EDISI AGUSTUS 2020 Buletin KOPI PONOROGO merupakan media informasi yang dibuat oleh Komunitas Pekerja Migran Indonesia (KOPI) di Ponorogo sebagai ruang untuk saling belajar dan berbagi informasi antar sesama pekerja migran Indonesia. Informasi versi online bisa diakses di www.buruhmigran.or.id.
Menurut Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, seperti dilansir po norogo.go.id, jumlah pasien positif Corona di Kab up aten Pon orogo per 5 Mei 2020 sebanyak 12 orang. Untuk itu, hal penting yang bisa dilakukan saat ini adalah menum buhkan kesadaran warga agar tidak terjangkit Covid-19 dan menye diakan bantuan alat pelindung diri (APD).
▶ Para penjahit di Desa Pondok membuat pola untuk masker yang akan dibagikan secara gratis. [Foto: Arif Yulianto]
LAPORAN UTAMA
Cegah COVID-19, KOPI Pondok Gandeng Para Penjahit dan Bagikan Masker Gratis Oleh: Abdul Hadi
B
adai pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) sampai saat ini masih menjadi ancaman kesehatan semua masyarakat. Begitu pun di desa-desa yang menjadi tujuan mudik, baik mereka yang merantau di luar kota maupun di luar negeri. Di Jawa Timur (Jatim), salah satu kabupaten dengan angka migrasi terbanyak adalah Kabupaten Ponorogo.
Inisiatif memberikan bantuan war ga mulai dari masker hingga ke butuhan pokok, juga dilakukan oleh Komunitas Pekerja Migran Indonesia (KOPI) di Desa Pondok, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Tidak hanya itu, KOPI juga berinisiatif mendorong para penjahit membuat masker kain un tuk dibagikan secara gratis kepada warga terdampak Covid-19. Menurut Arif Yulianto, Ketua KOPI Pondok, kegiatan yang diinisiasi KOPI Pondok ini telah memb a gikan 250 masker gratis bagi ke luarga Pekerja Migran Indonesia (PMI), purna PMI, relawan Co vid-19, dan seluruh masyarakat Desa Pondok. “Kami ingin berpartisipasi mence gah Covid-19, khususnya di desa kami (Desa Pondok.red), karena kami juga prihatin dengan wabah ▶ Bersambung ke halaman 3
SALAM REDAKSI
D
unia saat ini tengah menghadapi pandemi coronavirus disease (Covid-19), termasuk Kabupaten Ponorogo. Berbagai upaya di lakukan oleh pemerintah pusat, daerah, desa, dan kelompok masyarakat untuk pencegahan serta penanggulangan Covid-19. Buletin KOPI Ponorogo edisi Agustus 2020 meng hadirkan sorotan terkait beberapa inisiatif desa, khususnya Desa Pondok dan Bringinan, dal am merespon penyebaran pandemi Covid-19. Di De sa Pondok, pemerintah desa dan relawan bah umembahu mencegah penyebaran virus cor ona melalui pembagian masker secara gratis. Pemerintah Desa Pondok juga menyediakan ruang isolasi bagi warga yang baru saja tiba di desa. Demikian halnya seperti yang dilakukan oleh Desa Bringinan, warga bergotong royong mencegah penyebaran Covid-19 melalui penyemprotan desinfektan secara berkala.
Rubrik ekonomi Buletin KOPI Pondok menyajikan ulasan tentang usaha warga desa yang merupakan purna Pekerja Migran Indonesia (PMI). Kabar dari Desa Pondok menceritakan sosok purna PMI yang merintis usaha kerajinan tangan dan memasarkannya melalui media online. Desa Bringinan mengabarkan purna PMI yang mengembangkan usaha kerupuk sert a turut memberdayakan perekonomian war ga. Kabar Desa Bringinan juga menyuguhkan per kembangan salah satu unit Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) melalui pengembangan pasar modern dengan mendirikan Bringinan Mart II. Desa Bri nginan juga mengangkat salah satu potensi wisata desa yakni makam sesepuh desa Bringinan yang ramai dikunjungi masyarakat pada musim-musim tertentu.
SUSUNAN REDAKSI Penanggungjawab Muhammad Irsyadul Ibad Pemimpin Redaksi Anny Hidayati Tim Redaksi Arif Yulianto-Pondok, M. Abdul Hadi-Pondok, SarniBringinan, Fitri Lestari-Bringinan, Ani Dewi NuryaniBringinan, Sumarni-Bringinan, Siswanto-Bringinan, Wiwit Oktariana-Bringinan, Wardah Hasanah-Pondok Tata Letak Azka Maula Alamat Redaksi Infest Yogyakarta Jl. Veteran UH IV/734 Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta 55164. Telp./fax 0274-417004 —— BULETIN KOPI PONOROGO diterbitkan oleh Komunitas Pekerja Migran Indonesia dan Pusat Sumber Daya Buruh Migran, INFEST Yogyakarta dengan dukungan AWO International melalui pendanaan dari Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ) Pemerintah Jerman. Isi, pandangan, dan pernyataan dari terbitan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab KOPI dan INFEST Yogyakarta sebagai mitra lokal dan tidak mencerminkan pandangan AWO international dan/ atau BMZ.
