METROKOTA Kapolda Perintahkan Percepat Kasus Korupsi
2
FAJA R BALI
Rabu, 2 Juli 2014, Tahun XIV
DENPASAR-Fajar Bali Di hari jadi HUT Bhayangkara ke 68, kinerja dilingkungan Polda Bali kian disorot tajam khususnya penanganan kasus korupsi. Pasalnya, sepanjang tahun 2013 dari 16 kasus korupsi yang ditangani belum satu pun dituntaskan. Tentu saja, tudingan rapor merah terhadap kinerja penyidik Direskrimsus dan jajaran Polres se Bali membuat
telinga Kapolda Bali Irjen Pol AJ Beny Mokalu sedikit “memerah”. Dengan tegas Kapolda memerintahkan kepada jajaranya untuk mempercepat penanganan kasus korupsi. Seperti kasus CPNS dan kasus pipanisasi yang menyeret nama Bupati Karangasem I Wayan Gredeg. “Khusus kasus korupsi agar diselesaikan secepatnya, itu sudah target,”
terangnya kepada wartawan disela sela HUT Bhayangkara ke 68 di Polda Bali kemarin. Bahkan, katanya percepatan kasus korupsi ini sudah merupakan perintah dari Mabes Polri. Selayaknya, penuntasan kasus korupsi ini, Mabes Polri telah memberikan anggaran khusus dari DIPA sekitar Rp 200 juta per kasus. Sementara target setiap Polda meny-
Disembunyikan di Buku Cerita Bergambar
elesaikan lima kasus korupsi per tahun. Kemudian, setiap Polres satu kasus dan polresta dua kasus. Utamanya, di Bali sendiri terdapat 9 Polres dan sedianya ditarget 14 kasus korupsi yang ditangani setiap tahunnya. "Bicara soal target, dari Dipa, Polda target lima kasus, Polres satu dan Polresta dua,” ungkapnya. Keterangan terpisah, Direktur Reskrimsus Polda Bali Kombes Pol.
FB/RD
Bea Cukai Gagalkan Pasokan Sabu dari Malaysia
Petugas Bea dan Cukai dengan tersangka EEP yang ditangkap saat hendak mengambil paketan sabu di kantor Pos Bea Lalu Renon.
TUBAN-Fajar Bali Petugas Bea dan Cukai Bandara Ngurah Rai menggagalkan tiga paketan sabu yang dikirim dari Malaysia. Paketan sabu yang beratnya bervariasi itu dikirim sebanyak tiga kali berturut-turut (dari tanggal 28 Juni hingga 30 Juni), berkedok buku cerita bergambar. Satu pelaku berinisial EEP, yang diduga kurir sabu ditangkap tim gabungan Bea Cukai dan Dit Narkoba Polda Bali. Menurut Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea
Cukai Bandara Ngurah Rai International, Rahmat Subagyo, keberhasilan mengungkap kasus tersebut berdasarkan upaya dari jajaran petugas Bea Cukai. Keberhasilan ini juga tak luput dari hasil pencitraan mesin X-Ray dan anjing pelacak yang ditempatkan di Kantor Pos Lalu Bea Renon. Dibeberkannya, paketan narkoba tersebut masuk ke kantor Pos Lalu Bea Renon, pada Sabtu (28/06) lalu dan mesin X-Ray mengindikasikan ada benda yang mencurigakan di dalam brang kiriman pos nomor Karal
EE 923485770 MY. Barang berisi 2 buah buku cerita bergambar, 4 pcs pakaian serta 12 bungkus makanan ini merupakan kiriman dari Malaysia yang ditujukan kepada seseorang berinisial KS. “Setelah dicek, petugas menemukan 2 bungkusan alumunium foil berisi kristal bening merupakan sediaan narkotika jenis methamphetamine yang disembunyikan dibagian gardcover depan dan belakang di salah satu buku. Total beratnya 206 gram,” jelasnya. Sejalan pengusutan dilaku-
kan, petugas kantor Pos Bea Lalu Renon kembali berturut turut menerima paketan kiriman dari Malaysia, pada Senin (30/06). Kiriman paketan juga sama yakni buku cerita bergambar, pakaian bayi dan makanan kecil. Namun pengiriman dua kali itu ditujukan kepada orang yang berbeda. Satu ditujukan kepada KA dan satu paketan lagi ditujukan kepada S. “Kalau dipaketan KA petugas menemukan 327 gram dan paket kiriman S ditemukan 206 gram sabu sabu,” jelasnya. Rahmat Subagyo menduga, ke tiga paketan kiriman tersebut dikirim oleh pelaku yang sama. Bahkan, modus pengiriman juga sama yakni menyembunyikan sabu-sabu dibagian hardcover depan belakang di buku cerita bergambar dan diselipkan makanan kecil. Rahmat mengatakan, hasil kerjasama petugas Bea Cukai dan Dit Narkoba Polda Bali berhasil menangkap satu pelaku yang diduga kurir narkoba. Pelaku berinisial EEP yang tinggal di Denpasar ditangkap petugas saat hendak mengambil paketan di kantor Pos Lalu Bea Renon. “Tersangka EEP ini ditangkap saat hendak mengambil paketan yang ditujukan kepada S. Kasus paketan sabu sabu kiriman dari Malaysia ini dan tersangka EEP ini kami limpahkan ke jajaran Dit Narkoba Polda Bali,” pungkasnya. R-005
