Haluan 25 Februari 2012

Page 13

PADANG 13

SABTU, 25 FEBRUARI 2012 M 2 RABIUL AKHIR 1433 H

PENYELIDIKAN KEBAKARAN KOPPAS PLAZA

Barang Bukti Dibawa ke Puslabfor SULIT — Antrean panjang pembelian minyak tanah di samping Kantor Camat Nanggalo . Fakta ini tak kunjung berubah. Minyak tanah kian sulit didapati. Pihak berwenang tampaknya harus segera bertindak mengatasi persoalan masyarakat ini. RIVO SEPTI ANDRIES

PADANG, HALUAN — Tim Pusat Laboratorium dan Forensik (Puslabfor) Polri Cabang Medan menyelidiki penyebab terbakarnya puluhan kios di Kompleks Pertokoan Koppas Plaza, Pasar Raya, Jumat (24/2). Didampingi tim Inafis Polda Sumbar dan petugas Polresta Padang, petugas Puslabfor Medan melakukan olah TKP di lokasi kebakaran selama tiga jam, mulai pukul

08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polresta Padang Kompol Ari Yuswan menyebutkan, dua petugas Puslabfor Medan diturunkan khusus menyelidiki penyebab kebakaran Koppas Plaza. Sementara Tim Inafis Polda Sumbar tiga orang, dan dibantu tiga anggota Polresta. Barang bukti yang diambil petugas untuk penyelidikan lebih lanjut, antara lain kabel instalasi listrik, sebuah alat penanak nasi yang menggunakan listrik, strika listrik, dan arang bekas benda terbakar. Selain mengambil beberapa barang bukti dan melakukan identifikasi kerusakan akibat kebakaran, petugas Puslabfor juga

meminta keterangan dari sejumlah pedagang yang kiosnya terbakar. “Semua barang bukti yang ditemukan akan dibawa ke Medan untuk uji forensik. Jadi, sementara kita belum mengetahui penyebab pasti kebakaran, dan masih menunggu hasil dari Puslabfor,” kata Ari Yuswan, Jumat (24/2). Mengenai ada unsur kesengajaan dalam kebakaran Koppas Plaza yang terjadi, Selasa (21/2) dini hari lalu itu, Ari Yuswan belum berani memberi keterangan. Menurutnya, Polresta akan memberikan keterangan resmi setelah mengetahui hasil uji forensik Labfor Medan. “Sebaiknya kita tunggu saja hasil Puslabfor. Tidak perlu gegabah menyimpulkan penyebab kebakaran

tersebut,” timpal Ari. Sementara itu, informasi yang beredar penyebab kebakaran yang menghanguskan 35 ruko di Koppas Plaza disebabkan konsleting listrik atau arus pendek dari salah satu ruko. Terkait kebakaran tersebut, sejauh ini Unit Reskrim Polresta Padang telah memeriksa tiga saksi, dan menyita sejumlah barang bukti. Sebelumhya 35 ruko di Koppas Plaza terbakar, Selasa (21/2) dinihari. Di antaranya Toko Remaja Tekstil, Toko Mas Singgalang Jaya, Toko Mas Internasional, Toko Mas Cendana, Toko Nokia, Toko Lorus Cellular, Toko Mas Atlantis dan Toko Mesra Elektronik serta beberapa toko elektronik, emas dan tekstil lainnya. (h/nas)

TERDAKWA DIJERAT PASAL BERLAPIS

Insiden Macet Berujung ke Pengadilan PADANG, HALUAN — Sudah jatuh tertimpa tangga. Inilah yang dialami Syahrial, korban penusukan oleh Bambang Siswanto, warga Kelurahan Suraugadang, Kecamatan Nanggalo Padang. Sudahlah mobilnya ditabrak, Syahrial ditusuk pula oleh orang yang menabraknya, yaitu Bambang Siswanto yang kini menjadi terdakwa. Perkara ini disidangkan, Kamis (23/2) di Pengadilan Negeri Padang. Terdakwa Bambang dijerat dengan pasal berlapis yaitu Pasal 351 ayat (1) KUHP tentang penganiayaan , dan Pasal 2 Ayat (1) UU nomor 12 Darurat/1951 yang mengakibatkan korban

