih, Lumba-lumba hidung botol yang termasuk suborde Toothed whales (Odonticeti). Beberapa paus besar jenis baleen seperti grys dan humpback bermigrasi secara musiman biasanya membiakkan pada musim dingin di daerah tropik dan kembali ke kutub pada musim panas. Golongan kedua dari mamalia laut didalamnya termasuk anjing laut, singa laut dan walrus.Berbeda dengan paus mamalia Laut ini menghabiskan sebagian besar waktunya di daratan es. 4.2 Penggunaan Suara oleh mamalia Laut

Pemahaman mengenai pendengaran mamalia laut dan mekanisme aural penting diketahui untuk mengenal potensial efek suara terhadap mereka. Mamalia laut tinggal di lingkungan dimana tidak terdapat cahaya yaitu di kedalaman yang jauh dari permukaan. Pada kedalaman lebih dari 200 meter cahaya tidak lagi menembus laut, dengan keadaan ini maka mamalia laut mengandalkan suara di bandingkan cahaya sebagai alat utama dalam berkomunikasi serta untuk lebih berhati-hati dari keadaan lingkungan sekitarnya.

Selain itu banyak juga mamalia laut yang tinggal di lingkungan yang membatasi penglihatannya, seperti di daerah turbiditas. Maka mamalia laut ini mengandalkan kemampuannya dalam suara. Misalnya lumba-lumba sungai dimana kemampuan penglihatannya terbatas hanya pada membedakan yang gelap dan terang. - Echolocation Echolocation adalah kemampuan binatang dalam memproduksi frekuensi yang sedang atau tinggi serta mendeteksi echos dari suara ini untuk menentukan jarak dari suatu objek, dan untuk mengenali keadaan fisik di sekitarnya. Echolocation ini memberikan informasi yang detail dan akurat tentang keadaan sekeliling. Echolocation ini memproduksi frekuensi tinggi. Contohnya lumba-lumba laut yang menghasilkan frekuensi dari 50 kHz hingga 13 kHz. Frekuensi tinggi yang digunakan mamalia laut ini memberikan resolusi yang tinggi, meskipun bagaimanapun suara frekuensi tinggi memiliki banyak keterbatasan di dalam air. Echolocation ini penting tidak hanya untuk mendeteksi dan menangkap mangsa tetapi juga melihat lingkungan sekitar.

- Navigasi Mamalia laut mysticete diketahui memproduksi frekuensi rendah. Pada frekuensi rendah ini penjalaran suara di lingkungan laut lebih cepat. Suara dengan frekuensi rendah dimana bisa menjalar ke tempat yang jauh dengan cepat. Karena itu mamalia laut menghasilkan suara dengan frekuensi rendah ini untuk bermigrasi seperti misalnya Paus. Gangguan atau kebisingan dengan frekuensi suara yang rendah tentunya menjadi gangguan serius terutama untuk pertahanan mamalia laut. - Komunikasi Dalam berkomunikasi mamalia laut menggunakan suara dengan sinyal akustik tertentu, dimana sinyal ini bervariasi tergantung kebutuhan serta keadaan lingkungan. ada berbagai macam fungsi komunikasi mamalia laut seperti : seleksi intraseksual, seleksi interseksual, memandu anak, memandu kelompok, pengenalan individu, dan menghindari bahaya.

Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia

64


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.