Harian Equator 22 Oktober 2011

Page 11

11

suare kite

Lima Rumah akan Dibedah “Kita akan melihat dulu, apa yang layak dan yang dibutuhkan untuk bedah rumah itu,”

Syech Bandar

\\ Mordiadi

Singkawang. Kendati peringatan Hari Jadi (Harjad) Kota Singkawang ke-10 pada 17 Oktober telah berlalu, berbagai rangkaian kegiatannya masih berlangsung. Diantaranya Pemerintah Kota (Pemkot) akan membedah lima rumah yang tidak

layak huni. Kita akan membedah lima unit rumah di Kota Singkawang, masing-masing kecamatan satu rumah yang akan di bedah, kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Singkawang Syech Bandar kepada wartawan, kemarin (21/10) Tetapi, Bandar belum dapat memastikan kapan pelaksanaannya, tapi yang jelas akan segera dilaksanakan. Kita akan berupaya melaksanakan bedah rumah itu secepatnya, katanya. Terkait rumah yang akan dibedah, Bandar menjelaskan, tentu berdasarkan beberapa kriteria serta masukan dari berbagai pihak. Kita akan melihat dulu, apa yang layak dan yang dibutuhkan untuk bedah rumah itu, ujarnya Bedah rumah ini hanya salah satu dari rangkaian kegiatan peringatan satu dasawarsa usia Kota Singkawang, masih banyak kegiatan lainnya yang telah berlangsung, diantaranya Tour de GambirSeluang.Selain itu, juga dilaksanakan konser grup band papan Indonesia, Armada dan Wali. Tidak ketinggalan penanaman pohon, pengobatan gratis, seminar multicultural, hiburan rakyat, suguhan tarian kolosal, pawai lampion, kerja bhakti massal, Singkawang Expo, lomba saprahan dan lainnya. Dalam perayaan kali ini, tidak hanya Pemkot Singkawang yang bersusah payah, berbagai elemen masyarakat juga turut berpartisipasi guna memeriahkan hari terbentuknya Kota Singkawang ini. (dik)

27 Oktober, Peringatan Sambas Berdarah

H Rustam Effendi SSos M Ridho Sambas. Pada tanggal 27 Oktober 1945 atau bertepatan dengan 29 Dzulkaidah 1432 Hijriah merupakan hari bersejarah bagi Kabupaten Sambas. Sayangnya, generasi muda sekarang tidak mengetahui peristiwa heroik itu. Anak muda sekarang lebih kenal 10 November 1945 sebagai Hari Pahlawan. Padahal, sebelum 10 Nopember rakyat Sambas sudah bertempur melawan penjajah, tepatnya 27 Oktober 1945 di Sambas, papar Sekretaris Panitia Peringatan Sambas Berdarah H Rustam Effendi SSos kepada Equator, Kamis (20/10). Untuk mengenang kembali perjuangan pahlawan Sambas, Kamis (27/10) mendatang Panitia Pelaksana Hari Perjuangan Pahlawan Kabupaten Sambas akan melaksanakan peringatan Peristiwa Sambas Berdarah. Akibat peristiwa inilah, Tabrani seorang pahlawan Sambas gugur dalam peperangan tersebut. Peringatan ini akan dilaksanakan di Museum Bersejarah Kabupaten Sambas di Desa Tumuk Manggis, tepatnya di rumah pusaka H Muhammad Suud, kata Rustam. Pak Usu Rustam̶sapaan akrab mantan anggota DPRD Sambas ini̶menjelaskan, peringatan bersejarah ini harus diingat dan dikenang oleh generasi penerus Kabupaten Sambas. Sejarah harus kita luruskan, dan informasi ini harus kita dengungkan. Sehingga anak-anak muda Kalbar, khususnya Kabupaten Sambas mengetahui bahwa rakyat Sambas telah membuktikan terjadinya awal mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan 1945, harapnya. Menurut Usu Rustam, peringatan Sambas Berdarah akan menghadirkan para orangtua yang mengetahui sejarah tersebut, untuk merumuskan agenda penting peringatan 27 Oktober 1945. Hari perjuangan tersebut harus terus dikenang. Bukti sejarah ini harus kita sampaikan kepada anak-anak kita, bahwa Sambas merupakan bagian dari sejarah kemerdekaan Republik Indonesia, ungkapnya. Rustam mengharapkan, peringatan 27 Oktober 1945 dapat mengangkat kembali rasa kepahlawanan masyarakat Kabupaten Sambas, untuk terus berjuang memajukan pembangunan, kebersamaan dan memantapkan rasa solidaritas membawa Kabupaten Sambas ke arah yang lebih maju. 27 Oktober 1945 para pahlawan kita bersama-sama berjuang melawan penjajah. Sekarang kita harus berjuang bersamasama meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tandasnya. (edo)

