THE POLITICAL NEWS REFERENCE
Rakyat Kalbar
Harga Rp 2.500,-
Klik! website: www.rakyat-kalbar.com
THE NEW
(Luar kota + ongkos kirim)
Selasa, 2 September 2014
Redaksi/Sirkulasi/Iklan: Graha Pena Kalbar, Jalan Arteri Supadio (Ahmad Yani II) Km 3,5 Kubu Raya
Telp: 0561 768677 (Hunting) Fax: 0561 768675
AKBP Idha Endri dan Bripka Harahap Memalukan Indonesia
Serahkan Saja ke Malaysia PONTIANAK-RK. Indonesia memang telah dipermalukan oleh dua anggota kepolisian daerah Kalimantan Barat, AKBP Idha Endri Prasetiono dan Bripka Harahap, yang ditangkap Polisi Diraja Malaysia (PDRM) di Kuching, empat hari lalu. Ikut bersama mereka, barang bukti narkotik seberat 6 kilogram. Publik terhenyak seolah tak yakin bahwa mereka yang diberikan kepercayaan untuk menegakkan hukum malah melakukan pelangaran berat bahkan diduga menjadi bagian dari sindikat perdagangan narkotika internasional. Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa menyatakan, kasus Narkoba tersebut kini ditangani oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan. Saya dapat laporan tentang itu, tapi masalahnya sudah ditangani Menkopolhukam sendiri, ujar Marty, kepada
Halaman 6
RM•Fairoes BPB Raja @jabalantiyuh
aHalfOfDemon @po_heng
Oknum perwira polisi,ditangkap polisi diraja malaysia,TSK Narkoba...tercoreng sudah kepemimpinan sutarman...
..Alih2 naik jadi bintang dua, butuh banyak puyer bintang tujuh buat pak kapolda kita gegara ulah 2 bawahannya yg bikin harum nama polri
Drupadi @Yettidewi
Rama @Ramadiwo
malu2in ya.. kita bukan cuma kalah sepak bola sama malay yaa.. tapi sekarang penegak hukum pun bikin malu !! Asem !!
Sakit ya, perwira menengah polisi diduga jadi sindikat narkoba internasional. Sebelumnya, menghamili pembantunya. Sakit.
Yayuk Basuki @YayukBasuki_
Ali Salim @asalim30
duhh, dua perwira polisi ditangkap di Malaysia karena bawa narkoba :(
Mudah-mudahan polisi Malaysia bisa bongkar mafia narkoba sampai ke RI dan hukum mati perwira Polri tersebut
AKBP Idha Endri Prasetiono. GOOGLE.COM
”Ketok Magic” di Sekolah Satu Atap Jalan S. Parman Pontianak
Bak Kata-kata Khas Demian, Sempurna! Plok.. Plok.. Plok.. Ada Yang Ketinggalan, Ketua Dewan dan Komisi D Enjut-enjut Lantai Triplek PONTIANAK ‒ RK. Wow.. Keren. Sejumlah kerusakan di Sekolah Satu Atap (SMPN 23 dan SDN 06) Jalan S. Parman, Kecamatan Pontianak Selatan, hilang seperti disulap. Layaknya ketok magic , retak di sejumlah ruangan kelas hilang tanpa bekas. Bak kata-kata khas dari pesulap Demian setelah sukses menyihir mata penonton dengan aksinya, Sempurna! . Publik yang melihat pun bertepuk tangan, plok plok plok.