Rubrik kisah menghadirkan sosok Kepala Desa Gelanglor yang berperan penting saat menyela matkan warganya dari ancaman hukuman mati di Arab Saudi. Di penghujung, buletin KOPI Ponorogo menghadirkan panduan untuk mencegah penyebar an Covid-19. Akhir kata, redaksi mengucapkan terima kasih ke pada seluruh kontributor yang turut memperkaya khazanah pengetahuan demi tujuan mencerdaskan masyarakat di masa pandemi. Selamat membaca.
2
⦁
Buletin KOPI Ponorogo | Edisi Agustus 2020
Siapapun bisa mengutip, menyalin dan menye barluaskan sebagian atau keseluruhan tulisan dengan menyebutkan sumber tulisan dan jenis lisensi yang sama, kecuali untuk kepentingan komersil.
LAPORAN UTAMA Covid-19 ini. Harapannya, apa yang kami lakukan dapat memberikan solusi alternatif atas langka dan mahalnya masker saat ini,” jelas Arif kepada tim re daksi Buletin KOPI, pada Jumat (10/4/20). KOPI Pondok merupakan salah sat u komunit as ped uli pekerja mig ran Indonesia (PMI) di Kab u paten Ponorogo yang diinisiasi oleh Institute for Education Development, Cultural, Social Religious Studies (INFEST) Yogyakarta bers ama warga di Desa Pondok. Selain Pondok, KOPI juga ada di Desa Bringinan. Kerja Sama dengan Tukang Jahit dan Konveksi Inisiatif kegiatan pembagian masker gratis meru pakan kesepakatan ketua dan anggota KOPI Pon dok. Awalnya, komunikasi dilakukan melalui grup WhatsApp (WA) KOPI Pondok. Kemudian diskusi dilanjutkan melalui rembug warga hingga mencapai kesepakatan terkait kerja sama dengan para penjahit di Desa Pondok. Salah satu rencana aksi dari hasil kesepakatan di antaranya menjalin kerja sama dengan tukang ja hit di Desa Pondok. Beberapa bentuk kegiatannya
antara lain mempersiapkan bahan berupa kain jenis spunbond elastis dan benang; proses pembuatan masker seperti mengukur kain, menggunting, men jahit; hingga menyetor bahan setengah jadi kepada relawan penjahit untuk dibuat di rumah. Setelah mas ker selesai dijahit, mereka juga melakukan sterilisasi masker dengan cairan antiseptik. Setelah terkumpul, 250 masker segera didistribusikan kepada warga se cara gratis. “Kami melihat tanggapan warga juga cukup antu sias, bahkan ada juga warga yang merasa terpang gil menjadi relawan untuk menjahit,” ungkap Arif. Saat ini, lanjut Arif, produk sudah terkumpul dengan jumlah 250 berbahan kain spunbond dua lapis, ada yang memakai elastis dan ada pakai tali. Sementara pelaksanaan pembuatan masker sudah dilakukan pada Jumat (4/4/2020). Sementara pendistribusian dimulai dari Senin (13/04/2020). Sumber: https://buruhmigran. or.id/2020/04/13/cegah-covid-19-kopipondok-gerakkan-tukang-jahit-bagikanmasker-hingga-sembako-gratis/
KABAR DESA PONDOK
Ruang Isolasi Khusus Desa Pondok Siap Digunakan Oleh: Arif Yulianto
P
emerintah Desa (Pemdes) bersama Kom u nit as Pekerja Migran Indonesia (KOPI) dan relawan Desa terus berupaya mencegah pe nyebaran wabah coronavirus disease (Covid-19). Sebelumnya, KOPI dan Pemerintah Desa (Pemdes) Pondok, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, menggerakkan para penjahit bergotong royong mem buat masker.
Pada Selasa (12/04/20), komandan distrik militer (Dandim) 0802 Kabupaten Ponorogo beserta jajaran nya melakukan kunjungan ke posko yang didirikan di dalam kompleks kantor kepala desa Pondok.
Relawan Covid-19 Desa Pondok kini semakin sibuk, apalagi setelah dibangunnya pos koordinasi (Posko) Relawan Covid-19 beberapa minggu sebelumnya.
Turut hadir langsung di Posko Relawan Covid-19 Desa Pondok, Komandan Militer 0802 Ponorogo, Letkol Inf Sigit Sugiarto, yang didampingi oleh kepala staf kodim
▶ Ruang Isolasi yang disediakan oleh Pemdes Pondok.
