31 Maret 2012

Page 15

15 pempadahan

Target SHU Rp 557 Juta Pengurus koperasi praja nirmala Kabupaten Ketapang manargetkan sisa hasil usaha (SHU) sebesar dua kali lipat atau sebesar Rp 557 juta pada 2013. Sementara SHU pada 2012 mencapai Rp 314 juta. Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Koperasi Praja Nirmala Ketapang, Parto. Kalau 2012 ini hanya Rp 98 juta, dengan sisa hasil usaha (SHU) sebesar Rp 314 juta, tahun depan target kita dua kali lipat lebih tinggi yakni Rp 557 juta, ujarnya. Dikatakannya pemasukan terbesar koperasi praja nirmala ini berasal dari simpan pinjam, dengan kontribusi mencapai Rp 2,5 miliar lebih. Kedepannya ia berharap akan lebih berkembang lagi dengan adanya penyertaan modal dari Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE). Bank ini milik anggota koperasi pegawai negeri yang ada di seluruh Indonesia, pernyertaan modal tersebut tentu saja akan dipergunakan untuk pengembangan koperasi pegawai negeri di Ketapang, jelasnya. Soal SHU, kata dia, kemungkinan besar uang tersebut nantinya akan dibagikan kepada anggota, dalam bentuk tunjangan hari raya. Tapi itupun tergantung kepada kepengurusan baru dan kesepakatan hasil muswarah. Ia mengharapkan program pengurus yang baru dapat lebih baik dari sebelumnya dengan tidak mengurangi program-program yang sudah berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada. Karena menurutnya program kepengurusan yang lama juga sudah cukup baik. Sementara itu, Sekda Ketapang Andi Djamirudin yakin koperasi praja nirmala Kabupaten Ketapang akan lebih baik. Terlebih akan mendapatkan penyertaan modal sebesar Rp 11 miliar dari BKE. Ia bahkan menilai dibandingkan dengan daerah lain koperasi pegawai negeri di Ketapang lebih baik. Apalagi jika ada penyertaan modal nantinya, tambahnya. Seperti Parto, Sekda juga mengharapkan kepada pengurus koperasi PNS yang baru bisa lebih baik lagi kedepannya. Namun demikian itu semua tidak terlepas dari peran serta pengurus dan anggotanya. Jangan sampai ada kemacetan piutang. Anggota harus disiplin, harus dijalankan sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam AD/ART. Jangan sampai koperasi kita ini justru rugi, tegasnya. Diungkapkannya jumlah PNS di Kabupaten Ketapang ini cukup banyak, namun saat ini yang bergabung menjadi anggota koperasi masih terbatas. Kepada pengurus yang baru bisa diharapkan dapat merekrut anggota yang lebih banyak supaya bisa semakin berkembang, tuntasnya. (KiA)

KABUPATEN KETAPANG

Sabtu, 31 Maret 2012

Banyak Aset Daerah Tak Dikelola Optimal Ketapang. Panitia Khusus (Pansus) III yang membahas rancanangan peraturan daerah (Raperda) terus berupaya merampungkan Raperda bersama eksekutif. Anggota Pansus III, Halipudin mengaku pembahasan hanya menyangkut pasal-pasal krusial. Perteng ahan April ditargetkan selesai. Jika tidak pertengahan April, setelah reses kita targetkan selesai. Pembahasan kita menyangkut pasal-pasal yang krusial. Rencananya akan kita bahas kembali dengan pihak esekutif, ujarnya kepada Equator tanpa menyebutkan pasal-pasal kru-

sial tersebut. Pembahasan Rapeda aset daerah dipandang perlu lantaran selama ini banyak aset-aset yang notabenya milik pemerintah daerah tidak dikelola optimal. Sementara aset tersebut memiliki potensi untuk menambah pemasukan daerah. Selama ini jangan menambah pendapatan daerah, pemasukan daerah dari aset-aset daerah justru minus. Sekretaris Pansus III, Kasdi, s e b e l u m ny a m e m b e b e r k a n beberapa contoh aset daerah yang tak dikelola optimal. Contohnya pengelolaan Graha Basuki Rahmat dan mess Pemda.