Tudingan Pemalsuan Perkawinan Stefannie – Judianto Roestamadji (alm)
Hasil Labfor Mentahkan Laporan Dony Judianto DENPASAR-Fajar Bali Polemik status perkawinan Stefannie dengan Judianto Roestamadji yang kini masih bersidang di Pengadilan Negeri Denpasar, menuai perkembangan terbaru. Laporan Dony Yudianto ke Polresta Denpasar 20 September 2013 yang menuding Stefannie telah membuat Akta Perkawinan palsu dengan memalsukan tanda tangan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Badung, I Made Suwetha SH, akhirnya dimentahkan. Berdasar hasil Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Denpasar, tanda-tangan I Made Suwetha identik sama. Demikian ditegaskan Lukas Banu, kuasa hukum Stefannie,
Selasa (01/07) kemarin. Menurutnya, apa yang dilaporkan Dony Judianto terkait palsunya Akta Perkawinan StefannieRoestamadji tidaklah benar. Sebelumnya, kata Lukas, Dony Yudianto telah melaporkan bahwa kliennya, Stefannie, telah membuat Akta Perkawinan Palsu dengan Laporan Polisi No Pol LP/965/IX/2013/Bali/ Polresta Denpasar tertanggal 20 September 2013. Dalam laporannya, Dony menyebutkan bahwa Stefannie memalsukan Akta Perkawinan dengan memalsukan tanda tangan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Badung, I Made Suwetha SH. Namun berdasarkan berita acara pemeriksaan (BAP) Labo-
Dompet
Dana Punia
FAJAR BALI
DAFTAR NAMA PENYUMBANG NO.
NAMA
1798 I Nyoman Putra Astawa,SE,M.Si 1799 I Ketut santika Adi,SE.M.Si 1800 Hidayat Mursid,SS.M.Si 1801 Gede Arsa Diputra,SH 1802 I Made Artika,S.sos 1803 Budi Wiyarta,SS.M.Si 1804 Desak Ayu Putu Suciati,SE 1805 I Ketut Pongres language,SH 1806 Ida Bagus Oka Apriadi,SH 1807 Saut Bonggur Silalahi,S.Sos 1808 Ni Ketut Sunarti,SE 1809 I wayan Suparta,S.Sos.,M.Si Total Jumlah Yang Diterima Hari ini Saldo Per 01 Juli 2014 Total Keseluruhan
ALAMAT
Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar
JUMLAH
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
50,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000
Rp
600,000
Rp Rp Rp
600,000 69,794,000 70,394,000
ratorium Kriminalitas Barang Bukti Dokumen No.Lab: 252/ DTF/2014 yang dikeluarkan oleh Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang Denpasar tertanggal 8 Mei 2014. Yang sejatinya BAP ditanda-tangani oleh Kepala Labfor Cabang Denpasar Kombes Pol Dr. Tarsim Tarigan. Menyimpulkan bahwa, Questione tanda tangan (QT) adalah identik dengan known tanda tangan (KT). Atau dengan kata lain, tanda tangan atas nama I Made Suwetha SH sesuai lembaran kutipan Akta Perkawinan Nomor 81/1993 pada Bab IA diatas, merupakan tanda tangan yang sama. Dengan demikian telah terbukti bahwa permasalahan tentang Akta Perkawinan Stefannie-Judianto Roestamadji yang dikatakan palsu telah terbantahkan. “Hasil ini sebenarnya sudah diketahui 3 hari sejak dikirim ke Labfor pada 5 Mei 2014 lalu. Tapi penyidik tidak mau mengambilnya ke Labfor dan terkesan sengaja mengulur-ulur waktu. Ini kan aneh,” jelasnya didampingi rekanya Suladomeng SH. Sejalan tidak terbuktinya pemalsuan tersebut, Lukas Banu balik menyerang Dony Judianto. Menurutnya, status Dony Yudianto yang mengaku anak dari Judianto Roestamadji dan Nyoto Dewi Indah Sari hingga kini masih disengketakan secara perdata berdasar nomor : 141/Pdt.G/2014/PN.Pds di Pengadilan Negeri Denpasar. Dony Yudianto kata Lukas, telah digugat oleh Jeanny Yudianto dengan memakai advokat Suryatin Lijaya SH dkk. Dalam replik halaman 7 angka 3 dikatakan bahwa tidak benar Dony Yudianto sebagai tergugat III sebagai anak dari Judianto
