Haluankepri 15agus13

Page 15

Pendidikan

Kamis, 15 Agustus 2013

15

Burger dengan Daging Buatan Pertama di Dunia ILMUWAN dari Belanda menciptakan daging buatan di laboratorium yang bisa diolah menjadi bahan baku burger. Daging buatan ini diharapkan mampu mencukupi kebutuhan pangan dan menjawab masalah lingkungan dan etik hewan yang muncul dalam peternakan. Diberitakan BBC News, Senin (5/8/ 2013), burger daging buatan yang pengembangannya menelan dana hingga 215.000 poundsterling ini

akan dipamerkan, dimasak, dan dimakan pertama kali pada konferensi di London hari ini. Mark Post dari Maastricht University, peneliti di balik proyek ini, menjelaskan, daging buatan ini dikembangkan dari sel punca. Awalnya, Post mengambil sel punca dari otot sapi. Dengan penambahan ba-

han pemicu pertumbuhan dan nutrisi, ilmuwan membiarkan sel punca itu membelah dan berkembang. Setelah tiga minggu, Post memanen sel punca yang jumlahnya mencapai ribuan. Sel punca kemudian diletakkan di sebuah cawan serta bersatu dengan potongan otot sepanjang beberapa sentimeter dan tebal beberapa milimeter. Selanjutnya, sel punca dibiarkan membelah dan mengalami diferensiasi menjadi jaringan otot. Setelah itu, jaringan otot yang terbentuk,

atau disebut daging, dibekukan. Manakala diperlukan, daging itu bisa diambil dan dibentuk menjadi adonan semacam pastel sebelum dimasak. Daging yang dihasilkan dari proses ini sebenarnya berwarna putih. Namun, Post dan rekannya, Helen Breewood, menambahkan bahan myoglobin agar daging berwarna merah seperti daging sapi hasil ternak biasanya. Pengembangan terus dilakukan. Burger yang dimasaknya juga menggunakan daging buatan

berwarna merah yang diperoleh dengan menambahkan ubi bit. Sementara untuk menambah rasa, digunakan remah roti, karamel, dan saffron. Saat ini, peneliti baru bisa menghasilkan daging berukuran kecil. Daging besar membutuhkan sistem peredaran darah buatan untuk mengalirkan nutrisi dan oksigen. Post menyatakan, daging ini mungkin tidak akan memiliki rasa yang "luar biasa", tetapi setidaknya memiliki rasa yang "cukup baik". (education)

BELAJAR MANDIRI — Para pelajar ini sedang belajar mandiri melakukan penelitian dalam penerapan materi Kurikulum 2013. Dengan metode ini, siswa dituntut lebih kreatif.

Menanti 25 Tahun, Tuai Emas di Olimpiade Matematika JAKARTA (HK) — Anak-anak bangsa kembali menuai prestasi. Setelah menunggu selama 25 tahun, akhirnya generasi muda ini meraih medali emas pertama di Olimpiade Matematika Internasional atau International Mathematical Olympiad (IMO). Penantian Indonesia sejak 1988 ini merupakan sumbangan medali emas pertama yang dipersembahkan oleh Stephen Sanjaya (SMAK 1 BPK Penabur Jakarta) pada ajang IMO ke-54 di Kota Santa Marta, Kolombia, 18-28 Juli 2013. Prestasi ini setidaknya menempatkan Indonesia di posisi 19 dari 97 negara peserta. Mengalahkan negaranegara di benua Eropa seperti Italia (20), Prancis (21), Belanda (25), dan Jerman (27). Hasil ini jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu, yang berada di posisi 35 dari 100 negara. Saat itu tim Indonesia meraih sebanyak satu medali perak, tiga medali perunggu, dan satu honorable mention. Kemampuan matematika siswa Indonesia sudah diakui di tingkat dunia. Target tim Indonesia, yang mengirimkan enam peserta, untuk meraih

medali sebanyak satu medali emas, satu medali perak, dan empat medali perunggu terpenuhi. Medali perak diraih oleh Fransisca Susan (SMAK 1 BPK Penabur Jakarta). Medali perunggu diraih oleh Bivan Alzacky Harmanto (SMA Labschool Jakarta), Gede Bagus Bayu Pentium (SMA Semesta Semarang), Reza Wahyu Kumara (SMAN Sragen BBS), dan Kevin Christian Wibisono (SMAK IPEKA Puri Indah Jakarta). Proses pembinaan hingga keberangkatan tim Indonesia ke ajang, yang rutin diselenggarakan setiap tahun ini didukung sepenuhnya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Keberangkatan tim Indonesia ke ajang IMO 2013 didampingi oleh tim pembina yang terdiri atas Dr. Budi Surodjo (Universitas Gajah Mada) sebagai pemimpin tim, Dr. Yudi Satria (Universitas Indonesia) sebagai deputy leader, Dr. Hery Susanto (Universitas Negeri Malang) sebagai pengamat A, serta Dr. Alhaji Akbar Bachtiar (Universitas Indonesia) sebagai pengamat B. (edu)