Kalau kita kontrakkan saja, bisa jadi pemasukan. Sekarang penerimaan dari situ hanya Rp 20 juta. Itu belum lagi dipotong perawatan. Berarti minus sebenarnya. Hal seperti itu yang perlu kita optimalisasikan, ungkapnya. Kasdi membandingkan Graha Basuki Rahmat dengan sebuah rumah di Jalan DI Panjaitan yang harga sewanya Rp 20 juta pertahuan. Padahal rumah tersebut jauh lebih kecil ketimbang Graha Basuki Rahmat. Sementara harga sewa rumah tersebut dengan pemasukan daerah dari Graha Basuki Rahmat sama, Rp 20 juta setahun. Itu belum

dipotong perawatan. Sementara rumah sewa itu perawatannya dibebankan kepada orang yang menyewa, terangnya. Karena itu dengan adanya Perda itu nanti, diharapkan pengelolaan kekayaan daerah yang mencakup tanah, alat berat maupun bangunan dapat dioptimalkan. Dikatakannya, dengan di Perda itu pula akan diatur penerimaannya dan pengelolaannya. Jika dikelola pemerintah melalui Bagian Umum Setda Ketapang tak menguntungkan, bukan mustahil akan diserahkan ke pihak ketiga. Diharapkan pula Dinas

Pengunjung Perpustakaan Didominasi Pelajar dan Mahasiswa Ketapang. Kepala seksi (Kasi) Perustakaan Ketapang, Hartini, mengatakan pada 2011, perpustakaan Ketapang sedikitnya dikunjungi 12944 orang. Dari jumlah itu, 80 persen di antaranya adalah pelajar dan mahasiswa. Sisanya masyarakat umum. Karena para pengunjung didominasi pelajar, penurunan jumlah pengunjung akan terasa jika pada waktu libur sekolah. Waktu libur sering dimanfaatkan siswa untuk pulang ke daerah masing-masing atau liburan ke luar daerah, ujarnya. Dikatakannya rata-rata para pelajar membaca atau meminjam buku yang berkaitan dengan mata pelajaran atau ujian nasional. Sekaligus mencari bahan atau materi tentang ujian nasional. Ia mengaku hal itu tak terlepas sosialisasi dari pihak perpustakaan sendiri agar tak terpaku pada satu penerbit. Ibarat kita mau ke pasar, jalan mana saja bisa. Terpenting bisa sampai ke pasar, ujarnya. Ia mengungkapkan, para pengunjung tersebut biasanya datang usai pulang sekolah. Pasalnya perpustakaan daerah melayani pengunjung hingga pukul 15.00. Untuk peningkatan pelayanan, perpustakaan tetap terbuka untuk umum meski para

ILS hari Sabtu. Hanya saja waktunya lebih singkat, 09.00-14.00. Kalau Minggu kita tetap libur, imbuhnya. Dari data 2011, tercatat buku yang sering dipinjam pengunjung adalah buku tentang Ilmu murni, sebanyak 3491 kali, disusul buku-buku sastra sebanyak 381 kali serta buku-buku agama sebanyak 2648 kali. Kedepan ia berharap jumlah pengunjung perpustakaan terus meningkat. Karenanya sosialisasi ke sekolah-sekolah tentang minat baca

terus digalakkan. Tak hanya itu Hartini mengaku pihakya juga mengadakan lomba-lomba yang memotivasi tumbuhnya minat baca terutama di kalangan pelajar. Selain itu kita juga berkooridinasi ke sekolah-sekolah terkait buku-buku yang mereka butuhkan. Tapi yang jelas tidak hanya terpaku pada satu penerbit. Buku-buku di sini beragam judul dan penerbit. Total koleksi buku yang kita punya mencapai 23.391 buku, ungkapnya. (KiA)

