Haluan 21 April 2013

Page 20

PERSONAL

20

MINGGU, 21 APRIL 2013 M / 10 JUMADIL AKHIR 1434 H

HJ YUSWARTI SAINIR

Raih Sukses Bermodalkan Kejujuran dan Kerja Keras Lembut dan keibuan. Begitu kesan pertama saat bertemu dengannya. Dia baru saja tiba di kantornya yang berada di KM 12 Bypass, Padang. Sesaat, wanita tangguh ini mengulurkan tangannya menyambut tamu yang datang menemuinya disertai senyum dan sapaannya nan ramah. Oleh : DEVI DIANY Yuswarti namanya. Dia adalah Kartini di zamannya dan tercatat sebagai salah satu pengusaha sukses di bidangnya, distributor kertas dan office equipment. Bersama sang suami Sainir, wanita kelahiran Maret 1953 ini, merintis usahanya dari bawah dengan bendera perusahaan PD Mari Jaya. Jika tak ada kendala, PD Mari Jaya akan ditingkatkan statusnya menjadi PT Mari Jaya Nusan-

tara. Izin yang dibutuhkan sudah keluar. Kini, Yuswarti tengah melengkapi persyaratan

tambahan lainnya yang dibutuhkan. Saat ini, tentu tak ada orang yang tidak mengenal perusahaannya. Sebab relasi bisnisnya tak hanya di Sumbar tetapi juga berasal dari provinsi tetangga, Riau dan Jambi. Karena itu pula, dia mengembangkan sayap bisnisnya di kedua provinsi itu dengan mendirikan cabang perusahaan. Namun cabang Pekanbaru untuk sementara tidak beroperasi, dan kebutuhan langsung dipasok dari Padang. Meski sukses, tetapi agaknya tak banyak yang tahu sosok nenek 8 orang cucu ini. Bagaimana dia dan s u a m i memban g u n b i s n i s h i n g g a berkembang p e s a t

seperti sekarang. Begitu pula kiat suksesnya yang dapat menginspirasi para wanita yang ingin terjun ke bisnis, tentu bisa ditularkan. “Dalam menjalankan usaha, kami hanya mengedepankan kejujuran dan kerja keras. Sebab kejujuran dan kerja keras itu ibarat mata uang yang berlaku di mana saja. Kepada anak-anak pun, kami tanamkan nilai-nilai kejujuran dan kerja keras itu sebagai bekal mereka dalam menjalani hidup ini,” ujar ibu 5 orang anak ini. Selain itu, juga berbekal pengalamannya sewaktu gadis menjadi karyawan PN Dharma Niaga. Sedangkan sang suami, dulunya adalah Manager di Sumatera Offset. Ketika menikah Juni 1979, mereka mengundurkan diri dari pekerjaannya masing-masing dan mendirikan usaha sendiri sebagai suplier dengan bendera Mari Jaya. Karena belum punya rumah sendiri, maka tempat usahanya pun mengontrak di Jalan Belakang Olo selama 12 tahun lamanya. Ketika

memiliki sedikit uang, dia membeli lahan di Jalan Kampung Jawa yang kini dijadikan salah satu cabang usahanya. “Awal berdiri tahun 1979, Mari Jaya hanya sebuah usaha pengadaan alat tulis kantor dan keperluan percetakan. Kami mengelolanya berbekal pengalaman kerja di tempat sebelumnya,” kata ibu dari Ostina Sainir, M.Iqbal Sainir, Citra Winanda Sainir, Abdi Firmansyah Sainir dan Ahmad Rezano Sainir ini. Usahanya pun berkembang sesuai dengan harapan. Yuswarti tak menemui banyak kendala dalam menjalankan roda bisnisnya. Dukungan anak-anak pun mengalir untuk kesuksesannya. Dia pun tiada henti mengucapkan syukur atas rezeki yang dilimpahkan Tuhan Yang Kuasa ada keluarganya. Karena itu pula, ibu yang hobi memasak untuk keluarganya ini, mulai merambah bisnis perhotelan dengan konsep penginapan muslim. Tahap awal, hotel bernuansa muslim ini didirikannya di Jambi. Sedangkan pengelolaannya diper-

