Harian Nasional

Page 14

SELASA, 8 OKTOBER 2013 | Nomor 39 Tahun I

HARIAN NASIONAL

A14 NUSANTARA Mahasiswa Unand Ditemukan

kilas

PENYIDIK Kejaksaan Tinggi (Ke­ jati) Riau memeriksa Rachmad Jevary Juni Ardo, putra dari Bupati Kampar Jefri Noer terkait penye­ lidikan kasus perjalanan dinas ke luar negeri. Kasie Penyidik Kejati Riau, Rachmat Lubis SH mengatakan pemanggilan untuk mendapatkan keterangan terkait pelesiran bupati yang mengajak keluarganya ke Eropa dengan biaya negara. Jefry Noer dalam perjalan dinas itu menggunakan dana dari BPR Sari Madu yang merupakan BUMD Kabupaten Kampar. “Kami melakukan pemanggilan t­ erhadap dua putra Jefri Noer yang ikut diajak keluar negeri yakni, Jevary Vermata dan Rachmad Jevary Juni Ardo alias Aldo,” tuturnya di Pekanbaru, Senin (7/10). l ANTARA

Elpiji Bersubsidi Langka di Batam KELANGKAAN elpiji bersubsidi di Kota Batam kembali ter­ jadi. Ini membuat warga kesulitan mendapatkan bahan bakar untuk memasak. “Hampir 10 pangkalan elpiji saya datangi, semua habis. Katanya tidak ada setoran dari agen Pertamina,” kata Nining, warga Batam Centre, Senin (7/10). Ia mengatakan kesulitan mendapatkan elpiji sudah terjadi beberapa pekan terakhir namun pada Senin pagi semua pangkal­ an tidak lagi memiliki persediaan elpiji. “Kemarin-kemarin masih bisa didapat meski sudah sedikit langka. Tapi hari ini kelangkaan semakin menjadi,” katanya. Beberapa pedagang di Bota­ nia juga mengeluhkan sulitnya mendapatkan pasokan elpiji dalam beberapa hari terakhir. l ANTARA

346 Titik Panas Terdeteksi di Kalteng SEDIKITNYA 113,46 hektare lahan kosong di Kalimantan Tengah (Kalteng) terbakar selama Sep­ tember-Oktober 2013 dan 346 titik panas (hot spot) terdeteksi di daerah tersebut. “Kondisi keba­ karan hutan dan lahan di Kalteng sudah dalam tingkat mempri­ hatinkan. Perlu adanya kepedulian semua pihak untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran,” kata staf data Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng, Andreas Dodi, Senin (7/10). Sepanjang September 2013 di Kalteng terdeteksi 549 titik panas dengan luas kebakaran hutan dan lahan mencapai 113,46 hektare. l ANTARA

ANTARA | AHMAD SUBAIDI

Putra Bupati Kampar Diperiksa

Replika Rumah Aman Gempa Pengunjung memperhatikan replika konstruksi rumah aman gempa di areal pameran dalam rangka Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional di Mataram, NTB, Senin (7/10). Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) jumlah kejadian bencana yang tercatat pada tahun 2011 sebanyak 2068 kejadian pada tahun 2012 sebanyak 1.883 kejadian dengan jumlah kejadian. Paling banyak puting beliung, banjir, tanah longsor, dan gempa.

BENCANA

Puting Beliung di Nunukan, Banjir di Binjai NUNUKAN (HN) Enam rumah

di Kecamatan Nunukan Kabupa­ ten Nunukan Kalimantan Utara hancur terkena angin puting be­ liung. Peristiwa itu terjadi Minggu (6/10) sekitar pukul 16.00 Wita. Karolus Kia di Nunukan, salah seorang korban di RT 15 Kelurah­ an Nunukan Barat ­ Kecamat­ an Nunukan menyatakan tidak me­ nyangka rumahnya akan ter­kena musibah b ­ ersamaan dengan hu­ jan deras. Ia mengaku sedang berada dalam rumah saat hujan. Tiba-tiba angin kencang ber­ hembus dari arah barat dan ­me­ng­angkat atap rumahnya. Atap kemudian mengenai rumah te­tangga sehingga turut hancur. Dia mengaku menyaksikan atap rumahnya terangkat hingga ke­ tinggian puluhan meter lalu jatuh dan mengena rumah tetangga. Karolus yang berdomisili tepat di belakang Stadion Sei Bilal Ka­ bupaten Nunukan itu menyata­ kan tidak ada anggota keluarga­ nya yang sempat menjadi korban, kecuali harta bendanya basah karena seluruh atap rumah di­ terbangkan angin kencang. “Tidak ada anggota keluarga yang luka. Tapi semua peralatan tidur dan lainnya basah kuyup karena atap rumah saya diter­ bangkan angin,” ujarnya, Senin (7/10). Akibat musibah itu, Karo­ lus memperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp 15 juta. Ia