Pendapatan Daeraha (Dispenda) yang langsung memonitornya. Contoh berikutnya lagi adalah alat-alat berat yang ada di Dinas Pekerjaan Umum (PU). Misalnya hanya Rp 200 juta sementara kita punya eksavator lima unit. Sedangkan harga sewa perjamnya kita sudah tahu. Rp 200 juta itu penerimaannya, belum biaya perawatannya, ungkapnya lagi. Dikatakannya aset-aset daerah tak hanya berupa gedung, tapi juga tanah. Penyebarannya pun mulai dari wilaya kota hingga ke kecamatan-kecamatan. Sekarang kita tidak tahu arah penerimaannya kemana, tuntasnya. (KiA)

Pengumuman Tenaga Honorer Dipertanyakan Daftar tenaga honorer Kabupaten Ketapang yang akan diusulkan ke Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (Menpan) dipertanyakan. Pasalnya hingga saat ini belum ada kejelasan soal nasib para tenaga honorer tersebut. Salah seorang tenaga honorer yang tak mau namanya dikorankan mengatakan dalam surat edaran nama-nama honorer yang akan diusulkan harus diumumkan di media, masa, baik cetak maupun elektronik kurang lebih 14 hari berturut-turut. Sampai sekarang pengumumannya tidak ada. Jangankan di media, di papan pengumuman Pemkab sendiri tidak ada, sesal pria paruh baya itu. Dikatakannya dalam surat edaran Menpan nomor 03 tahun 2012 yang menyebutkan, sebagai tindak lanjut dari surat edaran Men PAN dan RB nomor 5 tahun 2010 tanggal 28 Juni 2010, bahwa pejabat Pembina kepegawaian pusat dan daerah telah menyampaikan daftar nama tenaga honorer kategori I, dan jumlah tenaga honorer kategori II. Hasil penyampaian tenaga honorer tersebut telah dilakukan verifikasi dan validasi tenaga honorer kategori I oleh

BKN dan BPKP dan hasilnya terdapat tenaga honorer yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat, berdasarkan PP no 48 tahun 2005 jo PP no 43 tahun 2007. Ia menyebutkan, dalam surat edaran tersebut pula, masih terdapat pengaduan dari beberapa elemen masyarakat yang mengatakan masih ada dugaan pemalsuan dokumen pengangkatan tenaga honorer I yang memenuhi kriteria. Atas pertimbangan tersebut, diharapkan kepada Pemkab melakukan langkah-langkah antisipasi dengan cara mengumumkan nama-nama hasil veriďŹ kasi ke media masa atau papan pengumuman. Tapi di Ketapang ini tidak ada, keluhnya. Pemkab juga diminta untuk melakukan penelitian kembali terhadap dokumen tenaga honorer yang memenuhi kriteria, oleh tim veriďŹ kasi dan validasi, terutama hasil pengumuman dan pengaduan masyarakat. Sementara itu, Sekda Ketapang Andi Djamirudin menyatakan, saat ini Pemkab Ketapang sudah menyampaikan usulan tenaga honorer ke Menpan. Tapi Sekda tak menyebutkan adanya pengumuman. (KiA)

SAMBUNGAN PATROLI

Ibu Muda Nyaris Diperkosa Tetangga Medan. Suriani Boru Nduru, 25, warga Jalan Krakatau Ujung Gang Turi, Medan Deli, nyaris diperkosa tetangganya, Rabu (28/3) sekira pukul 06.00 WIB. Semula ia yang sedang tidur di kamar menyangka pelaku adalah suaminya yang mengetuk pintu. Kemarin, di Polsek Medan Labuhan korban menuturkan, peristiwa berawal saat ia tidur di kamar. Kemudian Suriani mendengar suara ketukan

