WARNING NU UNTUK PD

Page 5

Edukasi

INILAH GRUP: INILAH KORAN PORTAL NEWS : WWW.INILAH.COM, WWW.INILAHKORAN.COM, WWW.YANGMUDA.COM, WWW.JAKARTAPRESS.COM MAJALAH INILAH REVIEW

- JUMAT 30 NOVEMBER 2012

AGENDA ASEAN Economic Summit (AES) 2012

DIGELAR di Graha Sanusi Hardjadinata, Kampus Unpad Jalan Dipatiukur Kota Bandung, 5-7 Desember 2012. Antara lain diisi seminar internasional tentang perekonomian kawasan Asean. Info: www.aes2012.com.

WiSE-Health 2012

KONFERENSI Internasional Wanita di bidang Sains dan Teknik, digelar di Aula Barat Kampus ITB Jalan Ganeca Kota Bandung, 6-7 Desember 2012. Info: wisehealth.itb.ac.id.

Fotografi Autofocus 2012

DIGELAR Orkesma BEM/Kema Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad di Kampus Unpad Jalan Dipatiukur Kota Bandung, 1-2 Desember 2012. Info: Alin (08562298928).

Seminar Profesi Pekerjaan Sosial

DIGELAR di Graha Sanusi Hardjadinata, Kampus Unpad Jalan Dipatiukur Kota Bandung, 5 Desember 2012. Info: Facebook SeminarProfesi2012, www. semprofks.unpad.ac.id, Revi (085692564846).

Pesona IMT Fair 2012

BERTEMA Our Spark Will Change The World digelar Institut Manajemen Telkom (IMT) di GOR C-Tra Arena Jalan Cikutra Kota Bandung, Sabtu (8/12). Menampilkan Sheila on 7, Sarasvati, Tulus dll. Info: Luthfi (08572212608).

Four Seasons Best American Stories

DIPENTASKAN di Gedung Administrasi Pusat, Universitas Kristen Maranatha Jalan Surya Sumantri, Jumat-Sabtu (30 November-1 Desember 2012). Info: Twitter @4SeasonsED2012.

Milad ke-1 Hijabersmom

DIISI tausiah oleh Aam Amirudin, lomba desain, dan fashion show, di Bumi Sangkuriang Jalan Kiputih Kota Bandung, Sabtu (15/12). Info: Marina (08112229727).

IPTEK

Google Siapkan Laptop OS Chrome GOOGLE akan meluncurkan laptop berukuran 12,85 inci, dengan OS Chrome. Produk ini, seperti dikutip dari Pocket-lint, bakal diplot untuk menyaingi Windows 8 dan notebook Mac. Berita itu pertama muncul di situs China Times, yang mengklaim bahwa dua perusahaan manufaktur Taiwan akan memproduksi perangkat tersebut, dan mulai mengapalkannya pada kuartal pertama tahun depan. Sebelumnya, Google memang sering dirumorkan akan memproduksi produk sendiri, terutama sejak mereka mengakuisisi Motorola pada awal tahun ini. Beberapa produk Google juga merger dengan produsen lain untuk menghasilkan produk, contohnya Nexus dengan LG, Chromebook dengan Asus, Samsung, dan Acer. (ahmad taufiqqurakhman/rey)

Orang Tua Siswa Tidak Paham BOS INILAH/ZAINULMUKHTAR

JANGANKAN jumlah dana dan pemanfaatannya, istilah Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) saja masih banyak yang tidak tahu. Orang tua siswa di Kabupaten Garut hingga kini masih banyak yang tidak mengetahui dan tidak merasakan manfaat dana BOS. Diduga hal itu terjadi akibat kurangnya sosialisasi dari pemerintah. Tidak heran, dalam reali­ sasi dana BOS diduga banyak terjadi pelanggaran. Apalagi akses layanan informasi mengenai penyaluran dana BOS dari instansi maupun dinas terkait juga cenderung tertutup. Sejumlah fakta itu mengemuka dalam Dengar Pendapat Pemaparan Hasil Survei Penilaian Warga dan Audit Sosial tentang Implementasi Dana BOS tingkat SD di Kabupaten Garut, yang digagas Masyarakat Peduli Anggaran Garut (Mapag) di GOR Gelora Intan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Rabu (28/11). Peneliti Mapag Dian Elven Hasanudin mengatakan, berdasarkan hasil survei partisipatif penilaian warga bermetode Citizen Report Card (CRC) atau kartu kepuasan masyarakat, mengenai penerapan BOS 2011 di Kabupaten Garut dapat disimpulkan hampir 50% orang tua siswa belum tahu tentang dana BOS dan manfaatnya. “Fakta ini menunjukkan, sosialisasi tentang dana BOS dan manfaatnya bagi masyarakat, masih sangat kurang,” kata Dian yang juga peserta Kursus Politik Anggaran (Kurpola). Survei populasi orang tua

SULIT INFORMASI: Ketidakpahaman orang tua siswa di Kabupaten Garut terhadap program BOS, tidak semata karena minimnya sosialisasi. Tapi, juga sulitnya masyarakat mengakses informasi penggunaan dana BOS.