tidak dapat melakukan pekerjaannya sehari-hari. Seperti disampaikan jaksa Ade Vita, peristiwa ini terjadi pada 26 November 2011 lalu. Semua ini berawal ketika di Jalan By Pass Simpang Taratak Paneh, Kecamatan Kuranji terjadi kemacetan. Korban Syahrial yang waktu itu hendak menuju RSUD Sungai Sapih dengan mobilnya tak dapat menghindari macet tersebut. Karena macet, Syahrial menghentikan mobilnya. Sementara di depannya adalah mobil terdakwa yang hendak mundur.Karena takut mobilnya kena, korban berusaha membunyikan klakson agar terdakwa tahu jika ada mobil

di belakangnya. Tapi tetap saja mobil terdakwa mundur dan akhirnya mengenai bagian depan mobil korban. Setelah itu, jalanan sudah mulai normal kembali, dengan seenaknya terdakwa melajukan mobilnya. Tidak senang mobilnya ditabrak, korban berusaha menyusul mobil terdakwa sembari membunyikan klakson. Terdakwa akhirnya menepikan mobilnya. “Da, tidak lihat ada mobil di belakang?,” kata korban seperti ditirukan Ade Vita. “Sudah jelas kamu menabrak mobil saya bilang pula saya yang menabrak mobil kamu,” jawab terdakwa. Kemudian terjadilah perang

mulut. Lalu terdakwa pergi mengambil pisau sepanjang 20 sentimeter dari dalam mobilnya, dan langsung berusaha menusukannya ke bagian perut korban. Namun korban dapat menghindarinya. Korban pun berusaha merebut pisau dari tangan terdakwa. Akibatnya tangan mengalami luka robek. Terdakwa kembali mengarahkan pisaunya ke dada korban hingga korban terjatuh. Dan saat itu terdakwa kembali menusukkan pisau ke arah badan korban sebanyak 5 kali. Kendati mengeluarkan darah dari bagian tubuhnya, korban berusaha bangun dan lari meminta tolong kepada pengendara yang lewat.(h/dla)

Perkosa Murid SD, Mahasiswa Dibekuk PADANG, HALUAN — Seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta berinisial Nd (19) dibekuk polisi karena diduga telah memperkosa murid SD, Bunga ,10 th, (nama samaran) di Kompleks Perumahan Depkes, Gadut, lubuk Kilangan, Kamis (23/2). Nd diciduk petugas Unit Reskrim Polsek Pauh di kawasan Jati, Padang Timur, Jumat (24/2) sekitar pukul 24.00 WIB. Ia ditangkap setelah polisi menerima laporan dari orang tua korban. Kapolsek Pauh Kompol Daeng Rahman mengatakan, pihaknya menangkap Dn setelah orang tua Bunga membuat laporan kejadian yang menimpa putrinya. Atas dasar itu, polisi pun melakukan penyelidikan. Dari keterangan sejumlah saksi, dan informasi yang ada, pelakunya mengarah kepada Nd. Untuk itu keberadaannya dilacak. Jumat dinihari diketahui remaja asal Lubuk Basung itu tengah berkumpul dengan kawan-kawannya di sekitar rel kereta api di Jati. Beberapa anggota Unit

Reskrim pun meluncur ke lokasi yang dimaksud. Tanpa perlawanan, Nd ditangkap, dan digelandang ke Mapolsek untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kepada penyidik, tersangka mengakui perbuatannya. Dijelaskannya, Kamis siang sekitar pukul 14.30 WIB korban tengah sendirian di rumah, dan tersangka menghampiri rumah tersebut. “Saat itu orang tua korban tidak berada di rumah. Saya ke sana untuk main saja. Saya kenal dengan keluarga itu karena satu kampung di Lubuk Basung, Kabupaten Agam,” kata Nd di hadapan penyidik. Ia menuturkan, awalnya korban menolak, tetapi dia berusaha membujuk bunga hingga mau melakukan perbuatan bejat tersebut. Usai kejadian itu tersangka langsung pulang ke tempat kosnya di kawasan Marapalam. “Saya tidak tahu, kalau korban melapor ke polisi. Saya sangat menyesal atas perbuatan yang saya lakukan,” tuturnya. (h/nas)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.