Haluan 24 April 2014

Page 9

KAMIS, 24 APRIL 2014 24 JUMADIL AKHIR 1435 H

Pemasangan Uniform di Stikes Mercubaktijaya PADANG, HALUAN — Hari ini, Kamis (24/4) sebanyak 255 mahasiswa Stikes Mercurbaktijaya Padang tingkat satu Prodi D-III Keperawatan dan D-III Kebidanan mengikuti acara pemasangan uniform (capping day) dan pengucapan janji mahasiswa di kampus tersebut Jl. Jamal Jamil Pondok Kopi Siteba Padang. “Mahasiswa tersebut terdiri dari 76 mahasiswa prodi keperawatan dan 179 mahasiswa prodi kebidanan. Setelah mereka resmi dilantik, mereka akan diturunkan ke lapangan. Untuk D-III keperawatan dilaksanakan pada 16 Juni sampai 6 Juli. Kemudian, D-III kebidanan dilaksanakan 5 Mei hingga 6 Juni ,” jelas Ketua Pelaksana acara tersebut Siti Aisyah pada Haluan, Selasa (23/4). Menurut Ketua Stikes Mercubaktijaya Padang Elmiyasna pada Haluan saat jumpa pers, Selasa (23/ 4) di kampus tersebut, acara tersebut merupakan upacara wajib setiap tahun yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa tingkat satu sebelum terjun ke dunia praktik. Sebelum mereka mengikuti acara tersebut, lanjutnya, dan melaksanakan tugas di beberapa rumah sakit di Kota Padang (RS Yos Sudarso Padang, RS Rasyidin Air Pacah, RSUD Padang, dan RS Ibnu Sina Padang), mereka terlebih dahulu dilatih dan melakukan praktik di laboratorium. “Mereka dibekali teori tentang keperawatan dan kebidanan terlebih dahulu oleh tenaga pendidik stikes tersebut yang sudah ahli dibidangnya masing-masing dan melakukan praktik terhadap benda pratik di laboratorium kampus ini. Supaya setelah turun kelapangan mereka tahu yang harus dilakukan,” sebut Elmiyasna. Acara tersebut selain dihadiri orang tua/wali peserta didik juga hadir para pejabat Koordinator Kopertis Wilayah X Sumbar, Riau, Jambi, dan Kepri. Dalam acara itu juga diberikan penghargaan pada mahasiswa yang berprestasi di masing-masing prodi. (h/mg-han)

9

HILANGKAN KECEMBURUAN ANTAR PEDAGANG

Desain LCC Harus Sama PADANG, HALUAN – Desain Long Cafe Cimpago (LCC) harus dibuat sama baik bentuk maupun ukurannya, agar para pedagang yang menghuni tempat tersebut nantinya tidak menimbulkan kecemburuan antar sesamanya. Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas TRTB Kota Padang, Dian Fakri Selasa (22/4). Dia menerangkan meskipun pembangunannya didapat dari dana bantuan BUMN dan BUMD namun dalam pengerjaannya harus tetap sama. “Pembangunannya kan merupakan sumbangan dari beberapa perusahaan besar seperti Semen Padang, dan PT Kunango Jantan, tentu yang mengerjakannya pihak perusahaan tersebut, untuk itu kita membantunya dengan menyediakan desain agar hasil pembangunannya sama,” jelasnya. LCC yang nantinya akan menampung 100 PKL di kawasan pantai tersebut akan dibuat 10 blok yang masingmasing petaknya berukuran 3x4 meter untuk ditempati kafe. Kafe ini pun akan dibangun menyerupai gedung tiga tingkat. “Lantai pertama akan digunakan para pedagang untuk berjualan sedangkan diatasnya akan dibuat ruangan kosong yang bisa digunakan untuk penyimpanan barang atau gudang, dan dilantai tiganya dibuat anjungan untuk tempat pengunjung menikmati pemandangan pantai ataupun Danau Cimpago,” tambahnya. Akan tetapi untuk pembangunan shelter di lokasi tersebut, Dian Fakri berpendapat sebaiknya itu tidak usah dibuat dulu. Alasannya dibeberapa tempat sudah memiliki shelter di area dekat pantai. Ditambahkannya jika gempa yang berpotensi tsunami memang terjadi, masyarakat diminta untuk

segera menyelamatkan diri menjauhi kawasan pantai, bukan memenuhi shelter yang ada di LCC ini jika nantinya ada yang menginginkan untuk dibangun. Selain itu menuerutnya gelombang tsunami ini pun diprediksi tidak langsung mencapai pinggir pantai. Untuk itu dia menyarankan pembangunan LCC ini cukup tiga lantai saja. Lebih lanjut dikatakannya jika ada pihak penyumbang untuk ingin mendirikan shelter di LCC ini tetap dipersilahkan, tapi harus merata supaya tidak terjadi kesenjangan sesama pedagang. Meskipun pembangunannya sempat terganggu beberapa hari yang lalu, namun sekarang pengerjaan LCC ini kembali dilanjutkan dengan pengawasan dari pihak Pol-PP dan pemuda setempat. Salah seorang pekerja, Herianto (35) dari perusahaan Kunango Jantan mengatakan saat ini dia sudah merasa aman dan bekerja dengan tenang karena pengawasan yang diberikan pihak keamanan ini. “Biasanya setiap malam beberapa anggota Satpol-PP selalu berjaga-jaga di sekitaran tempat kita bekerja, jadi sekarang sudah sedikit aman,” jelasnya. Berkaitan dengan itu, Dian Fakri berharap kejadian yang menimpa beberapa pekerja beberapa waktu lalu itu tidak terulang lagi. (h/mg-rif)