siswa SD di Kabupaten Garut dilakukan menggunakan Stratified Random Sampling sejumlah 400 orang tua siswa yang tinggal di Kabupaten Garut, wilayah utara, selatan, timur, barat, dan tengah. Status pendidikan mereka beragam, mulai tamatan SD hingga Perguruan Tinggi (PT). Lebih banyak mereka bekerja sebagai ibu rumah tangga (169), disusul wiraswasta (77), petani/nelayan (65), pedagang (54), dan guru (14). Dari 400 responden disurvei, sebanyak 206 orang mengaku tahu tentang dana BOS, dan 165 orang tidak tahu. Parahnya, sebanyak 360 responden tidak mengetahui besaran alokasi dana BOS untuk setiap siswa, dan hanya

Bencana Alam Sudah Ada Sejak Dulu INILAH/SYAMSUDDIN NASOETION

SEKURANGNYA manusia purba yang hidup ribuan tahun lalu sudah merasakan dan mengalami bencana alam. Peneliti Pusat Survei Geologi (PSG) Badan Geologi Asdani Soehaimi menjelaskan, sejumlah fakta itu ditemukan pada riset tahun lalu di perbatasan Kabupaten Poso dan Sigi, Provinsi Sulawesi Selatan. Asdani menjelaskan, saat riset para peneliti mendapat temuan berupa tempayan atau tempat air. Setelah didatangkan petugas Badan Arkeologi Nasional (Arkenas), diketahui di lokasi itu terdapat komunitas manusia yang hidup sekitar 2.000 tahun silam namun kemudian menghilang. Tapi, belum diketahui apakah komunitas itu menghilang terkubur ataukah menghilang berpindah. “Potensi bencananya terekam oleh kita, lalu saat riset kami juga menemukan banyak temuan berupa tempayan atau tempat air dan itu banyak banget. Kemungkinan mereka mengalami bencana alam berupa kemarau panjang, meski hidup dekat danau,” jelasnya kepada wartawan seusai Simposium Nasional II Gempa Bumi dan Tektonik Aktif, di Aula Timur Kampus ITB, Jalan Ganeca Kota Bandung, Kamis (29/11). Sebenarnya, Tim Peneliti PSG Badan Geologi saat itu datang ke lokasi tersebut guna riset memetakan daerah bencana. Adanya sejumlah temuan tersebut,

BELAJAR BENCANA: Siswa dapat belajar tentang jejak bencana alam melalui batuan yang menjadi koleksi Museum Geologi, di Jalan Diponegoro Kota Bandung.

membuat kegiatan riset ini berkembang pada studi iklim masa lalu. “Menurut Arkenas ditemukan tulang belulang, tapi apa itu karena tertimbun longsor atau bencana belum diketahui dan komunitas itu pun menghilang tidak diketahui jejaknya,” paparnya. Kepala Pusat Vulkanologi Mistigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono menjelaskan, saat ini sudah ada peta rawan bencana di seluruh Indonesia. Tapi dia belum tahu, apakah praktik antisipasi bencana sudah dilakukan oleh masing-masing pemerintah setempat. “Sekitar tahun 2000

>5

sudah ada peta bencana. Tapi apakah peta ini sudah digunakan sebagai acuan pemerintah dalam membuat kebijakan terkait antisipasi dan penanggulangan bencana, saya tidak tahu,” jelas Surono. Dia mengatakan, seharusnya berbagai informasi terkait bencana alam sudah bisa diketahui seluruh masyarakat, termasuk kalangan pelajar. Bahkan pengetahuan tentang bencana ini perlu dimasukkan ke dalam kurikulum pelajaran di sekolah seperti diterapkan di Jepang. “Sehingga mereka tahu apa saja yang perlu dilakukan ketika terjadi bencana alam,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Vice President Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI) M Asrurifak mengatakan, jika pemerintah sudah menggunakan peta rawan bencana, maka tidak akan ada lagi pembangunan di kawasan rawan bencana. “Sudah dipetakan daerah rawan bencananya, seharusnya itu menjadi acuan mengambil kebijakan. Namun demikian, terkadang aturan itu tak diterapkan sehingga masih ada pihak tertentu yang membangun di kawasan rawan bencana,” jelas Asrurifak yang juga anggota Pusat Peneliti Mitigasi Bencana (PPMB) ITB. (evi damayanti/rey)