terpaksa mengungsi di rumah keluarga yang letaknya tak jauh dari rumahnya. Korban lainnya bernama ­Ahmad, mengaku, sangat kaget ketika rumahnya hancur terkena angin puting beliung. Ia menyata­ kan seluruh atap terbang hingga ratusan meter, menyebabkan rumahnya yang terbuat dari ­ ­beton tergenang air. Ahmad memperkirakan me­ ng­alami kerugian sekitar Rp 10 juta dan saat ini mengungsi di rumah tetangganya. “Untuk se­ mentara ini saya bersama istri dan anak-anak mengungsi di ru­ mah tetangga sambil memasang atap yang diterbangkan angin,” ucapnya. Ahmad maupun Karolus ­me­ngaku belum mendapatkan bantuan dari pemerintah setem­ pat, walaupun telah didata oleh ketua RT. Pantauan di lokasi kejadian, keenam rumah yang hancur letak­nya berjauhan. Satu rumah dekat Stadion Sei Bilal, satu di jalan poros Sei Bilal-Jalan Persemaian, dan tiga rumah lagi di Kampung Timur. Banjir Di Binjai, Sumatera Utara (Sumut), dilaporkan dua kelurah­ an terendam banjir setinggi 50 centimeter akibat meluapnya sungai Bangkatan karena hujan yang turun cukup deras melanda

kawasan itu. “Ada dua kelurahan yang sekarang ini terkena banjir,” kata Kepala Bahagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Binjai Zulfikar di Binjai, Senin (7/10). Daerah yang terkena b ­anjir adalah Kelurahan Setia dan Ke­ lurahan Paya Roba. Air yang menggenangi pemukiman pen­ duduk sekitar 50 centimeter atau setinggi lutut orang d ­ ewasa. Zulfi­ kar menjelaskan, banjir yang di­ alami warga dua kelurahan ini merupakan banjir rutin bila hujan deras mengguyur dikawasan itu. Namun, kata dia, sekarang ini air mulai surut. Dia menga­ takan Pemerintah Binjai sudah memperingatkan warga agar ber­ hati-hati bila hujan kembali tu­ run. Salah seorang warga korban banjir, Agus membenarkan banjir yang terjadi karena hujan cukup deras sejak Minggu siang. Hingga kini belum ada warga yang mengungsi. Mereka masih bertahan di rumah masing-ma­ sing untuk menjaga dan meng­ antisipasi pencurian. Warga ber­harap agar pemerintah Kota Binjai segera mengatasi ­ banjir yang kerap dirasakan setiap musim penghujan. “Sungai Bangkatan harus di­ gali kembali agar air yang masuk ke dalam sungai bila musim hujan tidak terus meluap ke pemukiman warga,” kata Agus. l ANTARA

PADANG (HN) - Aidil Akbar Wal­ sya, mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Andalas (Unand) yang dilaporkan hanyut sejak Sabtu (28/9), ditemukan Senin (7/10). Korban hanyut di aliran Sungai Batu Busuk, Ke­ camatan Pauh bersama lima temannya. Kecuali Aidil, teman­ nya yang lain sudah lebih dulu ditemukan. Kepala Badan Penanggulang­ an Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Sumatera Barat (Sum­ bar) dan Damkar Kota Padang, Budi Erwanto mengatakan, te­ man-temannya sudah lebih dulu berhasil dievakuasi, sedangkan korban ditemukan hari ini setelah 10 hari dalam pencarian. Korban ditemukan di bawah jembatan kawasan Siteba, Kecamatan Pa­ dang Barat, Padang. Lokasi penemuan, kata Budi, bagian dari aliran sungai lokasi hanyutnya korban. Aidil ditemu­ kan dengan kondisi masih utuh, namun terdapat luka lecet di sekujur tubuhnya. “Posisinya saat ditemukan terbenam di seki­ tar pasir dekat jembatan Siteba tersebut,” tuturnya di Padang, Senin (7/10). Korban ditemukan BPBD dan tim SAR gabungan. Aidil korban terakhir yang ditemukan dari enam anggota Mapala Unand yang dilaporkan hanyut saat me­ nyeberangi s­ungai. Korban ma­ hasiswa Jurusan Akuntansi. Kepala Kantor SAR Kota Pa­ dang, Zainul Thahar juga menje­ laskan, korban ditemukan de­ngan jarak sekitar 10 k ­ilometer dari lokasi pertama mereka dilapor­ kan hanyut. Saat ­ ditemukan, almarhum terlihat seperti orang sedang sujud. “Kami telah mencari di seki­ tar lokasi tersebut sejak beberapa hari terakhir, namun tidak terli­ hat adanya jasad korban. Namun pada hari terakhir pencarian ini, alhamdulillah akhirnya jasad kor­ ban dapat ditemukan oleh warga dan tim SAR gabungan,” katanya. Zainul menuturkan, korban dipastikan adalah Aidil setelah orang tuannya mengenali dari jam dan pakaian yang dipakai­ nya. Dengan demikian enam kor­ ban hanyut yang dilaporkan se­ jak 10 hari lalu, semuanya telah ditemukan. Lima lainnya atas nama Risky Tega mahasiswa Fakultas Ekonomi D-III, Deni Linardo ma­ hasiswa Pertanian, Veglan Rizki mahasiswa Fakultas Ekonomi, Elin Florita mahasiswa Faklutas Teknologi Pertanian, dan Artika Caspela mahasiswa Fakultas Psikologi. l ANTARA


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.