PERBAIKAN SALURAN — Sejumlah anak berjalan melewati tanggul yang baru dibangun di Jalan Alai-By Pass, Padang, Rabu (23/ 4). Jalan Alay-By Pass dalam tahap perbaikan saluran air, yang bertujuan untuk memperlancar drainase dan pelebaran jalan. RIVO SEPTI ANDRIES

12 Pasangan Mesum Terjaring PADANG,HALUAN — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang mengelar razia penyakit masyarakat (Pekat) pada Selasa (22/4) malam. Dalam razia kali ini Satpol PP berhasil mengamankan sebanyak 12 pasangan mesum. Pasangan ini dtangkap di tenda biru yang berada di kawasan Pantai Padang. Pada saat Satpol PP melakukan penangkapan banyak dari pasangan tersebut yang mencoba melarikan diri. Walaupun pasangan tersebut mencoba melarikan diri namun berhasil ditangkap oleh Satpol PP. sehingga beberapa barang-barang mereka banyak yang ketinggalan seperti HP, Sandal dan dompetnya.

“Pada saat penangkapan tersebut ada yang ditemukan anggota kami dalam keadaan yang tidak memakai celana,”ujar Kasatpol PP Kota Padang Andre Algamar melalui Kasi Trantibnya Amrizal Rengganis Selasa (22/4). Pasangan yang tertangkap tersebut dibawa ke mako Satpol PP untuk didata dan diberi pembinaan. “Mereka membuat surat perjanjian dan dipanggil orang tuanya. Bagi yang tidak ada orang tuanya mereka kami tahan sampai orang tuanya datang,”ujar Amrizal lagi. Kebanyakan dari yang tertangkap ini mereka masih remaja yang berstatus mahasiswa. “Untuk itu kami mengimbau kepada orang

tua agar menjaga anaknya. Dan jangan mudah memberikan izin kepada anakanya. Terutama anak perempuan,”ujar Amrizal lagi. Salah seorang orang tua perempuan yang tertangkap mengungkapkan bahwa dia tidak mengetahui kemana anaknya pergi bersama pasangannya. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Satpol PP yang telah melakukan penangkapan ini. Sebab dengan adanya penangkapan ini saya mengetahui pergaulan anak saya. Sebab selama ini saya jarang mengetahui bagaimana pergaulan anak saya diluar,”ujar salah seorang orang tua perempuan yang tertangkap kepada penyidik Satpol PP. (h/mg-san)

Motor Raib di Warnet

PADANG, HALUAN — Ditinggal bermain warnet, sepeda motor milik Teguh Saputra (22) raib dibawa oleh orang tidak dikenal (OTK) di tempat parkir warnet Jalan Proklamasi, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Selasa (22/4) sekitar pukul 18.00 WIB. Akibat kejadian tersebut, korban warga Jalan Arai Pinang, Kecamatan Lubuk Begalung (Lubeg), Kota Padang ini, mengalami kerugian sekitar Rp12 juta.

Merasa tidak senang, maka korban melaporkan peristiwa itu ke Polresta Padang, Rabu (23/ 3) dengan harapan pelakunya dapat ditangkap. Menurut Teguh kepada petugas SPKT Polresta Padang mengatakan, peristiwa itu bermula ketika sekitar pukul 18.00 WIB, dia tiba di Warnet RGNET, Jalan Proklamasi. Kemudian motor Honda jenis Beat miliknya di parkir di lokasi kejadian. Sebelum masuk ke dalam warnet, dia terlebih dahulu mengkunci stang motor. Merasa telah aman, maka ia pun masuk ke dalam warnet. Tak lama kemudian, dia hendak pulang ke rumahnya karena telah

selesai bermain di warnet. “Namun saat saya tiba di tempat parkir, ternyata sepeda motor dengan nomor polisi BA 5996 QZ milik saya sudah tidak ada lagi di tempat semula,” kata korban kepada petugas, kemarin (23/4). Sementara itu, Kanit I SPKT Polresta Padang Ipda Agustin menyebutkan, pihaknya telah menerima informasi itu dan korban pun telah membuat laporannya yang telah menimpanya. Kini kasus tersebut masih dalam penyelidikan dan pengembangan petugas. “Kami telah menyerahkan laporan itu ke Unit Reskrim Polresta Padang untuk ditindaklanjutinya,” ungkap Agustin. (h/nas)

