RABU, 6 MARET 2019 | Nomor 1690 Tahun VI
Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-
TRAVEL & LIFESTYLE
PSG vs MAN UNITED
KISAH MENYUSURI PERADABAN IBU KOTA
PANTANG MENYERAH
» A11
» B17
A
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
JAKARTA (HN) Kondisi bisnis ritel sedang mengalami masa sulit. Target laba yang diharapkan, tidak tercapai. Banyak toko ritel di mal-mal besar pailit dan akhirnya tutup. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), peritel milik Lippo Group, mencatatkan laba bersih sepanjang 2018 turun 42 persen (yoy) dari Rp 1,91 triliun menjadi Rp 1,1 triliun. Beban usaha perseroan melonjak dari Rp 3,85 triliun menjadi Rp 4,04 triliun. Padahal, penjualan bersih masih naik dari Rp 10,02 triliun menjadi Rp 10,25 triliun. Pesaingnya, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) pada kuartal III-2018 mencatatkan pendapatan dari penjualan barang beli putus turun dari Rp 3,758 triliun menjadi Rp 3,738 triliun. Namun, total pendapatan masih naik dari Rp 4,41 triliun menjadi Rp 4,51 triliun. Beban usaha yang mampu ditekan lebih baik dari sebelumnya mendorong laba bersih naik dari Rp 367,7 miliar menjadi Rp 527,27 miliar. Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta mengatakan, banyak faktor yang memengaruhi keadaan bisnis ritel sekarang, seperti perilaku konsumen, pergeseran cara berbelanja, dan kemampuan daya beli masyarakat. Faktor paling dominan, bisnis daring (online) memengaruhi
perilaku belanja konsumen. Situasi ini menyulitkan bisnis ritel luring (offline). “Namun, kata dia, toko fisik tetap masih dibutuhkan meski pertumbuhannya tidak sesuai dengan harapan,” ujar Tutum kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Selasa (5/3). Menurut Tutum, situasi ini juga menyulitkan pengusaha, bahkan Aprindo cenderung pasrah terhadap kondisi sekarang. Tutum mengatakan, sekuat apa pun strategi bisnis yang dilakukan pengusaha ritel masih akan kalah dengan bisnis online. “Perubahan manusia tidak bisa mundur. Bisnis online ini suatu keniscayaan dan kami susah mengembalikan keadaan,” katanya. Tutum mengatakan, strategi marketing tidak bisa mengembalikan keadaan bisnis seperti sebelumnya. Setidaknya, pertumbuhan bisnis tidak akan bisa lebih cepat dari bisnis online. Sebab banyak pemain baru muncul dan cepat menggerus sektor lain. Pengusaha ritel, kata dia, diminta berinovasi untuk mendongkrak pendapatan. Kondisi pelemahan ekonomi global dan penurunan daya beli memicu konsumen banyak efisiensi dalam berbelanja. Director Head of Research & Consultancy Savills Consultants Indonesia Anton Sitorus mengatakan, penurunan laba per-
WNA MASUK DPT PASTI DICORET » Jakarta
24 - 31°C
Bandung
20 - 29°C
A3 Semarang
ANTARA | MOHAMAD HAMZAH
Pengusaha mal dituntut berinovasi.
MELASTI DI BEKAS LOKASI BENCANA Sejumlah umat Hindu di Palu dan sekitarnya mengikuti prosesi Upacara Melasti di bekas lokasi bencana tsunami, Pantai Mamboro, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (5/3). Serangkaian untuk menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1941, Kamis (7/3), Upacara Melasti bertujuan menyucikan diri secara lahir dan batin. >> Berita Terkait di Halaman A8
LAPORAN KEUANGAN PERITEL DI INDONESIA 2018
Yogyakarta
Rp 3,758 triliun Rp 659,15 miliar Rp 4,41 triliun
Rp 10,245 triliun (Rp 3,867 triliun) Rp 6,378 triliun
Rp 10,023 triliun (Rp 3,762 triliun) Rp 6,261 triliun
BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG BELI PUTUS LABA KOTOR
(Rp 2,511 triliun) Rp 2,005 triliun
Rp 2,685 triliun Rp 1,732 triliun
(Rp 4,048 triliun) Rp 1,566 triliun Rp 1,097 triliun
(Rp 3,852 triliun) Rp 2,376 triliun Rp 1,907 triliun
LABA USAHA LABA BERSIH
Rp 573,49 miliar Rp 527,27 miliar
Rp 366,88 miliar Rp 367,79 miliar
PENDAPATAN BERSIH BEBAN POKOK PENDAPATAN LABA KOTOR BEBAN USAHA LABA OPERASI LABA BERSIH
usahaan ritel karena tidak dibarengi inovasi teknologi. Selain itu, harga, pengiriman, dan produk tidak kompetitif dibanding bisnis online. “Sekarang banyak pilihan, persaingan online, kecanduan teknologi, dan ingin kenyamanan serta kecepatan waktu belanja. Masyarakat akan memilih belanja online,” ujarnya. Pengusaha ritel, kata Anton, harus menyadari kondisi tersebut dan mengantisipasi kecanduan transaksi online. Persepsi masyarakat masih bisa diubah.
15 JASAD PENAMBANG DITEMUKAN » 24 - 33°C
Rp 6,527 triliun Rp 3,426 triliun Rp 69,62 miliar
Kuartal III PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA TBK 2018 PENDAPATAN Penjualan barang beli putus Rp 3,738 triliun Komisi penjualan konsinyasi Rp 778,6 miliar Total pendapatan Rp 4,51 triliun
PT MATAHARI DEPARTMENT STORE TBK 2018 PENDAPATAN Penjualan eceran Rp 6,661 triliun Penjualan konsinyasi-bersih Rp 3,487 triliun Pendapatan jasa Rp 96,57 miliar
23-32°C
Surabaya
26-35°C
2017
Denpasar
Sumber: Laporan keuangan perusahaan
Pengembang mal harus membuat inovasi terhadap transaksi belanja konsumen dan dagangan peritel. “Sering kali salah kaprah bisnis online akan menggantikan peran mal. Yang namanya bisnis mal, tidak akan bisa diganti dengan online,” kata dia. Peritel dan pengembang mal, ujar Anton, harus mempelajari strategi bisnis online atau dikenal dengan online to offline commerce. Ekspansi bisnis pengusaha ritel online telah merambah ke mal offline untuk menarik minat kon-
A9
sumen agar mengetahui secara rill barang yang dijual. Cara ini sudah dilakukan Alibaba yang sukses di bisnis online, tapi justru ekspansi ke mal fisik. “Pengelola mal harus punya trik dalam menjalani persaingan,” ujarnya. “Yang paling penting, mal jangan hanya dijadikan tempat belanja, tapi membuat pengalaman berbelanja konsumen lebih baik. Perlu dibarengi dengan tempat nongkrong (termasuk makan), rapat, dan taman bermain anak.” O DIAN RISKI ROSMAYANTI
PIMPINAN MILITER AS-RUSIA BAHAS SURIAH » 26-35°C
Kuartal III 2017
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
A10
Berawan
Berkaitan Hari Raya Nyepi 1941, harian ini TIDAK TERBIT pada Kamis, 7 Maret 2019. HARIAN NASIONAL akan terbit lagi pada Jumat, 8 Maret 2019. Kepada pembaca dan relasi harap maklum.
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG