Harian Nasional

Page 9

A9

Nusantara

SELASA, 16 APRIL 2019 | Nomor 1723 Tahun VI

BPBD Sumsel Siaga Karhutla PALEMBANG (HN) P e m e rintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terus siaga terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama memasuki musim kemarau. Kewaspadaan ditingkatkan supaya Sumsel tidak mengalami karhutla lagi seperti pada 2015. “Sumsel banyak terdapat hutan dan lahan gambut. Bila musim kemarau rawan terbakar,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel Iriansyah di Palembang, Senin (15/4). Pada 2015, Sumsel dan provinsi lainnya mengalami kebakaran hutan dan lahan yang cukup parah, menimbulkan bencana asap hingga ke negara tetangga. Mengingat sebagian wilayah di Tanah Air saat ini sudah memasuki musim panas, daerah-daerah yang memiliki lahan gambut harus waspada. Oleh karena itu, BPBD Sumsel terus mengawasi persebaran titik api —terutama di daerah rawan terbakar— untuk mencegah terjadinya kebakaran. Upaya yang dilakukan, di antaranya sosialisasi pencegahan terutama di daerah-daerah yang rawan terbakar, termasuk wilayah gambut dan mengoptimalkan peranan BPBD Kabupaten dan Kota. BPBD Sumsel juga mengajak masyarakat peduli terhadap hutan dan lahan di sekitarnya agar tetap lestari. Data menunjukkan, daerah yang rawan terbakar di Palembang di antaranya Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Banyuasin, dan Musi Banyuasin. “Hal ini karena daerah itu hutannya masih luas, ditambah lagi areal gambut,” ujarnya. Di Provinsi Riau, satuan tugas kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) menyatakan operasi pengeboman air den-

gan menggunakan delapan unit helikopter guna mengatasi titik-titik api di wilayah itu menghabiskan 19 juta liter air sepanjang 2019. “Penanggulangan karhutla terus dilakukan secara terpadu oleh tim darat dan udara. Untuk operasi udara kurang lebih 19 juta liter air dikerahkan ke lokasi titik kebakaran melalui operasi pengeboman air,” kata Wakil Komandan Satgas Karhutla Riau Edwar Sanger kemarin di Pekanbaru. Dua helikopter utama yang menjadi andalan Satgas Udara Karhutla untuk membantu mengatasi sebaran titik api di Riau sepanjang awal tahun ini terdiri atas Kamov KA-32 dan Mi8-MTV. Total 12,6 juta liter air diangkut kedua helikopter bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana tersebut di Riau. Selain itu, sejumlah helikopter bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, TNI, maupun swasta berkolaborasi mengatasi karhutla yang sepanjang awal 2019 melanda 12 kabupaten dan kota di Riau. Provinsi Riau mulai mengaktifkan Satgas Karhutla setelah menetapkan status siaga darurat sejak 19 Februari-31 Oktober 2019. TNI, Polri, BPBD Riau, Manggala Agni, BMKG, dan berbagai instansi lainnya terus berupaya mengatasi karhutla yang melanda sejak awal Januari lalu hingga hari ini. Total 2.912 hektare lahan di Provinsi Riau terbakar selama 2019. Kebakaran terluas terjadi di wilayah pesisir, seperti Bengkalis, Dumai, Rokan Hilir, Meranti, dan Siak. Kebakaran juga melanda Kota Pekanbaru, Pelalawan, Rokan Hulu, Kampar, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, dan Kuansing. O ANTARA | SERUNI RARA JINGGA

AFP | CHAIDEER MAHYUDDIN

KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN TAHUN 2015 TIDAK BOLEH TERULANG.

PENEMPATAN GAJAH DI UNIT KONSERVASI Pawang (mahout) memandikan seekor gajah sumatra jinak di Conservation Response Unit (CRU) Trumon, kawasan Taman Nasional Gunung Leuser di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, Senin (15/4). Penempatan gajah jinak ini di CRU demi mencegah konflik satwa, khususnya gajah liar, yang kerap memasuki perkebunan dan permukiman warga.

Kawasan Kelimutu Ditargetkan Jadi Jaringan Geopark Dunia KUPANG (HN) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ende – Pulau Flores – Nusa Tenggara Timur (NTT) segera mendaftarkan kawasan Kelimutu sebagai geopark (taman bumi) nasional. Kawasan Geopark Kelimutu mencakup 12 kecamatan yang dilengkapi dengan aspek keragaman geologi, hayati, dan budaya. “Tahun ini kami daftarkan secara nasional untuk Geopark Kelimutu dan Pak Bupati juga sudah mengeluarkan surat keputusan tentang Geopark Kelimutu ini,” kata Wakil Bupati Ende Djafar Ahmad kemarin. Pemerintah setempat telah bekerja sama dengan Geopark Ciletuh di Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk pengembangan Geopark Kelimutu. Pemkab Ende menargetkan, Geopark Kelimutu akan terdaftar sebagai bagian dari jaringan geopark dunia atau Unesco Global Geopark (UGG) pada 2021. “Sehingga nanti NTT memiliki geopark dunia selain yang ada di

Jawa Barat, kemudian Bromo di Jawa Timur,” ujarnya. Target ini, kata Djafar, merupakan bagian dari cita-cita pemerintahan periode kedua bersama Bupati Ende Marsel Petu. Kawasan Kelimutu yang di dalamnya terdapat Taman Nasional Kelimutu dengan ikon utama danau tiga warna terus dikembangkan untuk menarik minat kunjungan wisatawan. Salah satunya dengan menggelar kegiatan pariwisata berupa pesta sepekan di Danau Kelimutu yang digelar rutin setiap bulan Agustus sejak 2014 lalu. Kegiatan ini bahkan telah diambil alih pihak Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dengan menjadikannya sebagai bagian dari 100 top event pariwisata nasional. “Sehingga kami optimistis ketika Kelimutu terdaftar sebagai geopark dunia, maka pariwisatanya akan semakin bergairah, banyak orang akan datang berwisata maupun untuk penelitian,” katanya.

Ketua Harian Badan Pengelola Celetum Pelabuhan Ratu Unesco Global Geopark (BP-CPU GGP) Deny Juanda P Dea mengatakan, geopark sebagai sebuah konsep manajemen pengembangan kawasan berkelanjutan yang menyerasikan keragaman geologi, hayati dan budaya melalui prinsip konservasi dan rencana tata ruang wilayah yang sudah ada, dengan wilayah geografis yang memiliki situs warisan geologi terkemuka dan bagian dari pembangunan yang berkelanjutan. Geopark tidak hanya mencakup situs geologi, tetapi memiliki batas geografis yang jelas serta sinergi antara keragaman geologi, hayati, dan budaya yang ada di dalam kawasan serta masyarakat berperan untuk melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam. Dalam hal ini, kawasan Kelimutu memiliki pesona wisata dunia berupa danau kawah dengan tiga warna, yakni merah, biru, dan putih yang terletak di puncak Gunung Kelimutu. O ANTARA


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.