Roestamadji dan Nyoto Dewi Indah Sari. Sebab, Judianto Roestamadji baru menikah dengan Nyoto Dewi Indah Sari tertanggal 1 July 1986. Sedangkan Dony Yudianto lahir tertanggal 5 Oktober 1981 atau sebelum Judianto Roestamadji menikah dengan Nyoto Dewi Indah Sari. Sedianya, bahwa ibu kandung penggugat Nyoto Dewi Indah Sari sebelum menikah dengan Judianto Roestamadji, telah menikah dengan Harjono Gunawan tertanggal 21 Maret 1972. Pasangan suami istri itu pun akhirnya bercerai tanggal 5 Pebruari 1986. Nah, dalam perkawinan tersebut lahir empat orang anak bernama Rudy Gunawan (4 Nopember 1972), Fredy Gunawan (1 Desember 1974), Dedy Gunawan (26 Nopember 1977) dan Ady Gunawan (25 April 1980). “Bagaimana bisa, Nyoto Dewi Indah Sari masih terikat perkawinan dengan Harjono Gunawan dan baru bercerai tanggal 5 Pebruari 1986? Berarti Dony Yudianto adalah anak dari perkawinan antara Nyoto Dewi Indah Sari dengan Harjono Gunawan karena ketika itu mereka masih terikat perkawinan,” tegasnya. Sementara itu, Jacob Antolis kuasa hukum Dony Judianto yang dikonfirmasi terpisah malah enggan berkomentar. Alasannya, dalam perkara perdata ini antara Stefannie, Yeni dan Dony memiliki kedudukan yang sama yaitu tergugat. "Karena ini tidak ada relevansinya dengan kasus yang sedang berjalan, saya tidak akan komentar. Kan kita semua tahu dalam gugatan perdata ini antara Stefannie, Yeni dan Dony sama-sama tergungat,"tandasnya santai. R-005/W-007
Suryanbodo Asmoro mengklaim sulit menangani kasus korupsu. Kesulitan itu terletak menunggu hasil dari tim udit di Institude Teknologi Bandung (ITB) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). “Sulit juga karena menghitung kerugian Negara. Kita sudah serahkan kepada BPKP dan masih menunggu ahli ITB terkait pipanisasi. Lamanya disana itu,”
beber mantan Kapoltabes Denpasar ini. Soal perintah Kapolda untuk mempercepat penanganan kasus korupsi, Kombes Suryambodo mengatakan kesiapannya. Namun untuk soal target, Kombes Suryambodo enggan menanggapinya. “Akan diusahakan secepatnya. Soal target saya tidak bisa pastikan karena kita jalan sendiri,” terangnya. R-005
Diringkus, Tiga Pemeras ABG Bercinta
NEGARA- Fajar Bali Tiga pelaku pemerasan terhadap para ABG yang lagi bercinta di jalan cinta LC Dauhwaru Kecamatan Jembrana, berhasil di bekuk jajaran reskrim Polres Jembrana. Ketiganya, I Gusti NKB (34) warga Desa Mendoyo Dauh Tukad, I Komang B (46) Banjar Kepuh Desa Mendoyo Dauh Tukad dan Dewa BS (38) asal Banjar Ngoneng Desa Mendoyo Dauh Tukad, Mendoyo. Tiga tersangka ini kerap memeras dengan cara mengancam. Kebanyakan para korbannya takut dan terpaksa menyerahkan sejumlah barang kepada tersangka. Insiden pemerasan ini sudah berlangsung beberapa bulan lalu. Kasus pemerasan ini terakhir terjadi pada Jumat (27/6) sekitar pukul 20.00 wita, tepatnya di Jalan Pulau Menjangan LC Dauhwaru dan dipinggir Jalan Cinta. Awalnya seorang tersangka I Gusti NKB melihat ada dua ABG sedang bercinta. Tersangka Gusti NKB langsung menghardik dengan menyalakan senter. Akibatnya, dua ABG berinisial I Komang Y (16) asal Kelurahan Dauhwaru dan Kade MP (17) asal Kelurahan Lelateng, langsung panik. Bahkan,
