PERTARUHAN DRAGO MAMIC

Page 9

LintasJabar

INILAH GRUP MEDIA: INILAH KORAN PORTAL NEWS : WWW. INILAH.COM, WWW. INILAHJABAR.COM, WWW.YANGMUDA.COM, WWW. JAKARTAPRESS.COM MAJALAH INILAH REVIEW

- SELASA 24 JANUARI 2012

APBD Garut 2012 Janggal APBD Kabupaten Garut TA 2012 mendapat sorotan tajam. Selain banyak kejanggalan, APBD tidak prorakyat. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Garut TA 2012 dinilai banyak kejanggalan. Pasalnya APBD tidak men­ jelaskan secara detail pos masing-masing anggaran baik belanja langsung mau­ pun tidak langsung. LSM Masyarakat Peduli Anggaran Garut (Mapag) dan Perkumpulan Inisiatif me­ nilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Garut Tahun Anggaran (TA) 2012 tersebut bahkan belum mendapatkan penetapan DPRD setempat, kendati DPRD telah melak­ sanakan sidang paripurna DPRD penetapan tersebut, Jumat (20/1) lalu. Sekjen LSM Mapag Edi Surahman menyebutkan, pada lembaran dokumen Ran­ cangan APBD Garut 2012 yang ditetapkan DPRD tersebut tak dicantumkan besaran ang­ garan pada belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja modal. Namun hanya dicantumkan total nominal dari tiga mata anggaran yang merupakan belanja langsung tersebut senilai Rp815 miliar. Anehnya, tak ada satu pun ang­ gota DPRD yang mengkritisi persoalan tersebut. “Dengan tidak dicantum­

kannya secara resmi pada do­ kumen saat ditetapkan pada paripurna, artinya soal ang­ garan belanja langsung yang notabene untuk rakyat itu be­ lum selesai dibahas. Kok bisa ditetapkan? Apa arti APBD ka­ lau Rapat Paripurna APBD itu sendiri tak membahas belanja masyarakat?” kata Edi Surah­ man, Minggu (22/1). Senada dikemukakan pe­ neliti Mapag, Haryono. Dia mengungkapkan, kalaupun tidak dicantumkannya rincian belanja langsung itu beralasan ada keterlambatan entri data berkaitan dengan adanya re­

gulasi baru mengenai hibah dan bantuan sosial maka tidak­ lah logis. Hal tersebut diang­ gap wajar jika di Pemkab Garut tidak ada lembaga monitoring dan evaluasi pembangunan. “Kita dengar ada rencana pembelian 11 kendaraan baru dinas. Kita prihatin karena bersamaan dengan itu pe­ nerangan jalan umum (PJU) secara langsung dibayar paksa masyarakat dengan potong­ an pajak penerang­ an 3% per bulan, padahal banyak yang tak berfungsi. Kenapa tak diperhatikan?” kata Haryono yang juga man­

tan anggota DPRD Kabupa­ ten Garut tiga periode sejak 1994-2009 itu. Tak Prorakyat Mapag dan Perkumpulan Inisiatif juga menilai APBD Garut TA 2012 tak memi­ liki keberpihakan terhadap rakyat. Hal itu tercermin dari minimnya alokasi anggaran belanja langsung. Total ang­ garan sebesar Rp2,105 tril­ iun, belanja langsung yang notabene merupakan hak publik terkait kegiatan pem­ bangunan hanya mendapat­ kan alokasi anggaran sekitar

INILAH, Cianjur - DPRD Kabupaten Cianjur me­ nyoroti amburadulnya lima pengerjaan proyek fisik kegiatan pengembangan kawasan wisata Cibodas Cianjur yang dilaksanakan November – Desember 2011 bersumber dari dana ban­ tuan block grand Pemerin­ tah DKI Jakarta. DPRD pun mendesak pihak rekanan agar pengerjaannya segera diperbaiki kembali. Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cianjur Ruddi Syach­diar Hidajath mengaku, berdasarkan hasil temuan di lapangan saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) Jumat (20/1). Semua proyek pengerjaannya, kata Ruddi, dinilai tidak sesuai bestek alias asal-asalan. “Misalnya saja proyek pengerjaan lahan parkir. La­ hannya bergelombang dan saat diinjak tanahnya gem­ bur. Kami menilai pekerjaan­ nya terkesan asal-asalan,” kata Ruddi kepada INILAH, Senin (23/1). Ruddi menyebutkan, kelima proyek pengerjaan itu antara lain pembong­ karan dan relokasi kios liar senilai Rp99.538.000, peningkatan akses masuk menuju tempat pembuangan sampah (komposting) senilai Rp69.663.000, pembangun­ an terasering di lokasi kios wisata senilai Rp99.616.000, pengerasan areal parkir se­ nilai Rp89.453.000, dan pem­ bangunan terase­ring di loka­

