Harian Nasional

Page 9

HARIAN NASIONAL | www.harnas.co

JUMAT, 18 MEI 2018 | Nomor 1465 Tahun V

NUSANTARA A9 PEMBUNUHAN LANSIA

Bali Awasi Pramuwisata Asing Ilegal

REJANG LEBONG (HN) – Kepolisian Resor Rejang Lebong, Bengkulu, menangkap lima pelaku pembunuhan pasangan suami-istri lanjut usia yang terjadi di Desa Cawang Lama pada 12 Desember 2017. Korban adalah Salani (75) dan Hazima (70), warga Desa Cawang Lama, Kecamatan Selupu Rejang. Kelima tersangka masih remaja. RA (14), GE (18), dan BI (15), warga Kecamatan Curup Tengah. DH (13) warga Kecamatan Curup Utara dan RA (17) warga Kecamatan Curup Timur. Wakil Kapolres Rejang Lebong Kompol Hardinata menuturkan, aksi pembunuhan dilakukan secara berencana. Selain mencuri, mereka juga sakit hati kepada korban. “Salah satu tersangka, RA merasa sakit hati karena sering dimarahi kedua korban,” ujar Hardinata di Mapolres Rejang Lebong, Kamis (17/5). Para tersangka mengambil sejumlah barang dan uang Rp 1 juta dari meja warung korban dan uang Rp 500 ribu dari saku Hazima serta cincin emas yang dipakai Hazima. Penangkapan kelima tersangka bermula dari kasus pencurian di Talang Sumpel, Desa Kayu Manis, Kecamatan Selupu Rejang, Selasa (15/5). Saat itu, polisi menangkap BI. BI ternyata mengakui terlibat kasus pembunuhan Salani dan Hazima. Dari lima tersangka, petugas mengamankan barang bukti satu unit sepeda motor, tiga bilah pisau, dua batu kali, dan sebatang kayu kopi. Dari tempat kejadian perkara, petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti seperti kasur, bantal, selimut berlumuran darah, selembar kain sarung, dan tikar. “Kelima tersangka dijerat dengan Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 KUHP subsidair Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 KUHP dan Pasal 365 ayat 4 KUHP dengan ancaman hukuman seumur hidup,” kata Hardinata. O ANTARA | ANDI NUGROHO

ANTARA| YUSUF NUGROHO

Lima Pelaku Masih Remaja

PENGGANDAAN UANG Polres Kudus, Jawa Tengah, menunjukkan tersangka penggandaan uang dengan barang bukti jenglot, patung, dan keris saat gelar perkara, Kamis (17/5). Pelaku berdalih menjadi dukun yang dapat menggandakan uang dengan cara ditaruh di dalam kardus, lalu dikasih mantra. Pelaku berhasil menipu korban sebesar Rp30 juta.

DKI Lepas Saham di Perusahaan Bir PT Delta Jakarta ingin melakukan ekspansi bisnis, Pemprov DKI tak bisa menambah dana investasi. JAKARTA (HN) P e m e r i n t a h Provinsi DKI Jakarta sedang memproses pelepasan saham 26,25 persen di PT Delta Djakarta. Delta Djakarta selama 45 tahun menjadi perusahaan milik Pemprov DKI yang memproduksi bir. Selama ini, pemprov mendapatkan dividen Rp 38 miliar per tahun. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan, dengan penjualan saham tersebut, Pemprov DKI diperkirakan bisa memperoleh pendapatan Rp 1 triliun. Menurut Anies, pemprov belum tentu bisa mendapatkan dana Rp 1 triliun jika masih mempertahankan saham di Delta Jakarta. Pelepasan saham tersebut sekaligus sebagai komitmen keduanya seperti janji kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017. “Kami berharap proses pelepasan ini akan berjalan lancar. Mudah-

mudahan dalam waktu singkat bisa tuntas,” kata Anies di Jakarta, Rabu (16/5) malam. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, kebijakan melepas saham sudah lama dikaji. “Kami ingin mendapatkan dividen yang halalan thoyiban (halal dan baik). Nah, karena kita terkendala di situ, perusahaan menginginkan kejelasan,” kata Wagub. Selain itu, “Yang menjadi landasan dari keputusan untuk melepas saham adalah diskusi kami dengan mitra bahwa mereka ingin ekspansi, tapi posisi pemprov tidak bisa menambah investasinya di Delta Djakarta.” Pelepasan saham tersebut, kata dia, tetap mengacu kepada aturan pasar modal dan ketentuan lain yang berkaitan. Dana yang didapat Pemprov DKI, ke depan digunakan dalam ber-

bagai pembangunan. PT Delta Jakarta perusahaan dan distributor sejumlah bir bermerek seperti Anker, Carlsberg, San Miguel, dan Kuda Putih. Perusahaan juga memproduksi minuman nonalkohol seperti Sodaku dan Soda Ice. Didirikan pada 1932 dengan nama Archipel Brouwerij N oleh pengusaha Jerman, pada Perang Dunia II kontrol perusahaan diambil oleh perusahaan Belanda dan berganti nama menjadi NV De Oranje Brouwerij. Jepang juga sempat mengontrol perusahaan pada 1942. Tiga tahun kemudian Belanda mengambil alih kembali. Pada 1970, demikian seperti ditulis pada situs web perusahaan, perusahaan berubah nama menjadi PT Delta Jakarta. Pada 1984 perusahaan masuk Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (kini, Bursa Efek Indonesia). Pada 1990-an, perusahaan bir asal Filipina, San Miguel, bergabung di Delta. O ANTARA | ANDI NUGROHO

DENPASAR (HN) – Anggota DPRD Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana, meminta pemerintah mengawasi wisatawan yang datang ke Pulau Dewata untuk bekerja, seperti yang dilakukan turis China yang menjadi pramuwisata ilegal. “Jika hal ini terus dibiarkan akan berdampak buruk dalam sektor pariwisata ke depan,” kata Adhi Ardhana di Denpasar, Kamis (17/5). Persoalan tersebut bermula dari laporan perwakilan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali beberapa waktu lalu. Mereka mendatangi DPRD Bali meminta dukungan agar pemerintah menindak terhadap pramuwisata ilegal dari China. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Bali Made Sukadana mengatakan, telah melakukan pemantauan dan menutup dua biro perjalanan wisata (BPW) yang melanggar aturan operasional di Bali. “Mereka melanggar aturan, tidak mengantongi izin beroperasi. BPW tersebut kantornya di kawasan Kuta, Bali,” ujarnya. Ia mengatakan kedua kantor BPW tersebut sudah disegel. Sebelum menyegel, Satpol PP sudah melakukan pemberian surat peringatan pertama hingga ketiga. Pemilik tidak bisa menunjukkan proses pembaruan perizinan, sehingga kantornya langsung disegel. “Sebelumnya biro perjalanan wisata itu melayani turis Eropa dan China serta domestik,” ucap Sukadana. Sukadana meminta masyarakat yang mengetahui BPW atau pramuwisata asing ilegal bisa segera melapor ke polisi atau Satpol PP Bali. Pihaknya juga tengah melakukan pelacakan terhadap kantor-kantor BPW di dunia maya bersama kepolisian. “Jika diketahui melakukan praktik ilegal, kami akan melakukan penindakan secara tegas sesuai aturan,” kata Sukadana. O ANTARA


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.