pintu depan rumahnya. Begitu terbangun, korban bangkit dan membuka pintu. Kupikir yang ketuk pintu suamiku, makanya aku buka. Tapi ternyata yang datang adalah tetanggaku si Tadiran Telembanua, katanya. Setelah dibukakan pintu, korban langsung didorong pelaku hingga terjatuh. Waktu kubuka, dia ( Tadiran, red) mendorong badanku hingga aku nyaris jatuh. Aku juga

diancamnya menggunakan pisau, tapi langsung kulawan dan menjerit minta tolong. Akhirnya tetangga berdatangan dan dia kabur, ungkapnya sembari mengaku trauma tinggal sendiri di rumah. Sementara suami korban Analisa Bulele (26) mengatakan, ia mengetahui istrinya hendak diperkosa tetangga setelah pulang kerja dari Pajak Sambu. Aku baru tau setelah diceritakan istriku bahwa dia mau

diperkosa tetangga. Makanya aku mau membuat laporan ke polisi, kata Analisa. Berhubung kasus yang dilaporkan mengenai kekerasam terhadap wanita. petug as SPK Polsek Medan Labuhan menyarankan agar korban membuat laporan ke Polres Pelabuhan Belawan. Ibu buat laporan ke Polres saja, untuk kekerasan wanita harus mengadu di sana, ucap seorang petugas SPK. (jp)

Kakek Perkosa Adik Tiri Puluhan Kali Muarabulian. Polsek Muaratembesi menciduk Nasikin di Perumahan Sosial Desa Ampelu Tuo, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari. Kakek berusia 57 tahun itu ditangkap petugas atas adik tirinya SL, 23, yang mengaku sudah puluhan kali diperkosa oleh pelaku. Informasi yang dihimpun, aksi perkosaan yang dilakukan Sadikin terhadap SL telah berlangsung selama enam bulan. Selama itu pula, Sadikan telah puluhan kali menggauli adiknya dengan cara memaksa dan mengancam korban dengan senjata tajam. Pengakuan SL kepada polisi, kakak tiri lain ibunya itu melancarkan aksi pertamanya sekitar September 2011. Ketika itu, SL diajak kakaknya, pelaku, ke ladang karetnya di Dusun Talang Kudo. Karena kecapaian dan jarak rumah yang cukup jauh, hari itu, Sadikin mengurungkan ni-

atnya untuk pulang ke rumah. Lantas adik tirinya itu diajak menginap di pondok yang ada dalam kebun. Karena pelaku masih ada hubungan darah, korban tidak menaruh curiga dan menuruti ajakan pelaku. Hubungan saudara ternyata tidak menghalangi niat Sadikin berbuat bejat. Tinggal berdua dalam pondok ditambah suasana malam yang sepi dan dingin, membuat nafsu birahi kakek paruh baya itu bergelora. Dia mengajak adik tirinya itu berhubungan intim namun ditolak korban. Penolakan korban membuat Sadikin kian bernafsu. Dengan menghunuskan sebilah parang, korban dipaksa membuka seluruh pakaiannya. Di bawah ancaman, akhirnya korban menuruti keinganan kakaknya tersebut. Usai kejadian itu, korban dipaksa tutup mulut. Dia diancam akan dibunuh kalau menceritakan kejadian itu

kepada anak, istri dan cucu pelaku. Aksi diam korban semakin membuat Sadikin merajalela. Pria yang hanya fasih berbahasa Jawa itu rutin meminta jatah kepada adiknya itu. Terakhir kali Sadikin berhubungan intim dengan adik tirinya pada Januari 2012. Kasus ini sendiri terungkap karena korban sudah tak tahan lagi dengan sikap Sadikin. Senin (26/3) lalu, korban mencoba kabur dari rumah dengan niat pulang ke pulau Jawa. Namun, dalam perjalanan korban terlihat linglung dan kebingungan karena tak punya uang. Warga yang mendapati korban lalu membawanya ke kepala desa. Di sana, korban menceritakan semua kejadian yang menimpanya, selanjutnya korban dibawa ke Polsek Tembesi untuk membuat laporan. Kapolsek Tembesi AKP Mas Edy membernarkan kejadian ini. begitu korban melapor,