Edisi Agustus 2020 | Buletin KOPI Ponorogo
⦁
3
KABAR DESA PONDOK (Kasdim) 0802 PO Mayor Inf M Yusuf. Selain itu, turut hadir pula perwira seksi teritorial (Pasiter) Kodim 0802 Ponorogo, Kapten Inf Eko W komandan rayon militer (Danramil) 0802/03, Kecamatan Babadan Kapten Arm Heri Susanto. Sosialisasi Kesiapan Menghadapi Pandemi Rombongan Komandan Distrik Militer (Kodim) 0802 Ponorogo disambut Kepala Desa Pondok, Suharto, sekaligus selaku Ketua Posko Covid-19 Desa Pondok, didampingi jajaran perangkat desa dan relawan yang sedang berjaga di posko relawan. Mayor Inf M Yusuf bersama jajarannya meninjau secara langsung kesiapan dan kelengkapan di Posko Covid-19 Desa Pondok. Selain itu, beliau juga memberikan arahan kepada relawan agar le bih intensif dan masif dalam mensosialisasikan protokol kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Menurut Mayor Inf M Yusuf, Desa Pondok sudah terlihat siap dan sigap dalam menghadapi Covid-19 ini. Hal itu terbukti dengan sudah tersedianya ruang isolasi khusus buat pemudik baik luar negeri dari luar kota.
bagainya sudah ada. Semuanya cukup memadai,” jelas Mayor Inf M Yusuf. Relawan Covid-19 juga mendapat imbauan agar memanfaatkan pengeras suara, baik di masjid atau pun mushola untuk mensosialisasikan protokol kesehatan terkait Covid-19 ini. “Itu masjid dan musholla kan ada speaker. Mungkin beberapa menit sebelum masuk waktu adzan di ber ikan arahan untuk mengumumkan terkait pe mut usan rantai Covid-19 ini, bisa berupa PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat.red), social dis tanc ing, wajib lapor bagi pemudik yang datang, pemakaian masker dan lain sebagainya terkait Co vid-19 ini,” imbau Mayor Inf M Yusuf. Semua warga berharap Desa Pondok selalu aman baik secara keamanan, ekonomi dan sosialnya. Pada masa ini, semoga pandemi tidak mengganggu kehidupan warga Desa Pondok, sehingga rutinitas warga bisa berjalan seperti biasa. Warga Desa Pondok juga semoga mematuhi semua arahan dan imbauan dari pemerintah baik di tingkat desa, ka bupaten, maupun pusat. Sumber: https://buruhmigran. or.id/2020/04/15/cegah-covid-19-desapondok-siapkan-ruang-khusus-isolasi/
"Alhamdulillah, ruang isolasi cukup nyaman, bahkan dilengkapi dengan kasur springbed, kipas, alat pelindung diri (APD), termometer tembak, dan se
Siti Barokah: Pekerja Migran, Aktivis, dan Wirausaha Perempuan Desa Pondok Oleh: Arif Yulianto
4
⦁
Buletin KOPI Ponorogo | Edisi Agustus 2020
S
iti, demikian sapaan akrabnya, merupakan salah satu purna pekerja migran Indonesia (PMI) Hong Kong asal Desa Pondok, Kec a matan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Gelar sarjana yang dis and angnya tidak menjadi pengh alang baginya untuk bekerja ke luar negeri sebagai PMI. Justru dia ingin membuktikan bahwa PMI juga dapat belajar, berkarya dan merencanakan masa depan yang lebih baik. Siti berangkat ke Hong Kong pada tanggal 28 Agustus 2015. Meskipun harus meninggalkan ke tiga orang anaknya, dia tetap yakin untuk mengais rezeki di Hong Kong. Selain ingin melunasi hutang nya, dia juga ingin mencari modal usaha dan me ningkatkan taraf hidup keluarganya.
KABAR DESA PONDOK
▶ Siti Barokah, S.Pd.I (40 tahun) membuktikan bahwa menjadi pekerja migran tidak menghalanginya untuk berkarya. ▶ Siti Barokah membawa tas hasil kerajinan tangannya.
Aktif Mengikuti Kegiatan dan Buka Usaha Online
Mengumpulkan Modal Usaha
Sampai saat ini, Siti masih aktif mengikuti beragam kegiatan saat hari libur kerja. Siti juga mulai merintis bisnis online shop lintas negara Indonesia-Hong Kong. Banyak barang yang dijual oleh Siti, mulai dari kuliner maupun produk khas Indonesia.
Demi mewujudkan cita-citanya membangun usa ha salon, hasil jerih payahnya ditabung untuk me wujudkan cita-citanya tersebut. Siti juga berusaha mengelola keuangannya dengan bijak.
“Teman-teman sesama PMI juga sering memesan produk tanah air, sebagai pengobat rindu kampung halaman. Online shop ini juga kebetulan didukung dengan usaha jasa paket Indonesia-Hong Kong milik suami saya,” ungkap Siti kepada tim redaksi Buletin KOPI pada Sabtu (2/5/20). Bukan hanya berbisnis melalui online shop, Siti juga giat belajar online dan mengikuti berbagai kursus keterampilan. Beberapa kursus yang pernah dia ikuti di antaranya, kursus kecantikan, terapi pijat, dan body spa. Siti juga mengungkapkan bahwa dia memiliki citacita membuka usaha salon dan SPA, ketika sudah pulang ke tanah air. Oleh karena itu, Siti berusaha bijak dalam mengelola keuangan hasil kerjanya sebagai PMI. Selain untuk kebutuhan primer mem bangun rumah, Siti juga rajin menabung untuk mew ujudkan cita-citanya. Bahkan, Siti mencari pengh asilan tambahan pada hari libur dengan memb uka jasa terapi. Dari usaha sampingan ini, Siti mendapatkan penghasilan tambahan untuk ta bungannya.
