Warta Herpetofauna Edisi Juli 2016

Page 60

SPESIES

Perjalanan saat melakukan pengamatan

60

sebanyak 81 jenis herpetofauna, yang terdiri dari 29 jenis amfibi dan 41 jenis reptil. Jenis yang paling umum ditemukan adalah biawak air (Varanus salvator).

kan satu-satunya jenis dengan status tidak cukup data. Frekuensi perjumpaan katak jenis ini terhitung sangat jarang dijumpai di areal Way Canguk.

Dari jenis-jenis yang ditemukan di Way Canguk, ada 17 jenis yang status konservasinya “Not Evaluated” (NE) atau belum dievaluasi, dan satu jenis dengan status “Data Deficient” (DD) atau tidak cukup data. Spesies-spesies ini nampaknya belum dipelajari lebih lanjut. Oleh karena itu, informasi tentang spesies-spesies ini penting untuk kita gali bersama. Jenis-jenis yang belum dievaluasi, umumnya tidak sulit dijumpai di Way Canguk. Hanya jenis biawak dumeril (Varanus dumerilii) saja yang baru sekali ditemukan, sisanya cukup sering dijumpai. Katak beras (Microhyla annectens) merupa-

Selain itu terdapat 46 jenis yang statusnya “Least Concern” (LC) atau berisiko rendah, empat jenis berstatus “Near Threatened” (NT) atau hampir terancam, dan dua jenis berstatus “Vulnerable” (VU) atau rentan. Hampir semua jenis dengan status berisiko rendah, mudah dijumpai di Way Canguk. Beberapa yang sulit ditemukan antara lain cicak terbang (Ptychozoon lionotum ) dan ular siput (Aplopeltura boa). Cicak terbang hanya sekali ditemukan di dalam kamp penelitian. Ular siput juga hanya sekali ditemukan di pinggiran sungai kecil. Dari empat jenis yang tercatat hampir terancam, tiga di antaranya merupakan

WARTA HERPETOFAUNA/VOLUME VIII, NO. 4 JULI 2016


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.