KERJA SAMA DENGAN SEMEN INDONESIA

Unand Gelar Festival Bundo Kanduang PADANG, HALUAN — Universitas Andalas menggelar Seminar Internasional “Pengaruh Budaya Matrilinear dalam Pembangunan Global” di Kampus Unand, Limau Manis Padang hari ini, Kamis (24/4). Seminar yang digelar Fakultas Ilmu Budaya itu mengambil Study Kasus Eksistensi Bundo Kanduang Dalam Sistem Kemasyarakatan di Minangkabau. Acara seminar internasional ini akan menghadirkan pembicara dari China, Jepang, Malaysia dan pembicara dari Jakarta, Jogjakarta serta dari Sumbar sendiri seperti Mak Katik, Bundo Kanduang, dan budayawan lainnya. Seminar ini diikuti kurang lebih 300 peserta baik dari dalam maupun luar Sumatera Rektor Universitas Andalas Werry Darta Taifur, menjelaskan, seminar ini bertujuan untuk menggali dan mengangkat kembali budaya matrilineal di Sumatera Barat khususnya peran kaum ibu (Bundo Kanduang) yang dianggap berperan besar dalam kemajuan pembangunan secara global. Kegiatan ini sekaligus juga menjadi apresiasi Unand terhadap peran Bundo Kanduang dan membentuk generasi bangsa. Namun demikian, seminar ini bukan satu-satunya agenda yang dilakukan, karena masih banyak rangkaian kegiatan yang digelar dalam event yang diberi nama “ FESTIVAL BUNDO KANDUANG” ini. Pelaksanaan Festival

Bundo Kanduang dipusatkan di Convention Hall Universitas Andalas mulai tanggal 31 Mei sampai 2 Juni 2014. Selain seminar, juga dilaksanakan Bakti Sosial Kesehatan bagi kaum Bundo Kanduang yaitu Penyuluhan dan Talkshow “ Pengenalan dan Deteksi Dini Kanker Serviks “ serta Screening Deteksi Dini Kanker Serviks bagi masyarakat tidak mampu yang tinggal di ring 1 Unand yaitu Kecamatan Pauh Kuranji dan Lubuk Kilangan. Kegiatan ini dilaksanakan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang bekerjasama dengan Puskesmas dan Kecamatan. Selama berada di Sumatera Barat, peserta kegiatan Festival Bundo Kanduang juga diajak untuk melakukan Napak Tilas Budaya Matrilineal di Minangkabau. Peserta juga diperkenalkan dengan kuliner khas Sumatera Barat melalui kegiatan Festival Kuliner Minangkabau dengan memberdayakan masyarakat di sekitar kampus. Yang tidak kalah menarik, peserta juga bisa menyaksikan Cara Memasak Rendang yang akan diperagakan oleh ibu-ibu PKK dari Kecamatan Pauh, Kuranji dan Lubuk Kilangan, yang nantinya rendang itu akan dimakan sama-sama secara “BAJAMBA”. Di hari terakhir keberadaan di Sumatera Barat, peserta akan disuguhkan beragam musik dan kesenian tradisional “Kita akan buat semua peserta

terkagum dengan semua bentuk budaya dan tradisi yang ada di Minangkabau ini. Kita harapkan mereka akan kembali ke sini membawa keluarga atau koleganya, sehingga kegiatan ini sekaligus juga bisa menjadi support bagi pariwisata kita,” tegas rektor. Untuk pelaksanaan Festival Bundo Kanduang, Unand menggandeng PT Semen Indonesia dan PT Semen Padang, yang dikenal memiliki komitmen yang tinggi dalam pelestarian budaya Minangkabau. Dirut PT Semen Indonesia Dwi Soetjipto mengatakan, pihaknya memang sangat mengagumi budaya matrilinear dan peran Bundo Kanduang di Sumatera Barat, sehingga sangat ingin memberikan apresiasi terhadap Bundo Kanduang. “Buat saya sama artinya dengan memberikan bakti kepada ibu,” kata Dwi. “Sumbar sudah menjadi kampung kedua bagi saya dan PT Semen Indonesia (Persero), Tbk memiliki komitmen yang kuat dalam membangun People dan Planet, jadi sangat tepat jika PT Semen Indonesia (Persero), Tbk mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh Unand ini ,” lanjut Dwi. Dirut PT Semen Padang Munadi Arifin menambahkan, Minangkabau terkenal dengan adat budaya yang kuat yang perlu dilestarikan secara berkelanjutan. Festival Bundo Kanduang sejalan dengan program CSR PT Semen Padang dalam mendukung upaya pelestarian kebudayaan dan tradisi sehingga diharapkan bisa dilaksanakan secara kontinyu. (h/rel)

>> Editor : Afrianita

Penata Halaman: Irvand


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.