19 Agustus, Kurikulum 2013 Mulai Efektif

JAKARTA (HK) — Pelaksanaan kurikulum 2013 baru akan efektif berjalan pada 19 Agustus mendatang. Padahal, Kurikulum ini telah diterapkan mulai Tahun Pelajaran Baru 2013/2014 pada 15 Juli lalu. Efektifnya pelaksanaan kurikulum 2013 ini disebabkan adanya sejumlah daerah yang selama bulan puasa sekolahnya libur total. "Ada sekolah yang tidak memberikan materi pelajaran reguler, tetapi materi pembentukan karakter. Misalnya di Provinsi Gorontalo," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, (14/8). Nuh mengatakan, setelah satu bulan pelaksanaan Kuri-

kulum 2013 nantinya akan dilakukan monitoring dan evaluasi (monev). Kegiatan monev, kata Mendikbud, akan dilakukan pada akhir Agustus atau awal September. "Monev yang dilakukan bukan sampling, tetapi sensus. Setiap sekolah sasaran akan dilihat," jelasnya. Menurut dia, aspek pertama yang akan dilihat selama monev adalah terkait materi atau bahan ajar. Kegiatan monev akan meli-

batkan guru, peserta didik, kepala sekolah, pengawas, komite sekolah, dan orangtua. "Mereka diminta tanggapan dan kesan terhadap buku. Hal ini diperlukan sebab buku ini akan digunakan sebagai acuan buku pada semester 2, yang saat ini sedang disusun," tambahnya. Aspek lainnya adalah guru. Akan dilihat rapor guru mulai saat pelatihan nasional guru inti hingga guru sasaran. Tujuannya adalah ingin diketahui nilainya sebelum dilatih dan sesudah dilatih. "Apabila nilainya rendah akan dicek di lapangan sebagai proses pendampingan," katanya. DItambahkan Nuh, proses pendampingan memang tidak dilakukan dari awal. Alasannya

adalah untuk memberikan kesempatan kepada guru melakukan kegiatan proses belajar mengajar. Selain dinilai terhadap penguasaan materi dan metodologi mengajar, para guru juga akan dinilai kemampuannya dalam melakukan evaluasi. Jika sebelumnya penilaian menggunakan sistem numerik, sekarang dengan sistem deskriptif. Adapun kegiatan pendampingan melibatkan unsur dari instruktur nasional, guru inti, lembaga pendidikan dan tenaga kependidikan (LPTK), serta mahasiswa S2 dan S3 yang memahami konsep kurikulum. Hasil evaluasi akan digunakan untuk perencanaan implementasi Tahun Pelajaran 2014/2015. (oke)

Intip Sekolah Master Anak Jalanan Yuk

SKEMA Sekolah tujuan Sekolah Master Anak Jalanan. JAKARTA (HK) — Khalayak luas pasti sudah banyak yang tahu ada sekolah yang didirikan khusus untuk anakanak jalanan kurang mampu

secara finansial. Sekolah ini diajarkan oleh para pekerja sosial yang siap menjadi relawan untuk mengajarkan pendidikannya kepada anak

jalanan tersebut. Sekolah yang dinamakan Sekolah Master ini, seperti apa ya? Ternyata Sekolah Master yang dimaksud bukan sekolah program S-2, melainkan sekolah Masjid Terminal (Master), yaitu sekolah anak jalanan yang berasal dari anak-anak jalanan yang bermukim di Terminal Depok, termasuk juga dari anakanak keluarga tidak mampu yang tinggal di sekitar Depok. Berawal dari kepedulian sejumlah mahasiswa dan relawan dari warga sekitar Depok, Sekolah Master yang sejak 2000 mulai beroperasi dan sekolah tersebut terletak

di kawasan Terminal Depok. Sampai saat ini sudah ada sekira 30 ruang kelas yang menampung siswa-siswa dari tingkat taman kanan-kanak (TK) hingga sekolah menengah atas (SMA). Salah satu mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) yang pernah ambil bagian dalam mengurus bimbingan belajar Master, Rahmania Eridaputri mengaku bangga terhadap siswa-siswa Master. Menurutnya, siswa-siswa tersebut mempunyai cita-cita yang tinggi dan semangat untuk mencapainya. Terkait dengan sikap anak-anak jalanan yang terkesan nakal, ia

membantahnya. "Walau sering anak jalanan dicap sebagai anak-anak bandel, tapi nyatanya mereka itu enggak jauh beda sama anak-anak lain," ucapnya. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEUI peduli untuk menyumbangkan ilmu pada siswa Master sudah sejak 2008 lewat program kerjanya yang dinamakan program Master FEUI memberikan layanan bimbingan belajar gratis bagi siswa-siswa di sana yang akan menghadapi Ujian Nasional (UN). Salah satu siswa Sekolah Master juga mendapatkan prestasi, yaitu bernama Pe-

ANAK jalanan sedang belajar di Sekolah Master. rez yang mendapatkan ilmu dan pendampingan hingga dapat diterima di Departe-

men Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI 2013 ini. (edu)

Bagi para siswa atau guru yang memiliki prestasi gemilang di sekolah atau ada acara di sekolah mau diterbitkan di Harian Umum Haluan Kepri, silahkan hubungi wartawan Haluan Kepri, Arment, melalui 081277177598. Editor: Arment , Layouter: Dieky Syahputra


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.