“Saya tidak akan selamanya menjadi PMI, suatu saat harus berada di zona aman yaitu kembali ke kampung halaman dan berkumpul dengan keluarga serta membuka usaha. Saya juga berharap temanteman PMI yang lain agar mampu memanfaatkan waktu dan penghasilannya dengan bijak,” jelas Siti. Menurut Siti, banyak kegiatan yang diinisiasi oleh lembaga-lembaga yang peduli pada pekerja migran di Hong Kong. Sehingga, PMI bisa mengambil pe luang ini untuk memperkuat kapasitas mereka, bijak dalam menggunakan waktu luang, terus belajar mengasah keterampilan, dan rajin menabung. “Jadi, ketika tiba saatnya kembali ke tanah air, maka dia sudah siap mental, keterampilan, dan modal usaha. Paling tidak, sudah ada gambaran, apa yang akan dilakukan sesampai di rumah. Sehingga uang hasil jerih payah selama di luar negeri tidak habis begitu saja melainkan bisa untuk modal usaha,” imbuh Siti kepada redaksi KOPI. Sumber: https://buruhmigran. or.id/2020/04/30/siti-barokah-pekerjamigran-aktivis-sekaligus-wirausaha-asalpondok/ Edisi Agustus 2020 | Buletin KOPI Ponorogo
⦁
5
KABAR KOPI BRINGINAN
▶ Warga Desa Pondok usai melakukan penyemprotan. [Foto: Wiwit Oktariana]
Warga Bringinan Gotong Royong Cegah COVID-19 Oleh: Wiwit Oktariana
P
andemi coronavirus disea se 2019 (Covid-19) telah menjadi ancaman di Indo nesia. Segala bentuk ikhtiar di lakukan warga demi terhindar dari pandemi, salah satunya me lalui penyemprotan jalanan de ngan disinfektan. Hal serupa juga dilakukan oleh masyarakat Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo.
Penyemprotan disinfektan di Bri nginan juga dilakukan secara berkala setiap minggu. Saat pe laksanaan, penyemprotan disin fektan dilakukan secara serentak pada Minggu (19/4/2020). Seluruh warga desa dari berbagai elemen masyarakat ikut serta dalam ke giatan tersebut. Koordinator ke giatan ini adalah Ketua RT/RW 6
⦁
mas ing-masing. Penyemp rotan dilakukan di semua rumah warga serta fasilitas umum. Menurut Barno, Kepala Desa (Kad es) Bringinan, Pemerintah Desa Bringinan (Pemdes) se nant iasa mendukung kegiatan dalam rangka melawan pandemi virus corona. Tindakan ini jug a merupakan salah bentuk dukung an Pemdes Bringinan. Dalam proses penyemprotan, Pemdes memberikan disinfektan cair. Penyemprotan ini diharapkan mampu menghambat penyebaran virus. Apresiasi tinggi diberikan kepada seluruh lapisan masya rakat untuk semangat dan kerja sama warga dalam melawan pe nyebaran Covid-19.
Buletin KOPI Ponorogo | Edisi Agustus 2020
“Saya ucapkan terimakasih ke pada seluruh masyarakat des a Bringinan yang telah berpartisi pasi dalam penyemprotan massal di desa ini. Dengan kebersamaan, kekompakan dan solidaritas saya yakin masalah corona ini segera selesai,” ungkap Barno. Selain penyemprotan massal, Pemd es Bringinan juga meng himbau warganya untuk menjaga kebersihan. Sumber: https:// buruhmigran. or.id/2020/04/19/wargabringinan-gotongroyong-cegah-covid-19/
POTENSI DESA BRINGINAN bidang retail maupun eceran. Pa sar modern tersebut selesai di bangun pada April 2020 dan dibe ri nama Bringinan Mart II. Barno juga menambahkan, saat ini Bringinan Mart II menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat dengan harga yang terjangkau. Bringinan Mart II juga akan ber fokus pada peningkatan kualitas baik secara pengelolaan, penam pilan toko, maupun cara pelayanan. Setelah melalui berbagai persiap an matang maka grand opening Bringinan Mart II dilaksanakan pa da hari Rabu (13/5). Yang menja dikan Bringinan Mart beda dengan usaha serupa ialah Bringinan mart siap menampung berbagai produk hasil usaha mikro kecil menengah (UMKM) warga desa, sehingga mereka tidak kesulitan dalam hal pemasaran.