pakaian milik Kadek MP dan sepeda motornya disikat tersangka. Menariknya, tersangka Gusti NKB sempat berpura-pura memotret dua ABG tersebut untuk sekadar ancaman dan menyebarkan ke teman temannya. Lantaran takut, dua ABG itu menyerahkan dua buah HP Blackberry. Bila ditebus dengan uang, HP tersebut baru dapat diambil kembali. Kedua ABG tersebut pasrah dan bersedia menebus. Setelah tersangka Gusti NKB pergi, dua ABG itu melaporkan kasusnya ke Polres Jembrana. “Dari hasil penyelidikan, kami menangkap pelakunya I Gusti NKB,” jelas Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Gusti Made Sudarma didampingi Kasubag Humas Polres Jembrana, AKP Wayan Setiajaya kemarin. Perkembangan selanjutnya, petugas buser juga menangkap dua temannya yakni I Komang B dan Dewa BS. Terungkap, tiga tersangka ini tak hanya memeras, tapi juga sempat menyetubuhi korban wanita. Kejadian itu terjadi Bulan April lalu sekitar pukul 22.00 wita, di TKP yang sama. Kini, tiga tersangka diancam Pasal 369 KUHP tentang pemerasan dengan ancaman 4 tahun. W-003
Bendahara PNPK Kena 1,5 Tahun Penjara
DENPASAR-Fajar Bali Bendahara Program Nasional Pengembangan Kecamatan (PNPK) Denpasar Selatan (Densel), Yudho Kardianto (55), Selasa (1/7) dijatuhi hukuman 1 tahun dan 6 bulan (1,5 tahun) ditambah denda Rp 50 juta subsider satu bulan penjara. Putusan yang dibacakan ketua majelis hakim Erly Soelistyarini dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Denpasar itu lebih rendah daripada tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) Nyoman Sulitra dkk. Yakni hukuman tiga tahun penjara ditambah denda Rp50 juta subsider tiga bulan penjara. Hakim dalam pertimbangannya menyatakan tidak sependapat dengan jaksa bahwa
terdakwa melanggar dakwaan primer. Tapi hakim menyatakan terdakwa melanggar dakwaan subsider dengan mempertimbangkan antara lain terdakwa sudah mengaku bersalah. Selain itu terdakwa sudah mengembalikan uang pengganti kerugian negara sebesar Rp236 juta. Atas putusan itu, terdakwa setelah berkonsultasi dengan pengacaranya Yanuar Nahak menyatakan menerima. "Kami menerima, dan semoga ini menjadi pembelajaran bagi yang lain," sebut Yanuar. Sementara itu, jaksa menyatakan pikir-pikir atas putusan tersebut. Diketahui, terdakwa Yudho melakukan tindak pidana korupsi tahun 2006 sampai 2012. Dari hasil audit
BPKP, terdapat penyimpangan pengelolaan dana simpan pinjam khusus perempuan (SPP). Kerugian Negara terjadi lantaran penerimaan angsuran pokok dan bunga pinjaman tidak disetor ke Kas UPK Densel, melainkan masuk ke kantong pribadi terdakwa. Ini terungkap berdasarkan data laporan realisasi Bantuan Langsung Masyarakat untuk kelompok SPP dan perguliran, buku kas UPK tahun 2006 sampai 2007, buku rekening tabungan SPP. Sertamerta keterangan dari 29 kelompok SPP yang menerima pinjaman, aliran uang yang dikelola oleh Bendahara UPK, dan posisi dana per 31 Desember 2012. W-007
831/VI/BLAS
Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: IGMA Wisnu Mataram Pemimpin Redaksi: Emanuel Dewata Oja Redaktur Pelaksana & Koordinator Liputan: Agung Paramita (Penanggung Jawab Hal. Utama & Jurnalis Sekolah) Redaktur: Gde Carmyaka (Penanggung Jawab Hal. Daerah), Hence Silalahi (Penanggung Jawab Hal. Otomotif & Metrokota), IB. Kresna Dhana (Penanggung Jawab Hal. Politik & Bali Mandara) , Supriyono (Penanggung Jawab Hal. Kota Plus & Kesehatan), I.B. Putu Bagus (Penanggung Jawab Hal. Ekonomi & Pendidikan) Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Somayasa, Wiadnyana, Baiq Sohra Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius Besu, Hery Subagyo, Rony P Bagus, Destya Aryanti, Ketut Suarja, A.A. Gede Agung, I.G.A. Diah Niti (Pemprov Bali) Manajer Administrasi & Sekretaris Redaksi: IGKA Mertha Yoga Daerah: Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gede Sarjana (Klungkung), Made Doni Darmawan (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Ketut Budiasa (Karangasem), IB. Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara) Direktris: IGA Galuh Ardhaningrat Keuangan: IGPA Putri Juliawati Manajer Pemasaran dan Sirkulasi : IB. Sudarsana Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Press Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Soma