Lagi, TKI Subang Pulang Tinggal Nama INILAH, Subang- Se­ orang TKI asal Subang Heriyani binti Tarsa asal Desa Kalentambo Keca­ matan Pusakanagara, me­ ninggal diduga karena pe­ nyakit tumor. Heriyani meninggal dunia tiga hari setelah dia dipulangkan dari tempat kerjanya di Taiwan. Sebe­ lum dibawa ke kampung halamannya,Heriyani menjalani perawatan di RS Polri di Jakarta. “Dia dipulangkan ma­ lam Jumat kemarin terus langsung di rawat di RS Polri. Dan tadi pagi seki­ tar jam 08.00 meninggal dunia,” kata Ketua Forum Komunikasi Buruh Migran (FKBMI) Subang Supendi kepada INILAH, Senin (23/1/). Penyebab kematian Heriyani masih belum diketahui jelas. Namun berdasarkan informasi dan keluhan korban, TKI yang baru bekerja 10 bulan di Taiwan itu mengalami sakit tumor. Supendi menyesalkan kepada pihak agensi terkait proses pemulangan TKI dari Taiwan itu yang dini­ lainya ribet. Pasalnya, rute kepulangan Heriyani dari Taiwan menuju Hong Kong, Transit di Surabaya sebe­ lum dibawa ke Jakarta. “Padahal seharusnya langsung dibawa ke Jakar­ ta, tidak perlu lewat Sura­ baya,” katanya. Ibunda Heriyani, Emah, menyatakan sepekan sebe­ lum dibawa pulang, Heri­ yani sempat menghubungi

Rp815 miliar. Selebihnya merupakan anggaran belanja tak langsung. “Anggaran belanja lang­ sung hanya 30%. Itu pun yang asli terserap dari 30% tersebut paling hanya 20%,” ujar Donny. Sebab, lanjutnya, dari to­ tal anggaran belanja langsung sebesar Rp815 miliar tersebut, terdapat anggaran merupakan Sisa Lebih Perhitungan Ang­ garan (SILPA) Daerah Tahun 2011 senilai Rp155 miliar, dan bantuan gubernur sekitar Rp137 miliar. (zainulmukhtar/ghi) INILAH/BENNY BASTIANDY

MENANTANG MAUT: Ratusan rumah menempel persis pada pinggiran sungai di Cianjur. Kondisi tersebut menjadikan ratusan rumah tersebut rawan bahaya. Para warga seolah tak lagi mempedulikan jika sewaktu-waktu terjadi banjir bah yang bisa merendam atau bahkan menyeret rumah mereka.

DPRD Nilai Proyek Wisata Cibodas Asal-asalan si TPS senilai Rp99.547.000. Semua pelaksanaan penger­ jaannya dilakukan dari 14 November sampai 28 De­ sember. “Secara teknis penger­ jaan maupun nilai estetika proyeknya itu, kami nilai ti­ dak pantas di tempat sekelas kawasan wisata Cibodas. Di­ sinyalir konsultan pengawas proyek itu tidak menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik,” tegasnya. Karenanya, Ruddi me­ minta agar lima rekanan yang mengerjakan lima proyek

berbeda itu segera memper­ baiki kembali pelaksanaan pengerjaannya sesuai bestek. Sebab dikhawatirkan jika tak kunjung diperbaiki, maka proyek tersebut sia-sia saja, tidak akan berdampak terha­ dap estetika di kawasan wisa­ ta Cibodas. “Ya konsekuensinya harus segera diperbaiki. Karena jika tidak hanya akan sia-sia saja dan bisa dikategorikan pem­ buangan anggaran percuma,” tegas legislator Fraksi Partai Golkar ini. Sekretaris Forum Peng­