▶ Sejumlah produk yang dijual di Bringinan Mart II. [Foto: Wiwit Oktariana]
BUMDesa “Bringinan Mart II” Siap Penuhi Kebutuhan Warga Bringinan Oleh: Wiwit Oktariana
B
adan Usaha Milik Desa (BUMD esa) Margo Mulyo Desa Bringinan, Kecamat an Jambon, Kabupaten Ponorogo, kini telah membuka cabang Bri nginan Mart II. Pembangunan Bri nginan Mart II merupakan salah satu sarana penunjang ekonomi bagi masyarakat desa untuk me masarkan produk lokal Desa Bri nginan. Pengembangan BUMDesa direa lis asikan dengan membangun pas ar modern (modern market) pada Desember 2019. Modern market tersebut terletak di Jalan Raya Sumoroto-Ngumpul Desa Bringinan. Lahan yang digunakan untuk pembangunan pasar mo dern tersebut merupakan lahan bekas lumbung desa.
Menurut Barno, Kepala Desa (Ka des) Bringinan, pengemb angan BUMDesa melalui pembangunan Bringinan Mart II merupakan salah satu upaya menjawab kebutuhan warga di desanya maupun di desa tetangga. “Jadi, Bringinan Mart II ini sejalan dengan perkembangan kebutuh an dan pola hidup masyarakat. Tentunya mereka menginginkan kenyamanan belanja, kepastian harga, dan aneka ragam barang kebutuhan dalam satu toko,” ung kap Barno kepada tim redaksi Bu letin KOPI, Senin (20/4/20). Berdasarkan masukan dari war ga, Pemerintah Desa (Pemdes) Brin ginan bersama masyarakat akan berusaha mengembangkan pelbagai lini usaha, terutama di
“Bringinan Mart siap menampung hasil UMKM dari warga desa se hingga mereka tidak kesulitan da lam pemasaran. Hal inilah yang menjadikan Bringinan Mart beda dengan jenis usaha serupa lain nya,“ jelas Barno. Lebih lanjut, Barno mengatakan bahwa usaha warga harus terus maju dan ber inovasi demi kemajuan desa dan pemberdayaan masyarakat. “Learning by doing, kita belajar dengan cara melakukannya. De ngan semangat memajukan desa, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat,” tutup Barno. Sumber: https:// buruhmigran. or.id/2020/04/25/ pemdes-bringinansiap-penuhi-kebutuhanwarga-melalui-bumdesabringinan-mart-ii/
Edisi Agustus 2020 | Buletin KOPI Ponorogo
⦁
7
POTENSI DESA BRINGINAN
Wisata Religi Ki Ageng Kerto Muhammad di Bringinan Oleh: Puput Wulandari
▶ Makam Ki Ageng Kerto Muhammad di Desa Bringinan.
D
yang kedua Raden Karto Leksono. Sampai saat ini, Pemerintah De sa (Pemdes) Bringinan terus ber upaya untuk melestarikan bu daya dan mengajak masyarakat men gen ang sejarah. Salah satu upaya pelestarian oleh Pemdes Bringinan adalah dengan mem bangun dan menyediakan berba gai fasilitas di makam Ki Ageng Kerto Muhammad.
bunga di makam ini yang diikuti oleh warga. Selain itu, warga de sa dapat berziarah ke makam ini kapan saja termasuk saat men jelang bulan Ramadhan atau is tilah Jawa disebut “Megengan”.
Menurut Barno, Kades Bringinan, makam Ki Ageng Kerto Muham mad merupakan bukti sejarah asal mula Desa Bringinan. Ki Ageng Kerto Muhammad merupakan pe mimpin atau palang silsilah ke-3 di era tahun 1700-an. Beliau berasal dari daerah Tembayat, Klaten, Jawa Tengah.
"Kami mengajak masyarakat agar tid ak melupakan sejarah, salah satunya dengan mengadakan ke giatan di makam leluhur Ki Ageng Kerto Muhammad. Beliau meru pakan pemimpin silsilah ketiga De sa Bringinan. Kami juga memba ngun makam ini dan memberikan fasilitas memadai agar pengun jung merasa nyaman,” jelas Barno kepada tim redaksi Buletin KOPI, pada Senin (20/4/20).
"Kami berharap agar masyarakat tidak melupakan sejarah dan ma kam Ki Ageng Kerto Muhammad ini karena situs ini menjadi salah satu potensi wisata religi di Desa Bringinan,” pungkas Barno.
Berdasarkan informasi di laman resmi bringinan.desa.id, palang ke-1 adalah Raden Soleseno dan
Lebih lanjut, Barno mengungkap kan bahwa setiap tanggal 1 Suro atau 1 Muharram ada tradisi tabur
esa Bringinan, Kecamatan Jambon, Kabupaten Po norogo, memiliki banyak kreativitas dan inovasi. Selain ide dan gagasan itu muncul dari Kepala Desa (Kades) Bringinan, hal serupa juga berasal dari war ganya. Berbagai potensi yang ada di desa ini juga layak dikem bangkan menjadi aset desa yang berharga. Salah satunya adalah wisata religi Raden Sindu Leksono Ki Ageng Kerto Muhammad, pe mimpin ke-3 Desa Bringinan.
