dian magazine

Page 72

guru I WANNA BE RICH:

Perubahan? Siapa Takut!

SKALA PRIORITAS

Pindah kerja, mendapat job desk baru, sampai putus dengan kekasih. Hmmm, hal seperti itu memang tak bisa dihindari dalam hidup. Tapi, siapkah Anda menerima segala perubahan yang kadang datang tanpa terduga? Nah, DIAN tidak akan membiarkan Anda menghadapinya sendiri dan mengajak Anda berani menghadapi segala tantangan baru. • Sadari faktanya! Yes, change is never easy, dear. Namun, hidup memang tidak statis, dan perubahan-perubahan itu pasti terjadi. Jadi, jangan gentar menghadapinya. Go for it! Coba untuk berpikir positif dan lihat peluang dari setiap perubahan itu.

Oleh: Freddy Pieloor, CFP Financial Planner (www.moneynlove.com)

M

72 DIAN

• Apa yang Anda takutkan? Bayangkan segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi dan tuliskan semua ketakutan Anda. Saat membaca list itu, pikirkan jalan keluar terbaik dari setiap kondisi. Anda pun bisa lebih siap menghadapi perubahan yang akan datang. • Practice Makes Perfect. Biasakan diri Anda terhadap perubahan dengan mencoba hal-hal baru yang sederhana. Mencari rute jalan yang ebda, mencicipi berbagai exotic dish, sampai menjajal berbagai kegiatan yang belum sempat Anda lakukan sebelumnya. Dip your toe into the sea of change! Ingat kata penulis Fear of Flying, Erica Jong, “If you don’t risk anything, you’ll risk even more.” QUICK THERAPY Saya Bisa! Ketika perubahan datang dengan tiba-tiba, rasa ragu itu pasti ada. Nah, tak jarang keraguan itu bisa menghilangka kepercayaan diri Anda dan justru mengacaukan segalanya. Cobalah untuk selalu mengingat ini: Anda bisa mengalahkan kecemasan itu, babes. Set a new goal! Ya, saat ketakutan mulai menghantui, coba lihat peluang yang bisa Anda dapat dari perubahan yang terjadi. Jadikan itu sebagai tujuan, dan bayangkan segala keberhasilan yang bisa Anda raih. Just keep visualizing positive outcomes ! Seperti kata C.R. Snyder, psikolog dari University of Kansas, “Terbukalah terhadap perubahan dan percaya pada kemampuan Anda. Motivasi dari dalam diri itu akan membuka jalan dengan sendirinya.” Yup, it’s time to be fearless!

10 Tanda Tubuh Anda Harus Bergerak (Segera!) Kalau saja ada alat pendeteksi racun bak Mencetuskan moto, “Saya antidansa!” film Iron Man 2, kadar racun dalam tubuh lantaran cuma setengah jam berdansa Anda melejit ke angka 77%. sudah membuat Anda kehabisan nafas.

Jika tadinya lengan Anda dihiasi dengan Kini, Anda sanggup menghabiskan satu otot, sekarang yang muncul hanyalah le- kotak stroopwafels. Biasanya satu buah mak yang bergelambir. Ouch!! saja, Anda sudah mati kekenyangan. Tak lagi ada ronde ke-2, ke-3, dan seterus- Sampai-sampai Anda menolak ajakan ke nya saat “bertarung di ranjang. Makanya, midnight sale. Alasannya, “Maaf, sedang gelar juara bertahan jatuh ke tangannya. dilanda mager alias malas bergerak!” Berat hati menghibahkan skinny jeans yang baru Anda beli tiga minggu lalu lantaran sudah tak muat lagi. Gawat!

Dengan dalih takut heels rusak, Anda mati-matian mengantri lift demi naik satu lantai saja.

Melihat wajah yang berbanjir peluh, Anda panik bukan kepalang. Terakhir kali berolahraga tiga tahun lalu, sih!

Anda menutup semua akses menuju timbangan lantaran tak bernyali lagi melihat berat badan yang terus melejit.

Teks: Marissa Anugrah. Foto: Istimewa

enjadi karyawan memang menyenangkan. Namun, pendapatan yang dimiliki hampir setiap karyawan adalah sangat terbatas dalam jumlah tertentu dan tetap setiap bulan sepanjang tahun. Namun, kebutuhan dan keinginan Anda begitu banyak dan beragam, baik dalam jumlah maupun jenisnya. Belum lagi, begitu banyak penawaran dan iklan dari berbagai produk idaman dan modern, yang menggiurkan serta membuat hati ingin memilikinya. Saya percaya pendapatan yang Anda miliki tidak dapat membayar semua kebutuhan dan keinginan Anda, sehingga Anda harus berusaha mengendalikan diri, mengelola serta menggunakan pendapatan yang terbatas tersebut, untuk dapat memenuhi kebutuhan secara maksimal tanpa harus mengalami defisit. Strategi demikian disebut skala prioritas, yaitu membeli dan membayar biaya kebutuhan yang mendasar dan benar-benar diperlukan serta menunda kebutuhana yang tidak mendesak dan menghilangkan (menciret) keinginan yang konmsumtif. Dalam menetapkan skala prioritas kebutuhan yang sangat didasarkan pada keadaan diri pribadi masing-masing, dan tidak bisa digeneralisir. Mungkin bagi kaum selebriti membeli pakaian baru dalam kurun waktu tertentu memang diperlukan, karena akan dipergunakan dalam menjalani profesinya sebagai artis. Namun bagi karyawan pada umumnya, membeli baju akan dilakukan, kala baju lama sudah tidak laik pakai atau tampak kusam. Membeli peralatan komunikasi yang canggih, mungkin diperlukan bagi seorang marketing staff yang sangat mobile dan yang memerlukan sarana komunikasi e-mail. Namun, mungkin saja sarana komunikasi canggih tidak terlalu diperlukan oleh seorang staff “back office” yang selalu berada di kantor. secara umum, skala prioritas dapat diurutkan sebagai berikut: kebutuhan pangan, kebutuhan sandang, kebutuhan papan, kebutuhan pendidikan, dan kebutuhan rekreasi serta aktualisasi diri. Kebutuhan dapat juga dibagi dalam tiga kebutuhan yaitu: primer, sekunder, dan tertier. Perlu dipahami bahwa mungkin sebagian besar orang menganggap memiliki mobil adalah kebutuhan tertier (mewah), tetapi bagi seorang pengusaha yang sering bepergian setiap hari maka mobil baginya adalah kebutuhan primer (pokok). Jadi, Andalah yang harus menetapkan skala prioritas kebutuhan diri sendiri dan pastikan, kalau hanya perasaan hati (mood) yang terganggu kala mencoret sebuah kebutuhan konsumtif, maka sebenarnya itu hanyalah sebuah keinginan. Namun, bila kehiduoan Anda sampai terganggu jika sebuah peralatan rumah rusak dan peralatan tersebut perlu diperbaiki atau diganti, maka kejadian ini dapat dikategorikan kebutuhan. Pandai-pandailah memilah kebutuhan mendesak dan keinginan tidak perlu.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.