Sabtu, 22 Oktober 2011

PTSP, Singkawang Terbaik se-Indonesia Singkawang. Kendat i baru melaksanakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) kurang dari tiga tahun, Kota Singkawang telah meraih penghargaan sebagai salah satu dari lima kota terbaik seluruh Indonesia. Penghargaan ini menjadi salah satu prestasi awal yang layak untuk dijadikan motivasi bagi pemerintah, khususnya aparatur pelayanan terpadu agar lebih meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan kepada masyarakat, kata Walikota Singkawang Dr Kanjeng Raden Aryo (KRA) Hasan Karman Notohadiningrat, ditemui di ruang kerjanya, kemarin (21/10). Penilaian kualifikasi penyeleng-

garaan PTSP seluruh Indonesia itu dilaksanakan tim teknis penilai di seluruh kantor pelayanan, termasuk ke Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kota Singkawang. Dengan perolehan penghargaan terbaik seluruh Indonesia, Hasan mengharapkan para pelaku usaha tidak enggan atau segan lagi mengurus izin usahanya. Para pelaku usaha jangan enggan dan segan mengurus izin usahanya, karena tidak akan dipersulit, imbaunya. Hasan juga meminta seluruh lini pemerintahan, mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan hingga instansi terkait memberikan kemudahan dalam pengurusan rekomendasi atau surat keterangan

yang dibutuhkan pelaku usaha. Jangan mempersulit, tegasnya. Menurut dia, apabila pelaku usaha mempunyai kesadaran untuk mengurus izin usahanya, akan sangat besar manfaatnya. Selain mereka dapat berusaha dengan tenang, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Singkawang juga akan meningkat. PAD akan meningkat jika pelaku usaha memiliki izin usaha dan membayar pajak atau retribusi, jelas Hasan. Terpisah, Kepala Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kota Singkawang Deson Lingga menjelaskan, Kota Singkawang terpilih menjadi terbaik dari 30 nominasi dalam peny-

elenggaraan PTSP untuk tingkat kabupaten/kota. Sebelumnya, yang ikut kualifikasi terdiri atas 226 kabupaten dan 36 kota seluruh Indonesia. Pada 21 hingga 24 September 2011, Kota Singkawang melalui Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu menyampaikan paparan mengenai penyelenggaraan PTSP di bidang penanaman modal yang telah dan sedang dilaksanakan di Kota Singkawang, kata Deson. Paparan tersebut disampaikannya ke Tim Penilai PTSP yang terdiri dari beberapa unsur kementerian terkait. Paparan itu menjadi salah satu bahan penilaian akhir penyelenggaraan kualifikasi PTSP, pungkas Deson. (dik)

Hasan Karman

\\ Mordiadi

Tertib Ukur, PLN Ganti kWh 5.562 Pelanggan Singkawang. Kota Singkawang merupakan daerah percontohan (pilot project) tertib ukuran penggunaan daya listrik. Oleh karenanya, PT PLN (Persero) Cabang Singkawang akan mengganti kWh 5.562 pelanggan di wilayah kerjanya, Singkawang, Bengkayang dan Sambas (Singbebas). Penggantian kWh baru terhadap pelanggan ini akan dilaksanakan secara bertahap, kata Manajer PT PLN (Persero) Cabang Singkawang Arif Kuncoro kepada wartawan, kemarin (21/10). Untuk tahap pertama, pergantian kWh dilakukan hingga Desember mendatang, dikhususkan untuk 1000 kWh wilayah Singkawang. Kita selesaikan 1000 kWh untuk wilayah Singkawang dulu, ucap Arif. Penggantian kWh jelas Arif, untuk menunjukkan kalau perusahaan pelat merah ingin fair dengan masyarakat yang menjadi konsumen PLN. Selain itu, penggantian dilakukan karena

SAMBAS

tumpahansalok

singkawang Spektakuler

Kwh prabayar kWh yang digunakan pelanggan sekarang sudah banyak yang aus dimakan usia. Hal ini bisa saja menyebabkan ketepatan

penghitungan dengan pemakaian kurang pas, terangnya. Arif mengatakan, penggantian kWh ini juga sebagai bentuk

kepedulian dan tanggungjawab PLN terhadap semua pelanggan. Jadi kita akan mengganti kWh lama dengan yang baru, karena

kWh yang lama belum ditera, sedangkan kWh baru sudah ditera semua, ungkapnya. Program seperti ini kata Arif, sebelumnya sudah pernah diterapkan. Tetapi, karena permasalahan investasi, belum bisa dilaksanakan. Sesuai aturan, seharusnya kalau sudah delapan tahun. kWh harus dicek atau ditera, ujarnya. Ketika penggantian dilakukan, pelanggan PLN juga dapat mengganti kWh-nya dengan yang prabayar. Bisa dilakukan sekalian, bisa saja dari pascabayar, pelanggan minta pindah (migrasi) ke prabayar, jelas Arif. Dia mengatakan, penggunaan prabayar lebih banyak keuntungannya ketimbang pascabayar. Terlebih untuk rumah yang dikontrakkan. Karena kalau listrik tidak digunakan, pelanggan tidak dikenakan biaya, karena aliran listrik bisa dihentikan, pungkas Arif. (dik)