8
⦁
Buletin KOPI Ponorogo | Edisi Agustus 2020
Banyak pejabat yang sudah ber kunjung ke makam Ki Ageng Kerto Muhammad mulai dari anggota DPRD provinsi dan DPR RI.
Sumber: https:// buruhmigran. or.id/2020/04/22/ wisata-religi-ki-agengkerto-muhammad-dibringinan/
SOSOK
Mimin: Pengusaha Keripik Tempe Asal Bringinan Oleh: Sumarni
T
idak ada usaha yang mudah tanpa perjuangan dan keuletan. Hal inilah yang selalu memo tivasi Katemi (45) atau yang akrab dipanggil Mimin, pengusaha keripik tempe asal Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo. Mimin mulai menekuni usaha ini sejak Mei tahun 2013 hing ga saat ini. Mimin merasa peluang usaha keripik tempe cukup menjanjikan karena belum ada usaha serupa di desanya. Sementara, permintaan dan kon sumsi keripik tempe lumayan besar. “Saya mulai merintis usaha ini sejak bulan Mei 2013 karena melihat peluang yang ada. Jadi di Desa Bri nginan belum ada yang membuat tempe keripik dan saya lihat minat masyarakat juga begitu tinggi terhadap keripik tempe yang dapat dikonsumsi ka pan saja baik untuk camilan maupun untuk lauk pen damping,“ ungkap Mimin kepada tim redaksi buletin KOPI, Kamis (14/5). Saat ini, Mimin mempunyai dua mesin penggiling kedelai. Sedangkan pembuatan tempe masih dila kukan secara manual. Lebih lanjut, Mimin menje laskan bahwa butuh waktu lima hari untuk membuat keripik tempe. Pertama-tama, kedelai dicuci bersih lalu digiling. Setelah itu, kedelai dikukus, diberi ragi kemudian dibungkus dengan plastik. Setelah dua hari, barulah tempe siap digoreng. Merambah Desa-Desa Lainnya Menjadi pengusaha keripik tempe bukan tanpa ken dala. Menurut Mimin, dia kadang gagal dalam proses pembuatan tempe. Tekstur tempe yang sangat tipis seringkali rusak saat proses penggorengan. Selain itu, minimnya modal dan tenaga kerja juga menjadi kendala tersendiri.
▶ Mimin sedang menunjukkan produk tempe buatannya.
sampai saat ini saya meng-handle sendiri usaha ini, bagaimanapun juga ini adalah usaha yang te lah saya rintis dan harus tetap semangat dalam menjalankannya,“ imbuh Mimin. Berkat kegigihan dan keuletannya, kini usaha keripik tempe Mimin telah mencapai omset tiga juta rupiah sebulan. Produk keripik tempe berlabel “Prasetyo” kini telah merambah pasaran ke sejumlah desa se kitar Bringinan seperti Balong, Ngumpul, Jambon, Karanglo, dan sekitarnya. Mimin berharap agar ke depan usahanya semakin maju, mendapat solusi dari setiap kendala yang dihadapi, dan sukses. Sumber: https://buruhmigran. or.id/2020/04/22/wisata-religi-ki-agengkerto-muhammad-di-bringinan/
“Kendala pasti ada, kadang gagal dalam proses pembuatan tempe, rusak saat digoreng dan modal yang pas-pasan. Tenaga kerja juga sulit sehingga Edisi Agustus 2020 | Buletin KOPI Ponorogo
⦁
9
KISAH
Budianto: Kades Purna PMI Bantu Selamatkan Warga dari Hukuman Mati di Arab Saudi Oleh: Puput Wulandari
B
Menjadi Kepala Desa dan Menangani Kasus PMI Tahun 2013, Budianto pulang ke Indonesia dan mulai bekerja di perusahaan cabang dari Korea Se latan. Kondisi kerja yang nyaman, posisi yang baik, dan fasilitas yang memadai membuat dia betah kerja di perusahaan tersebut.
▶ Budianto sedang di kantor Desa Gelanglor. [Foto: Anny Hidayati]
udianto (49) merupakan Ke pala Desa (Kades) Gelang lor, Kecamatan Sukorejo, Kab upaten Ponorogo. Sosok yang bersahaja dan berwibawa ini merupakan purna pekerja mi gran Indonesia (PMI) Korea Selatan (Korsel). Tidak heran apabila dia begitu bersemangat ketika ber diskusi tentang isu PMI. Selama bekerja di Korea Selatan sejak ta hun 1997 sampai dengan 2013, Bu dianto telah merasakan pahit getir bekerja di negeri orang. Di Korea, dia bekerja di salah satu perusaha an suku cadang mobil.
yang mendorongnya untuk tetap peduli pada persoalan yang di hadapi PMI, terutama yang ber asal dari desanya.