>9

dirinya. Saat itu, Heriyani mengeluhkan rasa sakit dan pusing. Bahkan, Heriyani juga mengabarkan dirinya akan pulang pada Kamis (18/1). “Waktu berangkat, dia tidak punya penyakit. Nah pas telepon terakhir itu dia mengeluh sakit,” kata Emah. Kendati begitu, Emah ti­ dak melihat ada indikasi ke­ kerasan penyebab kematian putrinya tersebut. Pasalnya, lanjut Emah, majikan Heri­ yani itu termasuk baik dan tidak pernah ada masalah. “Dia baik, malah sebelum pulang pernah dirawat di sana oleh majikan,” imbuh­ nya. Emah yang dihubungi melalui telepon genggam milik Supendi, tidak ban­ yak memberi keterangan. Emah yang saat dihubu­ ngi berada di perjalanan dari Jakarta menuju Pu­ sakanagara membawa je­ nazah putrinya itu masih syok berat. “Sudah dulu ya, beliau sudah tidak kuat lagi,” kata Supendi. Sementara itu, Ke­ pala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dis­ nakertrans) Subang Ade Rusmana mengaku belum mendapat informasi jelas soal tewasnya TKI terse­ but. Dia menyatakan, pi­ haknya baru mengutus staf untuk mengunjungi rumah duka. “Kita belum dapat in­ formasi lengkap. Kita sudah utus petugas untuk cross chek ke sana, baru kita ambil kebijakan,” kata Ade. (annas nashrullah/den)

Palabuhanratu Kembangkan Minapolitan ILUSTRASI/NET

urus Karang Taruna Keca­ matan Cipanas Dikdik Sa­ dikin mengaku, akan terus memantau proses pengerjaan proyek penataan di kawasan wisata Cibodas itu hingga masa pemeliharaan. Sejauh ini, kata Dikdik, khusus un­ tuk kios, sesuai rencana awal akan dibangun sebanyak 21 unit kios, tapi baru terbangun 10 unit kios. “Nantinya yang menge­ lola kios itu sendiri adalah ka­ rang taruna,” kata Dikdik saat dihubungi, Senin (23/1). (benny bastiandy/ghi) INILAH/BENNY BASTIANDY

WISATAWAN: Ratusan pengunjung tampak asyik menikmati suasana keindahan pantai Palabuhanratu Sukabumi. Pemkab setempat menargetkan 2013 Palabuhanratu akan jadi Minapolitan.

SIDAK: Sejumlah anggota Komisi lll DPRD Kabupaten Cianjur saat sidak memantau keberadaan proyek fisik di Cibodas yang dinilai asal-asalan. Dewan meminta pengembang segera memperbaiki pengerjaan proyek itu.

INILAH, Sukabumi - Pem­ bangunan kawasan Kota Perikanan (Minapolitan) di Palabuhanratu Kabupa­ ten Sukabumi yang telah dicanangkan sejak April 2010 masih terus dilaku­ kan. Kendati beberapa ken­ dala masih dirasakan, target pembangun­an minapolitan yang bertujuan menyejahte­ rakan nelayan cepat terwujud pada 2013 nanti. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabu­ paten Sukabumi Dedah Herli­ na mengatakan, pembangun­ an kawasan minapolitan ini bertujuan untuk meningkat­ kan kesejahteraan nelayan. ‘’Tujuan utamanya untuk me­ nyejahterakan para nelayan dan masyarakat,’’ kata Dedah kepada para wartawan akhir

pekan ini. Dedah menuturkan, alo­ kasi dana pembangunan ka­ wasan minapolitan sangat besar. Pada 2012 ini saja biaya yang digunakan dalam rang­ kaian pembangunan kawasan kota perikanan itu menca­ pai Rp214 miliar. ‘’Dukung­ an dana yang cukup besar ini ber­ asal dari pemerintah pusat, provinsi dan APBD Kabupaten Sukabumi,’’ ujar Dedah seraya mengatakan alokasi dana yang dikucur­ kan tahun 2012 ini meningkat diban­dingkan 2011 lalu yang dikucurkan hanya sebesar Rp132 miliar. Kepala Pelabuhan Peri­ kanan Nusantara Palabu­ hanratu (PPNP) Arief Rah­ man Lamatta mengatakan, satu kriteria untuk mewu­

