Harian Jurnal Asia Edisi Selasa, 13 Februari 2018

Page 23

SelaSa 13 Februari 2018

23

OLAHRAGA

Tim Wushu Indonesia Jalani Pemusatan Latihan ke Rusia Jakarta | Jurnal Asia Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) mengirim atlet yang dipersiapkan untuk Asian Games 2018 ke Rusia untuk menjalani pemusatan latihan sebelum resmi bertanding pada kejuaraan empat tahunan itu di Jakarta-Palembang. Sekjen PB WI Ngatino di Jakarta, Minggu, mengatakan atlet yang dikirim ke Rusia adalah untuk disiplin Sanda atau tarung. Dan yang menjadi salah satu alasan dikirimnya atlet ke Eropa karena negara tersebut kemampuannya sudah tidak diragukan lagi. “Rusia itu kuat di Sanda. Makanya ini menjadi pertimbangan PB WI untuk mengirimkan atlet ke sana. Rencananya mereka akan berangkat 14 Februari,” katanya di sela Rakernas PB WI di Hotel Atlet Century Senayan, Jakarta. Menurut dia, atlet Sanda yang dikirim ke Rusia berjumlah tujuh atlet dengan rincian empat atlet putra dan tiga atlet putri. Bagi PB WI bukan satu-satunya negara tujuan untuk menjadi negara tujuan pelatnas. Namun, ada beberapa negara lain di antaranya Iran. “Setelah dari Rusia langsung ke Iran. Kira-kira sekitar satu bulan kita akan menjalani pemusatan latihan di sana,” kata Ngatino menambahkan. Iran bakal menjadi pesaing Indonesia untuk disiplin Sanda Asian Games 2018. Namun, apa yang dilakukan PB WI bukan tanpa alasan karena Iran merupakan negara kedua setelah China yang merajai wushu disiplin Sanda. Kemampuan atlet dari negara Timur Tengah itu sudah tidak diragukan lagi. “Setelah dari kejuaraan dunia (sanda), juaranya dari Iran makanya kami juga mengirim atlet ke sana untuk meningkatkan kemampuan,” kata manajer pelatnas tim Indonesia, Iwan Kwok. Untuk disiplin Sanda, Indonesia memang belum seberapa mempunyai prestasi. Namun, perkembangannya cukup bagus setelah menempatkan satu atletnya meraih perunggu di kejuaraan dunia. Dengan demikian, peluang untuk meraih medali Asian Games 2018 tetap terbuka. Indonesia selama ini kuat di sektor seni. Sebut saja nama Lindswell Kwok hingga Juwita Niza Wasni yang sudah kenyang pengalaman termasuk menjadi juara dunia. Hanya saja, untuk Asian Games 2018 tetap harus kerja keras karena atlet China, Malaysia maupun Vietnam bakal unjuk kemampuan. (oz/put)

Atletik Target Juara Umum Medan | Jurnal Asia Kontingen Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Medan mengincar juara umum pada arena Pekan Olahraga Wilayah Sumatera Utara (Porwilsu) yang akan digelar di Medan, April mendatang di stadion Unimed. “Untuk mengulangi kesuksesan tampil sebagai juara umum pada Kejurda Atletik Piala Gubsu 2017. Kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan baik karena Medan bertindak sebagai tuan rumah’ ujar pelatih atletik Medan, Bulan Sinaga di Medan, Senin (12/2). Diakui, persaingan di arena cabor atletik Porwilsu, sebagai kualiikasi menuju Porprovsu, pastilah ketat, sehingga dibutuhkan komitmen dan kerja keras bersama untuk meloloskan target yang sudah dicanangkan para pengurus dan pelatih. Dia mengatakan Medan yang berada di wilayah I bersaing dengan daerah Sergai, Langkat, Simalungun, Batubara, Nias Selatan, Nias Barat dan Dairi. “Melihat peta kekuatan daerah dari cabor atletik Mudah-mudahan target untuk meraih juara umum dapat tercapai. Namun para atlet atletik tetap dipersiapkan dengan maksimal” jelasnya. Ia menjelaskan kontingen Medan direncanakan akan menurunka Fahrul Azhari, Lorenzho Sinaga, Andika Syahputra, Tan Sri Simamora, Loudry Rafael Sinaga, Kan Wal Sing, Leandro Sinaga, Bunaya Zaki, Agum Prabowo Azhar, Fahri Ramadan, Pramoedya Sufallah, Fajar Rahmatullah, M. Maulana, Raja Fadhil Nasution, Putri Dina, Roma Maranatha, Yolanda Tarigan, Tasya Veronica, Syifa Armianti, Rahel Sitorus, Maulida Sari, Halimatussadiah dan Sheila Salsabilla. “Untuk nomor yang diikuti antara lain lari jarak pendek 100 m, 200 m 400 m. Lari jarak menengah 800 m,1500 m, 5000 m,5000 m jalan cepat,l ompat jauh, lompat tinggi, tolak peluru, lempar lembing, lempar cakram dan lontar martil” pungkasnya. (bambang nl/put)