Bekerja dan Berkomunitas Membantu PMI Bermasalah
Kebijakan dari perusahaan mem buatnya semakin betah bekerja di Korsel hingga puluhan tahun. Budianto memaparkan bahwa mas alah PMI yang pernah di damp inginya diantaranya se pert i gaji tidak dibayar, sakit, men inggal dunia, pindah maj i kan, dan lainnya. Upayanya da lam membantu sesama PMI, kini membuatnya dikenal di lingkung an birokrasi di Korsel baik KBRI, BNP2TKI/BP2MI, maupun instansi terkait di Korsel.
Selain bekerja, Budianto juga ak tif mengikuti agenda komunitas pekerja migran Indonesia (PMI). Salah satunya Komunitas Ikatan Muslim Sukorejo Korea (IMSA), yang didirikannya pada tahun 2001. Sebagai Ketua Komunitas IMSA, Budianto selalu berada di garda terdepan dalam membantu teman-temannya yang mengalami beragam persoalan. Alasan inilah 10
⦁
“Banyak kegiatan positif yang di lakukan oleh teman-teman ko munitas IMSA, antara lain penga jian, bakti sosial dan mendampingi teman-teman PMI yang berm a salah. Kebetulan saya diberi ke beb asan oleh majikan, bahkan, ketika saat harus wira-wiri ke KBRI membantu teman-teman yang se dang bermasalah, majikan tetap memberi izin,” jelas Budianto.
Buletin KOPI Ponorogo | Edisi Agustus 2020
Pada tahun yang sama, Budian to juga terpilih sebagai Kades di desanya. Dia bahkan rela mengun durkan diri dari perusahaan tempat dia bekerja di Jakarta. “Sebenarnya, sama sekali tidak terlintas di pikiran saya untuk menjadi kepala desa, namun ka rena desakan warga dan juga ke luarga, akhirnya saya resign dari perusahaan dan pulang kampung untuk mengemban amanah ma syarakat sebagai Kades Gelang lor,” ungkap Budianto. Desa Gelanglor merupakan salah satu desa kantong pekerja migran Indonesia (PMI) di Kabupaten Pono rogo. Hampir 90 persen warga desa ini menjadi PMI atau purna PMI. De retan rumah-rumah yang bagus di sepanjang jalan Desa Gelanglor, se akan menjadi bukti bahwa PMI di desa ini banyak yang sukses. Menangani Kasus Hukuman Mati PMI Desa Gelanglor Banyak PMI sukses di Desa Ge langlor, bukan berarti tidak ada yang bermasalah. Menurut Bu dianto, ada saja PMI di desanya yang bermasalah. Salah satu ka sus yang menimpa warganya yang cukup menyedot perh at ian ma syarakat ialah PMI asal Gelanglor yang terancam hukuman mati di Arab Saudi karena dituduh mela kukan sihir pada tahun 2016.
KISAH Sebagai Kades, Budianto mera sa terpanggil untuk melind ungi warganya. Apalagi dia sudah ma lang melintang dalam pend am pingan PMI yang bermasalah se jak di Korea Selatan. Berb agai upaya telah ditempuh Budianto, termasuk melakukan koordinasi dengan berbagai pihak seperti Disn aker, BNP2TKI/BP2MI dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Budianto akhirnya berhasil me nyelamatkan warganya yang ter anc am hukuman mati. Bagi Bu dianto, upayanya menyelamatkan warga dari hukuman mati meru pakan pembelajaran penting. Se lain itu, hal ini tentunya menjadi
kebanggaan tersendiri bagi ma syarakat Desa Gelanglor. “Belajar dari kasus hukuman mati PMI, calon PMI hendaknya menge tahui bagaimana budaya dan hukum yang berlaku di negara tujuan. Se hingga, hal itu akan mengurangi permasalahan,” papar Budianto. Budianto juga menegaskan pen tingnya Pemdes memberikan so sial isasi dan informasi migrasi aman kepada warganya yang akan pergi ke luar negeri. Upaya ini sebagai salah satu langkah dari desa untuk mengurangi kemung kinan terjadinya masalah.