judkan minapolitan adalah pembangunan pelabuhan perikanan samudera (PPS). Namun pembangunan PPS ini masih terkendala pembe­ basan lahan. ‘’Proses pem­ bebasan lahannya masih terkendala. Ini disebabkan adanya sengketa kepemilikan di tengah warga sendiri,’’ kata Arief kepada para wartawan. Arief menuturkan, jika PPS sudah dibangun maka dipastikan potensi perikanan laut di Palabuhanratu makin meningkat. “Selain memba­ ngun PPS pengembangan mi­ napolitan dilakukan dengan membangun sarana penun­ jang lainnya, seperti tempat pengawetan dan pengolahan ikan cold storage berkapasi­ tas seribu ton,” tambahnya. (budiyanto/ghi)

Menelusuri Jejak Prabu Siliwangi di Subang KEJAYAAN Raden Pamanahrasa atau lebih dikenal Prabu Siliwangi, tidak lepas dari peran tokoh wanita Nyai Subanglarang. Siapa sosok Nyai Subanglarang itu? Dalam literatur sejarah, Nyai Subanglarang adalah putri seorang Syahbandar dari Muara Jati. Nyai muda dinikahi Raden Pamanahrasa sebagai istri keduanya. Dari pernikahan itu, lahir 3 anak, yakni Kiansantang, Rarasan­ tang, dan Rajasanggara. Belum diketahui persis asal-muasal dan makam tokoh perempuan yang mela­ hirkan tokoh Islam Kian­ santang tersebut. Namun pada 1979 dan 1981, ditemu­ kan artefak benda berupa

bebatuan dan perhiasan serta sejumlah benda peninggalan Nyai Subanglarang di daerah Teluk Agung dan Muara Jati Desa Nangerang Kecamatan Binong Kabupaten Subang. Abah Roheman, penemu benda sejarah itu. Setelah melalui tahapan kajian dan penelitian oleh para ahli arkeologi, benda purbakala itu disimpulkan mempunyai nilai sejarah karena memiliki kesamaan dengan yang ada di Pakuan, Bogor. Karena usianya sepuh, Abah Rohe­ man mengamanatkan benda nilai sejarah itu kepada pu­ tranya, Jajat Sandjaya. “Situs ini memiliki nilai sejarah penting, saya katakan tidak ada Kerajaan Cirebon kalau tidak ada Subanglarang. Ini mempertegas, Subang

INILAH/ANNAS NASHRULLAH

BUKTI SEJARAH: Sejumlah artepak dan barang-barang peninggalan sejarah. Barang-barang tersebut konon disebut-sebut bukti jejak Prabu Siliwangi di Subang.

pernah dilalui massa praseja­ rah, pernah disinggahi pada masa Hindu, Buddha, hingga Islam pada sekitar abad 17 dan 18,” kata ahli arkeolog asal Bandung, Luthfi Yaundri. Penemuan benda sejarah di daerah Binong itu mem­ pertegas daerah tersebut menjadi tempat patilasan Nyai Subanglarang. Penelusuran lokasi yang menjadi tempat pa­ tilasan itu sejak 20 tahun lalu oleh Bah Dasep, kasepuhan keturunan Galuh Pakuan. Dari hasil penelusuran itu, dituangkan dalam Pantun Parakan (Pantun Buhun) yang di antaranya menerangkan bahwa Subanglarang pernah membuat pesantren di daerah Teluk Agung. Sehingga di dae­ rah tersebut ada nama Kam­ pung Alif, Kampung Amparan

Jati, dan Muara Jati. “Nah, di Jawa Barat itu, kata Bah Dasep, nama kam­ pung itu hanya ada di Keca­ matan Binong. Diperkuat lagi dengan penemuan beberapa artefak yang sama dengan peninggalan raja-raja Galuh Pakuan,” kata budayawan Subang, Wawan Renggo. Pemprov Jabar menjadi­ kan area penemuan artefak peninggalan Nyai Subangla­ rang itu menjadi wisata bu­ daya sehingga perlu penataan. Pemprov mengucurkan dana Rp500 juta untuk pembenah­ an termasuk pemagaran area situs. Saat ini, lokasi situs Su­ bangbarang sudah mulai dipadati penziarah dari se­ jumlah daerah di Indonesia. (annas nashrullah/den)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.