Kembalikan Masa Kejayaan Perkemi Sumut Medan | Jurnal Asia Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) Kota Medan sukses menggelar Kejuaraan Shorinji Kempo Kota Medan II Tahun 2018 di Gelanggang Remaja, Jl. Sutomo, Medan. Acara yang berlangsung 10-11 Februari itu diikuti 23 Dojo dari 5 kabupaten kota di Sumut, yakni Medan, Binjai, Langkat, Deliserdang dan Tanjungbalai. Ketua Panitia Perkemi Pengkot Kota Medan Jovan Imanta Christian mengatakan, acara ini sebelumnya dibuka oleh Ketua KONI Kota Medan Eddy H.Sibarani. Selain itu, penyelenggaraan event tersebut didukung Kepala Pengamanan Lapas (KPL) Klas I Medan, Bistok Oloan Situngkir, Direksi PT. Bintang Utara 1968 Senpai Hotland Sibarani dan Senpai Darwin. “Secara khusus panitia mengucapkan terima kasih kepada Senpai Bistok Oloan Situngkir yang memberikan apresiasi uang pembinaan kepada setiap Dojo yang mengirimkan atlet-atletnya bertanding di event ini. Panitia Kejuaraan juga berterima kasih kepada Sensei Nurdin Dewan Guru PB Perkemi yang bersedia hadir memenuhi undangan panitia kejuaraan,” ucap Ivan. Dijelaskannya, Kejuaraan tersebut merupakan program rutin pengurus kota (Pengkot) Medan guna menjaring bibit atlet muda dan mewujudkan visi-misi KONI Kota Medan yakni menjadikan Medan Kota Atlet. Dalam kejuaraan tersebut ada dua nomor besar yang dipertandingkan yakni, Embu (kerapian teknik) dan Randori (perkelahian bebas terbatas) dengan kategori umur pemula, remaja dan dewasa. Dari tiga kategori tersebut ada 32 kelas yang dipertandingkan. Sementara itu KPLP Lapas Klas I Medan Bistok Oloan Situngkir mengatakan, pelaksanaan pertandingan ini diharapkan kepada seluruh Kenshi dapat bersama sama membangun Perkemi Sumut.Tidak terkotak-kotak apalagi mementingkan kepentingan pribadi. “Mari kita bersama sama mengembalikan masa kejayaan Perkemi Sumut dengan bersatu dengan tujuan yang satu, kita pasti bisa,” pungkas Bistok. Adapun juara umum pada Kejuaraan S horinji Kempo Kota Medan II-2018 yakni, Juara Umum I Dojo Ibnu Sina Medan dengan meraih 7 Emas, 5 Perak dan 8 Perunggu. Juara Umum II Dojo Petragas Brandan Langkat dengan meraih 5 Emas, 8 Perak dan 3 Perunggu. Juara Umum III Dojo Thamrin Medan dengan meraih 5 Emas, 0 Perak dan 3 Perunggu. (markus/put)

Jurnal Asia | Markus Atlet JuArA. Atlet Perkemi yang meraih gelar juara saat berpose bersama dengan Panitia pelaksana Kejuaraan Shorinji Kempo Kota Medan II Tahun 2018, di Gelanggang Remaja, Jl. Sutomo, Medan.

Untuk Asian Games 2018

Venue Taekwondo Masih Butuh Perbaikan Jakarta | Jurnal Asia Pelatih Kepala Taekwondo Indonesia nomor kyorugi (tarung), Lee Sun Jae, menilai arena taekwondo untuk Asian Games 2018 butuh peningkatan dari yang digunakan dalam turnamen uji coba (test event) bertajuk “invitation tournament” Asian Games 2018.

“Dalam Asian Games 2018 ini, saya rasa ada hal yang krusial, terutama masalah panggung pertandingan yang tidak sesuai Federasi Taekwondo Dunia (WTF) dan sistem,” kata Lee di JI Expo Kemayoran, Jakarta. Lee menjelaskan, panggung pertandingan yang digunakan dalam test event ini sendiri,

Antara | Akbar Nugroho Gumay Atlet taekwondo Korea Selatan Ji Soo Moon (kanan) beradu jurus dengan atlet taekwondo Filipina Keno Mendoza dalam partai inal nomor putra -63 Kg cabang taekwondo 18th Asian Games Invitation Tournament di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (11/2).

belum sesuai dengan ketentuan WTF dengan tinggi 60 sentimeter (cm) hingga 1 meter, dengan jarak pinggir panggung ke tepi matras sekira 12 meter. “Saya berharap, di Asian Games nanti, persoalan seperti ini, tidak terjadi lagi,” ucap pelatih berpaspor Korea Selatan tersebut. Selain permasalahan arena pertandingan, masalah transportasi juga menjadi sorotan. Pelatih kyorugi Indonesia, Tauik Krisna, menilai masih banyak yang harus diperbaiki dalam persoalan transportasi yang disediakan panitia. Permasalahan yang ada, kata Tauik, terkadang para atlet dan oisial harus menunggu lama untuk mendapatkan unit mobil antar-jemput dan harus memesan secara mendadak pada hari sebelumnya atau sejak pagi hari. “Biasanya, tutur dia, dalam kompetisi multicabang yang biasa mereka ikuti, panitia pelaksana menyediakan unit bus yang lalu lalang dengan kepastian jadwal, sehingga tidak perlu memesan dulu jika butuh mendadak. Sekarang mungkin masih belum terlihat karena pesertanya masih sedikit, tapi nanti ketika banyak negara yang ikut serta akan menyulitkan sekali,” ujar Tauik. Sementara itu, atlet asal Korea Selatan, Park Sang Uk, menilai tidak ada kekurangan yang ada baik dari aspek transportasi hingga wisma atlet dalam test event ini, walau dia sedikit mengkritis persoalan lalu lintas di ibu kota. (oz/put)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.