Budianto berharap agar para PMI yang masih bekerja di luar nege ri untuk mentaati peraturan yang ada. “Jangan menjadi PMI ilegal,” ujarnya. Dan, bagi PMI yang su dah kembali ke tanah air agar da pat mengembangkan uang ha sil bekerja di luar negeri dengan membuka usaha sehingga tidak kembali ke luar negeri. Sumber: https:// buruhmigran. or.id/2020/05/04/ budianto-kades-purnapmi-yang-selamatkanwarga-dari-hukumanmati/
TIPS & PANDUAN
Tips Mencegah Penularan COVID-19 Oleh: Wardatul Hasanah
C
oronavirus disease 2019 (Covid-19) merupakan je nis virus yang dapat me nyerang manusia dan hewan. Co vid-19 sendiri merupakan sebuah virus jenis baru yang pertama kali muncul dan ditemukan di daerah Wuhan, Provinsi Hubei, China pa da tahun 2019. Penyebab dari wabah ini ialah Virus korona tipe baru ini bernama SARSCoV-2 (severe acute respiratory syndrome-coronavirus-2). Perlu kita ketahui bahwa penyakit ini ada lah termasuk dalam golongan vi rus yang sama dengan virus pe nyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Covid-19 dapat menyerang siapa saja, baik orang dewasa, lansia,
remaja, anak-anak, bahkan balita dan bayi juga dapat terserang vi rus tersebut. Untuk itu, perlu ada nya upaya dari setiap orang untuk mengenali gejala Covid-19, se hingga setiap dari kita diharapkan mampu meminimalisir penyeba rannya. Gejala Covid-19 Beberapa gejala Covid-19 pada umumnya pasien mengalami de mam lebih dari 38°C, pilek, batuk berdahak bahkan sampai berdarah, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri dada, dan kesulitan bernapas (gejala yang paling parah). Ketika kita telah melakukan per jalanan/bepergian dan 14 hari se telahnya mengalami gejala-gejala tersebut, diharapkan untuk sege
ra memeriksakan diri ke rumah sa kit rujukan. Pemeriksaan bertuju an untuk mengetahui bagaimana kondisi tubuh kita, sebab deteksi dini dapat menekan angka penu laran sebuah penyakit atau virus. Catatan yang paling penting, mes kipun kita tidak mengalami gejala yang signifikan, tetapi upaya untuk mencegah penyebaran virus juga sangat perlu dilakukan. Menjaga kesehatan adalah kewajiban kita. Pencegahan Covid-19 Hal-hal yang bisa kita lakukan un tuk pencegahan sekaligus me mutus rantai penularan Covid-19, antara lain: Pertama, rajin mencuci tangan. Lakukan cuci tangan saat sebelum
Edisi Agustus 2020 | Buletin KOPI Ponorogo
⦁
11
makan, setelah makan, setelah dari toilet, setelah memegang bi natang, setelah bepergian, atau setelah beraktifitas. Jika seb e lumnya hal ini sepele untuk diker jakan, maka tanamkan mulai seka rang bahwa memulai hal kecil akan membawa dampak besar bagi kita. Kedua, mempertahankan pola hidup sehat. Upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan cara memperhatikan asupan makanan (makan teratur, memilih makanan yang bergizi dan seimbang, tidak memakan makanan cepat saji, ti dak banyak konsumsi makanan berminyak). Selain itu kita juga harus memperhatikan pola ist i rahat. Tubuh yang istirahat cukup akan memiliki daya imun tinggi. Beristirahatlah antara enam sam pai delapan jam sehari. Kita juga perlu menghindari pola hidup yang merugikan banyak orang, misalnya merokok.
Ketiga, menjaga kebersihan ling kungan. Virus dapat bersarang di manapun, di tempat umum, sekolah, rumah, dan setiap su dut yang dapat dijangkaunya. Kit a terkadang tidak menyadari betapa mudah sebuah virus me nempatkan dirinya. Maka, mulai saat ini, rajinlah membersihkan lingkungan sekitar kita. Keempat, mengurangi aktivitas di keramaian. Beraktifitas secara wajar, hindari hal-hal yang tidak perlu dan mendesak. Untuk se mentara, “social distancing” me mang penting. Bukankah mence gah suatu keburukan lebih baik daripada mengobati? Kelima, senantiasa beristighfar dan berdoa kepada Allah SWT, agar kita semua diberikan per lindungan. Sekali lagi, COVID-19 dapat dikalahkan dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh.
Dalam situasi yang seperti saat ini, kita seharusnya tidak cemas/ khawatir secara berlebihan. Ka rena, ketika seorang manusia mengalami cemas dapat menu runkan daya tahan tubuh dan ren tan terserang virus. Semoga kita semua diberikan per lindungan. Semoga yang saat ini berjuang melawan virus tersebut segera disehatkan. Semoga bumi segera kembali dalam keadaan stabil dan aman. Jaga kesehatan, jangan lupa cuci tangan dan pa kailah masker. Sumber: https:// buruhmigran. or.id/2020/05/19/tipscegah-covid-19/
SENI & BUDAYA
Sejenak Menahan Rindu Puisi oleh: Wardatul Hasanah
Suara langit bergemuruh Mengatakan, dan membisik pada telinga peraduan Kepada jiwa-jiwa yang tengah dalam kesedihan Membungkam segudang rindu yang tak kunjung redam Suara langit kembali bergemuruh Sama halnya, suara hati mereka juga bergemuruh Di tengah pandemi ini banyak air mata yang luruh Teriakan mereka begitu lusuh Memeluk keluarga yang jauh, Namun, peluknya pun tak
sungguh-sungguh Berdoalah dan taat pada aturan Jangan banyak alasan! Jangan membuat sulit semua orang Ada yang sedang berjuang Benar-benar berjuang! Dalam resah yang dipikul, Harapannya bergerombol Biarkan saja rindu berpuasa atas temu Sejenak, berbuat baik agar keadaan juga lekas membaik Menahan ingin untuk pulang dan bermudik
▶ Sumber gambar: Freepik
Supaya semesta, kembali menampakkan wajahnya yang cantik Sumber: https:// buruhmigran. or.id/2020/05/19/tipscegah-covid-19/