cayakan pada anak ketiganya Citra Winanda. Keberadaan hotel ini sejalan dengan perkembangan PD Mari Jaya Cabang Jambi yang dipercayakan pada si sulung Ostina. Putra keduanya, M.Iqbal Dt Tagak Nan Kuniang, agaknya lebih tertarik pada otomotif. Bakat ini sudah terlihat sejak kecil. Dia pun kini dipercaya sebagai GM General Motor, Jambi. Begitu pula si bungsu, Ahmad Rezano dipercayakan untuk mengendalikan usaha perkebunan milik keluarga, sesuai pula dengan disiplin ilmunya bidang Agro Bisnis Pertanian. Sementara putra keempatnya, Abdi Firmansyah menemaninya di Padang, dan diberi amanah sebagai GM Mari Jaya dengan karyawan mencapai 100 orang. Yuswarti dan suami lebih banyak mengawasi jalannya perusahaan. “Anak-anak kita percaya untuk ambil bagian mengelola perusahaan ini, apalagi mereka sudah besar. Sedangkan saya dan suami lebih banyak mengawasi saja,” katanya. (***)

Tak Tertarik Terjun ke Politik YUSWARTI sangat menyenangi rutinitas yang dilakukannya. Meski pendidikannya hanya tamat SMA, namun dia tak pernah berhenti untuk belajar. Dalam berbagai kesempatan, dia selalu membaca koran, majalah atau browsing internet. Tak mengherankan jika dia menguasai sejumlah program komputer, termasuk menyusun neraca keuangan. Jarinya dengan lincah memencet keyboard komputer, menggerakkan kursornya ke sana dan ke mari. Dari layar itu, dia dapat membaca lalu lintas keuangan perusahaannya. “Wanita harus terus mengembangkan kepribadian dan wawasan berpikirnya. Harus rajin belajar tentang berbagai hal. Jangan tenggelam dengan rutinitas seharihari saja. Suami pasti senang bila istrinya cerdas,” kata putri pasangan St. Marajo (almarhum) dan Hj.Rayani (92) ini. Disamping sibuk bekerja, wanita hebat ini tak pernah sedikitpun melupakan keluarganya. Dia selalu punya waktu untuk suami dan anak-anaknya. Mungkin karena itu pula, dia tak tertarik terjun ke politik. Soal tawaran, Yuswarti mengaku cukup banyak yang mengajaknya bergabung. Namun dia harus menentukan pilihan. “Saya selalu mengikuti perkembangan politik dan berita-berita hangat baik tingkat lokal maupun nasional. Tetapi saya tidak tertarik untuk terjun ke politik. Suami,

anak-anak dan perusahaan ini lebih membutuhkan saya,” ujarnya dengan mata berbinar. Waktu luangnya, dimanfaatkannya untuk berkumpul dengan keluarga dan melakukan berbagai kegiatan sosial. Sebagai perusahaan yang menyerap banyak tenaga kerja, Yuswarti tak lupa menyisihkan sebagian keuntungan perusahaannya untuk kembali menyantuni keluarga karyawannya yang tidak mampu, seperti memberikan beasiswa. Begitu pula untuk masyarakat yang ada di sekitar perusahaannya, baik yang di Bypass maupun di Jalan Kampung Jawa Dalam serta para tetangga di kampung halamannya, Yuswarti menyediakan pengobatan gratis. Kegiatan sosial itu merupakan investasi untuk akhirat kelak. Baginya keluarga memang segalanya. Dia pun akan berjibaku memasak di dapur untuk mereka. Kebahagiaan itu tak bisa diungkapkannya ketika seluruh anggota keluarga berkumpul dan menikmati hidangannya. Sedangkan kesuksesan yang diraihnya, menurutnya, tak terlepas dari keharmonisan dalam rumah tangga. Semua bisa dicapai berkat kerjasama yang solid dengan sang suami dan juga dukungan anak-anak. Tanpa restu dan dukungan mereka semua, dia tak ada apa-apanya. (***)

Yuswarti bersama suami saat liburan di luar negeri.

Yuswarti selalu punya waktu untuk cucunya.

Yuswarti bersama suami dan anak-anak.

Yuswarti bersama suami saat menghadiri pesta relasinya.

Bahagia kumpul bersama anak dan cucu. >> Editor : Devi Diany

>> Penata Halaman : Syahrizal


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.