Harian Nasional

Page 1

KAMIS, 9 NOVEMBER 2017 | Nomor 1316 Tahun V

Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-

BELANJA ONLINE

SPORTS

KEBUTUHAN ATAU NAFSU?

KROASIA BUTUH MODRIC

»A11

»B17

A

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

Kaderisasi Parpol Masih Lemah Partai besar rela mendukung calon kepala daerah nonkader karena ingin menang.

Pasangan pengantin Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution berjalan seusai mengikuti prosesi akad nikah dan resepsi pernikahan, di Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/11).

ANTARA | R. REKOTOMO

JAKARTA(HN) Fenomena partai politik (parpol) besar mengusung calon kepala daerah di luar anggota menunjukkan kaderisasi di internal partai masih lemah. Dalam ajang Pilkada 2018 yang digelar di 171 daerah, manuver parpol mendukung salah satu kandidat yang tampak lebih unggul dari pesaingnya sekadar dimanfaatkan untuk batu loncatan demi meraih kemenangan (kekuasaan). Parpol pengusung saling berlomba memenangkan calon kepala daerah meski bukan dari kader sendiri. Tujuannya tak lain ingin menang dan berpeluang meraih dukungan massa (suara) menuju Pilpres 2019 dari calon yang dipinang dalam Pilkada 2018. Insiden miris ini terjadi pada Golkar di Pilgub Jawa Barat (Jabar) yang lebih berpihak kepada Ridwan Kamil ketimbang Dedi Mulyadi sebagai kader. Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ray Rangkuti berpendapat, fenomena mengusung calon kepala daerah di luar kader parpol lambat laun berdampak pada kemandekan kepemimpinan internal parpol lantaran tak dihargai. Menurut dia, jika yang mengusung calon di luar kader seperti Partai NasDem atau PKPI wajar, karena masih baru dan belum punya banyak anggota. “Beda halnya dengan PDI-P atau Golkar yang usianya 50 tahun lebih. Mereka seharusnya punya stok kader mumpuni,” katanya dalam diskusi di Jakarta, Rabu (8/11). Ray tak menampik, setiap partai memang dituntut mengusung calon-calon terbaik. Namun, bukan berarti abai terhadap

PERNIKAHAN KAHIYANGBOBBY

BERITA TERKAIT DI HALAMAN

» A8 & A14

kadernya sendiri. Dia menilai, Pilkada Jabar mempunyai lumbung suara besar yang bisa menentukan kemenangan salah satu bakal calon presiden di Pemilu 2019. Sejauh ini, calon kuat yang memungkinkan maju dalam bursa pilpres yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto. “Bisa jadi partai yang menguasai suara Jabar akan mendominasi suara di pilpres. Penduduk Jabar terbesar di Indonesia, jumlahnya lebih dari 35 juta orang,” ujar Ray. Direktur Riset Populi Center

24-32°C

Bandung

20-29°C

Peneliti Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia Arif Susanto menyoroti dukungan PDI-P. Menurut Arif, partai berlambang banteng itu mempunyai cukup kursi untuk mencalonkan kadernya tanpa berkoalisi dengan partai lain. Namun, PDI-P tak punya kader populer, bahkan gaung Puti Guntur Soekarno tak terdengar di tengah masyarakat Jabar, padahal mencalonkan sebagai gubernur. Arif memprediksi, PDI-P akan merapat ke Ridwan Kamil bersatu dengan Golkar karena peluang menang lebih besar. Begitu pun di

CALON GUBERNUR JABAR

PARPOL MELENCENG PECAH SUARA

CALON GUBERNUR SUMUT

RIDWAN KAMIL WALI KOTA BANDUNG 2013-2018 dari kalangan profesional

CALON GUBERNUR JATIM SAIFULLAH YUSUF WAKIL GUBERNUR JAWA TIMUR 2014-sekarang dari NU

DEDDY MIZWAR WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT

KHOFIFAH INDAR PARAWANSA MENTERI SOSIAL KABINET KERJA

DEDI MULYADI BUPATI PURWAKARTA

TENGKU ERRY NURADI GUBERNUR SUMATERA UTARA 2016-sekarang dari NasDem GUS IRAWAN PASARIBU ANGGOTA DPR RI

2013-sekarang dari jalur independen yang diusung PKS

2014-sekarang dari NU

2014-2019 dari Gerindra HERMAN DERU BUPATI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR

2008-2013 dari Golkar

2005-2010 dan 2010-2015 dari Demokrat Sumber: Pusat Data HARIAN NASIONAL | Berbagai Sumber

KELUARGA SEHAT BARU 20 PERSEN » Jakarta

Usep S Ahyar mengkritisi pengusungan calon kepala daerah di luar kader. Langkah parpol pengusung yang cenderung “rakus” kekuasaan itu, berimbas kebutaan masyarakat (pemilih) karena minim referensi terhadap calon kepala daerah. Bukan mustahil masyarakat hanya sekadar melihat popularitas calon-calon kepala daerah tanpa tahu rekam jejak sesungguhnya. “Jika suara masyarakat Jawa dikuasai, pilpres pun demikian karena 53 persen suara ada di Jawa,” kata Ahyar.

A4

Semarang

BATIK AIR SEDIAKAN CHECK-IN MANDIRI » 24-32°C

Yogyakarta

23-32°C

Surabaya

26-33°C

Denpasar

A5 25-32°C

Jawa Timur. Dua kandidat (calon kuat) gubernur yakni Khofifah Indar Parawansa dan Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) sama-sama besar dari NU, bukan PKB. “Mereka memperebutkan suara massa NU yang para pemilihnya bisa condong ke partai lain,” ujar Arif. Pilkada Sumatera Utara (Sumut) ada tiga bakal calon yang mencuat yakni Tengku Erry, Gus Irawan Pasaribu, dan Herman Deru. Partai Golkar sudah memutuskan berpihak kepada Tengku Erry dan didukung PKB serta beberapa partai lain. Partai Gerindra lebih berpihak mencalonkan Gus Irawan Pasaribu. Partai besutan Ketua Umum Prabowo Subianto itu kemungkinan berkoalisi dengan PKS dan PAN. NasDem dan PAN juga memungkinkan dukung Herman Deru. Menurut Koordinator Komite Pemilih Indonesia Jerry Sumampow, mengusung calon nonkader, menunjukkan partai tak ideologis. Akibatnya, kader merasa tak penting berlama-lama di partai. O INDIANA MALIA

KADO PAHIT UNTUK TRUMP » Hujan Lebat

Hujan Sedang

Hujan Ringan

Berawan

A10 Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.