Halaman 7 AJAIB. 25 Agustus 2014 Dinding sekolah masih retak ketika disidak Dewan Kota Pontianak Hary Adrianto. Kemarin, 1 September 2014, sudah mulus ketika Ketua DPRD Kota Pontianak, Hartono Azas, dan Ketua Komisi D, Hamyani, melihat-lihat kondisi terbaru. Dalam kunjungan mereka menyempatkan untuk berbincang dengan Kepsek SMPN 23, Hj. Julaina. SYAMSUL ARIFIN, AHMAD MUNZIRIN / RAKYAT KALBAR
Tipikal Orde Baru Maunya diberitakan yang baik-baiknya saja. Pas diberitakan yang buruk, emosinya langsung membuncah. Selain itu, bawahan harus sami na wa atha na (dengar dan taati) tidak boleh inisiatif, serta emoh dikritik. Pemimpin yang bersikap seperti ini merupakan tipikal (khas) era Orde Baru. Rezim Soeharto tersebut memang sudah lewat. Tetapi, tipikal kepemimpinannya masih membekas di era Reformasi ini. Salah satu bekasnya itu, ternyata
Polda Selidiki Dana Ganti Rugi JK I Retno: Jembatan Ini Milik Negara, Bukannya Punya PT ANIS PONTIANAK-RK. Polisi menaruh curiga atas dana ganti rugi perbaikan fender dan tiang utama Jembatan Kapuas I (JK I) dari perusahaan pemilik tongkang atau pontoon. Dit Reskrimsus Polda Kalbar menurunkan jajarannya untuk menyelidiki dana ganti rugi dari penabrak tiang jembatan tersebut.
Penyelidikan yang kita lakukan ini, sesuai dengan apa yang diminta oleh Komisi A DPRD Kota Pontianak. Yakni terkait mekanisme ganti rugi yang dilakukan PT KAN (Kapuas Armada Nusantara) kepada PT ANIS (Asria Nurlinda Inti Sejahtera) terkait tabrakan pada bulan Maret 2014, tegas Kombes Pol Drs Widodo, Dir Reskrimsus Polda Kalbar, Senin (1/9). Polda Kalbar juga menyelidiki tidak masuknya dana ganti rugi ke kas negara sebesar Rp6,8 miliar. Halaman 7
Omelan Sesama Unsur Pimpinan
Kombes Pol Drs Widodo
Tiga Kabupaten Belum Terima Formasi CPNS
Halaman 6
Konon, seorang wakil rakyat di salah satu daerah di Kalimantan Barat“mengomeli” ketua lembaganya sebelum Sang Pimpinan hendak melakukan inspeksi lapangan. Peringatan Si Legislator yang notabene juga termasuk unsur Pimpinan Dewan pun singkat saja,“Hati-hati ngomong sama koran!”.***
Singkawang Tunggu Sanggau dan Mempawah
Achmad Kismed. Mordiadi
PONTIANAK-RK. Sudah hampir dua minggu, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) mem-
buka pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2014. Namun masih banyak Halaman 6
Periksa Penyelenggara Pileg dan Pilpres
BPK Kalbar Dibentak Anggota KPPS
Injet-injet Semut Ketok Magic di Sekolah Satu Atap Jalan S. Parman Pontianak -- Emang ala ala orde baru lah dah.
Bang Meng
Rakyat Kalbar
@Rakyat_Kalbar
http://www.rakyat-kalbar.com
Rakyat Kalbar Online
PONTIANAK-RK. Seorang Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) naik pitam dan membentak petugas Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Perwakilan Kalbar, saat melakukan audit anggaran Pileg dan Pilpres di aula Halaman 6 BPK Kalbar memriksa pnyelenggara pemilu legislatif dan presiden di aula kantor camat pontianak utara, salah seorang anggota kpps tidak terima atas pemeriksaan BPK-2. GUSNADI-RK
Bisa Pimpin DPR RI PDI Perjuangan ngotot kursi pimpinan DPR harus jatuh ke tangan partai peraih kursi terbanyak. Merespon hal itu, Wakil Ketua Pansus Tata Tertib UU MD3, Fahri Hamzah mengatakan, jika argumentasi PDI Perjuangan seperti itu dan dijalankan, maka calon pimpinan DPR Karolin Margret Natasha dari PDI Perjuangan adalah Karolin Margret Natasha mengalahkan suara Puan Maharani. Kalau argumen PDIP suara terbanyak yang dapat mandat rakyat, berarti Karolin yang menjadi Ketua DPR, kata Fahri Hamzah kepada wartawan di gedung DPR, Senin (1/9). Fahri mengatakan, dalam sistem pemilihan suara terbanyak seperti saat ini, mandat rakyat lebih ditekankan kepada Caleg daripada Halaman 7