34 orang tahu. Sebanyak 247 orang di antara mereka juga mengaku tidak mengetahui sumber dana BOS, dan hanya 127 orang mengaku tahu. Besaran dana BOS 2011 di Kabupaten Garut sendiri berasal dari pemerintah pusat mencapai Rp175.678.184.000 (murni), dan Rp175.678.184.000 (perubahan). Sedangkan dari Pemprov Jabar mencapai Rp8.076.575.000 (perubahan). Sebagian dana tersebut untuk Tim Pelaksana BOS sebesar Rp35.035.636.800 (murni), dan Rp35.119.636.800 (perubahan). Tim ini terdiri atas PNS Disdik Garut, guru honorer SD, dan guru honorer SMP. Minimnya pengetahuan

responden tentang dana BOS membuat sikap kebanyakan mereka cenderung apatis. Hal itu setidaknya diperlihatkan dari hanya sebanyak tujuh responden mengaku pernah melihat pelanggaran penggunaan dana BOS oleh sekolah, dan 347 orang lainnya tidak pernah melihatnya. Sebanyak 347 orang di antara mereka juga mengaku tidak memiliki pengalaman menyampaikan keluhan, pengaduan, pelaporan terkait dana BOS, dan hanya 25 orang mengaku ada pengalaman. “Acara ini sangat bagus. Disdik tentunya merasa terbantu. Hasil survei ini akan kita cek ke lapangan. Kebetulan dalam waktu dekat ini kita akan melakukan monitoring dan evaluasi BOS ke wilayah

selatan,” kata Kepala Bidang Data dan Informasi Disdik Kabupaten Garut Yuda Iman Primadi, mewakili Kepala Disdik Garut Mahmud. Orang tua siswa asal Jalan Kian Santang Kecamatan Garut Kota, Tintin (48), mengaku sering mendengar keluhan guru-guru terkait realisasi dan penggunaan sejumlah dana BOS. “Mereka sering mengeluh karena mesti selalu memberikan amplop kepada oknum pejabat Disdik setiap kali berkunjung ke sekolah. Makanya, saya minta ke pihak Disdik agar mulai sekarang jangan pernah terima uang dari BOS. Itu haram, karena uang itu milik murid,” tandasnya. (zainulmukhtar/rey)

Banyak Film Pendek Bernilai Edukatif INILAH, Bandung - Dibanding film yang dibuat dengan tujuan komersial, film pendek yang dibuat independen, justru lebih banyak mengangkat fenomena dan kritik sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Ketua Dewan Panitia Fiesta Film Independen Bandung (FFIB) 2012 Sophan Ajie mengungkapkan, tidak sedikit juga pesan-pesan dalam film pendek memuat pesan moral serta nilai-nilai edukatif. Satu yang tidak bisa dipungkiri, film pendek biasanya dibuat masyarakat pegiat film pendek yang minoritas dari segi jumlah. Antusiasme mereka sangat tinggi untuk membuat film, tapi masih belum ada wadah yang mampu menampung sekaligus menjadi ajang apresiasi karyakarya mereka. “Hadirnya FFIB 2012, diharapkan mampu mewadahi produksi-produksi film pendek di Indonesia khususnya di Kota Bandung,” kata Ajie dalam konferensi persnya, Jalan Rebana Kota Bandung, Kamis (29/11). Ajie mengatakan, FFIB muncul untuk mewadahi masyarakat pegiat film pendek, karena selama ini masih banyak mereka yang belum disentuh. Sekalipun, ada kategori khusus film pendek di ajang Festival Film Bandung (FFB), tapi itu belum mampu merangkul kaum minoritas tersebut. “Film-film pendek banyak yang bagus serta menarik. Pesan yang disampaikan pun punya nilai edukasi. Kebanyakan tema yang di-

NET

DIMINATI PELAJAR: Membuat film pendek tidak didominasi pegiat film dewasa. Banyak juga pelajar dan mahasiswa meminati film pendek ini.

angkat adalah kritik sosial, menggambarkan fenomena terkini di masyarakat. Semoga ke depan, para pegiat film pendek dapat terus memberikan sajian tontonan alternatif bagi masyarakat,” katanya. Untuk mengapresiasi hasil karya para pegiat film pendek, Komunitas La­ ngit Inspirasi bakal digelar Malam Anugerah FFIB 2012, di Gedung New Majestic, Jalan Braga Kota Bandung, 4 Desember 2012. FFIB 2012 akan menilai karya film pendek yang masuk ke dalam tiga kategori. Masing-masing karya terbaik, sutradara terbaik, dan aktor serta aktris terbaik. “Karya terbaik adalah karya yang dianggap memiliki keunikan ide, konten lokal, aspek komunikasi, kualitas teknis gambar dan suara, serta kelengkapan berkas pendukung karya. Sedangkan untuk kategori sutradara terbaik akan diberikan kepada mereka yang memiliki pema-

haman tema dan cerita sesuai dengan bahasa visual, paham akan bahasa suara, serta proses dan teknik pembuatan film,” kata Ajie. Hingga kini sudah 27 film pendek yang diterima tim seleksi FFIB 2012. Kemungkinan bertambah karena batas pengumpulan sampai 1 Desember 2012. Film-film itu merupakan karya para pegiat film dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Dia menjelaskan pertunjukkan melalui film pendek merupakan wahana tepat untuk menggali nilai-nilai hidup seperti toleransi, pengorbanan, kepemimpinan, serta kecerdasan estetika untuk membangun kekuatan individu dan kelompok. Juri FFIB 2012 terdiri dari Tobing Jr (penggiat komunitas film), Awal Uzahra (sutradara, lulusan dari Institut VGIK Rusia jurusan Sinematografi), serta Setiwan Sabana (seniman). (riza pahlevi/rey)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.