pihaknya langsung menjemput pelaku di rumahnya. Awalnya pelaku mengelak, setelah kita pertemukan dia akhirnya mengakui perbuatannya, kata Mas Edy, Kamis (28/3). Dikatakan, berdasar pemeriksaan, kelakuan bejat Sadikin terjadi September 2011 dan terakhir kali dilakukan pada Januari 2012. Setiap kali pelaku ingin berhubungan, korban dipaksa dan diancam akan dibunuh. Perkosaan itu dilakukan sudah enam bulan. Selama itu, dia sudah menggauli korban puluhan kali dengan cara memaksa, kata Mas Edy. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku kini diamankan di balik jeruji besi Mapolsek Tembesi. Dia terancam dikenakan Pasal 285 KUHP tentang pemerkosaan dan pasal 46 UU 23 tahun 2004 tentang KDRT. Ancaman hukuman 12 tahun penjara. (jp)

..........................................................................................................dari halaman 9 Kantor Pertamina Rp30 triliun. Dia menambahkan, jika pemerintah memberikan beban subsidi BBM Rp137,74 triliun seperti yang disampaikan, terdapat disparitas atau selisih

hingga Rp43 triliun. Sungguh angka yang begitu menakjubkan. Ironisnya jika dugaan ini benar, maka sudah tampak titik terang di mana keberpihakan pemerintah, kata Imam.

Menurut Imam, meski Menteri ESDM mengungkapkan pemerintah mempunyai alternatif terhadap kenaikan BBM melalui Bantuan Langsung Sementara Masyarakat

(BLSM) selama enam bulan, bukan merupakan pemecah persoalan. Justru membuat mental masyarakat menjadi tidak produktif. (sul)

Banyak Berknalpot di simpang sekolah. Agar siswa mau menaati peraturan lalu lintas dan menggunakan perlengkapan kendaraan bermotor, ungkap Sopian. Hal Senada juga diutarakan Drs Usran, guru SMAN Mandor. Dikatakannya, sekarang siswa sangat banyak menggunakan

..........................................dari halaman 9

kendaraan bermotor. Bahkan motor siswa lebih mahal dari motor gurunya. Yang kita sayangkan motor bagus di modipikasi, perlengkapan motor tidak ada, katanya. Menertibkan kelengkapan kendaraan bermotor tidak hanya dilakukan oleh guru

di sekolah. Peran orangtua dan pihak kepolisian juga diharapkan, agar pelajar menaati aturan lalu lintas. Jika di razia, siswa pertama di beri peringatan. Kalau sudah sering maka akan di tilang. Tindakan seperti ini sangat baik, kata Usran. (tar)

Mencuri di Sekadau..........................................dari halaman 9 Husni Ramli SIk, Kasat Reskrim Polres Sanggau kemarin. S e k a r a n g , i n i k e t i g a t e r-

sangka telah diserahkan ke Polres Sekadau, untuk pengembangan dan penyidikan lebih lanjut. Ketiga ter-

sangka telah kita serahkan ke Polres Sekadau. Karena k e j a d i a n ny a d i S e k a d a u , papar Husni. (SrY)

Ban Pecah..............................................................................dari halaman 9 guna kepentingan penyelidikan. Dugaan sementara insiden kecelakaan ini akibat kelalaian manusia. Karena telah menjadi keharusan, sebelum bepergian pemilik kendaraan harus mengecek kendaraannya.