sambas terigas

Warga Sajingan Besar Tahan Alat Berat Malaysia Sambas. Warga Dusun Aping Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar menahan dua eskavator milik Malaysia. Penyebabnya, aktivitas pengerukkan tanah dilakukan hingga masuk wilayah Indonesia. Menurut Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sambas Bartolomeus, kejadian ini terjadi tanggal 11 Oktober lalu. Tapi kini kedua alat berat tersebut sudah diamankan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Alasan penahanan

karenakan masuk wilayah Indonesia, juga merusak tanam tumbuh milik masyarakat berupa karet, durian dan tanaman lain, serta bekas ladang milik milik Bahtiar, warga Sajingan Besar, kata Bartolomeus kepada wartawan, belum lama ini di Sambas. Diungkapkan Bartolomeus, saat penangkapan oleh warga berlangsung, operator alat berat tersebut lari ke wilayah Malaysia. Aktivitas alat berat Malaysia tersebut membuat parit dan membuang

timbunan tanahnya ke wilayah Indonesia. Kurang lebih 20 meter ukuran parit masuk wilayah Indonesia, ungkap Bartolomeus mengutip cerita Bahtiar. Barto menjelaskan, pemilik kebun beserta aparat dan Ketua LSM Bendera Merah Putih Kecamatan Sajingan Markus Sidang pun melakukan peninjauan lapangan, untuk mengecek kebenaran masalah ini. Ternyata ada sebagian kebun sawit milik Malaysia masuk wilayah Indonesia. Apa yang dilakukan Pak

Bahtiar dan warga Dusun Aping melakukan penangkapan alat berat tersebut sangat tepat sekali, ucapnya mendukung tindakan warga. Barto menilai, langkah Bahtiar merupakan wujud perjuangan warga Indonesia yang tinggal di perbatasan, demi mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Yang membuat kita salut, warga perbatasan sangat berani mengawal tapal batas dari aksi orang yang tidak bertanggungjawab, ujarnya.

Oleh sebab itu, keberanian warga perbatasan seperti Bahtiar layak mendapat penghargaan dari pemerintah dan penguasa NKRI. Selaku lembaga masyarakat, DAD Kabupaten Sambas berharap pemerintah dapat menyelesaikan masalah tapal batas, baik antar negara, daerah, kecamatan hingga batas desa. Bila perlu masalah perbatasan ini dapat ditinjau kembali dan ditetapkan dengan ketentuan yang pasti, sarannya. (edo)

PU Fraksi Singgung Camar Bulan

Supni Alatas menyerahkan PU Fraksi Golkar kepada pimpinan sidang paripurna DPRD Sambas, Drs Ramzi. \\ M Ridho Sambas. Tapal batas di Dusun Camar Bulan Desa Temajuk, Kecamatan Paloh menjadi sorotan semua fraksi saat menyampaikan pandangan umum (PU), Jumat (21/10). Sidang paripurna yang mengagendakan PU Fraksi-fraksi DPRD Sambas menyikapi lima Rencana Peraturan Daerah (Raperda). Terdiri dari empat raperda inisiatif eksekutif dan satu raperda inisiatif DPRD. Selain Camar Bulan, para leg-

islator juga menyoroti tentang Kebun Raya Sambas, infrastruktur, kesejahteraan dan sertifikasi lahan. Semua fraksi memberikan catatan kepada pemerintah daerah dan menyatakan siap melakukan pembahasan lebih lanjut. Pimpinan Sidang PU Fraksifraksi DPRD Sambas Drs Ramzi MSi mengatakan, lima raperda terdiri dari Raperda Retribusi Jasa Umum, Raperda Jasa Usaha, Raperda Retribusi Perizinan Tertentu, Raperda RPJMD 2012-2016 dan

Panglima Kodam XII Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Geerhan Lantara bersama Kapolda Kalbar Brigjen Sukrawardi Dahlan foto bersama anak-anak saat meninjau daerah perbatasan di Kecamatan paloh. \\\ M Ridho

Raperda Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD Sambas. Supni Alantas dari Fraksi Partai Golkar mengawali penyampaian PU. Kemudian dilanjutkan Urai Guntur Saputra dari Fraksi PDI Perjuangan, Anwari dari Fraksi

Partai Demokrat dan H Bujang Dare dari Fraksi PAN. Setelah pembacaan PU fraksi oleh H Bujang Dare, sidang diskors karena memasuki masa Salat Jumat dan dilanjutkan pukul 13.00 untuk PU Fraksi Hanura, Fraksi PIB dan Fraksi Rakyat Bersatu, ujar Ramzi

didampingi Wakil Ketua DPRD Sambas Ni Ketut Indrawati. Sidang paripurna tersebut dihadiri Bupati Sambas dr Hj Juliarti Djuhardi Alwi MPH, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda), dan 33 anggota DPRD Sambas. (edo)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.