Guna memastikan kondisi kendaraan tersebut layak untuk dipergunakan, jelas Boy. Dikatakan Boy, pengendara baik roda dua maupun roda empat diharapkan agar selalu berhati-hati. Agar tidak men-

jadi korban maupun pelaku kecelakaan lalu lintas. Dengan tidak ugal-ugalan dan juga jangan beriringan. Agar tidak mengganggu pengendara lain, karena hal itu bisa menjadi malapetaka. (sul)

Rp435 Juta............................................................................dari halaman 9 Alusius untuk mengembalikan uangnya. Alusius Bobo langsung mencari informasi ke kantor Satpol PP Kalbar. Ternyata hingga saat ini belum ada penerimaan CPNS untuk anggota Satpol PP, papar Puji. Alusius merasa menjadi korban dan juga merasa dibohongi Mulyadi. Akhirnya dia melaporkan Mulyadi ke kantor polisi. Korban CPNS itu malah menagih terus dengan Alusius. Tapi dia tidak merasa me-

makan uang. Hanya mengusahakan untuk mencarikan orang mendaftar CPNS Satpol PP. Karena Mulyadi meyakinkan untuk meloloskan CPNS Satpol PP, kata Puji. Mengacu laporan Alusius Bobo, jajaran Reskrim Polresta Pontianak melakukan pengejaran terhadap Mulyadi. Polisi mendatangi kediamannya di Sungai Raya. Namun Mulyadi tak berada di rumahnya. Mulyadi kini menjadi DPO atas pe-

nipuan CPNS Satpol PP. Begitu juga pelapor masih dimintai keterangan atas penipuan ini, tegas Puji. Puji mengimbau masyarakat, agar tidak sembarangan mendaftar CPNS. Supaya tidak menjadi korban oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Cari tahulah sendiri, tidak ada penerimaan CPNS melalui jalur khusus, karena semua harus menerapkan prosedur yang berlaku, imbau Puji. (sul)

Setiap Hari Dua.............................................................dari halaman 9 di jalan raya. Makanya, para pengurus yang dilantik hari ini harus bisa menjadi cermin kepada generasi berikutnya. Tetapi sekarang sudah ada MoU antara Kapolri dan menteri pendidikan. Di Kalbar juga kemungkinan sudah ditindaklanjuti bahwa berlalulintas itu salah satu kurikulum dalam sekolah, paparnya. Syafarudin berharap, satu bulan ke depan ada evaluasi, apakah turun atau tidak kecelakaan berlalu lintas. Jadi harus punya target. Dibentuknya forum ini dilandasi undang-undang nomor 37/2011. Diharapkan dengan dibentuknya forum ini bisa meningkatkan kualitas berlalu lintas yang ada di Kalbar. Jadi, dalam menciptakannya harus bersinergi, karena semuanya menginginkan berlalu lintas yang

nyaman, jelasnya. Wagub Kalbar Cristiandy Sanjaya mengatakan, masalah lalu lintas merupakan masalah bersama, tidak hanya di tangan polisi. Oleh karena itu harus bisa menciptakan lalu lintas yang aman, selamat, tertib dan terpadu. Cara berlalu lintas menggambarkan watak seseorang. Di Sarawak membunyikan klakson nyaring saja tidak boleh, tetapi lalu lintasnya tertib. Hal ini menunjukkan tingkat kesadaran rakyatnya tinggi, papar Cristiandy. Lanjutnya, dalam rangka menciptakan etika tertib berlalu lintas, instansi yang bertanggungjawab dengan lalu lintas juga harus dilibatkan. Ketertiban berlalu lintas merupakan tanggung jawab bersama

dengan melibatkan SKPD sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing. Dengan demikian dalam penyelenggaraan ini harus terkoordinasi, ujarnya. Menurut Cristiandy, FLLAJ ini mempunyai fungsi antara lain, sebagai wahana untuk menjalankan sebagai mana fungsi setiap pengguna jalan dalam menyelenggarakan lalu lintas dan angkutan jalan. Untuk menganalisis permasalahan dan meningkatkan kualitas pelayanan. Melalukan pembahasaan terhadap permasalahan lalu lintas dan angkutan jalan yang memerlukan keterpaduan dalam penyelesaiannya. Sehingga kenyamanan, keamanan dan ketertiban berlalu lintas akan tercipta, ujarnya. (kie)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.